Cara Memeriksa Tegangan T-Con

Cara Memeriksa Tegangan T-Con Funsinya Yang Tepat

Posted on

Finoo.id – Cara Memeriksa Tegangan T-Con Funsinya Yang Tepat. Untuk teknisi perbaikan, memahami metode pemeriksaan tegangan T-Con (Timing-Controller) adalah suatu keharusan. Hal ini dikarenakan sebagian besar kerusakan pada TV LED/LCD sering kali berasal dari sirkuit atau modul yang dikenal sebagai T-Con.

Meskipun kerusakan yang dihasilkan oleh T-Con sangat umum, tanpa pengetahuan yang memadai mengenai fungsi dan kerja T-Con, proses perbaikan TV akan menjadi sangat rumit.

Secara umum, teknisi perbaikan TV selalu menggunakan metode pengukuran tegangan pada titik uji (test-point) yang biasanya ditemukan pada papan sirkuit TV LED. Hal ini juga berlaku untuk modul T-Con, di mana terdapat beberapa tegangan yang umumnya memiliki nilai yang sama, meski merknya berbeda. Sebagai contoh, tegangan TCON pada TV LED Samsung, Polytron, dan Sharp Aquos tidak akan memiliki perbedaan yang signifikan.

Fungsi Tegangan T-con

Fungsi utama dari modul T.con adalah sebagai berikut :

  1. Modul ini bertugas mengubah data gambar RGB dan sinyal sinkronisasi horisontal serta vertikal dari motherboard yang telah dikodekan menjadi “sinyal analog LVDS” ke bentuk “sinyal digital RGB”. Ini kemudian diteruskan ke panel kaca sesuai dengan resolusi panel yang digunakan.
  2. Modul T.con juga bertanggung jawab dalam menghasilkan berbagai pulsa sinyal “Digital kontrol” atau “Scan-driver”. Fungsi ini penting untuk mengendalikan Gate-driver dan Source-driver sehingga gambar dapat terbentuk pada layar kaca.

Bagian Utama Tegangan T-con

Komponen utama dari modul T.con meliputi:

  1. Multi PSU (Power Supply Unit) berfungsi untuk menyediakan berbagai jenis tegangan yang dibutuhkan untuk Scan-driver dan berbagai rangkaian di T.con itu sendiri, misalnya untuk Gate-driver, Source-driver, IC Timing Control, IC Gamma, dan rangkaian digital pendukung lainnya di modul T.con.
  2. Pembangkit tegangan V.com, yang berfungsi untuk memperbaiki linearitas cacat karakteristik elemen pixel gambar panel kaca. Kadang-kadang komponen ini berdiri sendiri, tetapi kadang-kadang juga menjadi bagian dari Multi PSU.
  3. IC Timing Control, bertugas untuk (1) mengubah sinyal gambar analog LVDS menjadi sinyal DIGITAL RGB, dan (2) menghasilkan berbagai sinyal “digital timing control” untuk diteruskan ke Gate-driver dan Source-driver.
  4. Pembangkit tegangan referensi Gamma atau Gamma Correction atau Pembangkit tegangan grey-scale; ini adalah satu set tegangan yang bertugas untuk memperbaiki linearitas gambar agar tampak lebih alami. Tegangan ini diterapkan pada sinyal data gambar RGB melalui Source-driver.
  5. Level Shifter, berfungsi untuk meningkatkan kekuatan pulsa sinyal Gate-driver dari IC Timing Control yang awalnya memiliki level rendah (sekitar 0 hingga 3.3v) menjadi pulsa sinyal data dengan level yang lebih tinggi, di mana maksimumnya sama dengan tegangan Vgh, dan minimumnya sama dengan tegangan negatif Vgl (sekitar -10v hingga +30v).
Baca Juga :   √ Apa Itu PLC? Fungsi, Jenis Beserta Cara Kerjanya

Cara Memeriksa Tegangan T-Con dengan Multimeter

Metode efektif dalam pengukuran tegangan tentu saja dengan menggunakan multimeter atau AVOmeter, yang dilakukan bersamaan dengan identifikasi gejala kerusakan pada TV LED jika tegangan yang terukur tidak sesuai. Tentu sangat membantu jika kalian memiliki skema T-Con dari TV LED yang sedang diperbaiki.

