Mengenal Komponen Aki

√ Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah Beserta Fungsinya

Posted on

Finoo.id – √ Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah Beserta Fungsinya. Dalam dunia otomotif, aki merupakan salah satu komponen vital yang memastikan kendaraan berfungsi dengan baik. Ada dua jenis aki yang umum digunakan: aki kering dan aki basah. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menyuplai listrik untuk menyalakan mesin kendaraan, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam desain dan cara kerja mereka. Untuk memahami lebih dalam tentang peran serta perbedaan antara aki kering dan aki basah, penting bagi kita untuk mengenal lebih jauh komponen-komponen yang membentuk keduanya serta bagaimana mereka berkontribusi dalam menunjang kinerja kendaraan.

Fungsi Aki

Aki berperan sebagai sumber energi listrik yang diperlukan oleh sistem starter, sistem pengapian, lampu, dan komponen kelistrikan lainnya. Aki menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Fungsinya dapat dibedakan dalam tiga situasi: saat mesin mati, saat start, dan saat mesin hidup. Penting untuk dicatat bahwa saat mesin hidup, aki diisi ulang oleh alternator, dan hampir semua kebutuhan energi listrik sistem kelistrikan kendaraan dipasok oleh sistem pengisian.

Saat mesin mati, aki mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh sistem penerangan (lampu-lampu) dan aksesoris lainnya. Bahkan saat mesin mati, kita masih dapat menyalakan lampu, termasuk lampu depan, jendela power, sistem audio, televisi, dan aksesoris lainnya.

Aki menyuplai kebutuhan listrik dalam situasi ini. Kemudian, saat start, aki berfungsi sebagai sumber energi listrik bagi motor starter untuk pertama kali memutar mesin dan sebagai sumber energi listrik bagi sistem pengapian untuk menghasilkan percikan api pada busi.

Macam-Macam Komponen pada Aki Basah dan Aki Kering

Umumnya, aki bekerja dengan menghasilkan reaksi kimia agar dapat menghasilkan arus elektron. Arus ini yang dapat mengaktifkan beban listrik. Reaksi kimia ini memerlukan beberapa komponen. Komponen-komponen ini yang membentuk aki, baik itu aki kering maupun basah, secara umum, memiliki kesamaan sebagai berikut.

1. Kotak Aki

Komponen utama dari aki adalah kotak yang menjadi tempat semua bagian di dalamnya. Kotak ini memiliki bentuk seperti plastik namun terbuat dari bahan khusus yang kuat dan tahan lama. Fungsinya adalah agar ketika terjadi benturan dari luar, komponen di dalamnya tetap terlindungi.

Biasanya, kotak aki kering memiliki warna gelap, sementara aki basah memiliki warna putih transparan. Warna transparan tersebut bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui seberapa banyak cairan elektrolit yang perlu ditambahkan, mengingat aki basah memerlukan penambahan cairan secara rutin karena penggunaan.

2. Tutup Aki

Bagian berikutnya dari komponen aki adalah tutup, yang terletak di bagian atas kotak aki. Pada aki basah, tutup ini dapat dibuka dan berfungsi sebagai lubang untuk menuangkan cairan elektrolit. Tujuannya adalah untuk mencegah tumpahan cairan dari dalam aki. Namun, dalam kasus aki kering, ada yang dilengkapi dengan tutup dan ada yang tidak. Jika aki kering memiliki tutup, umumnya tidak boleh dibuka.

Baca Juga :   √ Apa Itu Multistage Pump? Komponen, Jenis & Penggunaanya

Beberapa jenis aki dilengkapi dengan lubang ventilasi di tutupnya, sementara yang lain memiliki lubang ventilasi terpisah. Keberadaan lubang ventilasi pada tutup akan meningkatkan fungsinya sebagai ventilasi ketika terjadi reaksi kimia di dalam kotak aki.

3. Lubang Ventilasi

Pada jenis aki konvensional atau aki basah, komponen ini umumnya terpisah. Lubang ventilasi tidak terletak pada bagian tutup, tetapi biasanya berada di bagian atas samping dan dilengkapi dengan selang. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan dari reaksi kimia di dalam aki, sekaligus memisahkan asam sulfat dan gas hidrogen. Namun, beberapa jenis aki Maintenance Free (MF) atau aki tahan lama tidak memiliki lubang ventilasi ini.

Penting untuk memastikan lubang ventilasi tetap terbuka, karena penyumbatan dapat menyebabkan gas hidrogen terperangkap di dalam kotak aki. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada aki, serta meningkatkan risiko kebakaran karena gas hidrogen mudah terbakar.

4. Plat Logam Positif dan Negatif

Komponen lain dari aki adalah pelat logam yang berperan dalam menghasilkan aliran listrik dan mengatur besar kecilnya arus listrik. Terdapat dua jenis pelat yang digunakan, yaitu pelat positif dan pelat negatif. Pelat negatif umumnya terbuat dari timah hitam atau timbal (Pb), dengan warna abu-abu dan unsur kimianya adalah Pb.

Sedangkan pelat positif terbuat dari lead dioxide (PbO2), berwarna coklat, dan berunsur PbO2. Aliran listrik akan dihasilkan dari pelat positif, dan besar kecilnya arus listrik akan ditentukan oleh luas penampang pelat. Semakin luas penampang pelat, semakin besar arus listrik yang dihasilkan.

5. Plat Separator

Terdapat juga jenis plat yang berada di antara plat positif dan negatif. Plat ini dirancang untuk memisahkan kedua jenis plat tersebut. Fungsinya adalah mencegah kontak langsung antara plat positif dan negatif, yang dapat menyebabkan hubungan arus pendek.

Dengan adanya plat separator, ketika terjadi korsleting, reaksi kimia di dalam kotak aki tidak akan terjadi secara otomatis. Karena fungsinya sebagai pemisah, bahan yang digunakan adalah bahan isolator untuk menghambat aliran listrik. Permukaan plat separator umumnya berpori, sehingga memudahkan aliran elektrolit ke dua plat positif dan negatif.

6. Cell Separator

Cell Separator merupakan komponen penting dalam setiap aki, karena ini adalah tempat di mana setiap sel aki berada. Dalam setiap aki, terdapat enam sel, dan masing-masing sel terdiri dari cairan aki, plat positif, plat negatif, dan plat separator.

Setiap sel terpisah dengan sempurna oleh penyekat, sehingga tidak ada celah di antara mereka. Hal ini memastikan bahwa komponen di dalam setiap sel tidak akan bercampur, menjaga kinerja dan fungsi aki. Oleh karena itu, setiap aki biasanya dilengkapi dengan enam jenis tutup yang masing-masingnya menghubungkan ke satu sel. Saat mengisi aki basah, setiap tutup harus dibuka secara individu untuk menuangkan cairan elektrolit ke dalam setiap sel aki.

7. Cell Connector

Cell Connector, meskipun setiap sel terpisah, tetapi setiap sel memiliki konduktor yang bertanggung jawab untuk menghubungkan plat dalam setiap sel. Konektor ini merupakan jalur yang menghubungkan plat negatif dalam satu sel dengan plat positif dalam sel lainnya. Dengan adanya cell connector, arus listrik dapat mengalir dengan lancar antara sel-sel dalam aki, memastikan kinerja yang optimal.

Baca Juga :   √ Komponen Kopling Mobil Beserta Fungsinya Paling Lengkap

Ini membantu memperkuat sistem sirkuit dalam aki, memungkinkan energi yang dihasilkan oleh setiap sel untuk digunakan secara efisien dalam aplikasi kendaraan atau perangkat listrik lainnya. Dengan demikian, cell connector memiliki peran kunci dalam menjaga kelancaran operasi aki dan memastikan penyambungan yang kokoh di antara setiap sel.

8. Air Aki/ Larutan Elektrolit

Air Aki atau Larutan Elektrolit adalah komponen penting lainnya yang membedakan jenis aki. Setiap sel aki harus diisi dengan larutan elektrolit yang sesuai. Untuk aki basah, biasanya digunakan larutan yang memiliki kesamaan dengan air, sementara aki kering menggunakan larutan berbentuk gel.

Meskipun berbeda dalam bentuk, keduanya dibuat dari bahan dasar air dan ion sulfat. Fungsi utama dari larutan elektrolit ini adalah menjadi zat yang bereaksi saat aki digunakan. Ketika arus listrik mengalir melalui aki, larutan ini memfasilitasi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik yang diperlukan untuk menjalankan kendaraan atau perangkat lainnya.

9. Terminal Aki

Terminal Aki, juga dikenal sebagai kutub baterai, terletak di bagian atas wadah aki dan terhubung ke rangkaian beban arus, seperti lampu, starter listrik, dan perangkat lainnya. Setiap terminal aki memiliki kutub positif dan negatif, yang penting untuk disambungkan dengan benar ke rangkaian listrik kendaraan atau perangkat untuk memastikan aliran listrik yang tepat.

Terminal positif umumnya dihubungkan dengan kabel listrik yang menuju ke beban arus positif, sedangkan terminal negatif dihubungkan dengan kabel yang menuju ke beban arus negatif. Terminal aki merupakan titik di mana arus listrik masuk dan keluar dari aki, sehingga merupakan komponen kunci dalam sistem kelistrikan kendaraan atau perangkat yang menggunakan aki sebagai sumber daya.

