Finoo.id – Pengertian Kabel Listrik, Bagian dan Jenis-Jenisnya Lengkap. Dalam konteks kebutuhan manusia saat ini, listrik menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting. Oleh karena itu, kabel listrik menjadi salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai perangkat elektronik, mulai dari lampu, televisi, hingga charger ponsel, semuanya membutuhkan kabel listrik agar dapat berfungsi dengan baik sesuai kebutuhannya.
Tanpa adanya kabel listrik, kita tidak akan dapat menikmati fungsi dari perangkat elektronik yang ada di rumah kita.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang pengertian kabel listrik, bagian-bagiannya, manfaatnya, serta jenis-jenisnya. Untuk itu, mari simak pembahasannya di sini.
Pengertian Kabel Listrik
Kabel listrik, atau dikenal juga dengan istilah electrical cable dalam bahasa Inggris, merupakan media yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Kabel ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu konduktor dan isolator.
Konduktor adalah bahan yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam kabel. Bahan yang umum digunakan sebagai konduktor dalam kabel listrik adalah tembaga dan aluminium. Walaupun ada juga penggunaan perak dan emas sebagai konduktor, namun penggunaannya jarang karena harganya yang sangat mahal.
Isolator adalah bahan yang digunakan dalam kabel listrik untuk menghambat atau tidak menghantarkan arus listrik. Bahan isolator yang sering digunakan dalam kabel listrik adalah bahan termoplastik dan termosetting, seperti polimer (plastik dan karet), yang dibentuk melalui proses pemanasan dan pendinginan satu atau beberapa kali.
Kabel listrik terdiri dari sejumlah kawat terisolasi yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi dengan banyak konduktor.
Ketika memilih kabel listrik, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, seperti informasi yang tercetak pada label kabel, warna kabel, dan aplikasi penggunaannya. Informasi yang tercetak pada kabel listrik tersebut penting karena membantu dalam menyesuaikan penggunaan kabel dengan kebutuhan spesifik pengguna.
Informasi penting yang tercetak pada kabel listrik meliputi:
- Tegangan nominal: Merupakan tegangan operasional kabel listrik yang terkait, misalnya 450/750V yang berarti tegangan nominalnya berkisar antara 450V hingga 750V.
- Ukuran kabel (cable size): Merupakan ukuran dari setiap kawat individu yang terikat bersama dalam kabel tersebut. Ukuran ini dapat diindikasikan dengan menggunakan American Wire Gauge (AWG), seperti 8, 10, 12, 14, 16, dan sebagainya. Setiap angka tersebut mewakili diameter kawat pada kabel. Semakin besar angka tersebut, semakin kecil ukuran kawat pada kabelnya. Di Indonesia, umumnya menggunakan satuan mm², seperti 1.5mm², 2.5mm², 4mm², 6mm², dan seterusnya.
- Kode bahan dan jumlah kawat dalam kabel: Terdapat berbagai kode kabel yang sering ditemui, seperti NYA, NYAF, NGA, NYM, NYMHY, NYY, NYYHY, dan sebagainya. Melalui kode tersebut, kita dapat mengetahui bahan konduktor dan bahan isolator yang digunakan dalam kabel, serta apakah jumlah kawat konduktor tunggal atau serabut (lebih dari satu).
Semua informasi ini sangat penting untuk memahami spesifikasi dan karakteristik kabel listrik yang digunakan.
Bagian-Bagian Kabel Listrik
Bahan isolator pada kabel listrik berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah cedera pada manusia ketika menyentuhnya. Keberadaan isolator ini memastikan bahwa kabel listrik aman untuk dipegang.
Kualitas kabel listrik sangat dipengaruhi oleh tingkat kebaikan isolator yang digunakan. Semakin baik tingkat isolator pada kabel listrik, maka semakin tinggi pula kualitas kabel tersebut.
Selain isolator, komponen lain yang ada dalam kabel listrik adalah konduktor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konduktor terbuat dari logam seperti tembaga dan aluminium.
Kemampuan hantar arus listrik pada kabel listrik bergantung pada parameter yang dikenal sebagai Kemampuan Hantar Arus (KHA). Setiap kabel memiliki kemampuan hantar arus yang berbeda, tergantung pada bahan konduktor yang digunakan.
Beberapa faktor yang menentukan kemampuan hantar arus (KHA) pada kabel listrik antara lain:
- Bahan konduktor
- Diameter kabel konduktor (luas penampang)
Semakin besar diameter kabel listrik, maka kemampuan hantar arus listriknya juga akan semakin tinggi.
Selain bahan isolator, bahan konduktor juga berperan dalam menentukan kualitas kabel listrik. Semakin tinggi kemampuan hantar arus listrik, maka semakin baik pula kualitas kabel listrik tersebut.
Jenis-Jenis Kabel Listrik
Kabel listrik dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Berikut adalah beberapa jenis kabel listrik yang sering digunakan untuk menghantarkan arus listrik atau mentransmisikan data:
1. Kabel Twin Lead
Kabel twin lead adalah jenis kabel yang terdiri dari dua konduktor yang berbentuk seperti pita. Kabel ini umumnya digunakan sebagai media transmisi yang menghubungkan antena dengan receiver, seperti televisi atau radio. Kabel twin lead juga sering disebut sebagai kabel 300Ω karena memiliki impedansi sebesar 300Ω.
2. Kabel Pita (Ribbon)
Kabel pita sering dikenal sebagai kabel pelangi dan biasanya digunakan dalam aplikasi atau rangkaian elektronik yang membutuhkan banyak kawat konduktor sebagai penghubung.
Kabel pita ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan umumnya digunakan dalam rangkaian yang membutuhkan tegangan rendah, terutama dalam rangkaian sistem digital.
3. Kabel Shielded Twin Lead
Kabel ini memiliki kesamaan dengan kabel berpasangan (paired cable), namun di dalamnya terdapat lapisan tipis logam yang melingkupi kabel dan terhubung ke kawat konduktor ground.
Lapisan logam tipis ini berfungsi sebagai perlindungan kabel dari medan magnet atau gangguan lain yang dapat menyebabkan gangguan sinyal (noise) pada kabel tersebut.
4. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Kabel koaksial adalah jenis kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal dengan frekuensi tinggi.
Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor, dimana satu konduktor berada di sekitar konduktor tunggal yang lain, dipisahkan oleh bahan isolator.
Kabel ini memiliki impedansi transmisi yang konstan dan tidak menghasilkan medan magnet, sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal dengan frekuensi tinggi.
5. Kabel Berpasangan (Paired Cable)
Kabel berpasangan adalah jenis kabel yang memiliki isolasi individu pada dua konduktor.
Kabel berpasangan sering digunakan untuk menghantarkan arus listrik AC dengan frekuensi rendah dan arus listrik DC.
6. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Kabel serat optik adalah jenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat halus dan dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain.
Sinyal cahaya tersebut dapat dihasilkan oleh sumber seperti laser atau LED. Diameter kabel serat optik ini sekitar 120 mikrometer.
7. Kabel Pasangan Berpilin (Twisted Pair Cable)
Kabel pasangan berpilin, atau yang dikenal juga sebagai twisted pair cable, adalah sepasang kabel tembaga yang dipilin bersama membentuk spiral dan dilapisi dengan lapisan plastik.
Kabel twisted pair dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter twisted pair biasanya berkisar antara 0,4mm hingga 0,8mm.
8. Kabel Muti Konduktor (Multiple Conductor Cable)
Kabel multi konduktor sering digunakan dalam instalasi listrik rumah dan perangkat rumah tangga.
Kabel ini memiliki isolasi yang melindungi setiap konduktor secara individual dan biasanya tersedia dalam berbagai warna yang membedakan antara satu konduktor dengan yang lainnya.
Manfaat Kabel Listrik
Secara umum, kabel listrik berfungsi sebagai media transmisi untuk mempercepat pengiriman pesan. Setiap jenis kabel memiliki fungsi dan spesialisasi kebutuhan yang berbeda-beda.
Kabel koaksial sering digunakan dalam perangkat radio dan televisi. Kabel tembaga digunakan sebagai penghubung dalam jaringan telepon dan Ethernet.
Sementara itu, kabel serat optik digunakan dalam jalinan penghubung bawah laut, yang mengirimkan sinyal dalam bentuk cahaya. Kabel serat optik ini menjadi media transmisi untuk mengirimkan data, suara, dan video jarak jauh melalui samudera, koneksi qube, atau layanan par per view.
Baca Juga :
- Pengertian Reaktansi Induktif dan Cara Menghitungnya
- Pengertian Op-Amp Beserta Prinsip Kerja & Fungsinya
- Pengertian Reaktansi Kapasitif & Cara Menghitungnya Yang Tepat
- Pengertian Dioda Varactor, Fungsi, Simbol & Prinsip Kerjanya
Penutup
Dalam kesimpulan, kabel listrik adalah elemen krusial yang menghubungkan berbagai perangkat elektronik kita dengan sumber energi.
Mengerti tentang pengertian kabel listrik, serta pengetahuan dasar tentang jenis dan spesifikasinya, sangat penting untuk memastikan bahwa perangkat yang kita gunakan beroperasi dengan aman dan efisien.
Kabel listrik tidak hanya sekedar penghubung listrik, melainkan komponen vital dalam memfasilitasi kehidupan modern kita yang bergantung pada teknologi.
Oleh karena itu, pemahaman yang benar dan penggunaan kabel listrik yang tepat sangat diperlukan untuk mewujudkan keberlanjutan dan keamanan dalam penggunaan teknologi listrik.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Kabel Listrik, Bagian dan Jenis-Jenisnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.