Pengertian Kalibrasi

Pengertian Kalibrasi: Fungsi, Jenis dan Manfaatnya Lengkap

Posted on

Finoo.id – Pengertian Kalibrasi: Fungsi, Jenis dan Manfaatnya Lengkap. Dalam dunia pengukuran, terdapat istilah yang dikenal sebagai kalibrasi. Kalibrasi merujuk pada proses penting untuk memastikan akurasi nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur.

Bagi mereka yang kurang berpengalaman dalam bidang pengukuran, istilah “kalibrasi” mungkin terdengar asing. Untuk memperluas pemahaman kalian, berikut ini adalah informasi lengkap mengenai konsep kalibrasi.

Pengertian Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses yang melibatkan penetapan nilai yang benar, pemeriksaan, dan penyesuaian akurasi alat ukur dengan stkalianr nasional dan/atau internasional. Nilai yang benar ini ditentukan dengan membandingkannya dengan stkalianr atau referensi pengukuran.

Proses ini sangat penting untuk memastikan konsistensi akurasi pengukuran antara alat ukur dan alat lainnya. Apabila hasil pengukuran menunjukkan perbedaan atau inkonsistensi, hal tersebut bisa berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan bahkan membahayakan konsumen.

Fungsi Kalibrasi

Secara umum, tujuan dari kegiatan kalibrasi terdiri dari 3 poin, yaitu:

  1. Menjaga akurasi dan stkalianr kondisi alat pengukur serta hasil produksi. Ini mencakup stkalianr baik di tingkat nasional maupun internasional, dicapai melalui serangkaian perbandingan yang kontinu dan tak terputus.
  2. Mengidentifikasi penyimpangan (deviasi) dari nilai yang ditetapkan oleh suatu alat pengukur.
  3. Memastikan hasil pengukuran tetap sesuai dengan stkalianr, baik stkalianr nasional maupun internasional.

Prosedur Kalibrasi

Setiap metode pengukuran memerlukan prosedur yang akurat dalam penanganannya agar dapat terarah dan konsisten. Kalibrasi melibatkan serangkaian prosedur yang diterapkan, baik berdasarkan prinsip-prinsip dasar maupun persyaratannya. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Prinsip Dasar.

Setiap metode pengukuran memerlukan prosedur yang akurat dalam penanganannya agar dapat terarah dan konsisten. Kalibrasi melibatkan serangkaian prosedur yang diterapkan, baik berdasarkan prinsip-prinsip dasar maupun persyaratannya. Berikut ini beberapa diantaranya.

Baca Juga :   √ Apa Itu Jack Hammer? Fungsi, Jenis & Perawatanya

2. Syarat.

Tidak hanya terkait dengan prinsip dasar yang mengarah pada prosedur utama, aktivitas kalibrasi juga memiliki sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya:

  1. Stkalianr acuan mampu dilacak hingga stkalianr nasional atau internasional.
  2. Metode kalibrasi yang digunakan telah diakui baik dalam skala nasional maupun internasional.
  3. Memiliki personil kalibrasi yang terlatih, dengan sertifikasi yang telah terbukti dari laboratorium yang telah terakreditasi.
  4. Didukung oleh alat kalibrasi yang berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
  5. Memiliki ruangan yang terkondisikan sesuai sebagai tempat pelaksanaan proses kalibrasi.

Apa Tujuan Kalibrasi ?

Apa maksud kalibrasi? Kalibrasi bertujuan, di antaranya:

  1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Ini berarti bahwa hasil pengukuran dapat dilacak hingga stkalianr yang lebih akurat, melalui serangkaian perbandingan.
  2. Menemukan penyimpangan atau ketidaksesuaian dari nilai yang seharusnya ditunjukkan oleh suatu alat ukur.
  3. Memastikan hasil-hasil pengukuran sesuai dengan stkalianr nasional maupun internasional.

Manfaat Kalibrasi

Proses kalibrasi memberikan sejumlah manfaat yang dihasilkan, yakni:

  1. Menjaga akurasi alat ukur dan hasilnya agar tetap sesuai dengan spesifikasinya.
  2. Mendeteksi adanya penyimpangan atau deviasi yang mungkin terjadi.
  3. Membantu dalam menciptakan produk dengan kualitas yang akurat.

Waktu Pelaksanaan Kalibrasi

Apabila kalian berencana untuk melakukan kalibrasi, perlu memilih waktu yang tepat agar proses tersebut berjalan dengan efektif. Lalu, kapan sebaiknya waktu yang tepat? Berikut adalah saat-saat yang tepat untuk melakukan kalibrasi:

1. Pada saat perangkat masih baru

“Mengapa alat baru perlu menjalani kalibrasi? Padahal ini keluaran dari pabrik.” Mungkin itulah yang muncul dalam pikiran kalian saat mengetahui bahwa alat ukur yang baru dibeli harus melalui proses kalibrasi.

Meskipun barang tersebut baru, tidak menutup kemungkinan bahwa ada cacat pada alat tersebut. Sebelum mencapai tangan kita, alat ukur tersebut mungkin telah mengalami goncangan atau benturan yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam hasil pengukuran.

2. Dalam jangka waktu tertentu secara rutin

Agar alat ukur tetap mempertahankan presisinya, kalibrasi perlu dilakukan secara berkala. Contohnya, bisa dilakukan setiap bulan, tiga bulan, atau bahkan satu tahun sekali.

3. Setelah mencapai stkalianr waktu penggunaan

Alat ukur yang telah digunakan berulang kali mungkin mengalami sedikit perubahan atau penyimpangan ukuran. Misalnya, setelah digunakan selama 1000 jam kerja. Oleh karena itu, diperlukan kalibrasi ulang.

4. Saat terjadi benturan atau tumbukan pada alat tersebut

Jika kalian menjatuhkan atau secara tidak sengaja mengenai alat ukur, langkah yang harus diambil adalah melakukan kalibrasi. Benturan dapat mengakibatkan deformasi atau perubahan bentuk pada komponen alat ukur, yang pada akhirnya menyebabkan penyimpangan ukuran.

Baca Juga :   √ Bagian-Bagian Mesin GX 160 Beserta Fungsinya Lengkap

5. Ketika hasil pengukuran dipertanyakan keakuratannya

Jika kalian merasa ragu terhadap hasil pengukuran pada objek kerja yang telah kalian lakukan, kalian tidak perlu menggunakan alat ukur lain untuk mengukurnya.

Yang perlu kalian lakukan adalah melakukan kalibrasi pada alat ukur yang telah kalian gunakan. Ini akan memberikan keyakinan bahwa hasil pengukuran yang kalian peroleh benar-benar akurat.

Jenis-Jenis Kalibrasi

Bagi mereka yang penasaran mengenai jenis-jenis kalibrasi yang umum dikenal di masyarakat, penjelasan di bawah ini akan memberikan bantuan yang berarti. Berikut adalah ragam jenis kalibrasi yang dilihat dari segi fungsi dan cara pengukurannya.

1. Kalibrasi Tekanan

Kalibrasi pada pengukuran tekanan memiliki peran krusial dalam berbagai industri di mana peralatan pengukuran digunakan untuk mengawasi kinerja dan aspek keamanan proses. Biasanya, hal ini diterapkan untuk mengukur tekanan gas dan hidrolik. Beberapa contoh instrumen tekanan yang secara rutin dikalibrasi meliputi Pengukur Tekanan Digital, Indikator Digital, Transduser, Pemancar, Pengukur Tekanan Analog, dan Barometer.

2. Kalibrasi Suhu

Dalam semua proses di mana pengukuran suhu memiliki peran kunci, kalibrasi suhu dapat dilakukan dalam lingkungan yang terkendali. Kalibrasi suhu dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan stkalianr yang sudah diketahui, dalam lingkungan suhu yang stabil dengan menggunakan probe yang diuji. Beberapa contoh peralatan yang membutuhkan kalibrasi suhu secara berkala termasuk Sistem Akuisisi Data, Termometer, Termometer inframerah, Pengukur Inframerah, PRT dan Termistor, serta Kamera Termal.

3. Kalibrasi Aliran

Alat pengukur kalibrasi aliran, juga dikenal sebagai sensor aliran, merupakan perangkat uji yang dipergunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa, atau volumetrik dari cairan atau gas. Laju aliran merujuk pada kecepatan di mana fluida bergerak melalui pipa, lubang, atau wadah dalam interval waktu tertentu. Terdapat empat jenis utama pengukur aliran atau flow meter yang sering kali diperlukan: Pengukur Aliran Massa Termal, Pengukur Aliran Laminar, Rotometer – Gas dan Udara, serta Pengukur Turbin.

4. Kalibrasi Pipet

Bagi laboratorium pengujian yang sering menggunakan jenis alat ukur ini, kalibrasi pipet menjadi sangat krusial untuk memastikan hasil pemipetan yang tepat dan presisi. Semua varian pipet yang diterapkan dalam lingkungan laboratorium, termasuk pipet manual saluran tunggal, multisaluran, dan pipet elektronik, harus mengikuti beberapa tahapan kalibrasi dan prosedurnya. Tujuan utama dari kalibrasi pipet adalah untuk menjamin bahwa pengukuran dapat dilakukan dengan akurasi yang diinginkan.

Baca Juga :   √ Apa Itu Spring Washer? Fungsi, Kelebihan dan Kekuranganya

5. Kalibrasi listrik

Kalibrasi listrik merujuk pada proses pemeriksaan performa instrumen apapun yang mengukur atau menguji parameter listrik seperti tegangan, arus, resistansi, induktansi, kapasitansi, waktu, dan frekuensi. Kalibrasi listrik melibatkan penggunaan perangkat atau kalibrator presisi yang mengevaluasi performa properti utama dari perangkat lain yang disebut sebagai unit yang diuji (UUT).

Beberapa instrumen yang sering digunakan untuk melakukan kalibrasi listrik meliputi Pencatat Data, Meteran Listrik, Multi-meter, Osiloskop, Penghitung Frekuensi, Penguji Isolasi, dan Penguji Lingkaran.

6. Kalibrasi mekanis

Kalibrasi mekanis merujuk pada pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan peralatan yang cukup sederhana untuk memantau perubahan dimensi pada suatu objek akibat kerusakan atau aus selama penggunaan. Kalibrasi mekanis memiliki peran penting dalam penggunaan rutin, tahanan terhadap goncangan mekanis, serta ketahanan terhadap berbagai kondisi atmosfer dan lingkungan.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pengertian kalibrasi bukan sekadar suatu proses teknis, tetapi merupakan fondasi kepercayaan dalam pengukuran dan instrumen yang kita gunakan.

Memahami kalibrasi dengan benar akan memastikan setiap hasil pengukuran yang kita dapatkan akurat, konsisten, dan dapat dikalianlkan.

Sehingga, kepentingan kalibrasi sejatinya adalah upaya kita dalam menjaga integritas data dan memastikan validitas setiap keputusan yang diambil berdasarkan data tersebut.

Sebagai individu atau lembaga yang mengutamakan presisi, keberlanjutan kalibrasi harus senantiasa menjadi prioritas.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Kalibrasi: Fungsi, Jenis dan Manfaatnya Lengkap. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *