Finoo.id – Pengertian Sensor Suhu, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya. Sensor suhu adalah salah satu komponen elektronik yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah thermometer, yang digunakan dalam berbagai alat. Di bidang industri, sensor suhu juga digunakan di pabrik-pabrik yang memerlukan pengendalian suhu ruangan secara otomatis.
Pengertian Sensor Suhu
Sensor Suhu (Temperature Sensors) adalah komponen yang dapat mengubah panas menjadi sinyal listrik, sehingga dapat mendeteksi perubahan suhu pada suatu objek tertentu.
Sensor Suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas atau dingin yang dihasilkan oleh objek tersebut.
Hal ini memungkinkan kita untuk mendeteksi dan mengetahui perubahan suhu tersebut dalam bentuk output analog atau digital. Sensor Suhu juga termasuk dalam keluarga Transducer.
Contoh peralatan listrik atau elektronik yang menggunakan Sensor Suhu meliputi thermometer suhu ruangan, rice cooker, thermometer suhu tubuh, AC, kulkas, dan lain-lain.
Fungsi Sensor Suhu
Sensor suhu memiliki fungsi utama untuk mengukur suhu di dalam suatu objek, dengan metode yang dapat memerlukan kontak langsung dengan objek tersebut (Sensor Suhu Kontak) atau tanpa perlu kontak (Sensor Suhu Non-Kontak).
Selain digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu secara keseluruhan, sensor ini juga dapat dimanfaatkan untuk memantau suhu dan tingkat kelembaban objek secara terus-menerus.
Cara Kerja Sensor Suhu
Cara kerja atau prinsip kerja sensor suhu sangat sederhana dipahami. Sensor ini mengukur jumlah energi panas atau dingin yang terdapat pada suatu objek, sehingga pengguna dapat mengetahui suhu sebenarnya dari objek tersebut.
Output dari setiap jenis sensor ini dapat berupa sinyal analog atau tampilan digital, yang hanya berbeda dalam format penampilannya.
Jenis-Jenis Sensor Suhu
Terdapat banyak sekali jenis sensor suhu dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan aplikasinya.
Berikut ini adalah beberapa contoh jenis sensor suhu yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika atau peralatan listrik.
1. Thermistor
Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu.
Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” dan terdiri dari dua jenis utama, yaitu NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient).
Thermistor mampu mengubah energi listrik menjadi perubahan hambatan. Komponen ini terbuat dari bahan keramik semikonduktor seperti Mangan, Kobalt, atau Nikel Oksida yang dilapisi dengan lapisan kaca.
Beberapa keuntungan Thermistor antara lain:
- Sensitivitas suhu yang tinggi.
- Respon cepat terhadap perubahan suhu.
- Lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis sensor suhu lainnya, seperti RTD (Resistance Temperature Detector).
- Rentang nilai resistansi yang luas, mulai dari 2.000 Ohm hingga 10.000 Ohm.
Thermistor banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronika, seperti voltage, sensor suhu kulkas, regulator, pendeteksi kebakaran, sensor suhu pada komputer, sensor suhu pada otomotif, serta sensor suhu untuk memantau pengisian ulang baterai pada kamera, ponsel, dan laptop.
2. Thermostat (Termostat)
Thermostat adalah jenis sensor suhu kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan prinsip elektro-mekanik.
Thermostat terdiri dari dua jenis logam yang berbeda, seperti tembaga, nikel, aluminium, atau tungsten.
Kedua jenis logam tersebut ditempelkan bersama, membentuk strip bi-logam. Strip bi-logam akan melengkung saat mencapai suhu tertentu, sehingga bergerak untuk membuka atau menutup sirkuit (ON/OFF).
3. Thermocouple (Termokopel)
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang sering digunakan karena memiliki rentang suhu operasional yang luas, yaitu mulai dari -200°C hingga lebih dari 2000°C, dengan harga yang relatif terjangkau.
Thermocouple merupakan sensor suhu termoelektrik yang terdiri dari dua persimpangan logam yang berbeda.
Salah satu logam pada thermocouple tetap dijaga pada suhu yang konstan sebagai junction referensi, sedangkan logam lainnya terpapar pada suhu panas yang ingin dideteksi.
Dengan adanya perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut, rangkaian akan menghasilkan tegangan listrik yang sebanding dengan suhu sumber panas.
Beberapa keuntungan thermocouple antara lain:
- Rentang suhu yang luas.
- Tahan terhadap goncangan dan getaran.
- Memberikan respon yang cepat terhadap perubahan suhu.
4. Resistive Temperature Detector (RTD)
Resistive Temperature Detector (RTD) memiliki fungsi yang serupa dengan thermistor jenis PTC, yaitu mengubah energi listrik menjadi hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu.
Namun, Resistive Temperature Detector (RTD) lebih presisi dan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan thermistor PTC.
Resistive Temperature Detector umumnya terbuat dari platinum, sehingga juga dikenal sebagai Platinum Resistance Thermometer (PRT).
Beberapa keuntungan dari Resistive Temperature Detector (RTD) antara lain:
- Lebih presisi, akurat, dan stabil.
- Lebih linier dibandingkan dengan thermistor dan thermocouple.
- Rentang suhu yang luas, dapat beroperasi dalam rentang suhu -200°C hingga +650°C.
5. Contact Temperature Sensor
Contact Temperature Sensor adalah sensor suhu yang memerlukan kontak fisik dengan objek yang akan diukur suhunya.
Sensor suhu jenis Contact Temperature Sensor ini dapat digunakan untuk memantau suhu benda padat, cair, maupun gas.
6. Non-Contact Temperature Sensor
Non-Contact Temperature Sensor adalah sensor suhu yang mampu mendeteksi perubahan suhu melalui konversi dan radiasi.
Sensor suhu ini tidak memerlukan kontak fisik langsung dengan objek yang ingin diukur atau dideteksi suhunya.
Baca Juga :
- Pengertian Thermostat, Jenis & Prinsip Kerjanya Yang Tepat
- Pengertian Thyristor, Cara Kerja dan Jenis-Jenisnya
- Pengertian Multiplexer, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
- Pengertian Sensor, Jenis & Klasifikasinya Yang Tepat
Penutup
Secara keseluruhan, sensor suhu adalah alat yang penting dalam banyak aplikasi, baik itu di bidang industri, medis, dan lainnya.
Mampu mengukur dan merespons perubahan suhu dengan cepat dan akurat menjadi keunggulan utama yang membuat sensor suhu begitu penting.
Seiring perkembangan teknologi, inovasi dalam dunia sensor suhu terus berkembang, meningkatkan efisiensi dan akurasi pengukuran.
Meski begitu, harus kita ingat bahwa meski teknologi ini canggih, untuk mencapai hasil maksimal dalam penggunaannya, harus ada pemahaman yang mendalam tentang pengertian dan cara kerja sensor suhu. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan teknologi ini secara optimal dan efisien.
Mari terus belajar dan mengeksplorasi dunia teknologi, khususnya mengenai sensor suhu, karena sejatinya pengetahuan adalah kunci untuk memanfaatkan teknologi ini sebaik mungkin.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Sensor Suhu, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca.