Pengertian Adaptor

Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya. Apakah kalian tahu apa itu adaptor? Banyak orang pasti sudah akrab dengan penggunaan adaptor dalam kehidupan sehari-hari, bukan? Secara penampilan, adaptor daya memiliki banyak kesamaan dengan charger. Keduanya juga berfungsi sebagai alat untuk memasok daya.

Namun, ternyata ada banyak perbedaan antara adaptor dan charger. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas dengan detail apa itu sebenarnya adaptor. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara kerja alat tersebut.

Pengertian Adaptor

Adaptor berperan dalam mengubah tegangan listrik bolak-balik (AC) menjadi tegangan listrik searah (DC).

Prinsip kerja adaptor ini berfungsi sebagai sumber daya untuk perangkat elektronik. Adaptor juga sering digunakan sebagai pengganti baterai atau aki. Dengan adanya adaptor, semua perangkat elektronik yang membutuhkan daya listrik dapat memanfaatkannya.

Secara umum, adaptor dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan sering digunakan pada berbagai perangkat elektronik yang umum digunakan.

Contoh penggunaan adaptor antara lain pada peralatan listrik seperti televisi, amplifier, radio, dan banyak lagi.

Fungsi Adaptor

Adaptor berfungsi sebagai pengubah tegangan arus listrik tinggi menjadi lebih rendah. Adaptor ini berperan dalam menyesuaikan arus tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan perangkat yang digunakan.

Pada dasarnya, aliran listrik dari PLN menggunakan sistem AC atau arus bolak-balik. Namun, peralatan listrik yang ada di rumah biasanya membutuhkan tegangan DC (searah).

Oleh karena itu, kita memerlukan perangkat yang mampu mengubah arus AC menjadi arus DC. Inilah peran adaptor, yaitu mengubah arus AC menjadi arus DC.

Cara Kerja Adaptor

Setelah membahas bagian-bagian adaptor, pastinya kalian sudah memiliki gambaran tentang cara kerja adaptor, bukan?

Untuk memahami bagaimana adaptor bekerja, berikut adalah penjelasan singkatnya:

  1. Arus listrik dari PLN didistribusikan melalui sumber tegangan dan masuk ke dalam transformator.
  2. Di dalam transformator, arus listrik diubah menjadi arus searah (DC) sebelum masuk ke komponen switching.
  3. Kemudian, tegangan arus listrik akan masuk ke dalam blok inverter di mana tegangan DC akan dikonversi kembali menjadi arus tegangan bolak-balik (AC).
  4. Arus tegangan AC kemudian melewati blok regulated dan akan diproses melalui dioda half wave, penyearah, dan elco. Hal ini menghasilkan arus listrik searah kembali.
  5. Arus listrik DC kemudian mengalir ke dalam IC (Integrated Circuit) dan dialirkan ke perangkat elektronik yang membutuhkan daya.
  6. Selanjutnya, daya yang diberikan akan disesuaikan dengan penggunaan atau kebutuhan dari perangkat tersebut.
Baca Juga :   Pengertian IC Beserta Fungsi dan Jenisnya Paling Lengkap

Bagian-Bagian Adaptor

Agar dapat berfungsi dengan baik, adaptor membutuhkan komponen-komponen yang membentuk struktur adaptor itu sendiri.

Berikut adalah bagian-bagian yang menyusun adaptor tersebut. Mari simak penjelasannya:

1. Transformator (Trafo)

Trafo atau transformator merupakan salah satu komponen penting dalam susunan adaptor. Trafo berperan dalam menurunkan atau meningkatkan tegangan arus listrik sesuai dengan kebutuhan penggunaan.

Pada adaptor, jenis trafo yang umum digunakan adalah trafo penurun tegangan (step down transformer). Trafo ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian primer dan bagian sekunder.

Jumlah lilitan pada bagian sekunder trafo penurun tegangan lebih banyak daripada lilitan pada bagian primer. Fungsi bagian primer adalah sebagai input, sementara bagian sekunder berfungsi sebagai output.

Meskipun tegangan sudah diturunkan oleh trafo, output dari trafo masih berbentuk arus listrik bolak-balik (AC). Arus AC ini akan diproses kembali sesuai dengan kebutuhan sebelum digunakan.

2. Rectifier (Penyearah)

Rectifier, atau yang sering disebut sebagai penyearah gelombang, memiliki peran penting dalam rangkaian adaptor. Arus yang masuk ke perangkat adaptor umumnya berupa arus bolak-balik (AC).

Namun, agar arus listrik dapat berfungsi dalam perangkat elektronik, perlu dilakukan perubahan arus menjadi arus searah (DC) terlebih dahulu. Singkatnya, arus AC diubah menjadi arus DC.

Bagian rectifier adalah tempat di mana arus AC tersebut diolah dan diubah menjadi arus searah. Dalam rectifier, terdapat komponen yang disebut diode. Berikut adalah bagian-bagian penting di dalam rectifier:

  • Half wave rectifier: Terdiri dari satu dioda yang berfungsi sebagai penyearah.
  • Full wave rectifier: Terdiri dari dua atau empat dioda yang berfungsi sebagai penyearah.

Dengan menggunakan komponen diode ini, rectifier dapat mengubah arus AC menjadi arus searah yang dapat digunakan oleh perangkat elektronik.

3. Filter (Penyaring)

Filter, atau yang juga dikenal sebagai penyaring, merupakan salah satu komponen penting dalam susunan adaptor. Filter ini berfungsi untuk menyaring sinyal yang telah diubah oleh rectifier. Salah satu komponen yang terdapat dalam filter adalah kondensator jenis ELCO (Electrolytic Capacitor).

Baca Juga :   √ Apa Itu Humidifier? Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Lengkap

Kondensator ELCO ini berperan dalam menghilangkan atau mengurangi komponen frekuensi tinggi dari sinyal yang diteruskan. Dengan demikian, filter membantu memperhalus sinyal arus searah (DC) yang akan digunakan oleh perangkat elektronik.

4. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Bagian terakhir yang menyusun adaptor adalah voltage regulator atau pengatur tegangan. Voltage regulator ini juga sering disebut sebagai alat pengatur tegangan. Fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan arus searah (DC) dan mengendalikan tegangan output.

Tujuan utama voltage regulator adalah menjaga agar tegangan tidak dipengaruhi oleh beban arus, suhu, maupun tegangan input yang berasal dari output filter.

Di dalam voltage regulator, terdapat beberapa komponen penting. Beberapa di antaranya adalah transistor, dioda zener, dan IC regulator. Selain itu, voltage regulator juga dilengkapi dengan beberapa komponen penyusun lainnya. Berikut adalah komponen-komponen yang ada di dalam voltage regulator:

  • Current Limiting: Berfungsi sebagai pembatas arus, membatasi arus yang melewati regulator.
  • Over Voltage Protection: Berperan sebagai protektor dari tegangan yang terlalu tinggi, melindungi perangkat elektronik dari tegangan yang berlebihan.
  • Short Circuit Protection: Berfungsi sebagai protektor dari hubungan pendek arus listrik, melindungi perangkat dari kerusakan akibat arus pendek.

Jenis-Jenis Adaptor

Adaptor memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap jenis adaptor:

1. Adaptor Konvensional

Salah satu jenis adaptor adalah adaptor konvensional. Prinsip kerja adaptor konvensional adalah menurunkan tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC dengan menggunakan transformator step down.

Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan. Dalam adaptor konvensional, tegangan AC pertama-tama diturunkan melalui transformator step down.

Kemudian, tegangan tersebut kemudian diarahkan melalui dioda (rectifier) dan diluruskan menggunakan kapasitor elektrolit.

Pada adaptor konvensional, arus yang dihasilkan tergantung pada tegangan yang dihasilkan oleh transformator. Adaptor konvensional sering digunakan pada peralatan listrik seperti amplifier, radio tape, dan lain sebagainya.

2. Adaptor Switching (SPMS)

Switching adaptor adalah jenis adaptor yang merupakan perbaikan dari versi sebelumnya, yaitu adaptor konvensional. Adaptor konvensional memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan, sehingga hadirnya adaptor switching bertujuan untuk menyempurnakannya.

Pada adaptor switching, kalian tidak akan menemukan transformator step down sebagai penurun tegangan seperti pada adaptor konvensional. Selain itu, rangkaian dalam adaptor switching juga sangat berbeda dari yang konvensional.

Adaptor switching saat ini tidak lagi menggunakan trafo besi berukuran besar. Pada jenis adaptor switching, digunakan trafo kecil yang disebut sebagai trafo switching. Trafo switching memiliki serangkaian siklus on dan off serta tegangan yang konstan. Frekuensi switching biasanya berkisar sekitar 20 kilo hertz. Selain menggunakan trafo yang lebih kecil, adaptor switching juga memiliki efisiensi daya listrik yang lebih tinggi, mencapai 83%.

Baca Juga :   Pengertian BCD, Contoh Aplikasi Dan Cara Konversinya

Dengan banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh jenis adaptor ini, tidak heran jika adaptor switching banyak digunakan pada perangkat modern seperti televisi, pasokan daya PC, adaptor laptop, dan lain sebagainya.

Contoh Skema Rangkaian Adaptor

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang adaptor, berikut ini kami akan mengulas contoh skema rangkaian adaptor. Gambar di atas merupakan salah satu contoh skema adaptor dengan rangkaian yang sederhana.

Dari gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa rangkaian adaptor sederhana ini mampu menghasilkan tegangan sebesar 12 volt dan arus sebesar 3 ampere. Selain memiliki kemampuan arus sebesar 3 ampere, rangkaian adaptor sederhana ini juga dapat mensuplai daya ke rangkaian lain dengan menggunakan relay 12 volt.

Baca Juga :

Penutup

Dalam penutupan, adaptor adalah elemen penting dalam dunia teknologi yang tak bisa diabaikan. Fungsinya yang vital dalam menyuplai atau mengubah arus listrik menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh berbagai perangkat, membuat adaptor menjadi sebuah komponen yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Pengertian adaptor juga meluas menjadi suatu alat yang dapat menghubungkan dua perangkat berbeda untuk bekerja sama. Semakin maju teknologi, semakin beragam pula jenis dan fungsi adaptor yang ada.
Pahami pengertian dan fungsi adaptor secara benar, agar kita dapat memanfaatkannya dengan maksimal dan aman. Ingatlah bahwa pemilihan adaptor yang tepat juga berperan penting dalam menunjang efisiensi dan durabilitas perangkat yang kita gunakan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *