Pengertian Kontaktor Magnet

Pengertian Kontaktor Magnet: Fungsi dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Kontaktor Magnet: Fungsi dan Cara Kerjanya. Pernahkah kalian mendengar tentang kontaktor magnet? Secara umum, kontaktor magnet adalah sebuah saklar yang beroperasi menggunakan sistem magnet.

Fungsi dari kontaktor magnet sama dengan tombol tekan (push button). Saklar ini memiliki kontak yang bisa berada dalam keadaan terbuka (normally open/NO) atau tertutup (normally closed/NC).

Untuk memahami lebih lanjut mengenai kontaktor magnet, mari kita simak pengertian, fungsi, komponen-komponen yang membentuknya, cara kerjanya, dan sejarahnya dalam artikel berikut.

Pengertian Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet merupakan sebuah saklar yang memiliki kemampuan bekerja secara magnetik dengan kapasitas yang besar, namun tetap menggunakan daya yang minimal.

Kontaktor magnet juga dikenal sebagai perangkat yang dapat diaktifkan atau dioperasikan secara terprogram. Dengan kata lain, sistem kerja dari kontaktor magnet memungkinkannya untuk dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan sensor yang sensitif.

Kelebihan kontaktor magnet dibandingkan dengan saklar biasa juga cukup banyak. Salah satu di antaranya adalah kemampuannya untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik menggunakan prinsip kerja magnet.

Contoh pengaplikasian kontaktor magnet sangatlah beragam dan sering digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa contoh penggunaannya antara lain sebagai pengatur suhu pada pemanas (heater), pengendali penerangan, aplikasi pada motor, dan sebagainya.

Fungsi Kontaktor Magnet

Salah satu fungsi yang paling umum dari kontaktor adalah untuk mengendalikan bagian motor. Dengan menggunakan kontaktor, komponen motor dapat beroperasi sesuai dengan perintah yang diberikan.

Namun, selain itu, kontaktor juga memiliki beragam fungsi lain yang tak kalah penting. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari kontaktor magnet:

1. Kontaktor Berfungsi Sebagai Control Lighting

Salah satu fungsi utama dari kontaktor magnet adalah sebagai pengendali pencahayaan atau kontrol pencahayaan. Dengan demikian, komponen ini dapat digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik pada lampu secara otomatis.

Baca Juga :   Pengertian Konduktor: Fungsi, Syarat Beserta Contohnya

2. Kontaktor Berfungsi Untuk Kontrol Motor Listrik

Selain digunakan untuk pengendalian pencahayaan, kontaktor magnet juga sering digunakan untuk mengontrol motor listrik, terutama pada motor dengan daya besar.

Dalam konteks ini, kontaktor berperan sebagai pengendali magnetik (magnetic starter). Fungsi utamanya adalah untuk mengendalikan atau mengontrol aliran arus listrik yang menuju motor.

3. Kontaktor Berfungsi Sebagai Transfer Switch

Kontaktor magnet memiliki kemampuan untuk mengendalikan peralatan listrik dengan daya besar.

Selain itu, alat ini juga memiliki kecepatan transfer yang hkalianl. Oleh karena itu, dalam sistem ATS (Automatic Transfer Switch), kontaktor magnet dapat berfungsi sebagai saklar transfer.

4. Kontaktor Berfungsi Untuk Mengontrol Komponen Listrik Secara Otomatis

Salah satu keunggulan kontaktor magnet adalah kemampuannya untuk secara otomatis membuka dan menutup rangkaian listrik.

Karena fitur inilah, kontaktor magnet sering digunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan listrik agar dapat beroperasi secara otomatis.

Kontaktor magnet dapat ditempatkan dalam berbagai peralatan listrik, seperti alarm otomatis, pemanas (heater), lampu otomatis, dan banyak lagi.

Cara Kerja Kontaktor Magnet

Cara kerja kontaktor magnet sebenarnya cukup sederhana, baik untuk kontaktor magnet 3 fasa maupun satu fasa, prinsip kerjanya hampir sama seperti relay. Keduanya mengkalianlkan prinsip kerja elektromagnetik.

Prinsip kerja kontaktor magnet dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Kontaktor magnet akan bekerja ketika kumparan atau koil menerima aliran energi listrik.
  • Ketika energi listrik mengalir melalui lilitan koil elektromagnetik tersebut, saklar secara otomatis akan tertarik dan mengakibatkan katup magnet tertutup.
  • Ketika saklar dalam posisi tertutup, arus listrik akan mengalir melalui katup dalam rangkaian.
  • Sebaliknya, jika saklar dalam posisi terbuka, arus listrik akan terputus di katup tersebut.
  • Sebagai contoh, untuk beralih menjadi NO (normally open), kontaktor membutuhkan waktu sekitar 4-9 ms. Namun, untuk beralih dari posisi NO menjadi NC (normally closed), waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 12-22 ms.
  • Namun, apa yang terjadi jika arus atau medan magnet hilang atau tidak mengalir ke dalam koil? Secara otomatis, aliran arus yang masuk ke dalam kontaktor akan terhenti, dan alat tersebut akan kembali ke posisi awalnya.
Baca Juga :   √ Apa itu Solenoid Valve? Fungsi, Komponen dan Jenisnya

Inilah prinsip kerja kontaktor magnet yang sederhana dan mudah dipahami, bukan?

Simbol Kontaktor Magnet

Untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai komponen-komponen dalam kontaktor magnet dan cara membacanya, kalian dapat melihat simbol-simbol kontaktor magnet pada gambar berikut ini:

Bagian-Bagian Kontaktor Magnet

Setelah menjelaskan mengenai fungsi kontaktor magnet, selanjutnya kita akan membahas komponen-komponen yang membentuk alat elektronik ini.

Apa saja komponen-komponen yang ada dalam kontaktor magnet?

Pada umumnya, terdapat tiga bagian utama dalam sebuah kontaktor.

Mari kita langsung melihat penjelasan dari setiap bagian dalam kontaktor berikut ini:

1. Kontak Utama

Bagian utama dari kontaktor umumnya terdiri dari tiga pasang kontak NO (normally open) atau kontak terbuka secara normal. Kontak utama terdiri dari enam saklar yang disusun berpasangan dengan urutan angka 1 hingga 6.

Fungsi dari bagian ini adalah sebagai tempat untuk menghubungkan beban secara langsung pada fasa-fasa tertentu.

2. Kontak Bantu

Dalam kontaktor magnet, terdapat dua kontak bantu. Kontak bantu ini terdiri dari tombol NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).

Fungsi dari kontak bantu adalah untuk membantu perangkat tersebut dalam mengendalikan arus listrik.

3. Coil

Komponen kumparan tembaga dalam kontaktor sering disebut sebagai “coil”. Kumparan magnet ini memiliki sifat sebagai penghantar tegangan.

Fungsinya adalah mengendalikan katup pada kontak untuk membuka atau menutup sesuai dengan kebutuhan.

Secara sederhana, kontaktor coil dapat dirancang untuk menangani arus sesuai kebutuhan. Posisi terbuka atau tertutup dari alat ini ditentukan oleh arus listrik yang mengalir melalui coil.

Dalam simbolisasi kontaktor magnet, komponen coil biasanya dilambangkan dengan simbol A1 atau A2.

Mengenal Jenis-jenis Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kontaktor 1 fase dan 3 fase. Kedua jenis kontaktor ini dibedakan berdasarkan kemampuannya dalam mengendalikan tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian.

Berikut ini adalah perbedaan antara kontaktor 1 fase dan kontaktor 3 fase:

1. Kontaktor Magnet 1 Phase

Kontaktor magnet satu fasa umumnya dilengkapi dengan dua saklar utama yang terletak di dalam rangkaian tersebut. Alat ini berfungsi untuk mengendalikan arus bolak-balik dengan satu fasa.

Baca Juga :   √ Apa Itu Sinar Inframerah? Karakteristik Serta Jenisnya

2.Kontaktor Magnet 3 Phase

Mirip dengan jenis kontaktor 1 fase, kontaktor magnet 3 fase juga berperan dalam mengendalikan arus AC (arus bolak-balik) dengan 3 fase. Namun, karena memiliki 3 fase, alat ini biasanya dilengkapi dengan setidaknya 3 sakelar utama yang terdapat dalam rangkaian kontaktornya.

Cara Menggunakan Kontaktor Magnet

Setelah memahami fungsi dan cara kerja kontaktor magnet, kita akan membahas cara penggunaannya. Bagaimana cara menggunakan kontaktor magnet?

Penggunaan kontaktor magnet sebenarnya cukup mudah. Namun, sebelumnya kalian perlu mengetahui tegangan yang tersedia untuk peralatan tersebut.

Untuk memahami skema pemasangannya, silakan lihat gambar di bawah ini:

  1. Pertama-tama, hubungkan kumparan K1 (A1 dan A2) ke sumber tegangan.
  2. Setelah arus listrik mengalir melalui kumparan, maka arus akan bergerak dan mengalir di dalam rangkaian.
  3. Selanjutnya, kalian dapat mengendalikan peralatan tersebut menggunakan tombol on dan off yang ada dalam rangkaian listrik.
  4. Tombol on dan off ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik pada masing-masing kontaktor magnet.

Baca Juga :

Penutup

Demikianlah pembahasan kita mengenai pengertian kontaktor magnet, komponen penting yang berperan besar dalam sistem listrik dan otomatisasi industri.

Fungsi utamanya dalam menghubungkan dan memutuskan aliran listrik menempatkannya sebagai jantung dari sistem kontrol listrik.

Faktanya, tanpa kontaktor magnet, banyak mesin dan peralatan yang kita gunakan setiap hari tidak akan bisa beroperasi dengan efisien dan aman.

Jadi, pengertian dan pemahaman mengenai kontaktor magnet sangat penting, terutama bagi mereka yang berkecimpung di bidang teknik elektro dan industri.

Terima kasih telah membaca artikel finoo.id ini, semoga menambah pengetahuan kita semua dan memberikan wawasan baru tentang dunia elektronik dan teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *