Skema Rangkaian IC L298

√ Skema Rangkaian IC L298 Untuk Driver Motor DC

Posted on

Finoo.id – √ Skema Rangkaian IC L298 Untuk Driver Motor DC. IC L298 merupakan salah satu komponen populer yang digunakan sebagai driver motor DC dalam berbagai aplikasi elektronika, terutama pada sistem kendali robotik dan otomasi. IC ini mampu mengendalikan dua motor DC secara independen dengan arus maksimum hingga 2A per saluran, menjadikannya pilihan ideal untuk proyek-proyek yang membutuhkan kontrol presisi. Dengan fitur proteksi termal dan tegangan tinggi, IC L298 dapat diandalkan untuk menggerakkan motor dengan efisiensi tinggi tanpa risiko overheating atau kerusakan akibat lonjakan arus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci skema rangkaian IC L298 untuk driver motor DC, termasuk cara kerja, koneksi pin, serta contoh implementasi dalam berbagai proyek. Pemahaman tentang skema ini akan membantu Anda merancang sistem kendali motor yang lebih stabil dan efisien. Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi teknik pemrograman dasar untuk mengontrol kecepatan dan arah putaran motor menggunakan mikrokontroler seperti Arduino.

Apa itu Driver Motor?

Driver motor adalah sebuah rangkaian atau modul elektronik yang berfungsi untuk mengendalikan motor listrik, baik dari segi kecepatan, arah putaran, maupun daya yang disuplai. Komponen ini berperan sebagai jembatan antara sumber daya atau mikrokontroler dengan motor, karena sebagian besar mikrokontroler tidak mampu memberikan arus yang cukup untuk langsung menggerakkan motor.

Driver motor biasanya menggunakan transistor, MOSFET, atau IC khusus seperti L298, L293D, dan DRV8825 untuk mengontrol motor DC, motor stepper, atau motor servo. Dengan adanya driver motor, sistem kendali dapat lebih fleksibel dalam mengatur gerakan motor sesuai kebutuhan, seperti dalam robotika, otomasi industri, atau kendaraan listrik.

Baca Juga :   √ Skema Rangkaian Driver Motor DC H-Bridge Menggunakan Transistor

Pin pada Driver Motor L298N

1. Pin Out

Pin Out adalah pin yang digunakan untuk menghubungkan driver motor dengan kutub motor DC. Karena motor DC dapat berputar ke dua arah, pin ini tidak memiliki polaritas tetap (positif dan negatif), sehingga pemasangan kabel dapat dibalik sesuai kebutuhan.

2. Pin IN

Pin IN adalah pin yang dihubungkan ke pin digital pada mikrokontroler, seperti Arduino, untuk mengendalikan arah putaran motor. Misalnya, jika IN1 bernilai HIGH dan IN2 LOW, motor akan berputar searah jarum jam. Sebaliknya, jika IN1 LOW dan IN2 HIGH, motor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Nilai logika LOW dan HIGH ini dikendalikan melalui pemrograman pada mikrokontroler.

3. Pin Enable

Pin Enable digunakan sebagai sumber tegangan tambahan untuk motor DC agar kecepatannya meningkat. Jika, misalnya, tegangan 12V dihubungkan ke pin ini, maka motor akan berputar lebih cepat.

Keterangan:

  • Enable A: Mengaktifkan output motor A dan meningkatkan tegangan serta kecepatan motor di sisi kiri (Output 1 dan 2).
  • Enable B: Mengaktifkan output motor B dan meningkatkan tegangan serta kecepatan motor di sisi kanan (Output 3 dan 4).

4. Pin 12V DC

Pin ini berfungsi untuk menghubungkan driver motor ke sumber tegangan 12V DC, yang biasanya digunakan untuk menggerakkan motor berdaya lebih besar.

5. Pin 5V DC

Pin ini digunakan untuk menghubungkan driver motor ke sumber tegangan 5V DC, yang biasanya digunakan untuk sistem logika atau mikrokontroler.

6. Pin GND

Pin GND berfungsi sebagai jalur ground yang harus dihubungkan ke ground pada Arduino atau sumber daya lainnya untuk memastikan sistem bekerja dengan stabil.

7. Pin Jumper

Pin jumper digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan tambahan jika kecepatan motor tidak mencukupi.

8. Control Pin

Control pin berfungsi sebagai kendali utama untuk mengatur perputaran dan kecepatan motor melalui mikrokontroler. Dengan bantuan sinyal PWM (Pulse Width Modulation), kecepatan motor dapat dikontrol secara lebih presisi.

Baca Juga :   √ Apa Penyebab Overheating Dan Cara Mengatasinya Yang Tepat

Spesifikasi Modul Driver Motor L298N

  • Menggunakan IC L298N, yang berbasis Double H-Bridge Drive Chip.
  • Tegangan input minimal berkisar antara 5V hingga 35V.
  • Tegangan operasional 5V untuk sistem logika.
  • Arus input berkisar antara 0 hingga 36mA.
  • Arus output maksimal per kanal (A dan B) mencapai 2A.
  • Daya maksimum yang dapat ditangani adalah 25W.
  • Dimensi modul: 43mm × 43mm × 26mm.
  • Berat modul: 26 gram.

Skema Rangkaian IC L298 Untuk Driver Motor DC

IC L298 adalah driver H-Bridge dalam bentuk Integrated Circuit (IC) yang lebih canggih dibandingkan L293D. IC ini mendukung input logika TTL dan mampu menyuplai arus lebih besar.

IC L298 dapat mengendalikan motor DC, motor stepper, dan relay, dengan fitur pin Enable yang memungkinkan input diproses hanya saat diberi logika HIGH. Umumnya digunakan sebagai driver motor DC, IC ini memungkinkan kontrol kecepatan dan arah putaran melalui rangkaian digital atau mikrokontroler Arduino.

Berdasarkan datasheet, L298 dapat menyuplai arus hingga 4A. Namun, semakin besar arus yang dilewatkan, semakin tinggi panas yang dihasilkan. Untuk mencegah kerusakan, IC ini dilengkapi dengan Over Temperature Protection.

Skema Rangkaian

Prinsip Kerja Driver Motor L298

  1. Input1 dan Input2 mengontrol Motor 1. Motor hanya berputar jika Enable A diberi logika HIGH. Jika Enable A bernilai LOW, motor tidak akan berputar.
  2. Jika Input1 HIGH dan Input2 LOW, motor berputar ke satu arah.
  3. Jika Input1 LOW dan Input2 HIGH, motor berputar ke arah sebaliknya.
  4. Jika Input1 dan Input2 memiliki logika yang sama (HIGH atau LOW), motor tidak akan berputar.
  5. Input3 dan Input4 mengontrol Motor 2. Motor hanya berputar jika Enable B diberi logika HIGH. Jika Enable B bernilai LOW, motor tidak akan berputar.
  6. Jika Input3 HIGH dan Input4 LOW, motor berputar ke satu arah.
  7. Jika Input3 LOW dan Input4 HIGH, motor berputar ke arah sebaliknya.
  8. Jika Input3 dan Input4 memiliki logika yang sama (HIGH atau LOW), motor tidak akan berputar.
  9. Putaran motor searah jarum jam disebut CW (Clockwise), sedangkan putaran berlawanan arah jarum jam disebut CCW (Counter Clockwise).
  10. Kapasitor 1 dan 2 berfungsi sebagai decoupling untuk menghilangkan tegangan liar dari power supply. Sementara itu, delapan dioda 1N4007 melindungi rangkaian dari induksi akibat perubahan putaran motor yang tiba-tiba.
Baca Juga :   √ Skema Rangkaian IC L293D Untuk Driver Motor DC

Rangkaian driver motor berbasis IC L298 sangat cocok untuk berbagai proyek elektronika, seperti konveyor prototipe, pintu otomatis, kunci otomatis, serta robot line follower dan robot avoider sederhana.

BACA JUGA :

Kesimpulan

IC L298 merupakan solusi efektif dalam mengendalikan motor DC dengan stabil dan efisien. Dengan konfigurasi H-Bridge, IC ini memungkinkan pengaturan arah dan kecepatan motor melalui sinyal logika dari mikrokontroler.

Skema rangkaian yang tepat akan memastikan performa optimal serta mencegah kerusakan akibat arus berlebih atau lonjakan tegangan.

Pemahaman mengenai skema rangkaian IC L298, mulai dari koneksi pin, fungsi input-output, hingga teknik pengendalian motor, sangat penting bagi para pengembang proyek elektronik.

Dengan penerapan yang benar, IC ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti robotika, otomasi industri, dan perangkat mekanik berbasis mikrokontroler.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Skema Rangkaian IC L298 Untuk Driver Motor DC. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *