Sistem Pembakaran Mesin Diesel

√ Sistem Pembakaran Mesin Diesel Berikut Ini Penjelasanya

Posted on

Finoo.id – √ Sistem Pembakaran Mesin Diesel Berikut Ini Penjelasanya. Mesin diesel mempunyai karakteristik unik jika dibandingkan dengan mesin bensin. Mengapa demikian? Sebab, operasinya tidak memerlukan busi seperti pada mesin bensin. Karena hal ini, mesin diesel sering dikenal sebagai mesin pembakaran dalam, yang mampu melakukan proses pembakaran secara mandiri.

Setiap jenis mesin memiliki prosedur khusus untuk menghasilkan tenaga. Salah satu tahapan kunci dalam proses tersebut adalah langkah pembakaran. Pada mesin diesel, proses pembakaran tidak bergantung pada percikan api dari busi. Sebaliknya, pembakaran terjadi melalui tekanan kompresi yang tinggi.

Lebih lanjut, solar merupakan jenis bahan bakar yang memiliki titik nyala rendah dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya. Sehingga, tekanan kompresi dan suhu yang tinggi dapat menyebabkan pembakaran solar secara otomatis. Inilah yang menyebabkan mesin diesel dikenal sebagai mesin pembakaran dalam, yang dapat melakukan proses pembakaran tanpa memerlukan stimulus eksternal.

Pengertian Mesin Diesel

Mesin diesel merupakan varian dari mesin pembakaran dalam internal yang memiliki prinsip kerja yang berbeda dari mesin bensin. Rudolf Diesel adalah penemu mesin ini pada tahun 1892, dan mesin tersebut dinamai sesuai dengan penemunya.

Prinsip dasar kerja mesin diesel adalah pembakaran bahan bakar melalui tekanan tinggi dan panas yang dihasilkan oleh kompresi udara di dalam silinder mesin.

Proses kerja mesin diesel dimulai dengan mengisian udara ke dalam silinder saat piston bergerak naik, menarik udara ke dalam. Selanjutnya, piston bergerak turun untuk melakukan kompresi terhadap udara yang telah dihisap sebelumnya.

Pada saat kompresi, suhu udara meningkat secara signifikan karena tekanan yang tinggi. Inilah perbedaan utama antara mesin diesel dan mesin bensin. Di mesin bensin, campuran udara dan bahan bakar diukur sebelum dikompresi, sementara di mesin diesel, udara yang telah dikompresi di dalam silinder menjadi sangat panas dan mencapai suhu yang cukup tinggi untuk membakar bahan bakar diesel yang akan disemprotkan nanti.

Ketika suhu udara yang sangat tinggi tercapai, bahan bakar diesel disemprotkan dengan tekanan tinggi ke dalam silinder menggunakan injector bahan bakar. Partikel-partikel bahan bakar yang sangat kecil ini terbakar secara spontan begitu bersentuhan dengan udara yang panas. Ini sering disebut sebagai fenomena “penyalaan sendiri” (autoignition).

Baca Juga :   √ Apa Itu Plunger Mesin Diesel? Fungsi dan Cara Kerjanya

Proses tersebut menghasilkan ledakan kecil di dalam silinder, menciptakan tekanan tinggi yang mendorong piston ke bawah dengan kekuatan yang besar.

Dengan gerakan piston ke bawah, poros engkol yang terhubung dengan piston akan mengubah gerakan linier menjadi gerakan putar. Gerakan putar ini dapat digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan, seperti roda kendaraan atau generator listrik.

Sistem Pembakaran Mesin Diesel

Mesin diesel, seperti mesin bensin, memiliki empat fase langkah kerja yang diperlukan untuk menjalankan prosesnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam sistem kerja mesin diesel 4 tak:

1. Fase Hisap

Pada tahap hisap, piston mulai bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) menuju TMB (Titik Mati Bawah). Proses ini menyebabkan katup hisap terbuka, memungkinkan udara untuk masuk ke dalam ruang pembakaran. Akibatnya, volume ruang pembakaran memperluas, menciptakan ruang yang cukup untuk pengisian udara.

2. Fase Kompresi

Langkah selanjutnya adalah kompresi. Piston bergeser dari TMB kembali menuju TMA, sementara katup hisap dan katup buang tertutup rapat. Selama proses ini, volume di dalam ruang pembakaran mulai menyusut secara signifikan. Penyusutan ini menghasilkan peningkatan tekanan dan suhu dalam ruang pembakaran karena udara yang tertekan oleh piston.

3. Fase Kerja/Usaha

Pada tahap ini, terjadi proses pembakaran yang menjadi inti dari operasi mesin diesel. Katup hisap dan katup buang tertutup rapat, menciptakan kondisi di mana tekanan kompresi mencapai tingkat yang sangat tinggi di dalam ruang pembakaran. Sementara itu, bahan bakar akan disemprotkan dari pompa injeksi ke dalam ruang pembakaran. Proses pembakaran dimulai ketika bahan bakar bertemu dengan udara yang sangat terkompresi. Setelah terjadinya pembakaran, gas yang dihasilkan akan memicu tekanan yang mendorong piston ke arah TMB (Titik Mati Bawah), menghasilkan daya yang mendorong roda kendaraan atau peralatan lainnya.

4. Fase Pembuangan

Langkah terakhir dalam siklus adalah fase pembuangan. Piston bergerak dari TMB menuju TMA, sementara katup hisap terbuka untuk memungkinkan pembuangan gas hasil pembakaran. Sisa-sisa gas yang terbuang akan dikeluarkan dari ruang pembakaran melalui saluran pembuangan. Siklus ini kemudian akan berulang secara terus menerus selama mesin diesel beroperasi, menciptakan aliran kerja yang berkelanjutan.

Sistem Pengkabutan Pompa Injektor

Pengkabutan adalah proses di mana bahan bakar solar dipompa hingga menjadi partikel-partikel sangat kecil yang siap terbakar dengan mudah. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa komponen kunci, antara lain:

1. Pompa Solar (Bosch Pump)

Pompa solar, yang juga dikenal sebagai pompa Bosch, memiliki peran penting dalam memompa bahan bakar solar sehingga menciptakan tekanan tinggi saat masuk ke dalam ruang pembakaran.

Baca Juga :   √ Pengertian Mesin Bubut: Fungsi, Jenis, Prinsip Kerja dan Bagian

Komponen utama dari pompa solar terdiri dari plunger dan delivery. Plunger berperan sebagai bagian yang melakukan pemompaan bahan bakar, sementara delivery berfungsi untuk menjaga agar bahan bakar tidak kembali ke arah sebaliknya akibat tekanan dari ruang pembakaran.

Pompa solar ini dioperasikan oleh camshaft (noken as) yang memiliki pengaturan waktu tertentu. Karena itu, bahan bakar solar hanya akan disemprotkan saat proses pembakaran berada dalam tahap kerja/usaha.

2. Injektor

Injektor adalah komponen kunci yang bertanggung jawab atas penyemprotan bahan bakar solar ke dalam ruang bakar mesin. Di dalam injektor, terdapat nozzle yang memiliki lubang-lubang kecil pada ujungnya. Ketika bahan bakar solar yang bertekanan tinggi melewati nozzle ini, tekanan tinggi ini menyebabkan bahan bakar dipercepat dan dipecah menjadi butiran-butiran yang sangat kecil.

Proses di mana bahan bakar solar dipecah menjadi butiran-butiran kecil inilah yang disebut pengkabutan. Butiran-butiran kecil ini kemudian menjadi percikan-percikan yang siap terbakar dengan cepat dan efisien ketika bertemu dengan udara yang sangat panas di dalam ruang pembakaran. Dengan demikian, injektor memiliki peran vital dalam memastikan bahan bakar solar disemprotkan dengan tepat dan dalam bentuk yang dapat terbakar dengan efisien, mendukung kinerja optimal mesin diesel.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kerja Mesin Diesel

Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan dari sistem kerja mesin diesel yang perlu dipahami:

Kelebihan Sistem Kerja Mesin Diesel

Selain menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin, sistem pembakaran mesin diesel memiliki keunggulan-keunggulan tambahan yang perlu diperhatikan:

  1. Harga Bahan Bakar Lebih Murah: Bahan bakar solar cenderung lebih ekonomis daripada bensin, menjadikannya pilihan yang lebih hemat biaya dalam hal penggunaan bahan bakar. Keuntungan ini menyebabkan kendaraan dengan mesin diesel menjadi lebih efisien dalam hal biaya operasional.
  2. Tidak Memerlukan Penggantian Busi: Karena mesin diesel tidak bergantung pada busi untuk proses pembakaran, tidak ada kebutuhan untuk mengganti busi secara berkala seperti pada mesin bensin. Ini mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan membuat mesin diesel menjadi lebih hemat biaya dalam jangka waktu yang lebih lama.
  3. Efisiensi Bahan Bakar yang Tinggi: Dengan tidak menggunakan busi, mesin diesel dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam penggunaan bahan bakar. Proses pembakaran yang lebih sempurna memastikan bahwa seluruh bahan bakar terbakar dengan efisien, menghasilkan tenaga yang maksimal dari setiap tetes bahan bakar yang digunakan. Ini membuat mesin diesel menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi yang membutuhkan efisiensi tinggi dalam penggunaan bahan bakar, seperti kendaraan komersial dan industri.

Kekurangan Sistem Kerja Mesin Diesel

Meskipun sistem pembakaran mesin diesel memiliki beberapa keunggulan, namun ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

Baca Juga :   √ Apa itu Kunci Inggris? Fungsi, Jenis dan Penggunanya

  1. Sulit Dihidupkan Jika Kehabisan Bahan Bakar: Salah satu kelemahan utama dari mesin diesel adalah kemampuannya yang terbatas untuk dihidupkan kembali jika kehabisan bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh masuknya udara ke dalam sistem bahan bakar saat bahan bakar habis, yang kemudian menyebabkan kesulitan dalam menghidupkan mesin kembali setelah mengisi bahan bakar baru.
  2. Proses Penghidupan Awal yang Lebih Berat: Memulai mesin diesel memerlukan proses awal yang lebih berat dibandingkan dengan mesin bensin. Ini karena mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang tinggi untuk mencapai suhu pembakaran yang diperlukan. Hal ini sering kali memerlukan tenaga atau aki yang lebih besar untuk memulai mesin.
  3. Suara dan Getaran yang Lebih Besar: Karena mesin diesel memiliki tingkat kompresi yang lebih tinggi daripada mesin bensin, mereka seringkali menghasilkan suara yang lebih keras dan getaran yang lebih besar saat beroperasi. Ini dapat mengakibatkan tingkat kebisingan yang lebih tinggi dan kenyamanan yang berkurang bagi pengguna maupun penumpang.

BACA JUGA :

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, sistem pembakaran mesin diesel menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan, seperti efisiensi bahan bakar yang tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah.

Namun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kesulitan dalam penghidupan kembali setelah kehabisan bahan bakar dan suara yang lebih keras serta getaran yang lebih besar saat beroperasi.

Meskipun demikian, dengan terus berkembangnya teknologi dan inovasi, beberapa kelemahan ini dapat diatasi. Terobosan dalam desain mesin dan penggunaan teknologi baru dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam kinerja dan efisiensi sistem pembakaran mesin diesel di masa depan.

Dengan kata lain, meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, sistem pembakaran mesin diesel tetap menjadi salah satu teknologi yang penting dan relevan dalam industri otomotif dan industri lainnya, terutama dalam konteks keberlanjutan dan efisiensi energi.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Sistem Pembakaran Mesin Diesel Berikut Ini Penjelasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *