Finoo.id – √ Apa Itu Flange? Fungsi dan Berbagai Jenisnya Lengkap. Siapa sangka, di dunia mesin dan konstruksi terdapat satu komponen yang mungkin terdengar sederhana, namun sebenarnya memainkan peran besar dalam menjaga kelancaran berbagai sistem. Ya, itulah flange.
Mungkin Anda belum terlalu familiar dengan flange. Namun, flange merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memastikan kelancaran pipa. Sebagai komponen yang sangat berguna, flange memudahkan proses instalasi, perakitan, perawatan, dan modifikasi pipa. Fleksibilitasnya menjadi alasan utama mengapa banyak industri menggunakan flange dalam proyek-proyek konstruksi pipa.
Flange menjadi solusi bagi mereka yang ingin menyederhanakan proses pemasangan dan penyambungan pipa. Artikel ini hadir untuk membahas flange secara lebih rinci, mulai dari pengertian flange, berbagai jenis flange, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Apa Itu Flange?
Dalam sistem perpipaan, istilah “flange” seringkali menjadi hal yang akrab. Lalu, apa sebenarnya flange itu? Flange adalah sebuah komponen yang biasanya digunakan untuk menghubungkan elemen pipa dengan valve atau peralatan lainnya. Proses penghubungan ini melibatkan penggunaan baut sebagai pengikat.
Selanjutnya, semua elemen tersebut akan membentuk sebuah kesatuan yang kokoh dan permanen, dengan baut berfungsi sebagai pengikatnya. Tujuan dari penggabungan ini adalah untuk menyatukan dua partisi agar menjadi satu, mempermudah aplikasi sistem secara keseluruhan.
Contohnya, saat Anda menggunakan pipa gas atau sistem penyaluran air bertekanan tinggi yang memerlukan pipa yang panjang. Pada saat tersebut, flange memiliki tanggung jawab untuk menyusun partisi pipa menjadi satu kesatuan yang kuat dan handal. Penggunaan flange juga memberikan fleksibilitas dengan memudahkan proses pemasangan ulang perpipaan serta memberikan akses yang lebih baik ke komponen lainnya.
Fungsi Flange
Flange berperan dalam menyambung pipa dengan kemudahan dalam pelepasannya. Selain itu, flange juga mempermudah proses perbaikan dan penggantian peralatan yang rusak tanpa merusak komponen lainnya.
Dapat dikatakan bahwa flange adalah komponen yang sangat krusial dalam sistem perpipaan karena memungkinkan penyambungan antar pipa dengan mudah.
Karakteristik Flange
- Desain Perakitan yang Akurat: Flange memiliki lubang yang dibor secara akurat untuk memudahkan proses perakitan. Desain ini memastikan kesesuaian yang tepat antara komponen-komponen yang akan disambung.
- Kontrol Aliran Butiran: Flange telah dirancang dengan kontrol aliran butiran untuk mencapai kekuatan dan kekakuan optimal. Hal ini membantu menjaga kestabilan strukturalnya sehingga dapat menanggung beban dengan efisien.
- Pengelasan yang Optimal: Untuk memfasilitasi pengelasan yang baik, Flange diperlengkapi dengan mesin bevel. Proses pengelasan yang optimal sangat penting untuk memastikan keamanan dan kehandalan sambungan antar komponen.
- Permukaan Halus dan Lubang Akurat: Dalam konteks sistem perpipaan, Flange perlu memiliki permukaan yang halus dan lubang yang akurat. Hal ini penting untuk memastikan aliran fluida yang tidak terganggu, sehingga sistem perpipaan dapat beroperasi dengan efisiensi maksimal.
- Penempatan yang Tepat: Flange diarahkan ke titik tertentu untuk memastikan tempat duduk pengikat tetap benar dan persegi. Posisi yang tepat ini sangat krusial agar sambungan tetap kokoh dan tidak mengalami pergeseran yang dapat mengakibatkan kebocoran atau kerusakan.
Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, Flange menjadi komponen yang tidak hanya memfasilitasi perakitan dan penyambungan, tetapi juga memberikan kekuatan, kekakuan, dan kelancaran operasional dalam sistem perpipaan.
Bagaimana Cara Kerja Koneksi Flange?
Sambungan Flange merupakan suatu rangkaian perakitan yang melibatkan dua peralatan atau alat kelengkapan pipa, dua Flange, alas Flange, dan baut. Mesin cuci dengan berbagai jenis juga digunakan dalam sambungan Flange untuk memastikan keamanan sambungan tersebut.
Proses sambungan Flange melibatkan penyatuan dua material melalui bagian bibir dalam dan luar Flange. Penting untuk memberikan dan mempertahankan gaya, baik dalam bentuk kompresi gasket maupun tekanan penyegelan, agar setiap permukaan Flange yang saling berlawanan dapat membentuk segel yang efektif. Dalam rangka memastikan Flange tetap pada posisinya, Flange sering kali diikat dengan baut, sementara paking ditempatkan di antara permukaan Flange untuk membentuk segel yang rapat.
Gasket disk spring, salah satu jenis pegas, seringkali digunakan untuk tujuan penyegelan ini. Dengan demikian, sambungan Flange tidak hanya memungkinkan penyambungan yang kokoh antara dua elemen, tetapi juga memastikan segel yang aman dan efisien melalui penggunaan gasket yang tepat.
Jenis Flange Berdasarkan Tipe Permukaannya
Pertama-tama, Flange dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau jenis permukaannya. Ada tiga varian Flange yang termasuk dalam kategori ini, yakni flat face, raised face, dan ring joint. Berikut adalah ringkasan singkat mengenai ketiga jenis Flange tersebut:
1. Flat Face Flange
Flange tipe flat face memiliki permukaan kontak yang datar, tanpa adanya ketinggian seperti yang terdapat pada Flange tipe raised face. Flange ini menggunakan gasket non-logam dan sangat sesuai untuk aplikasi dengan tekanan rendah, termasuk kelas tekanan 125 dan 250. Kelebihan flat face flange terletak pada kemudahannya dalam pemasangan dan perawatan, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk situasi dengan persyaratan tekanan yang lebih ringan.
2. Raised Face Flange
Flange tipe raised face adalah salah satu jenis Flange yang paling umum digunakan. Raised-face flange memiliki bidang kontak berbentuk lingkaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan lingkaran baut Flange. Flange ini tersedia untuk semua kelas tekanan dan dapat digunakan dalam berbagai rentang suhu. Gasket yang digunakan pada raised face flange dapat berupa non-logam atau semi-logam, memberikan fleksibilitas dalam pemilihan material penyegelan.
3. Ring-Type Joint Flange
Selanjutnya, kita memiliki Flange jenis ring-type joint (RTJ). Flange RTJ umumnya digunakan untuk aplikasi yang lebih berat, terutama pada sistem dengan tekanan tinggi atau suhu di atas 750°C. Biasanya, Flange RTJ digunakan untuk kelas tekanan 900 ke atas, dan gasket yang digunakan adalah jenis logam. Keunggulan Flange RTJ terletak pada daya tahan dan keandalannya dalam menghadapi kondisi ekstrem, menjadikannya pilihan yang cocok untuk aplikasi di lingkungan yang menghadapi tekanan dan suhu tinggi.
Jenis Flange dan Kegunaannya
Berikut adalah beberapa jenis Flange beserta fungsinya yang perlu Anda kenal sebelum mengambil keputusan untuk membelinya dan memenuhi kebutuhan Anda.
1. Flange Slip-On (SO)
Flange Slip-On merupakan salah satu varian Flange yang digunakan untuk menghubungkan dua pipa atau peralatan dengan cara meluncurkannya ke ujung pipa atau peralatan yang akan dihubungkan. Jenis Flange ini umumnya diterapkan pada aplikasi dengan tekanan rendah hingga menengah yang tidak memerlukan penyegelan yang sangat kuat.
Desain Flange Slip-On relatif sederhana. Mereka umumnya berbentuk cincin dengan lubang tengah yang sesuai dengan diameter pipa yang akan dihubungkan. Di bagian dalam Flange, lubang ini dirancang lebih besar dari diameter luar pipa untuk memungkinkan pipa meluncur ke dalam Flange dengan mudah.
2. Flange Weld Neck (WN)
Selanjutnya, ada Flange weld neck yang memiliki leher terpanjang dan dirancang untuk di las pada pipa atau peralatan yang membutuhkannya. Flange jenis ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi dan sangat cocok untuk aplikasi dengan tekanan tinggi atau suhu tinggi.
Flange Weld Neck digunakan khusus dalam aplikasi di mana kekuatan dan ketahanan terhadap tekanan serta suhu tinggi menjadi kritis. Keunggulan Flange ini terletak pada lehernya yang panjang, membantu mendistribusikan tekanan secara merata ke dalam pipa dan mengurangi risiko deformasi. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang andal dalam situasi-situasi yang memerlukan ketangguhan struktural yang tinggi.
3. Flange Blind (BL)
Flange Blind atau lebih dikenal sebagai blind disk adalah Flange yang berfungsi untuk menutup ujung pipa atau saluran pipa. Penggunaan Flange Blind seringkali muncul ketika diperlukan pembatasan akses ke dalam sistem atau pada saat inspeksi atau perawatan diperlukan.
Flange Blind umumnya menjadi pilihan di berbagai sektor industri, seperti industri minyak dan gas, kimia, petrokimia, serta pembangkit listrik. Keberadaannya sangat penting di tempat-tempat di mana perlu menutup ujung pipa, katup, atau peralatan, atau ketika diperlukan isolasi sementara pada pipa.
4. Flange Threaded (TH)
Flange bertulang atau lebih dikenal sebagai threaded flange memiliki lubang berulir di sekelilingnya dan dirancang untuk menghubungkan pipa atau perlengkapan yang juga dilengkapi dengan benang berulir. Flange ini umumnya digunakan dalam sistem dengan tekanan rendah.
Fungsi utama dari Flange Threaded adalah untuk menyambungkan dua pipa atau peralatan dengan aman dan dapat dilepas. Penggunaannya seringkali terlihat dalam situasi di mana diperlukan koneksi yang kuat, namun juga memungkinkan untuk pembongkaran pipa atau peralatan dengan relatif mudah.
5. Flange Socket Weld (SW)
Flange SW, atau Flange yang dilas socket, dirancang khusus untuk dihubungkan dengan pipa menggunakan las socket. Flange ini sangat sesuai untuk aplikasi dengan tekanan dan suhu tinggi. Flange Socket Weld memberikan hubungan yang sangat kuat dan mampu menahan tekanan tinggi serta suhu tinggi, juga memiliki ketahanan terhadap getaran dan goncangan.
Proses pemasangan Flange Socket Weld membutuhkan keterampilan pengelasan yang tinggi, dan kadang-kadang dapat memerlukan biaya tambahan untuk memastikan hasil pengelasan yang akurat dan kuat.
6. Flange Spectacle Blind
Flange Spectacle Blind digunakan untuk melakukan isolasi atau mengalihkan aliran fluida. Flange ini memiliki dua lapisan yang dapat dibalik satu sama lain untuk menutup atau membuka jalur aliran. Desain Flange Spectacle Blind sangat unik, dengan cakram berbentuk “lensa” yang dapat diputar.
Cakram ini umumnya dipasang di antara dua Flange standar. Cakram tersebut memiliki lubang yang sesuai dengan diameter pipa yang akan dihubungkan. Ketika cakram diputar, lubang tersebut dapat dibuka atau ditutup sesuai kebutuhan.
7. Flange Lap Joint (LJ)
Flange Lap Joint sering digunakan dalam sistem di mana sering terjadi penggantian Flange. Dengan jenis Flange ini, pipa dapat meluncur bebas di bawah Flange, memudahkan penggantian Flange tanpa perlu memotong pipa.
Flange Lap Joint dapat diproduksi dari berbagai jenis bahan, termasuk baja karbon, baja tahan karat, baja paduan, dan berbagai material lainnya sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan persyaratan lingkungan.
Jenis Spesial Flange dan Fungsinya
Selain beberapa varian Flange yang telah disebutkan di atas, terdapat juga jenis Flange khusus yang dapat Anda ketahui di bawah ini.
1. Long Welding Neck
Flange Long Welding Neck (LWN) merupakan jenis Flange yang memiliki leher panjang, yang secara teoritis dapat membentang hingga pipa, meskipun panjangnya dapat bervariasi. Flange ini sering diaplikasikan dalam kondisi suhu dan tekanan tinggi, atau saat diperlukan sambungan yang kuat dan tahan lama. Keberadaan leher panjang memberikan stabilitas tambahan dan memungkinkan proses pengelasan yang lebih efisien.
Umumnya, Flange LWN digunakan pada ujung pipa untuk menghubungkan pipa dengan berbagai peralatan, seperti tangki, penukar panas, atau katup.
2. Self Reinforced Flange
Self Reinforced Flange (SRF), yang juga dikenal sebagai Integral Flange, adalah Flange yang dirancang untuk mengurangi tekanan dan tegangan pada pipa dan struktur sambungan. Dalam SRF, leher Flange dibentuk sebagai bagian yang sama dengan pipa, sehingga tekanan yang diterapkan pada sambungan menjadi lebih merata dan mengurangi potensi kebocoran.
Umumnya, SRF digunakan pada pipa dengan diameter besar, terutama dalam aplikasi dengan tekanan tinggi, seperti yang ditemui dalam industri kimia atau petrokimia.
3. Orifice Flange
Orifice Flange merupakan Flange yang dirancang khusus untuk menampung orifice plate, yang berfungsi untuk mengukur aliran fluida dalam pipa. Orifice plate merupakan perangkat yang ditempatkan di dalam Flange dengan orifice (lubang) yang telah diukur sedemikian rupa untuk menghasilkan aliran yang diinginkan. Ini memungkinkan pengukuran aliran, tekanan, atau suhu dengan akurat dalam sistem perpipaan.
Flange Orifice tersedia dalam berbagai spesifikasi, seperti Flange slip-on, weld neck, atau socket weld, sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Flange ini umumnya digunakan di industri-industri seperti minyak dan gas, kimia, serta berbagai proses industri lainnya.
BACA JUGA :
- √ Pengertian Standar PUIL: Komponen Utama, dan Peran Pentingnya
- Pengertian Dinamo Stater: Cara Kerja, Komponen & Ciri Rusak
- Pengertian Spul: Fungsi, Komponen Serta Cara Kerjanya
- √ Apa Itu Gasket? Fungsi Serta Jenisnya Lengkap
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, flange adalah komponen krusial dalam sistem perpipaan yang berperan penting dalam menyambung dan menjaga kelancaran aliran fluida.
Dari berbagai jenisnya, seperti Flange lap joint hingga Flange orifice, masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri.
Mengetahui apa itu flange merupakan langkah awal untuk memahami peran dan pemilihan flange yang tepat dalam berbagai aplikasi industri.
Oleh karena itu, pengetahuan mendalam tentang jenis-jenis flange, fungsinya, serta aplikasi yang sesuai sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan kinerja optimal dalam sistem perpipaan.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Flange? Fungsi dan Berbagai Jenisnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.