Finoo.id – √ Penyebab Kompresor Angin Berisik dan Cara Merawatnya. Bagi pengguna kompresor angin, pasti tak asing dengan suara berisik yang muncul saat menggunakannya. Suara tersebut dapat mengganggu kenyamanan saat bekerja. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari kebisingan pada kompresor angin?
Penggunaan kompresor angin secara terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin tersebut. Salah satu masalah yang sering muncul adalah suara berisik yang terjadi saat kompresor digunakan.
Penyebab utama dari kebisingan pada kompresor adalah kurangnya perawatan dan kontrol terhadap oli pelumas. Hal ini menyebabkan gesekan antara komponen-komponen di dalam kompresor menjadi lebih besar dari biasanya. Akibatnya, komponen-komponen tersebut mengalami kerusakan yang berujung pada munculnya suara berisik.
Apa Itu Kompresor?
Sebuah kompresor merupakan perangkat atau mesin yang berfungsi untuk mengurangi volume gas atau udara serta meningkatkan tekanannya. Kompresor digunakan dalam berbagai bidang, termasuk industri, pertanian, dan peralatan rumah tangga.
Secara umum, kompresor terdiri dari dua bagian utama, yaitu blok mesin dan komponen pengatur tekanan. Blok mesin bertanggung jawab memompa gas atau udara dari ruang kecil ke ruang yang lebih besar, sedangkan komponen pengatur tekanan memastikan agar tekanan tetap stabil.
Kompresor dapat beroperasi menggunakan berbagai jenis energi, seperti listrik, bahan bakar, atau uap, untuk menggerakkan blok mesin. Saat ini, kompresor modern dilengkapi dengan kontrol dan sistem pemantauan yang memungkinkan operator untuk mengontrol dan memantau proses kompresi dengan mudah.
Penyebab Kompresor Angin Berisik
Berikut beberapa bagian dari mesin kompresor udara yang sering menjadi penyebab kebisingan dan cara mengatasi masalah tersebut.
1. Bearing Koclak
Penyebab pertama adalah kerusakan pada bearing (bantalan) kompresor, yang dapat menghasilkan bunyi berisik. Bearing bertanggung jawab menopang crankshaft, sehingga jika terjadi kerusakan pada bearing, putaran crankshaft menjadi tidak stabil dan menyebabkan kebisingan.
Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama adalah mengganti bearing yang rusak dengan yang baru. Prosesnya melibatkan membongkar kompresor untuk mengakses crankshaft, kemudian mengganti bearing yang rusak dengan yang baru.
2. Tangkai Piston Longgar
Banyak pengguna kompresor yang sering mengabaikan pengontrolan oli pelumas, menyebabkan gesekan berlebih antara tangkai piston dan crankshaft. Akibatnya, lubang tangkai piston menjadi longgar dan menghasilkan bunyi berisik saat mesin kompresor dioperasikan.
Jika lubang tangkai piston telah mengendur, disarankan untuk segera mengganti komponen tersebut. Mengabaikan kondisi ini bisa berujung pada patahnya tangkai piston jika dibiarkan terus-menerus.
3. Filter Udara Tidak Terpasang
Penyebab lain dari kebisingan pada kompresor adalah ketika filter udara yang seharusnya terpasang pada lubang hisap tidak dipasang dengan baik. Selain menciptakan suara berisik, kekurangan filter udara juga memungkinkan kotoran masuk ke dalam silinder.
Oleh karena itu, jika filter udara mengalami kerusakan atau hilang, disarankan untuk segera menggantinya dan memasangnya kembali pada kompresor. Filter udara memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyaring kotoran dari udara luar, sehingga menjaga kinerja kompresor tetap optimal.
4. Baut Dudukan Kendor
Meskipun terlihat remeh, baut dudukan kompresor yang longgar juga dapat menghasilkan suara berisik saat mesin kompresor dioperasikan. Keadaan baut yang longgar menyebabkan getaran yang signifikan ketika mesin kompresor berjalan.
Oleh karena itu, disarankan untuk secara rutin memeriksa kondisi baut dudukan pada kompresor. Jika ada baut yang longgar, segera kencangkan dengan menggunakan kunci pas atau ring sesuai dengan ukurannya.
Mengapa Perlu Melakukan Perawatan Kompresor?
Bagian dalam kompresor memiliki banyak kesamaan dengan mesin pembakaran internal. Komponen utamanya adalah kepala piston yang bergerak naik dan turun saat poros engkol berputar. Selain itu, terdapat berbagai katup, pelat, batang, dan pengukur lain yang memastikan kinerja optimal mesin kompresor.
Semua komponen yang bergerak ini dapat mengalami keausan atau kerusakan akibat penggunaan yang berlebihan. Semakin sering kompresor digunakan, semakin besar kemungkinan masalah yang timbul.
Kompresor udara yang tidak beroperasi secara efisien dapat menghasilkan udara berkualitas rendah, yang dapat merusak peralatan pneumatik yang terhubung dengannya.
Namun, kalian dapat mengurangi risiko kerusakan dan meminimalkan biaya perbaikan dengan melakukan pemeliharaan rutin dan teratur.
Sedikit waktu yang kalian luangkan untuk merawat kompresor udara dapat menghemat waktu dan uang di masa depan. Dengan menjaga kompresor dalam kondisi baik, kalian dapat mengkalianlkannya untuk terus bekerja tanpa hambatan.
Pemeliharaan rutin juga akan memperpanjang umur pakai kompresor kalian, sehingga kalian tidak perlu menggantinya terlalu sering.
Bagaimana Cara Merawat Kompresor Udara?
Dengan gangguan yang disebutkan di atas, jelas akan menghambat proses kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan penggunaan kompresor dan secara berkala melakukan pengecekan atau perawatan guna memperpanjang umur dan meningkatkan produktivitasnya. Berikut adalah langkah-langkah perawatan yang perlu kalian lakukan setiap kali menggunakan kompresor:
1. Ganti Oli Secara Berkala
Pertama, pastikan untuk mengganti oli kompresor sesuai dengan kondisi pemakaian normal. Ini direkomendasikan dilakukan setiap 500 jam atau sekitar 20-21 hari untuk penggantian oli pertama. Untuk penggantian kedua, lakukan saat mencapai 1.500 jam penggunaan. Penggantian oli ketiga dan seterusnya dapat dilakukan setiap 2.000 jam.
2. Membersihkan Filter Kompresor
Langkah berikutnya dalam merawat kompresor adalah dengan membersihkan filter secara teratur. kalian dapat membuat jadwal pembersihan filter sesuai kebutuhan untuk memastikan kompresor tetap bersih dan udara yang dikeluarkannya tetap berkualitas.
Filter memiliki peran krusial dalam menjaga kebersihan udara yang masuk ke tangki kompresor. Kontaminasi udara, seperti minyak atau air, dapat signifikan mempengaruhi umur pakai tangki kompresor. Ketika terkontaminasi oleh partikel-partikel tersebut, bisa menyebabkan kerusakan pada bagian dalam tangki kompresor, bahkan membuatnya rapuh.
3. Menggunakan Gemuk (Grease)
Selain itu, penting juga untuk menggunakan jenis gemuk (grease) yang memiliki tingkat pelumasan tinggi (high-lubricantive) dan efektif (long-effective) pada suku cadang kompresor yang memerlukan pelumasan. Pastikan untuk tidak mengabaikan perawatan gemuk pada kompresor udara kalian agar tetap awet dan terhindar dari karat akibat kurangnya pelumasan yang memadai.
4. Menjaga Kebersihan Motor
Langkah selanjutnya dalam merawat kompresor udara adalah memastikan kebersihan motor dari debu dan kotoran yang mungkin masuk melalui sirkulasi udara. Bersihkan juga filter udara jika terlihat kotor atau berdebu.
5. Mengecek Kabel listrik
Pastikan untuk secara berkala memeriksa kondisi kabel listrik pada kompresor kalian. Jika kalian melihat ada sesuatu yang tidak biasa seperti retakan, sobekan, atau kabel yang terkelupas, segera lakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum menghidupkan kompresor. Kabel listrik yang rusak dapat menyebabkan bahaya listrik atau kerusakan pada kompresor.
6. Memastikan Komponen terpasang sempurna
Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin terhadap semua komponen kompresor untuk memastikan bahwa mereka terpasang dengan sempurna. Cek apakah ada komponen yang longgar dan pastikan untuk mengencangkan mereka kembali. Kondisi longgar biasanya terjadi karena kompresor mengalami getaran saat dihidupkan. Dengan memastikan semua komponen terpasang dengan baik, kalian dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada kompresor dan menjaga kinerjanya tetap optimal.
7. Memastikan V-Belt dalam Kondisi Baik
Stkalianr kelenturan V-Belt biasanya cukup padat. Penting untuk diingat agar tidak memasangnya terlalu kencang, karena hal ini dapat menyebabkan pecahnya poros rotor atau mengurangi masa pakai bantalan air-end. Di sisi lain, jangan biarkan V-Belt terpasang terlalu longgar karena dapat menyebabkan gesekan dan membuatnya tergelincir, yang pada akhirnya mengurangi kinerja maksimal kompresor.
8. Memilih Suku Cadang Orisinil
Meskipun tersedia banyak suku cadang tiruan atau tanpa merek di pasaran, disarankan untuk tetap memilih suku cadang asli dari produsen kompresor udara yang kalian gunakan.
Hal ini dikarenakan suku cadang asli akan sesuai dengan spesifikasi kompresor aslinya dalam hal kinerja, daya tahan, dan kesesuaian sistem. Dengan memilih suku cadang asli, kalian dapat memastikan bahwa kompresor kalian akan memiliki masa pakai yang lebih panjang dan kinerja yang tetap optimal.
BACA JUGA :
- Pengertian Kompresor: Fungsi, Jenis Dan Cara Kerjanya Lengkap
- √ Beberapa Jenis Kompresor Beserta Fungsinya Lengkap
- √ Penyebab Kompresor Listrik Mati Serta Cara Memperbaikinya
- √ Rekomendasi Kompresor Angin Terbaik dan Awet
Penutup
Dengan memahami penyebab kompresor angin berisik, kalian dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut.
Perawatan rutin, penggunaan suku cadang asli, dan pemantauan terhadap kondisi kompresor merupakan langkah penting untuk menjaga kinerja optimal dan menghindari gangguan dalam proses kerja.
Dengan demikian, kalian dapat memastikan bahwa kompresor angin kalian beroperasi dengan lancar, efisien, dan nyaman tanpa menghasilkan kebisingan yang mengganggu.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Penyebab Kompresor Angin Berisik dan Cara Merawatnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.