Finoo.id – Cat Tembok Tanpa Plamir, Apakah Bisa? Berikut Ulasanya. Terdapat beberapa metode melukis tembok tanpa menggunakan plamir yang dapat menghasilkan hasil akhir yang sempurna. Bagaimana langkah-langkahnya? Silakan simak penjelasannya dalam artikel ini. Prakarsa untuk menggunakan cat pada tembok memiliki peran penting, karena mampu memberikan dampak estetika pada rumah yang kita cintai.
Warna cat rumah yang dipilih juga memiliki dampak positif pada kenyamanan para penghuni, memberikan efek psikologis yang menenangkan jiwa. Secara umum, pemilik rumah biasanya mengkalianlkan jasa tukang cat ketika ingin mengecat ruangan di rumah kesayangan mereka.
Namun sebenarnya, kamu juga dapat menerapkan cat tembok sendiri untuk rumahmu. Meskipun begitu, bagi yang belum berpengalaman, pertanyaan yang muncul pasti seputar apakah diperlukan plamir sebelum melukis atau tidak.
Sebagai informasi, plamir adalah lapisan cairan putih yang terbuat dari campuran kalsium, lem, dan air yang digunakan untuk menutupi celah atau pori pada tembok sehingga permukaannya menjadi lebih rata.
Namun ternyata, kamu juga dapat mengaplikasikan cat dasar pada tembok di rumah tanpa harus menggunakan lapisan plamir.
Tembok Yang Sudah Dicat
Pada dinding yang telah dicat sebelumnya, umumnya lapisan putty atau plamir telah digunakan oleh pengecat sebelumnya. Jika memungkinkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan cat baru. Namun, ini hanya disarankan ketika cat lama dan cat baru memiliki jenis yang sama (seperti cat lama berbasis pelarut dan cat baru juga berbasis pelarut). Selain itu, idealnya, cat lama bukanlah cat high gloss (kilap tinggi). Cat high gloss umumnya lebih sulit untuk dilapisi dengan cat baru.
Namun, jika dianggap perlu, pilihan lainnya adalah membersihkan lapisan cat lama (tanpa menghapus plamir), sebelum menerapkan cat baru. Hasil pengecatan akan tetap bagus, meskipun tidak sebaik penggunaan plamir baru pada tembok yang benar-benar dibersihkan. Hal ini karena kehadiran plamir dapat meningkatkan kualitas warna cat serta daya tahan cat.
Namun, bagaimana jika kalian ingin mengecat dinding yang belum pernah dicat sebelumnya? Apakah hasilnya akan sama baiknya? Jawabannya jelas tidak. Pengecatan tanpa plamir sebenarnya tidak disarankan dalam banyak situasi.
Cara mengecat tembok tanpa plamir sebenarnya cukup sederhana dalam langkah-langkahnya. Yang perlu kalian lakukan hanyalah menerapkan cat warna yang kalian beli pada dinding yang bersih. Namun, jika ada situasi tertentu yang memerlukan langkah lebih lanjut, proses ini juga tidak rumit. Misalnya:
Tips Cara Mengecat Tembok Baru Tanpa Plamir
1. Tembok Harus Sudah Diplester
Plester merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan dinding, yang melibatkan penggunaan campuran air, pasir, dan semen untuk memberikan lapisan adonan. Tujuannya adalah untuk menciptakan permukaan dinding yang lebih merata dan teratur secara visual.
Contohnya pada dinding berbahan batu bata, proses plesteran dilakukan untuk meratakan permukaan dan menyembunyikan tampilan batu bata. Walaupun kelihatannya sederhana, plesteran sebenarnya membutuhkan keterampilan yang terampil.
Lebih lanjut, tidak semua tukang memiliki kemampuan untuk melaksanakan plesteran dinding. Jika dalam proses pengerjaan plesteran hasilnya tidak memuaskan, disarankan untuk menghentikan pekerjaan dan mencari tukang lain yang lebih berpengalaman.
Meskipun telah memilih kombinasi warna cat yang menarik, apabila diterapkan pada permukaan dinding yang tidak merata, hasil akhirnya pasti tidak akan memuaskan.
2. Plester Harus Kering Total
Tidak terdapat aturan pasti mengenai berapa lama waktu yang diperlukan agar plester tembok dapat mengering sepenuhnya.
Berbagai faktor mempengaruhi hal ini, seperti kondisi cuaca luar (apakah saat ini musim hujan atau musim panas), tingkat kelembaban dalam ruangan, tebal plester yang diterapkan, dan lain sebagainya.
Namun pada umumnya, dengan kelembaban sekitar 75%, ketebalan plester sekitar 2 cm, dan saat musim panas, plester dinding mungkin akan mengering sepenuhnya dalam waktu hanya 1 hari.
Mengering sepenuhnya dalam konteks ini bukan hanya permukaan yang terasa kering saat disentuh, tetapi juga merujuk pada keringnya bagian dalam plester.
Penting untuk tidak menerapkan cat pada plester yang masih basah, karena meskipun kualitas cat sangat baik, dampak dari tingkat keasaman plester dapat merusaknya.
Selanjutnya, disarankan untuk tidak memaksa plesteran mengering menggunakan alat pengering, karena ini hanya akan menyebabkan retakan halus di permukaan dinding yang akhirnya akan mengganggu tampilan saat cat diaplikasikan.
3. Haluskan Permukaan Tembok
Meskipun keterampilan tukang sangat baik, tetap saja hasil plesteran tidak dapat mencapai tingkat kemulusan 100% karena prosesnya dilakukan secara manual.
Oleh karena itu, agar hasil pengecatan dinding tanpa plamir nantinya menjadi bagus, langkah penting adalah meratakan dan menghaluskan seluruh permukaan dinding dengan bantuan skrap amplas.
Metode ini juga berfungsi untuk menghilangkan noda atau kotoran yang mungkin menempel pada permukaan dinding selama proses plesteran.
Dinding yang bersih dan rata akan memberikan kemudahan dalam perekatan cat, mempercepat proses pengeringan, dan menghasilkan akhiran pengecatan yang lebih baik secara keseluruhan.
Selain itu, langkah pengamplasan juga berfungsi sebagai tahap pemeriksaan akhir terhadap kondisi permukaan dinding. Jika terdapat retakan halus atau ketidakrataan permukaan, langkah perbaikan bisa segera diambil.
4. Tutup Area Lantai
Sebelum memulai proses pengecatan, pastikan untuk melindungi seluruh area lantai yang berdekatan dengan tembok agar tetesan cat tidak mengotori lantai. Prinsip yang sama berlaku untuk langit-langit serta barang-barang di sekitar dinding.
Jika terjadi cipratan cat yang mengenai area yang tidak diinginkan, segera hapus cipratan tersebut menggunakan kain bersih yang telah dibasahi dengan air.
Jangan menunggu hingga cat mengering, karena hal ini akan membuat pembersihan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat dihilangkan sepenuhnya.
5. Gunakan Cat Dasar
Hindari mengaplikasikan warna cat yang telah dipilih langsung ke permukaan tembok, baik itu tembok baru maupun yang sudah ada.
Sarankan untuk selalu menggunakan cat dasar terlebih dahulu, dan pastikan warnanya adalah putih, bahkan jika warna cat akhir yang diinginkan adalah yang gelap.
Dengan penerapan cat dasar, hasil dari warna cat kedua akan lebih terungkap, warnanya akan merata di seluruh permukaan tembok, dan cat akan memiliki daya tahan yang lebih baik (tidak mudah terkelupas).
Pastikan untuk memilih cat dasar yang ramah lingkungan dengan bahan akrilik, serta bebas dari merkuri dan logam berat. Lebih baik lagi jika cat dasar ini memiliki formulasi yang dapat menutupi retakan-retakan halus.
6. Aplikasikan Cat Kedua dengan Roll
Setelah cat dasar benar-benar mengering, lakukan pengaplikasian cat kedua (yang telah dipilih sebelumnya) menggunakan rol. Penggunaan alat ini akan menghasilkan akhir cat yang lebih merata dibandingkan dengan penggunaan kuas.
Proses pengecatan dengan rol juga memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Meskipun begitu, untuk bagian tepi, sudut, dan detail-list, kuas tetap dapat digunakan dengan memilih ukuran yang sesuai dengan area yang akan dicat.
Baik menggunakan kuas maupun rol, pastikan untuk melakukannya dengan gerakan mengecat satu arah, dari atas ke bawah, agar hasilnya merata dan tampilan akhirnya terlihat rapi.
7. Cat dari Bagian atas dan Selesaikan Satu Bidang
Hampir semua tukang seharusnya sudah mengerti teknik ini. Namun, jika kalian memutuskan untuk melakukan pengecatan sendiri, penting untuk diketahui bahwa prosesnya sebaiknya dimulai dari bagian paling atas.
Lebih tepatnya, dari dinding yang paling dekat dengan langit-langit. Memulai pengecatan dari bagian bawah atau tengah cenderung akan menghasilkan cat yang tidak merata.
Pastikan juga untuk menyelesaikan pengecatan pada satu bidang tembok sebelum beralih ke bidang yang lain.
Hal ini karena jika kalian pindah ke bidang lain sebelum satu bidang selesai dan kemudian kembali ke bidang awal setelah cat mengering, ada risiko bahwa warna cat pada satu bidang tersebut tidak akan seragam.
8. Aduk Cat Sesering Mungkin
Manfaatkan kayu atau alat lainnya untuk mengaduk cat, dan pastikan untuk mengaduknya secara berkala selama proses pengecatan tembok berlangsung.
Mengaduk cat dengan konsisten sangat penting, karena cat yang tidak teraduk dengan baik dapat menyebabkan pemisahan bahan-bahan dan berpotensi menghasilkan perbedaan warna saat diterapkan pada permukaan tembok.
Mengetahui cara yang tepat dalam mengaplikasikan cat pada tembok tanpa plamir sangatlah penting, bahkan jika kalian mempekerjakan seorang tukang. Ini memungkinkan kalian untuk memeriksa hasil kerja tukang dan jika ada kesalahan, dapat segera dikoreksi.
Baca Juga :
- Jenis Kolom Bangunan: Pengertian dan Fungsinya Lengkap
- Pengertian Utilitas Bangunan Berikut Penjelasan Lengkapnya
- Pengertian Plat Lantai: Fungsi dan Jenisnya Lengkap
- Cara Pasang Hebel Serta Perhitungan Kebutuhan Yang Tepat
Penutup
Dalam rangkuman, teknologi pembuatan cat kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanpa perlu tahapan plamir terlebih dahulu.
“Cat Tembok Tanpa Plamir” bukan hanya menjanjikan estetika yang menawan, tetapi juga efisiensi waktu dan biaya. Bagi kalian yang menginginkan hasil cat yang sempurna tanpa harus melalui proses berlarut-larut, pilihan cat ini bisa menjadi solusi terbaik.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Cat Tembok Tanpa Plamir, Apakah Bisa? Berikut Ulasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.