Apa Itu Atap Sirap

√ Apa Itu Atap Sirap? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Atap Sirap? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya. Atap merupakan unsur penting dalam sebuah rumah. Tanpanya, rumah tidak dapat dihuni. Bagi yang tidak ingin biasa-biasa saja dan menyukai sesuatu yang unik, menggunakan atap sirap mungkin menjadi pilihan yang menarik.

Biasanya, atap sirap ditemukan pada bangunan-bangunan kuno seperti keraton, museum, dan struktur bersejarah lainnya yang mempertahankan nuansa tradisional. Namun, jenis atap ini dapat diaplikasikan pada rumah modern sehingga menciptakan tampilan yang unik dan berbeda dari kebanyakan rumah pada umumnya.

Apa itu Atap Sirap?

Atap sirap kayu masih belum populer di kalangan masyarakat umum. Namun, berbeda halnya dengan para kontraktor profesional dan arsitek, karena sirap menjadi pilihan favorit klien yang menginginkan atap yang kokoh dan indah.

Sirap merupakan salah satu variasi atap kayu yang biasanya terbuat dari kayu jati atau kayu ulin, yang terkenal akan kekuatan dan ketahanannya terhadap perubahan cuaca.

Tidak hanya itu, kedua jenis kayu ini juga terkenal bebas dari serangan rayap atau hama lainnya, sehingga atap kayu sirap memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan jenis atap lainnya yang terbuat dari kayu keras yang rentan terhadap keropos.

Atap kayu sirap hadir dalam berbagai bentuk yang dapat disesuaikan dengan desain yang diimpikan. Kecantikan desainnya membuat atap sirap banyak digunakan pada bangunan mewah, museum, gazebo, dan vila.

Ketahanan atap sirap tidak diragukan lagi, serta keindahannya menjadikannya pilihan yang diminati, meskipun harganya cukup tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan Atap Sirap

Kelebihan

Atap ini memiliki sejumlah keunggulan, sehingga tidak mengherankan jika bahan sirap kayu menjadi pilihan utama untuk hunian yang berbeda dari yang lain. Bahkan, atap ini mampu melindungi penghuni rumah dari cuaca yang sangat ekstrem. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

1. Ringan Bobotnya

Kayu Sirap memiliki bobot yang cukup ringan jika dibandingkan dengan material lain seperti tanah liat, atap keramik, atau atap alderon. Keunggulan bobot yang tidak terlalu berat ini membuat proses instalasi atap sirap menjadi lebih mudah dilakukan. Selain itu, karena bobotnya yang ringan, biaya pemasangan atap sirap dapat ditekan sedemikian rupa, menjadikannya pilihan yang ekonomis bagi pemilik rumah.

Baca Juga :   √ Kuda Kuda Baja Ringan Bentang 6 Meter : Bentuk & Jarak!

2. Menyerap Panas Dengan Baik

Kayu memiliki sifat alami untuk menyerap panas dengan baik dibandingkan dengan material bangunan lainnya. Oleh karena itu, atap sirap kayu mampu menyerap panas dengan efisien, menjadikan hunian lebih sejuk di dalamnya. Kemampuan atap sirap dalam menahan panas ini tidak hanya membuat rumah lebih nyaman, tetapi juga membantu dalam menghemat energi, karena penggunaan pendingin udara dapat dikurangi atau bahkan dihindari.

3. Tahan Lama

Atap sirap kayu memang terkenal akan ketahanannya yang luar biasa. Ketika berbicara tentang investasi dalam bahan bangunan, kekuatan material atap ini sudah terjamin pada struktur beton rumah. Jenis atap ini memiliki masa pakai yang bisa mencapai puluhan tahun lamanya, menjadikannya pilihan yang sangat berharga dalam jangka panjang.

4. Faktor Estetika

Kayu sirap tidak hanya dikenal karena kekuatannya, tetapi juga karena keindahan estetikanya. Material ini telah teruji sebagai elemen bangunan yang mampu memperindah tampilan rumah. Atap sirap menawarkan berbagai variasi bentuk mulai dari persegi panjang hingga kerucut, dengan sejumlah tekstur dan warna yang dapat disesuaikan dengan selera pemilik rumah.

Tidak hanya itu, atap sirap juga memberikan fleksibilitas dalam penyusunan, sehingga dapat menciptakan tampilan yang unik dan artistik. Dengan mengombinasikan bentuk atap ini, kalian dapat menciptakan tata ruang hunian yang terkesan alami dan indah secara visual, menambah nilai estetika serta keindahan rumah kalian.

Kekurangan

Namun sebelum kalian memutuskan untuk menggunakannya, pastikan terlebih dahulu bahwa atap ini memang cocok untuk kalian. Hal ini karena terdapat beberapa kekurangan yang cukup signifikan seperti:

1. Harga Mahal

Jenis atap ini memang dikenal memiliki harga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis atap rumah lainnya. Meskipun demikian, harga yang lebih tinggi ini sebanding dengan kualitas yang diperoleh karena keunggulannya dalam ketahanan yang luar biasa. Meskipun investasi awalnya mungkin lebih besar, namun kalian akan mendapatkan manfaat jangka panjang karena atap ini memiliki masa pakai yang sangat baik, sehingga kalian tidak perlu sering mengganti atap, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya pemeliharaan jangka panjang.

2. Proses Instalasi Lebih Sulit

Proses pemasangan atap jenis ini memang dikenal cukup rumit, sehingga memerlukan waktu dan tenaga yang lebih besar. Tidak hanya sekadar bentuknya, namun komposisi atap jenis ini juga harus diperhatikan dengan cermat, berbeda dengan jenis atap lain seperti genteng beton atau genteng keramik yang lebih mudah dalam hal instalasi. Sebagai hasilnya, proses pemasangan atap jenis ini membutuhkan keahlian khusus dan perencanaan yang matang agar dapat dilakukan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.

3. Bahan Sulit Ditemukan

Atap jenis ini memang sulit untuk ditemukan karena terbuat dari bahan kayu yang memiliki tekstur khusus. Tidak hanya sulit untuk ditemukan, namun juga jumlahnya terbatas karena memerlukan bahan baku kayu yang berkualitas tinggi. Hal ini membuat banyak orang lebih memilih menggunakan bahan bangunan lain yang lebih mudah didapatkan, serta lebih terjangkau dan praktis dalam penggunaannya. Sebagai akibatnya, sulitnya mendapatkan bahan ini dapat menjadi hambatan dalam memilih atap jenis ini untuk rumah mereka.

Baca Juga :   √ Apa Itu Atap Holodeck? Serta Kelebihan dan Kekuranganya

Jenis-Jenis Atap Sirap yang Harus Diketahui

Ternyata, atap sirap memiliki beragam jenis. Biasanya, pembagian jenis ini dilakukan berdasarkan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan pembuat atap. Berikut adalah beberapa jenis atap berdasarkan bahan kayu penyusunnya:

1. Atap Sirap dari Kayu Ulin

Kayu ulin merupakan jenis kayu yang seringkali dipilih sebagai bahan pembuatan atap sirap. Bahkan, beberapa orang bahkan mengira bahwa atap jenis ini hanya bisa dibuat dengan menggunakan kayu ulin. Terdapat banyak alasan mengapa kayu ulin menjadi pilihan utama sebagai bahan baku untuk atap ini.

Salah satu alasan utamanya adalah karena daya tahan alami yang dimiliki oleh kayu ulin itu sendiri. Kayu ini mampu bertahan dan tetap kokoh meskipun terpapar oleh berbagai faktor cuaca yang ekstrem. Bahkan, kekuatan kayu ulin begitu besar sehingga sering disebut sebagai “kayu besi”. Selain digunakan untuk pembuatan atap, kayu ulin juga sering dimanfaatkan sebagai bantalan untuk kereta api, menunjukkan kekalianlan dan ketangguhannya dalam berbagai aplikasi.

2. Atap Sirap dari Kayu Cedar

Ternyata, atap ini tidak hanya populer digunakan di Indonesia, tetapi juga ditemukan di luar negeri, terutama di negara-negara Barat. Bahan material yang sering digunakan dalam pembuatan atap jenis ini di luar negeri adalah kayu cedar.