Tips untuk Menjaga Aki Kering dan Basah agar Tetap Awet

Setelah memahami semua komponen aki kering dan basah, langkah selanjutnya adalah memperhatikan cara merawatnya agar aki bisa bertahan lebih lama. Berikut adalah beberapa tips perawatan yang penting untuk diperhatikan:

1. Jangan Lupa Mengisi Air Aki dan Mengecas

Penting bagi pengguna aki basah untuk selalu memperhatikan kondisi air aki. Menunggu hingga air aki habis bisa menyebabkan kerusakan serius pada aki. Pastikan untuk selalu mengisi air aki secara tepat waktu agar tetap berada pada level yang cukup untuk menjaga kinerja aki.

Selain itu, jangan lupa untuk secara teratur mengecas aki saat dayanya mulai menurun. Pengecasan dapat dilakukan selama servis rutin di bengkel atau bahkan di rumah dengan menggunakan charger aki. Penting untuk memastikan kalian memahami cara mengecas aki dengan benar untuk menghindari overcharging atau undercharging yang dapat merusak aki.

2. Membersihkan Kerak Putih pada Tutup Aki

Pada aki basah, seringkali terbentuk kerak putih di sekitar tutup aki karet. Hal ini merupakan tkalian adanya endapan mineral dari cairan elektrolit yang menguap. Untuk menjaga kinerja aki, sangat penting untuk secara rutin membersihkan kerak putih tersebut. Caranya adalah dengan melepas aki dari kendaraan dan menyiramnya menggunakan air panas untuk melarutkan kerak putih.

Baca Juga :   √ Fungsi Delivery Valve Pada Mesin Diesel & Cara Kerjanya

Pastikan untuk mencuci tutup aki secara menyeluruh. Membersihkan kerak putih ini sangat penting karena jika dibiarkan, dapat menyebabkan korosi pada komponen aki. Selain itu, saat membersihkan, periksa juga apakah ada tkalian-tkalian retakan pada tutup aki yang dapat mengakibatkan kebocoran cairan elektrolit dan merusak aki secara keseluruhan. Dengan melakukan perawatan ini secara rutin, kalian dapat memastikan aki tetap dalam kondisi optimal dan lebih awet.

3. Menyalakan Kendaraan dengan Rutin

Untuk menjaga kesehatan aki, penting untuk rutin menyalakan kendaraan. Ini membantu menjaga daya aki tetap terisi dan mencegah kehilangan daya yang disimpan. Disarankan untuk memanaskan kendaraan selama minimal 10 menit setiap kali kalian menyalakannya.

Melakukan proses pemanasan ini secara teratur, sekitar dua hingga tiga kali dalam seminggu, akan membantu menjaga daya aki tetap terjaga dan aki berada dalam kondisi baik. Dengan menjalankan kendaraan secara rutin, kalian juga dapat menghindari kondisi aki yang kembung atau bahkan kering karena jarang digunakan.

4. Perhatikan Beban Penggunaan Listrik pada Kendaraan

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah penggunaan daya listrik pada kendaraan. Penting untuk memperhatikan jumlah dan jenis beban listrik yang digunakan, serta memastikan bahwa penggunaan listrik tidak melebihi kapasitas daya yang disimpan oleh aki.

Sesuaikan penggunaan aksesoris kendaraan yang memerlukan daya listrik dengan kapasitas aki yang tersedia. Hindari menambahkan aksesoris yang memerlukan daya listrik berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan aki cepat kehabisan daya dan memperpendek umur pakainya.

Penggunaan daya listrik yang terlalu besar juga dapat menyebabkan kerusakan pada aki dan meningkatkan risiko kegagalan sistem listrik kendaraan secara keseluruhan. Dengan memperhatikan beban penggunaan listrik secara bijaksana, kalian dapat memastikan aki kendaraan tetap berfungsi optimal dan bertahan lebih lama.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam keseluruhan, pemahaman mendalam mengenai komponen aki kering dan basah serta fungsi masing-masing adalah kunci untuk menjaga kinerja optimal kendaraan kalian.

Dari bagian utama seperti plat positif dan negatif, hingga komponen penting lainnya seperti sel separator dan terminal aki, setiap bagian memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga aliran listrik yang stabil.

Dengan memahami dan merawat setiap komponen dengan baik, kalian dapat memperpanjang umur pakai aki kendaraan kalian dan menikmati kinerja yang kalianl dalam perjalanan kalian.

Jadi, dengan pengetahuan ini, kalian siap untuk mengambil langkah-langkah dalam merawat aki kendaraan kalian dengan lebih baik, meningkatkan daya tahan dan kinerjanya dalam berbagai kondisi.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah Beserta Fungsinya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membac artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *