Finoo.id –Fungsi Trafo Pada Rangkaian Elektronik Serta Jenisnya. Trafo adalah perangkat statis yang digunakan untuk mentransfer energi listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain melalui proses induksi elektromagnetik. Trafo digunakan untuk menurunkan atau menambah level tegangan antar rangkaian. Selain itu, trafo juga berfungsi untuk menukar tegangan arus pada sebuah rangkaian tanpa mempengaruhi daya listrik total.
Trafo terdiri dari dua gulungan yang terpisah, yaitu gulungan primer dan sekunder. Saat gulungan primer dialiri listrik AC, medan magnet yang berubah-ubah akan muncul. Medan magnet ini akan menginduksi gulungan sekunder sehingga arus listrik AC terbentuk.
Fungsi trafo dalam dunia elektronik sangat penting dan hampir tidak bisa dihindari. Trafo digunakan pada hampir semua sumber daya atau catu daya yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian elektronik. Fungsi trafo yang sering digunakan adalah untuk menurunkan atau menaikkan tegangan, untuk keperluan radio dan video, sebagai penyelaras impedansi, dan masih banyak lagi.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi mengenai fungsi trafo pada rangkaian elektronik.
Pengertian Trafo
Trafo atau transformator adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mentransfer energi listrik dari satu rangkaian arus bolak-balik ke rangkaian lainnya dengan menaikkan atau menurunkan tegangan.
Trafo terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi. Kumparan tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan primer terletak pada satu sisi inti besi dan berfungsi sebagai tempat masuknya arus listrik. Sedangkan kumparan sekunder terletak pada sisi lain inti besi dan berfungsi sebagai tempat keluarnya arus listrik.
Karakteristik Trafo
Untuk memudahkan pemahaman mengenai trafo, penting untuk mengetahui karakteristik transformator. Semua trafo memiliki karakteristik yang sama, yaitu:
- Frekuensi daya input dan output adalah sama
- Menggunakan hukum induksi elektromagnetik
- Kumparan primer dan sekunder tidak terhubung secara langsung (kecuali untuk trafo otomatis). Perpindahan daya terjadi melalui fluks magnetik.
- Tidak memerlukan bagian yang bergerak untuk mentransfer energi, sehingga tidak ada gesekan atau kerugian seperti pada perangkat listrik lainnya.
Kegunaan Trafo
Setelah membahas karakteristik trafo, selanjutnya kita akan membahas mengenai fungsi trafo pada rangkaian elektronik. Trafo memiliki berbagai macam kegunaan dalam dunia teknologi dan elektronika, terutama pada sistem listrik. Berikut adalah beberapa kegunaan utama trafo pada sistem listrik:
1. Transformator step down
Transformator step down digunakan pada berbagai rangkaian seperti rangkaian penyearah, pengisi daya baterai, TV, amplifier, dan sebagainya. Fungsinya adalah untuk menurunkan tegangan listrik sehingga dapat digunakan untuk peralatan elektronik dengan daya rendah.
2. Transformer step up
Transformator jenis ini digunakan pada berbagai aplikasi seperti stabilisator, kontrol industri, mesin berat, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan listrik sehingga cocok digunakan pada peralatan dengan daya besar seperti mesin berat dan sistem kontrol industri.
3. Trafo isolasi
Trafo isolasi digunakan pada berbagai aplikasi seperti rangkaian elektronika daya, sistem kontrol industri, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk memisahkan dua sirkuit listrik yang saling terhubung tanpa adanya kontak fisik, sehingga dapat mencegah terjadinya korsleting atau gangguan listrik lainnya.
4. Trafo arus dan tegangan
Trafo pengukur digunakan dalam berbagai aplikasi seperti alat ukur, panel kontrol listrik, sistem otomasi, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk mengukur atau memantau arus dan tegangan listrik pada suatu sirkuit listrik.
5. Tafo audio
Trafo audio digunakan dalam berbagai rangkaian seperti rangkaian penguat, rangkaian penyeimbang, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk memproses sinyal audio sehingga menghasilkan suara yang jernih dan berkualitas tinggi.
Transformator menjadi salah satu komponen penting dalam sistem listrik dan elektronika karena beragam kegunaannya. Oleh karena itu, pemilihan jenis dan ukuran transformator yang tepat sangat penting untuk mendukung kinerja peralatan listrik atau elektronik yang digunakan.
Fungsi Trafo Pada Rangkaian Elektronik
Trafo memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan dengan menggunakan trafo step down. Pada umumnya, catu daya pada rangkaian elektronik memiliki tegangan yang kecil, sedangkan tegangan listrik PLN yang digunakan adalah 220 volt. Oleh karena itu, diperlukan trafo step down untuk menurunkan tegangan PLN menjadi tegangan yang lebih kecil.
Pada rangkaian trafo step down, jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit dibandingkan dengan kumparan primer. Hal tersebut berbeda dengan trafo step up, di mana jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada kumparan primer. Tegangan output yang dihasilkan akan semakin kecil sesuai dengan jumlah lilitan pada kumparan sekunder pada trafo.
Sedangkan untuk arus keluar, itu tergantung pada diameter kawat lilitan. Semakin besar diameter kawat, maka arus yang dihasilkan juga semakin besar. Tidak heran jika trafo dengan arus besar memiliki bentuk yang besar dan berat.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi di dunia elektronik, sekarang berat dan ukuran trafo dapat dikurangi dengan teknik trafo switching. Teknik ini tidak hanya menggunakan satu trafo saja, tetapi dirangkai dengan beberapa komponen lain seperti kapasitor, resistor, dioda, dan sebagainya untuk mengkonversi tegangan 220 volt menjadi tegangan rendah.
Pada trafo step down, frekuensi rata-rata yang digunakan adalah 50-60 Hz, sedangkan pada trafo switching, frekuensinya lebih besar, antara 500 Hz hingga 2K Hz. Perbedaan juga bisa dilihat dari inti yang digunakan, di mana pada umumnya trafo menggunakan besi lunak, sedangkan trafo switching menggunakan inti ferit.
Selain trafo step down, trafo step up juga banyak digunakan pada rangkaian elektronik. Penggunaannya tidak dapat dipisahkan dari peralatan elektronik rumah tangga seperti televisi, lemari es, mesin cuci, dan lain-lain, terutama dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang elektronik. Sebagai contoh, penggunaan trafo step up pada catu daya rangkaian inverter di lampu backlight TV LCD.
Trafo step up juga banyak digunakan pada peralatan cadangan kelistrikan, seperti pada perangkat UPS. Tegangan baterai dari aki 12 VDC di dalam UPS diubah menjadi tegangan 220 V AC yang dapat digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik seperti TV, komputer, dan lain-lain.
Penting diketahui bahwa trafo hanya akan bekerja jika tegangan yang digunakan adalah arus AC. Hal ini karena agar dapat mentransfer medan elektromagnetik, diperlukan arus bolak-balik, bukan arus searah (DC).
Jenis Trafo Beserta Fungsinya
Terdapat beberapa jenis trafo yang biasa digunakan pada rangkaian elektronik. Fungsi trafo sendiri berbeda-beda tergantung dari jenis dan penggunaannya. Berikut adalah beberapa jenis dan fungsi trafo pada rangkaian elektronik:
1. Trafo Step Up Pada Rangkaian Elektronik
Trafo step up digunakan pada berbagai rangkaian elektronik, seperti pada rangkaian pembangkit tegangan inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan, dan juga dapat digunakan untuk proses penaikan tegangan AC.
2. Trafo Step Down Pada Rangkaian Elektronik
Kebalikan dari trafo step up, trafo step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Penggunaannya dapat dilihat pada berbagai rangkaian elektronik, seperti pada rangkaian power amplifier, televisi, speaker aktif, dan masih banyak lagi, terutama pada peralatan listrik dan elektronik rumah tangga.
3. Trafo Isolasi Pada Rangkaian Elektronik
Trafo isolasi digunakan pada berbagai rangkaian elektronik, seperti pada rangkaian inverter yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi AC dengan tegangan besar yang sama. Prinsip kerja dari trafo isolasi adalah hanya mengisolasi tegangan tanpa menaikkan atau menurunkan tegangan, sehingga jumlah lilitan primer dan sekunder pada trafo ini sama. Oleh karena itu, fungsi dari trafo isolasi adalah untuk mengisolasi tegangan input dan output.
4. Trafo CT dan Trafo Non CT
Fungsi dari trafo CT adalah untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh. Penggunaannya dapat dilihat pada amplifier modern yang menggunakan kutub positif, negatif, dan netral. Sementara itu, trafo non-CT berfungsi sebagai kebalikan dari trafo CT, yaitu untuk power supply non-simetris yang hanya memiliki kutub positif dan negatif saja.
5. Trafo Daya
Trafo daya sering digunakan pada stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo ini memiliki ukuran besar dan umumnya memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Fungsi dari trafo daya biasanya digunakan dalam aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai 33 kilo volt.
6. Trafo Distribusi
Trafo distribusi memiliki fungsi untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke lokasi industri maupun perumahan, sesuai dengan namanya.
7. Trafo PLN
Trafo distribusi merupakan trafo yang sangat penting dan diperlukan oleh penyedia listrik di Indonesia. Trafo ini memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah untuk menaikkan dan menurunkan daya.
8. Trafo Arus
Trafo arus berfungsi untuk mengkonversi arus primer yang memiliki nilai arus besar, biasanya sekitar puluhan hingga ribuan ampere, menjadi arus sekunder dengan nilai rendah sekitar 1 atau 5 ampere, yang menyesuaikan dengan aplikasi yang dibutuhkan.
Baca Juga :
- Jenis Kerusakan TV Polytron & Solusinya Untuk Semua Tipe
- Cara Mengembalikan Channel TV Yang Terhapus Paling Mudah
- Ninmedia Vs K Vision Mana Lebih Baik ini Perbandinganya
- Rekomendasi Kabel Antena TV Yang Bagus & Fungsinya
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, trafo merupakan komponen penting dalam rangkaian elektronik untuk mengubah tegangan dan arus listrik, memisahkan sinyal listrik, dan mengurangi noise.
Tanpa trafo, rangkaian elektronik tidak dapat berfungsi dengan baik dan tidak dapat memenuhi kebutuhan tegangan dan arus listrik yang dibutuhkan.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Fungsi Trafo Pada Rangkaian Elektronik Serta Jenisnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.