Di banyak negara Barat, hampir semua jenis atap sirap dibuat menggunakan material dari kayu cedar. Meskipun menggunakan bahan yang berbeda, namun daya tahan dari kayu cedar ini sangat baik. Atap jenis ini umumnya digunakan sebagai atap pada rumah-rumah tradisional di Barat.

Kayu cedar memiliki warna alami yang kemerahan dan kekuningan yang khas. Biasanya, jenis kayu cedar yang digunakan untuk membuat atap adalah tipe yellow cedar dan western red cedar.

3. Atap Sirap dari Kayu Bangkirai

Meskipun tidak sepopuler kayu ulin, namun kayu bangkirai memiliki daya tahan yang luar biasa. Kayu ini tumbuh subur di daerah Kalimantan, sehingga sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan, sebagai bahan baku pembuatan atap sirap.

Daya tahan yang dimiliki kayu bangkirai menjadikannya pilihan utama sebagai bahan baku atap rumah. Banyak yang meyakini bahwa kayu ini mampu melindungi rumah dari berbagai kondisi cuaca sehingga rumah tetap dalam kondisi baik. Selain itu, atap yang terbuat dari bahan ini juga memiliki masa pakai yang cukup lama.

4. Atap Sirap Kayu Merbau

Kayu jenis ini juga dikenal dengan julukan “kayu besi”. Julukan tersebut diberikan oleh masyarakat di timur untuk merujuk pada jenis pohon merbau ini. Daya tahan dari kayu merbau ini dianggap setara dengan kayu ulin.

Baca Juga :   √ Pengertian Advisor: Tugas dan Tanggung Jawabnya Dalam Perusahaan

Atap yang terbuat dari kayu merbau juga dapat menjadi alternatif bagi atap yang biasanya menggunakan kayu ulin. Karena semakin sulitnya mendapatkan kayu ulin, masyarakat mulai mempertimbangkan penggunaan atap ulin yang terbuat dari kayu merbau. Meskipun demikian, kualitas dari kayu ini tetap tidak diragukan.

Cara Memasang

Memasang atap jenis ini membutuhkan teknik khusus agar pas dan kokoh saat diterapkan pada bangunan. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk memasang atap sirap:

  1. Potong ujung sirap yang akan digunakan sebagai atap untuk memberikan tampilan yang rapi saat dipasang.
  2. Susun bilah-bilah kayu secara berbaris dari bagian bawah hingga bagian atas.
  3. Rekatkan sirap ke struktur rangka dengan cara memaku sirap ke bagian usuk untuk memastikan posisi atap lebih kokoh dan solid.
  4. Disarankan untuk tidak menggunakan palu biasa. Seiring dengan jumlah paku yang dibutuhkan yang cukup banyak, lebih baik menggunakan paku tembak untuk mempercepat dan memudahkan proses pemasangan.
  5. Susun sirap dalam tiga hingga empat lapisan. Mulailah dari bagian bawah dengan sirap sebagai lapisan utama, kemudian dilapis dengan triplek, diikuti dengan alumunium foil, dan lanjutkan ke lapisan yang kedua, ketiga, hingga keempat.

BACA JUGA :

Penutup

Mengenal lebih dalam tentang atap sirap membuka pintu wawasan terhadap salah satu elemen penting dalam dunia arsitektur.

Dengan daya tahan yang luar biasa, keindahan estetika, dan beragamnya jenis bahan kayu yang dapat digunakan, atap sirap menjelma menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan rumah yang tidak hanya kokoh, tetapi juga memiliki karakteristik unik.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan aplikasi atap sirap, kita dapat mengapresiasi keindahan dan kekalianlannya dalam melindungi serta memperindah bangunan.

Sehingga, menjawab pertanyaan, “Apa itu atap sirap?” adalah menjelajahi sebuah kisah panjang tentang kekokohan, keindahan, dan keunikan sebuah atap yang melampaui sekadar penutup rumah, tetapi menjadi bagian dari identitas dan karakter sebuah bangunan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Atap Sirap? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *