Finoo.id – Pengertian Optocoupler : Fungsi dan Cara Kerjanya Lengkap. Sebenarnya, peralatan elektronik yang kita gunakan setiap hari memerlukan berbagai rangkaian komponen penting di dalamnya agar dapat berfungsi dengan baik. Salah satu komponen penting yang digunakan dalam peralatan elektronik adalah optocoupler.
Pengertian Optocoupler
Optocoupler, juga dikenal dengan nama opto-isolator, optical isolator, atau photocoupler, adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung menggunakan cahaya optik.
Komponen ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu receiver (penerima) dan transmitter (pengirim). Receiver berperan dalam mendeteksi sumber cahaya, sementara transmitter berfungsi sebagai pengirim cahaya optik. Meskipun keduanya saling terpisah, namun dalam rangkaian optocoupler, keduanya dapat digabungkan.
Optocoupler juga dapat berfungsi sebagai saklar elektrik yang bekerja secara otomatis. Hal ini terjadi karena optocoupler menggunakan cahaya optik sebagai input yang dideteksi oleh receiver, dan menghasilkan output berupa kondisi ON/OFF.
Kelebihan optocoupler terletak pada isolasi listrik yang tinggi antara terminal input dan output. Hal ini memungkinkan sinyal digital yang relatif kecil dapat mengontrol arus, tegangan, dan daya AC yang tinggi.
Dengan demikian, optocoupler merupakan komponen yang penting dalam peralatan elektronik karena mampu menjaga isolasi listrik dan memberikan kontrol yang efektif antara sinyal-sinyal yang berbeda.
Fungsi Optocoupler
Optocoupler memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh fungsi optocoupler adalah sebagai tombol switch atau saklar. Contohnya adalah pada mesin cuci otomatis, di mana kita dapat mengaktifkannya dengan cara mendekatkan telapak tangan di bawah kran otomatis.
Selain itu, optocoupler juga digunakan dalam motor hybrid. Komponen ini dapat dipasang di antara piringan hitam untuk menghasilkan data pada perangkat elektronik terkait.
Apabila kalian ingin menggunakan komponen ini, kalian dapat memilih optocoupler isolator modul dengan PC817 dan 1 channel. Komponen ini memiliki tingkat output yang mampu mengisolasi sistem kontrol mikro (SCM) untuk melindungi kalian saat mengendarai sepeda motor.
Cara Kerja Optocoupler
Cara kerja optocoupler adalah dengan menyambungkan dan mengisolasi dua sisi sirkuit. Dalam beberapa kasus, komponen ini membutuhkan pulsa digital untuk proses isolasi. Fungsi ini dapat mengontrol arus searah (DC) atau mengendalikan penggerak motor.
Selain itu, optocoupler juga digunakan dalam peralatan elektronik komputer untuk mengendalikan daya AC dan DC. Jika sirkuit memiliki tegangan rendah atau terjadi ketidakstabilan listrik, komponen ini akan mengisolasi sirkuit untuk menjaga stabilitas listrik.
Simbol Optocoupler
Seperti komponen elektronika lainnya, optocoupler juga memiliki simbol dan bentuk yang dapat dilihat dalam gambar simbol optocoupler di atas.
Pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa optocoupler memiliki bentuk persegi panjang dan umumnya memiliki 4 hingga 6 pin. Setiap pin memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Komponen-komponen Optocoupler
Optocoupler terutama terdiri dari LED inframerah dan perangkat fotosensitif yang mendeteksi sinar inframerah yang dipancarkan. Perangkat fotosensitif ini dapat berupa photodioda, phototransistor, Pasangan Darlington, SCR, atau TRIAC.
Dalam diagram dasar optocoupler di atas, LED inframerah dan perangkat fotosensitif dikemas dalam satu paket. LED ditempatkan di sisi input, sedangkan komponen fotosensitif ditempatkan di sisi output.
Resistor dihubungkan pada awal rangkaian untuk membatasi arus, dan resistor lainnya dihubungkan antara tegangan suplai dan terminal kolektor.
Sebelum memahami cara kerja optocoupler, mari kita lihat deskripsi pin optocoupler:
- Pin 1: Anoda
- Pin 2: Katoda
- Pin 3: Ground
- Pin 4: Emitor
- Pin 5: Kolektor
- Pin 6: Basis
Macam-macam Optocoupler
Opto isolator atau optical isolator merupakan sebutan lain untuk komponen optocoupler. Komponen ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu transmitter dan receiver.
Fungsi dari kedua bagian ini adalah mendeteksi dan mengirimkan cahaya optik di dalam satu perangkat komponen. Optocoupler terbuat dari bahan semikonduktor.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai fungsi bahan semikonduktor tersebut, mari kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Optocoupler Photodiode
Optocoupler dengan photodiode adalah jenis optocoupler yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengubah cahaya menjadi arus listrik di dalam rangkaian elektronik. Komponen ini dapat ditemukan pada kamera dan beberapa perangkat kesehatan yang umum digunakan.
Sebagai contoh, pada alat thermometer infra merah, optocoupler photodiode digunakan untuk menghasilkan cahaya merah guna mendeteksi suhu tubuh.
Optocoupler photodiode juga dipasang pada mesin cuci yang menggunakan teknologi sensor otomatis. Selain itu, jenis photodiode ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi cahaya ultraviolet hingga sinar-X.
2. Optocoupler Phototransistor
Optocoupler dengan phototransistor memiliki 6 pin yang digunakan untuk mengendalikan photo transistor yang peka terhadap cahaya. Beberapa pin tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan ground dan menangani transien listrik yang berisik. Sub-jenis ini juga dikenal sebagai receiver atau penerima cahaya optik.
Sub-jenis phototransistor ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu PNP dan NPN. Terdapat juga rating maksimal yang tersedia seperti PC816, PC817, LTV817, K847PH. Namun, sub-jenis ini biasanya digunakan dalam rangkaian DC, dan pin out internalnya terhubung dengan base transistor.
3. Optocoupler Phototriac
Optocoupler dengan phototriac berfungsi untuk mengontrol atau melakukan switching pada tipe arus bolak-balik (AC). Sementara itu, untuk pengendalian LED, optocoupler ini digunakan pada tipe arus searah (DC).
Optocoupler dengan sub-jenis phototriac seperti areIL420, 4N35, dan lainnya, memiliki kemampuan untuk mengontrol arus AC. Fitur Zero Crossing pada optocoupler ini memungkinkan deteksi siklus AC dari TRIAC dengan baik. Hal ini berguna karena arus listrik tidak akan melonjak saat beralih atau menerima daya induktif yang penuh.
4. Optocoupler Photoresistor
Optocoupler dengan photoresistor merupakan perangkat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan cahaya. Namun, perangkat ini tidak memiliki kemampuan untuk mengubah kecepatan perambatan cahaya. Bahan utama yang digunakan dalam photoresistor adalah semikonduktor dengan resistansi yang rendah.
Salah satu contoh penggunaan photoresistor dalam kehidupan sehari-hari adalah pada kipas angin otomatis. Di dalam elektronik tersebut, terdapat sensor optocoupler yang menggunakan photoresistor sebagai komponen pendeteksi cahaya.
5. Optocoupler dengan Light Activated SCR
Optocoupler dengan light activated SCR berfungsi untuk mengendalikan sirkuit arus bolak-balik (AC). SCR atau thyristor, yang merupakan silicon controlled rectifier, digunakan dalam komponen ini. Optocoupler ini dilengkapi dengan LED yang memancarkan cahaya inframerah untuk mengendalikan SCR.
Contohnya termasuk MOC3071, IL400, MOC3072, dan lain-lain. Sub-jenis komponen ini mampu menghasilkan cahaya sendiri dalam rangkaian elektronik. kalian dapat menggunakan sub-jenis ini dalam sistem dengan tegangan tinggi atau HVDC.
Baca Juga :
- Pengertian Voltmeter: Fungsi Serta Cara Menggunakan & Bacanya
- Pengertian Rangkaian RLC: Fungsi, Karakteristik dan Jenisnya
- Pengertian Adaptor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
- Pengertian Motor Servo: Fungsi Dan Cara Kerjanya Lengkap
Penutup
Kesimpulannya, Optocoupler adalah perangkat yang sangat berharga dalam dunia elektronik dan teknologi, memiliki banyak aplikasi berbeda dalam berbagai industri.
Dengan memanfaatkan sifat-sifat unik dari optocoupler, seperti pemisahan listrik dan kemampuan untuk mentransfer sinyal antara dua rangkaian yang berbeda, kita dapat menciptakan sistem yang lebih aman dan efisien.
Dalam dunia yang semakin terintegrasi dan digital, pengertian dan pemahaman tentang optocoupler semakin penting. Hal ini bukan hanya menambah wawasan kita dalam bidang teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan penemuan baru.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan finoo.id mengenai optocoupler, semoga informasi ini bermanfaat dan membantu kalian dalam perjalanan belajar elektronika. Selamat belajar dan teruslah mengeksplorasi dunia teknologi!