Finoo.id – Pengertian Las Argon: Panduan Mesin dan Cara Settingnya Lengkap. Salah satu metode pengelasan yang cukup populer di kalangan masyarakat umum ialah pengelasan argon. Meskipun dikenal sebagai teknik pengelasan yang memiliki risiko terhadap kesehatan, pengelasan argon memiliki tingkat upah yang cukup menggiurkan. Namun, apa sebenarnya pengelasan argon itu? Nama “argon” dalam pengelasan ini merujuk pada unsur kimia golongan gas mulia yang disebut argon, yang memiliki simbol Ar. Penggunaan istilah “argon” dalam konteks pengelasan ini mengacu pada fakta bahwa unsur argon ini terlibat dalam proses pengelasan.
Dalam pengelasan, argon berperan sebagai gas pelindung (shielding gas) karena sifatnya yang inert atau tidak reaktif, sehingga gas ini tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sifat ini membuat argon menjadi pilihan pelindung yang sangat cocok selama proses pengelasan berlangsung.
Aplikasi utama dari gas argon terjadi pada dua jenis pengelasan, yaitu MIG (Metal Inert Gas) dan TIG (Tungsten Inert Gas). Namun, ketika masyarakat umum menyebut “pengelasan argon,” mereka lebih sering merujuk pada pengelasan TIG. Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa poin penting mengenai pengelasan argon (Tungsten Inert Gas), serta memberikan penjelasan secara lebih rinci.
Apa Itu Las Argon?
Pengelasan argon merupakan metode pengelasan yang memanfaatkan unsur argon dalam pelaksanaannya. Dalam proses pengelasan, argon berperan sebagai gas pelindung atau shielding gas.
Unsur argon merupakan nama dari salah satu unsur dalam golongan gas mulia dengan simbol “Ar”. Argon termasuk dalam jenis unsur golongan gas mulia, yang memiliki sifat yang tidak reaktif.
Karakteristik ini membuatnya tidak cenderung berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sifat inersia ini menjadi alasan utama mengapa argon sangat cocok digunakan sebagai pelindung dalam proses pengelasan.
Mesin Las Argon
Proses pengelasan TIG memerlukan sejumlah jenis peralatan. Jumlah peralatan yang diperlukan lebih besar dibandingkan dengan alat las listrik yang umumnya digunakan.
Apabila dibandingkan dengan pengelasan stik (SMAW), perbedaannya akan terlihat jelas. Persamaan utama di antara keduanya terletak pada transformator las.
Transformator las yang tersedia di pasaran umumnya dapat digunakan baik untuk pengelasan GTAW maupun SMAW. Namun, selain komponen tersebut, tidak ada lagi kesamaan peralatan antara GTAW dan SMAW.
Peralatan Las Argon
Tentu saja, pengelasan argon melibatkan beragam perangkat pendukung. Setiap perangkat memiliki fungsinya sendiri, dan berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Power Source
Peralatan ini memiliki peran sebagai sumber energi. Power source digunakan untuk menghasilkan busur listrik dalam pengelasan GTAW.
Dalam konteks ini, daya listrik dari stop kontak diubah melalui serangkaian transformer step up yang terdapat pada power source.
Proses ini menyebabkan peralatan tersebut memiliki tegangan dan arus listrik yang tinggi untuk keperluan proses pengelasan.
2. Inert Gas Supply
Inert Gas Supply adalah perangkat berbentuk tabung silinder yang berisi gas mulia (inert). Perangkat ini memiliki fungsi untuk memberikan pasokan gas pelindung yang dibutuhkan dalam pengelasan dengan kawat.
Terdapat beberapa pilihan kapasitas tabung gas, mulai dari 1 m3 hingga 10 m3. Biasanya, dalam proses pengelasan GTAW, gas argon digunakan.
Namun, dalam situasi di mana gas argon sulit ditemukan, gas mulia helium juga bisa menjadi alternatif yang digunakan.
3. Cooling Water
Cooling water adalah komponen yang memiliki fungsi untuk menyejukkan torch agar tidak menjadi terlalu panas saat pengelasan dilakukan secara berkelanjutan.
Dalam proses pengelasan GTAW, suhu dapat mencapai hingga 3.000°C. Karena itu, sistem ini dilengkapi dengan mekanisme pendinginan guna mengurangi risiko kerusakan pada torch.
4. Flowmeter dan Regulator
Peralatan ini memiliki peran penting dalam mengendalikan kecepatan aliran gas yang berasal dari tabung suplai. Regulator memiliki katup yang berperan mengatur tekanan gas pelindung.
Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan dua indikator yang berfungsi untuk memantau sisa volume gas yang tersedia serta tekanan gas saat sedang digunakan.
Sementara itu, flowmeter adalah alat yang bertanggung jawab untuk mengatur laju aliran gas. Debit aliran gas disesuaikan berdasarkan jenis gas yang digunakan, kondisi lingkungan selama proses pengelasan, dan posisi pengelasan itu sendiri.
5. Welding Torch
Torch pengelasan adalah komponen yang dioperasikan oleh pengelas saat melakukan proses pengelasan.
Terutama pada teknik pengelasan GTAW, torch ini memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan metode pengelasan lain yang lebih sederhana.
Sejumlah bagian dari torch pengelasan meliputi kabel elektroda, selang gas, selang masukan air, selang keluaran air, pegangan torch, tutup, nosel gas, dan sebagainya.
6. Foot Pedal Fine Control
Perangkat ini memiliki peran dalam mengendalikan intensitas arus yang digunakan selama proses pengelasan. Tidak hanya itu, foot pedal fine control juga memiliki fungsi lain yang bermanfaat.
Beberapa fungsi tersebut meliputi kemampuan untuk menginisiasi busur listrik tanpa perlu kontak fisik antara logam dasar dan elektroda.
Selain itu, pedal ini juga dapat membantu mencegah terjadinya cacat lack of fusion dan melalui pembakaran yang berlebihan.
Hasil Las Argon
Dalam pelaksanaannya, pengelasan argon adalah metode yang memang menantang. Ini karena adanya berbagai variabel yang harus diatur dengan cermat guna menjaga kualitas hasil pengelasan itu sendiri.
Faktanya, banyak variabel ini muncul karena material yang akan dielas termasuk dalam kategori dengan kemampuan pengelasan (weldability) yang rendah. Kondisi ini mengharuskan pengelasan dilakukan dengan penuh pertimbangan.
Pengelasan dengan metode GTAW umumnya digunakan ketika pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan metode pengelasan lain.
Metode GTAW menjadi pilihan yang tepat untuk menangani pekerjaan yang sulit diatasi menggunakan teknik las lainnya, karena berbagai masalah yang terkait.
Salah satu tantangan utamanya adalah karakteristik material. Sebagai contoh, material dengan kemampuan pengelasan rendah memerlukan pendekatan khusus.
Untuk material semacam ini, pengelasan tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa mengubah karakteristik kimiawi dan mekanik yang menjadi esensial dari material tersebut.
Misalnya, material duplex stainless steel yang terdiri dari campuran ferritic stainless steel dan austenitic. Pemberian panas pada material ini dapat mengakibatkan perubahan komposisi pada kedua jenis stainless steel ini.
Dampaknya, sifat mekanik dan komposisi material tersebut akan terpengaruh. Dalam situasi seperti ini, proses SMAW atau FCAW tidaklah cocok karena pengendalian panas dalam kedua metode tersebut sulit dilakukan.
Oleh karena itu, GTAW menjadi metode yang paling sesuai, karena lebih fleksibel dan memiliki sejumlah variabel dalam proses pengelasannya.
Cara Las Argon
- Daya listrik pada transformer step up, yang terletak di mesin las, dapat dinaikkan sesuai keperluan. Arus listrik akan mengalir melalui dua kabel yang menghubungkan work lead dan torch.
- Aliran arus listrik akan dimulai saat tombol saklar pada pegangan torch ditekan. Pada saat ini, gas pelindung juga akan mengalir bersamaan dengan arus listrik, melingkupi elektroda.
- Ketika terjadi kontak arus pendek antara logam induk dan ujung elektroda, gas pelindung akan terionisasi. Gas yang telah ionisasi ini akan berperan sebagai jembatan penghubung.
- Jembatan tersebut memfasilitasi pergerakan elektron dari satu kutub listrik ke kutub lainnya, menciptakan busur yang stabil.
- Proses pergerakan elektron ini juga mengakibatkan penggabungan dan pemisahan elektron dari unsur tertentu, menghasilkan energi yang cukup besar. Energi ini menjadi sumber panas yang melelehkan logam pengisi dan logam induk.
- Selain tugasnya sebagai penstabil busur dan medium penghubung, gas pelindung juga memiliki peran penting dalam melindungi kawasan las dari kontaminasi gas lain yang dapat mengganggu.
Metode pengelasan dengan argon telah diaplikasikan secara luas dalam masyarakat. Banyak pengelas berpengalaman yang mahir dalam menggunakan gas argon untuk proses pengelasan.
Namun, perlu diingat bahwa pengerjaan pengelasan argon memerlukan keahlian khusus karena metodenya yang kompleks.
Baca Juga :
- Pengertian Wheel Loader: Fungsi dan Cara Kerjanya
- Apa itu Dump Truck: Jenis, Ukuran dan Cara Kerjanya
- Pengertian Pondasi Telapak: Fungsi dan Jenisnya Lengkap
- Pengertian Plat Lantai: Fungsi dan Jenisnya Lengkap
Penutup
Dalam rangkaian diskusi kita mengenai teknologi pengelasan, kita telah mendalami berbagai aspek dan metode yang digunakan. Salah satunya adalah las Argon.
Sebagai penutup, penting untuk kita pahami bahwa pengertian las Argon bukan hanya sebatas proses pengelasan dengan gas inert, tetapi juga refleksi dari kemajuan teknologi yang memungkinkan kita untuk mencapai hasil yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih aman dalam industri konstruksi dan manufaktur.
Semoga dengan pemahaman yang lebih dalam tentang las Argon, kita dapat lebih menghargai setiap detil dan kerumitan yang terlibat dalam proses pengelasan ini.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Las Argon: Panduan Mesin dan Cara Settingnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan teriamaksih telah membaca artikel kami.