Berbagai faktor bisa menjadi penyebab hilangnya tegangan pada modul T-Con, seperti :

  • Kerusakan pada papan sirkuit
  • Kondisi kapasitor kecil atau kapasitor SMD yang buruk
  • Kondisi short pada panel
  • Fuse SMD yang putus

Data Tegangan Tcon TV LED

Berikut ini adalah data referensi tegangan T-Con pada TV LED:

1. Vin/ Vcc

Ini adalah tegangan suplai utama untuk modul T-Con, yang bisa beragam tergantung tipe T-Con, misalnya 3V, 5V atau 12 Volt DC. Pengukuran yang paling akurat dilakukan sebelum dan setelah sekering/ fuse pada papan T-Con yang menuju ke mainboard.

Jika tegangan ini tidak ada, gejala kerusakannya biasanya adalah hilangnya gambar, sementara backlight masih menyala.

2. VON/VGH/VGON/VGGG

Tegangan pada titik ini, sering disebut VGH, biasanya sekitar 20-30 Volt yang dihasilkan oleh IC DC-DC. Titik pengukuran biasanya sudah ditkaliani pada papan sirkuit.

Jika tegangan VGH tidak ada, gejala kerusakannya biasanya adalah gambar bergerak lambat atau ‘slow motion’.

3. VOFF/VGL/VGOFF/VGEE

Besar tegangan pada titik ini bergantung pada ukuran layar TV, biasanya jika diukur tegangan akan berkisar antara -5V dan -10 Volt.

Jika tegangan ini tidak ada, gejala kerusakannya biasanya adalah gambar yang muncul hanya berwarna putih.

4. VDD/Logic/Vddd

Tegangan ini biasanya berkisar 3.3 Volt, yang berasal dari IC DC-DC atau regulator.

Jika tegangan ini tidak normal, gejala kerusakannya biasanya adalah munculnya gambar berwarna putih.

Baca Juga :   Pengertian Solenoida: Fungsi dan Cara Kerjanya Lengkap

5. VDA/Avdd/Vdda/Vsource

Tegangan pada titik ini berasal dari IC Regulator dan biasanya sebesar 13 – 20 Volt.

Jika tegangan VDA tidak ada, kerusakan yang muncul bisa berupa gambar berwarna putih, munculnya garis vertikal berwarna, atau muncul warna tertentu secara penuh pada layar. Tidak adanya tegangan pada Avdd juga bisa menyebabkan tegangan VGH VGL drop.

6. VGH (High Get Voltage)

Tegangan VGH adalah tegangan common yang diperlukan pada TV LED untuk menampilkan grafis pada layar.

Jika tegangan VGH tidak normal, biasanya kerusakan yang terjadi adalah hilangnya gambar atau layar menjadi kosong. Dalam beberapa kasus, ini juga bisa menyebabkan gambar bergerak lambat. Tegangan minimal pada titik ini adalah 20 Volt dan maksimal 30 Volt.

7. Vcom

Tegangan Vcom pada TV LED berfungsi sebagai tegangan referensi untuk setiap pixel pada panel LED/ LCD. Saat proses menyalakan TV, ini biasanya digunakan untuk memaksimalkan kontras dan kualitas gambar. Tegangan ini biasanya berkisar 6-7 Volt.

8. VGM

Ini adalah tegangan Gamma, juga sering disebut VGMA atau VGAMMA. Jika tegangan VGM tidak ada atau ada kerusakan pada IC Gamma, biasanya kerusakan yang terjadi adalah munculnya gambar berwarna putih.

Untuk tegangan pada VGM, tidak ada nilai tegangan yang tetap, karena terdiri dari beberapa saluran tegangan dengan perubahan tegangan yang meningkat secara bertahap di setiap salurannya.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, metode yang telah kita jelaskan tentang cara memeriksa tegangan T-Con bukan hanya penting bagi profesional teknik, tapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang perangkat elektronik yang mereka gunakan setiap hari.

Baca Juga :   √ Apa itu Tang Ampere? Fungsi dan Cara Menggunakannya

Dengan pemahaman ini, kita bisa melakukan pemeriksaan dan perawatan dasar yang mungkin dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada perangkat kita.

Namun, ingatlah bahwa keamanan selalu menjadi prioritas utama. Jika kalian merasa tidak yakin atau tidak aman melakukan pemeriksaan atau perbaikan ini sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Selalu ada tempat untuk belajar dan berkembang, dan kami berharap pengetahuan ini menjadi langkah pertama dalam perjalanan kalian menuju pemahaman yang lebih baik tentang dunia elektronik.

Demikianlah penjelasan tentang cara memeriksa tegangan T-Con. Semoga artikel finoo.id ini memberi kalian wawasan baru dan bermanfaat untuk kalian. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *