Penyebab CDI Rusak

Penyebab CDI Rusak dan Cara Mengatasinya dengan Mudah

Posted on

Finoo.id – Penyebab CDI Rusak dan Cara Mengatasinya dengan Mudah. Penting untuk mengetahui penyebab rusaknya CDI mobil guna menghindari kemungkinan timbulnya masalah yang lebih serius. CDI, atau Capacitive Discharge Ignition, adalah komponen kecil yang berperan dalam mengatur pengapian mesin kendaraan dengan menggunakan arus pengosongan muatan dari kondensator.

Jika terjadi kerusakan pada komponen kecil ini, mobil dapat mogok di tengah jalan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa fungsi CDI mobil tetap berjalan dengan baik agar tidak menimbulkan masalah.

Fungsi CDI mobil

CDI, atau Capacitor Discharge Ignition, adalah sebuah komponen kecil pada mesin mobil. Fungsinya utama adalah menggantikan platina dan mengatur proses pengapian pada kendaraan bermotor dengan menggunakan arus pengosongan muatan dari kondensator.

Meskipun ukurannya kecil, komponen ini memiliki peranan yang sangat penting. Apabila CDI mengalami masalah, mobil tidak akan dapat bergerak sama sekali (mogok).

CDI bertugas mengatur waktu untuk percikan api pada busi sehingga dapat membakar kabut hasil dari campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi oleh piston. Hal ini penting untuk meningkatkan putaran mesin (RPM).

Namun, jika CDI mengalami kerusakan, proses pembakaran yang diperlukan agar mesin mobil dapat menyala tidak akan dapat dilakukan.

Komponen CDI Mobil

Sebelum OtoFriends dapat mengenali ciri-ciri CDI mobil yang rusak, ada baiknya untuk memahami komponen-komponen yang membentuknya. Berikut adalah komponen-komponen dari Capacitor Discharge Ignition (CDI):

1. CDI Unit

Komponen utama dalam sistem pengapian CDI adalah unit CDI yang berfungsi sebagai penyedia tegangan ke coil melalui prinsip discharge. Di dalam unit CDI terdapat kapasitor yang memiliki kemampuan untuk menyerap arus listrik, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya secara spontan.

2. Pulser

Pulser adalah komponen yang berperan sebagai sensor untuk mendeteksi keberadaan logam yang menghasilkan sinyal atau tegangan AC dalam jumlah kecil saat melintasi gigi reluctor. Sinyal yang berasal dari pulser akan diperkuat dan digunakan sebagai input pada modul CDI.

Baca Juga :   √ Apa itu Open Source? Jenis, Kelebihan & Kekurangannya

3. Fuse

Fuse adalah komponen yang penting dalam setiap rangkaian kelistrikan CDI mobil dan tidak boleh diabaikan. Fungsinya adalah sebagai pengaman untuk melindungi rangkaian kelistrikan dari korsleting. Hal ini juga berlaku untuk sistem pengapian, di mana fuse digunakan untuk melindungi unit CDI dari kerusakan akibat hubungan arus pendek.

4. Spul dan Rotor Magnet

Spul merupakan kumparan statis yang terdapat di dalam rotor magnet. Rotor magnet memiliki bentuk seperti tromol dan terhubung dengan engkol mesin kendaraan. Rotor tersebut dilengkapi dengan magnet permanen yang, ketika poros mesin berputar, akan menyebabkan spul menghasilkan arus listrik.

5. Pulse Igniter

Pulse igniter memiliki prinsip kerja yang serupa dengan spul, namun lebih sederhana. Pada pulse igniter, terjadi satu kali perpotongan dalam setiap putaran engkol, yang menghasilkan sinyal PWM sebagai pengganti arus listrik. Sinyal PWM ini menunjukkan timing pengapian dan RPM mesin.

6. Ignition Coil

Ignition coil adalah komponen yang berperan dalam meningkatkan tegangan listrik menjadi tegangan yang sangat tinggi, bahkan mencapai 200 KV, melalui proses induksi yang terjadi secara spontan. Prinsip kerjanya mirip dengan transformator step up.

7. Voltage Converter

Komponen CDI mobil ini memungkinkan arus discharge memiliki tegangan yang lebih tinggi untuk mengisi kapasitor. Dalam satuan milidetik, tegangan listrik dari komponen spul dapat ditingkatkan hingga 300 volt.

8. Busi

Busi memiliki peran yang sangat penting sebagai elemen kunci dalam sistem pengapian. Fungsi utama busi adalah untuk menghasilkan percikan api di dalam ruang bakar melalui skema induksi elektromagnetik pada coil. Cara kerjanya adalah dengan mendekatkan elektroda bermuatan positif ke massa yang bermuatan negatif.

9. Kunci Kontak

Terakhir, kita memiliki kunci kontak yang pastinya sudah tidak asing. Kunci kontak berperan sebagai saklar utama dalam sistem pengapian. Saat kunci kontak berada dalam posisi ON, pada saat itu CDI akan mendapatkan pasokan arus listrik. Namun, saat kunci kontak dalam posisi OFF, meskipun spul mampu menghasilkan arus listrik, tidak akan ada aliran arus listrik yang terjadi.

Ciri atau gejala CDI mobil rusak

CDI mobil merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan memanfaatkan sensor mobil, biasanya berupa sensor Camshaft atau Hall. Sensor ini akan aktif ketika dipicu oleh suatu kejadian.

Baca Juga :   Apa Itu Rapido? Pengertian, Fungsi, dan Penjelasan Lengkapnya

Fungsi utama dari CDI adalah mengatur waktu percikan api pada busi, yang akan membakar kabut campuran bahan bakar dengan udara yang sudah dikompresi oleh piston di dalam ruang bakar.

Namun, terkadang CDI mobil mengalami masalah dan tidak berfungsi dengan baik, sehingga perlu diganti. Sebelum masalah tersebut timbul, berikut adalah beberapa ciri-ciri CDI mobil yang lemah yang perlu diketahui:

  1. Mobil sering tersendat-sendat atau “ndut-ndutan” saat sedang dalam perjalanan, dan RPM mobil naik turun meskipun indikator bensin masih menunjukkan adanya bahan bakar yang cukup.
  2. Mobil terasa kekurangan suplai bahan bakar saat sedang menjaga kecepatan stabil yang agak tinggi.
  3. Mesin mobil mati secara tiba-tiba (meskipun kerusakan pada CDI bukanlah satu-satunya penyebab mesin mati mendadak).
  4. Mobil sama sekali tidak mau menyala karena CDI sudah benar-benar mati.

Penyebab dan Ciri CDI Mobil Rusak

Sebagai pengguna kendaraan bermotor, penting bagi OtoFriends untuk mengetahui penyebab dan ciri-ciri CDI mobil rusak agar dapat mengambil tindakan yang tepat ketika terjadi masalah. Seiring penggunaan yang berlangsung lama, komponen CDI dapat mengalami kelemahan dan berfungsi tidak optimal.

Salah satu kemungkinan penyebab ciri CDI mobil rusak adalah panasnya konektor antara CDI dan bodi yang mengendur, atau bisa juga disebabkan oleh korsleting listrik akibat terkena air dan faktor lainnya.

Terdapat beberapa ciri CDI mobil rusak yang perlu dikenali, salah satunya adalah ketidakstabilan tegangan listrik. Ketidakstabilan tegangan umumnya disebabkan oleh penurunan tegangan aki.

Selain ketidakstabilan tegangan listrik, berikut adalah beberapa ciri CDI mobil rusak yang perlu diketahui:

  1. Mobil terasa kekurangan pasokan bahan bakar saat dikendarai dalam kecepatan stabil maupun kecepatan yang agak tinggi.
  2. Mobil sering mengalami kelancanan saat berkendara dan RPM mobil naik turun meskipun indikator bensin masih menunjukkan keberadaan bahan bakar.
  3. Mesin mobil mati secara tiba-tiba, meskipun ciri CDI mobil rusak ini bukanlah satu-satunya penyebab mesin mati mendadak.
  4. Mobil tidak dapat dihidupkan sama sekali ketika CDI mobil sudah mati sepenuhnya.

Cara Mengatasi CDI Mobil Rusak

Apabila ingin memeriksa kondisi CDI mobil, OtoFriends dapat menggunakan voltmeter untuk menentukan tegangan yang dimiliki oleh komponen CDI. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui apakah CDI mengalami kerusakan yang perlu diperbaiki.

Baca Juga :   Pengertian Kabel VGA : Fungsi, Jenis, Ukuran & Cara Memilihnya

Jika voltase CDI berada di atas 200 volt, menunjukkan bahwa kondisi CDI mobil masih baik. Namun, jika voltase berada di bawah 200 volt, itu menkaliankan bahwa CDI mengalami kerusakan. Setelah melakukan pemeriksaan ini, langkah selanjutnya dapat ditentukan.

Apabila CDI mengalami kerusakan parah, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah membongkar CDI dan menggantinya dengan yang baru. Untuk menemukan lokasi CDI mobil, OtoFriends perlu membuka tutup kap mobil dan mencarinya di dalam distributor atau delco.

Apabila terdapat gangguan dan gejala ciri CDI mobil rusak, solusi terbaik adalah mengganti CDI mobil dengan yang baru. CDI mobil asli umumnya tersedia dengan harga sekitar Rp1 jutaan.

Namun, jika CDI masih dalam kondisi yang baik, cukup lakukan pembersihan dan lakukan servis secara berkala agar performa kendaraan tetap optimal.

Baca Juga :

Penutup

Dalam penutupan, sangat penting untuk mengingat bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada CDI meliputi tegangan listrik yang tidak stabil, penggunaan yang tidak sesuai, dan juga kondisi lingkungan yang tidak ramah bagi komponen elektronik ini.

Setiap pemilik kendaraan harus mengetahui bahwa pemeliharaan berkala dan perawatan yang tepat pada CDI sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dan umur panjang dari komponen ini. Dengan demikian, kerusakan yang tidak perlu dapat dicegah, dan efisiensi kendaraan dapat dipertahankan.

Perlu juga diingat bahwa jika kerusakan sudah terjadi, maka langkah terbaik adalah menggantinya dengan komponen yang baru dan asli untuk menghindari masalah lebih lanjut.

Jangan biarkan isu CDI yang rusak menghambat perjalanan kalian. Pahami penyebabnya, tangani dengan bijaksana, dan pastikan kinerja kendaraan kalian selalu di kondisi terbaik.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Penyebab CDI Rusak dan Cara Mengatasinya dengan Mudah. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *