Skema Rangkaian Lampu LED

Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan 12 Volt Paling Mudah

Posted on

Finoo.id – Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan 12 Volt Paling Mudah. Lampu LED memiliki banyak kegunaan, seperti mempercantik tampilan kamar, sebagai hiasan pada kendaraan, dan lain sebagainya. Salah satu jenis lampu LED yang populer saat ini adalah skema rangkaian lampu LED berjalan 12 volt, yang terdiri dari beberapa lampu kecil.

Agar lampu LED dapat berkedip-kedip, diperlukan pengaturan kecepatan setiap komponen dan beberapa perlengkapan dan pendukung tambahan. Bagi kalian yang ingin membuat lampu LED ini, silakan ikuti panduan lengkap berikut.

Pengertian Lampu LED

LED adalah kependekan dari Light Emitting Diode yang terbuat dari bahan semi konduktor dan termasuk dalam kategori dioda.

Sebagai komponen elektromagnetik, LED dapat memancarkan sinyal monokromatik melalui tegangan bias maju. Meskipun dapat menghasilkan cahaya, namun tidak seperti lampu pijar lainnya.

LED tidak menimbulkan panas karena tidak menggunakan pembakaran filamen. Selama ini, LED biasa digunakan untuk penerangan ruangan dan juga dapat digunakan untuk berbagai jenis komponen elektronika lainnya.

Contohnya, LED dapat diaplikasikan sebagai rangkaian lampu untuk lampu utama motor, TV, AC, backlight LCD, rangkaian lampu led emergency otomatis, dan sebagainya.

Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan 12 Volt

Umumnya terdapat beberapa komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian lampu LED, seperti resistor, kapasitor, lampu LED sebagai sumber cahaya akibat arus listrik, integrated circuit (IC), dan supply 12 volt. Selain itu, terdapat juga beberapa bahan pelengkap yang akan digunakan, yaitu:

Integrated Circuit (IC)

Salah satu jenis IC yang sering digunakan dalam rangkaian lampu LED adalah tipe IC 4017 yang menggunakan teknologi Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).

Baca Juga :   √ Menghitung Lumen Lampu dan Contohnya Paling Tepat

IC ini ideal untuk tegangan antara 3 hingga 15 volt dan membutuhkan arus listrik yang rendah, hanya beberapa mikroampere saja. Oleh karena itu, IC ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi, antara lain:

  • Resistor dengan kapasitas 10 k ohm, 100 ohm, atau potensiometer 100 k ohm, 220 ohm
  • Kapasitor dengan kapasitas 10 mikrofarad
  • 10 buah lampu LED kecil
  • Baterai
  • Kabel jumper

Prinsip Kerja Rangkaian Lampu LED Berjalan

Jenis lampu Light Emitting Diode (LED) dapat diatur agar berjalan atau bergantian menyala dengan menggunakan sistem yang tepat. IC 555 sering digunakan untuk membuat sistem pengaturan seperti jam, di mana IC tersebut akan membantu memastikan setiap lampu menyala setiap beberapa detik.

Setelah semua komponen terhubung dengan baik pada skema lampu LED berjalan tanpa IC atau menggunakan IC, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan datasheet dari IC yang digunakan, yang dapat ditemukan melalui referensi buku atau situs internet.

Untuk output, digunakan sistem decoder yang memanfaatkan sistem clock, sehingga setiap output lampu memiliki waktu kapan akan menyala dan kapan akan mati secara bergantian. Output tersebut dihitung menggunakan sistem flip-flop sederhana.

Pada saat output aktif dan non-aktif, resistor diperlukan pada LED dengan posisi pemasangan menggunakan skema seri. Fungsinya adalah untuk memastikan arus terhambat masuk ke bagian dioda, sehingga tidak ada arus berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lampu.

Meskipun ada beberapa orang yang tidak menggunakan resistor dengan alasan bahwa arus pada IC 4017 sangat kecil, namun lebih baik dan aman untuk tetap menggunakan resistor tersebut.

Apa Saja Fungsi Lampu LED Berjalan 12 Volt?

Jenis lampu yang dibuat dengan sistem berjalan kapasitas 2 volt memiliki banyak fungsi, mulai dari penggunaan untuk rangkaian sederhana hingga rumit, di antaranya adalah:

Penerang di Ruang Tertentu pada Sebuah Cafe

Pasti kalian pernah melihat lampu yang berkedip-kedip pada bangunan cafe modern, dan salah satu skema yang digunakan adalah Light Emitting Diode (LED). Dengan sistem yang sederhana menggunakan arus 12 volt, lampu ini hemat listrik dan digunakan untuk menambah daya tarik sehingga orang tertarik untuk mampir dan menikmati menu yang disajikan.

Baca Juga :   √ Rekomendasi Lampu Emergency Terbaik untuk Kebutuhan Darurat

Informatif Memberikan Banyak Data

Selain itu, lampu berjalan juga memiliki fungsi untuk memberikan data tertentu pada papan reklame berjalan, sehingga orang dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan melalui lampu tersebut.

Pelengkap Audio

Untuk fungsi yang lebih kompleks, lampu berjalan juga dapat dipadukan dengan audio, yang membutuhkan berbagai komponen pendukung audio.

Jenis – jenis LED

LED dikategorikan sebagai transduser karena rangkaian komponen ini dapat mengubah energi, yakni dari energi listrik menjadi energi cahaya.

Berdasarkan jenisnya, rangkaian lampu LED dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Miniature LED

Seperti namanya, jenis Miniature LED memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan dengan jenis LED yang lain. Penggunaannya biasanya hanya untuk hiasan atau keperluan dekorasi saja.

Miniature LED biasanya tersedia dalam watt yang kecil dan dijual dengan harga yang terjangkau.

2. Bicolor LED

Bicolor LED adalah jenis LED yang umumnya digunakan pada berbagai jenis mainan anak-anak. LED ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu warna pada saat yang sama.

3. Super Flux LED

Super flux LED adalah jenis LED yang memiliki 2 kutub positif dan 2 kutub negatif. Oleh karena itu, LED ini biasanya menggunakan konsumsi listrik yang relatif tinggi.

Super flux LED sering digunakan untuk beberapa keperluan, seperti penerangan jalan, papan iklan, reklame, dan sebagainya.

4. SMD LED

SMD LED (Surface Mount Device LED) adalah jenis LED yang sangat kecil ukurannya. Karena ukurannya yang kecil, LED ini biasanya digunakan pada berbagai peralatan rumah tangga, seperti senter, lampu hias, lampu ruangan, dan bahkan dalam rangkaian lampu LED emergency.

5. COB LED

COB LED (Chip On Board LED) adalah jenis LED yang terdiri dari banyak chip di dalam satu papan. Karena memiliki banyak chip, tingkat cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED ini lebih terang dan merata.

Baca Juga :   Penyebab Lampu LED Berkedip dan Cara Mengatasinya Yang Tepat

COB LED bisa dianggap sebagai penyempurnaan dari jenis LED sebelumnya, yaitu SMD LED. Sebagai versi yang lebih baik, COB LED memiliki beberapa keunggulan, seperti penyebaran cahayanya yang lebih merata, lampu tidak cepat panas, dan sebagainya.

6. High Power LED

High power LED, seperti namanya, dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis LED yang lain. Namun, meskipun demikian, tipe high power LED cenderung lebih mudah panas karena kemampuannya menghasilkan cahaya yang lebih intens dibandingkan dengan LED biasa.

High power LED sering digunakan di jalanan umum untuk penerangan atau pada papan iklan dan reklame. Agar tidak terjadi overheating, jenis lampu LED ini sangat cocok digabungkan dengan sistem tenaga surya.

Artikel Terkait :

Penutup

Dalam pembuatan skema rangkaian lampu LED berjalan 12 Volt, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jenis LED yang digunakan, resistor yang sesuai, serta koneksi yang benar. Namun, apabila semua hal tersebut dipenuhi, skema rangkaian tersebut dapat menghasilkan tampilan lampu LED yang menarik dan elegan.

Tak hanya itu, dengan menggunakan skema rangkaian lampu LED berjalan 12 Volt ini, kita juga dapat menghemat penggunaan energi listrik. Sebab, LED dikenal sebagai lampu hemat energi yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan lampu pijar.

Semoga artikel finoo.id tentang skema rangkaian lampu LED berjalan 12 Volt ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin membuat tampilan lampu LED yang menarik dan hemat energi. Terima kasih telah membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *