Jenis – jenis Stop Kontak

Pengertian Stop Kontak: Fungsi dan Cara Pasangnya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Stop Kontak: Fungsi dan Cara Pasangnya. Bagian dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan stop kontak. Benda ini sering ditemui di bangunan yang memiliki jaringan listrik.

Stop kontak adalah alat yang berguna untuk menghubungkan perangkat elektronik dengan sumber listrik. Dengan menggunakan stop kontak, berbagai perangkat elektronik dapat mendapatkan daya listrik dan berfungsi dengan baik.

Apa yang dimaksud dengan stop kontak, termasuk pengertian, fungsi, dan cara kerjanya, akan kita bahas secara lebih rinci. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Stop Kontak

Stop kontak sering disebut juga dengan istilah colokan listrik. Selain itu, nama lain untuk stop kontak adalah terminal listrik.

Stop kontak berfungsi sebagai penghubung arus listrik, yang menjadi titik distribusi listrik untuk berbagai perangkat elektronik.

Energi listrik yang diperoleh dari terminal listrik akan disalurkan melalui streker dan kabel ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, kulkas, mesin cuci, oven, dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari, colokan listrik memiliki manfaat yang sangat penting.

Dalam suatu bangunan, biasanya terdapat minimal 10 colokan listrik atau bahkan lebih, mengingat pentingnya fungsi stop kontak untuk kebutuhan kelistrikan.

Fungsi Stop Kontak

Dalam bahasa Inggris, stop kontak juga dikenal dengan sebutan electrical socket. Peralatan elektronik ini mungkin sangat akrab bagi kita, karena sering ditemukan di rumah. Namun, apa saja fungsi-fungsi dari stop kontak tersebut?

Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Sebagai Terminal Listrik

Fungsi dari stop kontak adalah sebagai terminal listrik yang digunakan untuk menghubungkan perangkat elektronik dengan sumber arus listrik.

Ketika steker listrik dicolokkan ke stop kontak, melalui kabel listrik, arus listrik akan didistribusikan dari stop kontak ke perangkat elektronik. Hal ini memungkinkan berbagai jenis perangkat listrik dapat berfungsi dengan baik.

2. Sebagai Pemutus Akan Listrik

Stop kontak memiliki fungsi sebagai perangkat pemutus arus listrik. Pada instalasi listrik, terdapat kontak dengan arus yang berbeda-beda.

Misalnya, dalam satu instalasi terdapat arus negatif, arus positif, dan juga grounding secara bersamaan. Ketika terjadi situasi seperti itu, stop kontak akan berperan dalam memutuskan aliran arus listrik yang ada.

Baca Juga :   Pengertian Sensor, Jenis & Klasifikasinya Yang Tepat

3. Mempercantik Ruangan

Selain berfungsi sebagai sumber listrik, stop kontak juga dapat digunakan sebagai elemen dekoratif untuk memperindah ruangan. Dengan pemasangan stop kontak yang kreatif dan dengan model yang unik, ruangan akan memiliki tampilan yang berbeda dan tampak lebih menarik.

Saat ini, tersedia berbagai macam model, varian, dan pilihan bentuk stop kontak. kalian dapat memilih model dan warna yang sesuai dengan dekorasi ruangan agar terlihat serasi dan indah.

4. Memberikan Rasa Aman Pada Penggunanya

Fungsi stop kontak tidak hanya terbatas pada pemutusan arus saat terdapat kontak dengan arus yang berbeda dalam satu instalasi. Colokan listrik juga berperan dalam pemutusan arus saat terjadi kontak dengan manusia.

Sebagai contoh, ketika seseorang tanpa sengaja menyentuh bagian yang terhubung dengan listrik, stop kontak akan berfungsi untuk memutuskan aliran arus listrik. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko bahaya seperti terkena sengatan listrik. Dengan demikian, stop kontak memberikan rasa aman bagi pengguna.

Dengan adanya fungsi perlindungan ini, stop kontak menjadi penting dalam menjaga keamanan penggunaan listrik.

Cara Kerja Stop Kontak

Stop kontak memiliki tiga jenis terminal di dalamnya, yaitu terminal ground atau arde, terminal netral, dan terminal fasa. Di dalam perangkat elektronik, terdapat dua jenis kabel, satu kabel berfungsi sebagai kabel netral dan yang lainnya sebagai kabel positif.

Berikut adalah cara kerja stop kontak:

  1. Pada stop kontak, idealnya tidak ada perbedaan arus di dalamnya. Oleh karena itu, agar stop kontak dapat bekerja dengan normal, arus yang mengalir antara kabel netral dan kabel positif harus setara. Dengan kata lain, intensitas arus yang mengalir pada kabel positif dan netral harus sama.
  2. Untuk digunakan, arus listrik yang ada di stop kontak akan mengalir melalui steker dan kabel. Kemudian, arus tersebut akan diteruskan ke perangkat elektronik, memungkinkannya bekerja sesuai dengan fungsinya.

Bagian-Bagian Stop Kontak

Jika kita melihat gambar stop kontak di atas, terlihat bahwa colokan listrik ini memiliki desain yang sederhana.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai komponen-komponen yang menyusun stop kontak tersebut:

1. Bagian Dasar

Komponen pertama dari stop kontak adalah bagian dasar. Bagian dasar ini berfungsi sebagai tempat atau soket untuk colokan listrik.

Di dalam bagian dasar colokan listrik, terdapat 3 terminal kaki yang saling terhubung dan berperan dalam mengaktifkan arus listrik. Terminal-terminal yang terdapat di dalamnya adalah:

Baca Juga :   Stop Kontak Nyala Tapi Tidak Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya

  • Terminal kabel netral.
  • Terminal arde atau ground.
  • Terminal kabel fasa.

2. Bagian Penutup

Komponen selanjutnya dari stop kontak adalah bagian penutup. Bagian penutup ini memiliki beberapa fungsi penting. Pertama, bagian penutup berperan dalam melindungi bagian dasar stop kontak. Selain itu, bagian penutup juga berfungsi sebagai isolator yang mencegah manusia dari risiko sengatan listrik.

Selain fungsi keamanan, bagian penutup juga memiliki peran estetika. Dengan adanya penutup ini, colokan listrik akan memiliki tampilan yang lebih baik dan terlihat rapi.

Jenis – jenis Stop Kontak

Di pasaran, terdapat berbagai macam bentuk dan model stop kontak atau colokan listrik yang tersedia. Namun, jika dilihat berdasarkan jenisnya, stop kontak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yang umum digunakan.

Berikut ini adalah beberapa jenis stop kontak yang umum digunakan:

1. Jenis Stop Kontak Berdasarkan Fungsi dan Bentuknya

Mari kita simak perbedaan dari kedua jenis stop kontak melalui penjelasan di bawah ini:

  • Stop Kontak Kecil
    Stop kontak kecil adalah jenis colokan listrik yang memiliki 2 kanal (lubang). Jenis colokan listrik ini umumnya digunakan untuk menghubungkan peralatan elektronik dengan daya rendah.
  • Stop Kontak Besar
    Stop kontak besar merupakan jenis colokan yang dirancang untuk peralatan listrik dengan daya besar.

Pada stop kontak ini, terdapat 2 kanal AC dan juga lempengan logam di bagian atas dan bawah kanal AC.

2. Jenis Stop Kontak Berdasarkan Posisi Pemasangannya

Mari kita lihat perbedaan dari kedua jenis stop kontak tersebut di bawah ini:

  • Stop Kontak In Bow
    Stop kontak in bow adalah colokan listrik yang dipasang di dalam tembok. Untuk memasang jenis stop kontak ini, diperlukan lubang di tembok terlebih dahulu. Setelah itu, stop kontak ditanam di dalam tembok.
  • Stop Kontak Out Bow
    Sebaliknya, stop kontak out bow adalah colokan listrik yang dipasang di luar tembok. Dibandingkan dengan jenis in bow, pemasangan stop kontak tipe out bow lebih praktis. Stop kontak ini dapat dipasang langsung tanpa perlu melubangi atau menanamkannya di dalam tembok.

Cara Pasang Stop Kontak

Untuk memasang stop kontak dengan benar dan aman, ikuti tata cara berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti kabel, stop kontak, tespen, obeng, dan lainnya.
  2. Pastikan mematikan aliran listrik di rumah untuk menghindari risiko sengatan listrik.
  3. Buatlah tempat untuk memasang stop kontak. Jika menggunakan jenis stop kontak versi tanam, buat lubang di tembok sesuai dengan ukuran stop kontak.
  4. Buat jalur kabel yang menuju stop kontak. kalian dapat menggunakan pipa sebagai jalur kabel untuk keamanan tambahan.
  5. Pasang kabel fasa dan netral sesuai dengan jalur yang sudah disiapkan sebelumnya.
  6. Sambungkan kabel fasa dan netral dengan jalur listrik terdekat.
  7. Tutup sambungan kabel dengan solasi atau media pelindung lainnya untuk keamanan.
  8. Pasang pipa pada jalur kabel yang sudah disiapkan sebelumnya dan masukkan kabel beserta kabel arde ke dalam pipa.
  9. Pasang stop kontak pada lubang yang telah dibuat.
  10. Kelupas sedikit ujung kabel sehingga bagian dalam terlihat.
  11. Pasang kabel fasa, arde, dan kabel netral pada baut yang terdapat pada stop kontak. Kabel fasa dan netral ditempatkan di bagian kanan dan kiri, sedangkan arde ditempatkan di terminal bagian tengah.
  12. Pastikan kabel terpasang dengan baik dan kencangkan baut-baut yang ada pada stop kontak.
  13. Pastikan kabel-kabel di dalam stop kontak tidak bersentuhan satu sama lain untuk menghindari korsleting listrik.
  14. Pasang penutup pada stop kontak.
  15. Untuk menguji apakah stop kontak terpasang dengan baik, gunakan tespen.
  16. Periksa apakah semua lubang pada stop kontak menyala saat diuji menggunakan tespen. Jika iya, berarti stop kontak telah terpasang dengan baik.
Baca Juga :   Pengertian SCR dan Fungsinya Secara Lengkap

Pastikan selalu berhati-hati saat melakukan pemasangan stop kontak dan jika kalian merasa tidak yakin, lebih baik serahkan pekerjaan tersebut kepada tenaga profesional.

Baca Juga :

Penutup

Dalam penutupan, kita telah membahas secara mendalam mengenai pengertian stop kontak, sebuah alat sederhana namun penting yang seringkali tidak mendapatkan apresiasi yang cukup.

Meski kecil, stop kontak memiliki peran yang besar dalam memfasilitasi energi listrik untuk berbagai peralatan dan perangkat yang kita gunakan sehari-hari.

Tanpa adanya stop kontak, kita mungkin tidak akan bisa menikmati banyak kemudahan yang disediakan oleh teknologi modern.

Karena itu, penting bagi kita semua untuk menghargai kehadirannya dan memahami penggunaannya yang benar untuk menghindari risiko dan memaksimalkan manfaatnya.

Selalu ingat, pemahaman yang baik dan penggunaan yang tepat dari stop kontak adalah kunci untuk kehidupan yang lebih aman dan nyaman.

Terima kasih telah membaca artikel finoo.id ini, semoga memberikan manfaat bagi kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *