Apa Itu Earth Tester

√ Apa Itu Earth Tester? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Earth Tester? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Bagi para profesional di bidang teknikal listrik dan insinyur, pastinya sudah akrab dengan Earth Tester, bukan? Earth Tester adalah perangkat yang dipergunakan untuk mengukur tanah, khususnya resistansi tanah sesuai dengan stkalianr Kode Kelistrikan Nasional, sebelum melaksanakan pemasangan sistem grounding.

Dalam penerapannya, Earth Tester berfungsi sebagai alat pengukur nilai resistansi grounding. Hal ini penting karena tingkat resistansi tanah harus diketahui sebelum melakukan tindakan grounding pada sistem perlindungan dalam proses pemasangan instalasi listrik, guna menghindari potensi bahaya bagi manusia.

Secara umum, Earth Tester memiliki dua jenis, yakni Earth Tester analog dan digital. Meskipun demikian, karena sering terjadi kesalahan dalam hasil pengukuran menggunakan Earth Tester analog, maka diciptakanlah alat ukur tahanan tanah digital yang lebih mudah digunakan dan memberikan hasil yang lebih akurat.

Apa Itu Earth Tester?

Grounding Resistance Tester, atau lebih dikenal dengan sebutan Earth Tester, adalah perangkat pengukur yang berguna dalam menentukan nilai resistansi (hambatan) tanah.

Dalam suatu sistem kelistrikan, pemasangan grounding (pentanahan) diperlukan untuk menjaga keselamatan terhadap kondisi tak terduga, seperti kebocoran arus listrik atau tegangan yang dapat membahayakan manusia.

Pentanahan yang baik tidak hanya berkaitan dengan keselamatan, tetapi juga berperan dalam mencegah kerusakan pada peralatan industri. Di sisi lain, sistem pembumian yang efektif dapat meningkatkan kekalianlan sistem kelistrikan dan mengurangi risiko kerusakan.

Namun, dalam proses instalasi grounding, diperlukan analisis terkait tingkat hambatan tanah sesuai dengan Stkalianr Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang telah dikeluarkan oleh Dirjen Ketenagalistrikan, dengan batas hambatan di bawah 50.

Umumnya, kualitas sistem grounding dapat dinilai berdasarkan nilai resistansi yang terukur. Saat menggunakan Earth Tester dan nilai yang ditampilkan melebihi 5 Ohm, ini menkaliankan bahwa resistansi pentanahan tidak memenuhi stkalianr instalasi listrik yang berlaku.

Sejarah Singkat Penemuan Earth Tester

Pada tahun 1950-an, Evershed & Vignoles Meggers menemukan alat pertama untuk mengukur tahanan tanah, yaitu penguji isolasi dan Earth Tester analog. Pada masa itu, model analog banyak digunakan oleh Uni Soviet.

Dengan berjalannya waktu, Earth Tester analog secara bertahap digantikan oleh versi digital. Saat ini, beberapa perusahaan memproduksi Earth Tester digital karena dianggap lebih praktis dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Meskipun demikian, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, disarankan melakukan pengujian beberapa kali.

Baca Juga :   √ Apa itu Turbin Flow Meter? Fungsi, Komponen & Sistem Kerjanya

Komponen Komponen pada Earth Tester

Alat pengukur tahanan tanah terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Setiap komponen memiliki peran dan fungsi masing-masing. Jadi, apa saja komponen-komponen yang terdapat pada Earth Tester? Inilah jawabannya!

1. Jarum Pengukuran

Jarum pengukuran merupakan komponen yang berfungsi sebagai penunjuk nilai hasil pengukuran. Ketika menggunakan Earth Tester analog, jarum ini menjadi penkalian visual yang harus diamati dengan teliti untuk menghindari kesalahan dalam membaca hasil pengukuran. Pengguna perlu memperhatikan arah dan posisi jarum untuk mendapatkan nilai tahanan tanah yang akurat.

2. Tombol Tes

Komponen berikutnya adalah tombol tes, yang menjadi tahap awal dalam memulai pengukuran hambatan tanah. Setelah Earth Tester ditempatkan di area yang akan diukur, pengguna hanya perlu menekan tombol tes dengan warna yang khas. Proses ini memungkinkan alat untuk secara otomatis melakukan pengukuran tanah, membuatnya lebih efisien dan praktis. Dengan menekan tombol ini, alat secara instan memberikan informasi mengenai resistansi tanah di lokasi yang ditentukan.

3. Lampu Indikator

Lampu indikator adalah komponen yang berperan sebagai penkalian apakah Earth Tester sedang dalam kondisi operasional atau tidak. Saat alat ini digunakan, lampu indikator akan menyala secara otomatis, memberikan petunjuk visual kepada pengguna bahwa Earth Tester sedang aktif dan siap digunakan. Keberadaan lampu indikator ini sangat penting untuk memastikan bahwa alat berfungsi dengan baik.

Dalam situasi yang kurang menguntungkan, seperti ketika Earth Tester mengalami kerusakan atau gangguan teknis, lampu indikator dapat menjadi penunjuk masalah. Jika lampu indikator mati atau tidak menyala saat alat dioperasikan, itu dapat menjadi indikasi bahwa Earth Tester perlu diperiksa atau diperbaiki.

4. Elektroda Current

Elektroda Current adalah komponen yang berfungsi sebagai colokan atau terminal untuk kabel atau elektroda yang digunakan dalam pengukuran arus. Dengan menggunakan elektroda ini, alat dapat mengukur besaran arus secara akurat pada area yang diuji. Elektroda Current menyediakan titik kontak yang penting untuk menjalankan pengukuran dan memastikan aliran arus yang stabil selama proses pengujian tahanan tanah. Keberadaan elektroda Current menjadi kunci dalam memastikan keakuratan hasil pengukuran tahanan tanah yang dihasilkan oleh Earth Tester.

5. Elektroda Potential

Elektroda Potential memiliki peran utama dalam menginstalasi elektroda tanah, yang bertujuan agar elektroda dapat terpasang dengan baik dan menjalankan tugasnya secara optimal. Elektroda Potential membantu menciptakan koneksi yang stabil antara alat dan tanah, memastikan bahwa pengukuran resistansi tanah dilakukan dengan akurat. Pemasangan yang tepat dari elektroda Potential adalah langkah krusial dalam memastikan kualitas hasil pengukuran Earth Tester dan keefektifan sistem grounding secara keseluruhan.

6. Elektroda Earth

Elektroda Earth, sesuai dengan namanya, merupakan komponen Earth Tester yang digunakan khusus untuk memasang elektroda pada tanah. Elektroda Earth memainkan peran kunci dalam proses pengukuran tahanan tanah, karena menjadi titik kontak antara alat dan lapisan tanah yang diuji. Pemasangan yang tepat dan aman dari elektroda Earth adalah faktor penting untuk memastikan bahwa pengukuran resistansi tanah dilakukan dengan akurat dan sesuai stkalianr keamanan. Keberhasilan fungsi elektroda Earth turut menentukan efektivitas sistem grounding dalam melindungi dari potensi bahaya yang terkait dengan arus listrik.

Baca Juga :   √ Apa itu Multimeter? Fungsi, Komponen dan Kelebihanya

7. Selector Pengukuran

Selector Pengukuran adalah komponen yang memungkinkan pengguna untuk memilih jenis pengukuran yang diinginkan pada Earth Tester. Dengan memutar selector, pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan alat dengan kebutuhan spesifiknya. Fitur ini memberikan fleksibilitas dalam melakukan pengukuran tahanan tanah sesuai dengan kondisi atau parameter tertentu yang ingin diukur. Pengguna hanya perlu memutar selector pada posisi yang diinginkan, memastikan bahwa Earth Tester diatur untuk melakukan pengukuran sesuai dengan kebutuhan spesifik pengujian tanah yang akan dilakukan.

8. Kalibrasi Jarum Nol

Komponen ini, Kalibrasi Jarum Nol, memiliki fungsi khusus untuk mengkalibrasikan jarum penunjuk nilai pengukuran. Penting untuk diingat bahwa setiap kali hendak melakukan pengukuran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan kalibrasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jarum penunjuk berada pada angka nol sebelum pengukuran dimulai. Dengan melakukan kalibrasi, hasil pengukuran yang diperoleh akan lebih akurat dan dapat dikalianlkan. Sehingga, pengguna perlu secara rutin melakukan kalibrasi jarum nol untuk menjaga ketepatan alat dan mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan akurat setiap kali alat digunakan.

Jenis Earth Tester

Secara mendasar, Earth Tester dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni Earth Tester Analog dan Earth Tester Digital. Mari kita telusuri kedua jenis ini beserta kelebihan dan kekurangannya:

1. Earth Tester Analog

Earth Tester analog adalah jenis Earth Tester yang muncul lebih awal di pasaran dan umumnya dimiliki oleh banyak orang karena harganya yang terjangkau. Earth Tester analog memiliki beberapa perbedaan, seperti harganya yang terjangkau dan kemudahan perawatannya, namun juga memiliki beberapa kekurangan.

Pada Earth Tester analog, hasil pengukuran diperoleh secara langsung dari tanah tanpa melalui pengolahan lebih lanjut. Sensitivitasnya yang kurang dapat menyebabkan kesalahan dalam membaca nilai resistansi tanah. Kesalahan seringkali muncul, dan hal ini dapat menjadi tantangan dalam mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

2. Earth Tester Digital

Earth Tester Digital memiliki perbedaan dengan Earth Tester analog, dimana hasil pengukuran dari Earth Tester Digital disajikan secara digital melalui layar LCD pengukur. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam membaca nilai pengukuran.

Meskipun Earth Tester Digital menawarkan kelebihan dalam kemudahan pembacaan dan penggunaan, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Harganya cenderung lebih mahal, dan memerlukan perawatan khusus. Sensitivitas pada pengukuran juga tergantung pada keberhasilan ic pengolah pembacaan. Meski demikian, Earth Tester Digital tetap diakui karena kemudahan pengukuran yang ditawarkannya.

Ketika memilih Earth Tester Digital, disarankan untuk memilih sesuai dengan kualitas dan mutu, meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Earth Tester lainnya.

Baca Juga :   √ Apa itu Alat Ukur Percepatan? Prinsip Kerja dan Jenisnya

Karakteristik Earth Tester

Kunci utama untuk memperoleh hasil pengukuran hambatan tanah yang akurat dengan Earth Tester adalah memahami karakteristik dasar dari alat yang digunakan. Hal ini terutama mencakup kisaran resistensi yang akan diukur oleh Earth Tester, biasanya berada pada level 3 atau 4 derajat.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan tingkat kelembaban tanah yang menjadi target penempatan Earth Tester. Pastikan bahwa alat dapat beroperasi pada tingkat kelembaban tertentu, karena kompatibilitasnya dengan kondisi lingkungan tersebut dapat memengaruhi hasil pengukuran. Jika Earth Tester tidak sesuai dengan tingkat kelembaban yang diinginkan, kemungkinan besar hasil pengukuran tidak akan akurat.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, di bawah ini terdapat tabel perbandingan antara karakteristik Earth Tester analog dan digital dari beberapa tipe yang banyak tersedia di pasaran:

Tipe AlatDapat Beroperasi pada Suhu SekitarKelembaban RelatifRentang PengukuranPotensi Kesalahan Pengukuran
Earth Tester Fluke 1621 Digital-25 o C98%0 – 20 Ohm+/-
to0 – 200 Ohm2 + (N/Rx – 1)
+70 o c0 – 2000 Ohms
Earth Tester Digital UNI T UT521 Digital-25 o C95%0 – 20 Ohm+/-
to0 – 200 Ohm2 + (N/Rx – 1)
+60 o C0 – 2000 Ohm
Earth Tester M416 Analog-25 o C95%0.1  – 10 Ohm+/-
to0.5 – 50 Ohm5 + (N/Rx – 1)
+60 o C2 – 200 Ohms
10 – 1000 Ohms

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Earth Tester merupakan sebuah perangkat yang sangat penting dalam dunia listrik, terutama dalam konteks pengukuran tahanan tanah.

Fungsi utamanya adalah untuk mengukur resistensi tanah sebelum pemasangan sistem grounding pada instalasi listrik. Earth Tester hadir dalam dua jenis utama, yakni analog dan digital, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Oleh karena itu, bagi mereka yang terlibat dalam instalasi listrik atau bidang terkait, memahami esensi Earth Tester menjadi langkah penting untuk menjaga keamanan dan kekalianlan sistem kelistrikan.

Dengan pertanyaan, “Apa Itu Earth Tester?”, kita memasuki dunia alat ukur yang tidak hanya mempermudah pengukuran tahanan tanah, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam penerapan listrik.

Demikianlah artikel finoo.id yang memabahas tentang √ Apa Itu Earth Tester? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *