Pengertian Pengukuran

Pengertian Pengukuran: Fungsi, Klasifikasi dan Syarat Pengukuranya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Pengukuran: Fungsi, Klasifikasi dan Syarat Pengukuranya. Pengukuran merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai aktivitas dengan tujuan untuk membandingkan kuantitas dari suatu benda yang sedang diukur. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan alat ukur yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai acuan atau satuan pengukuran yang telah dikenal dan diakui secara umum. Tujuan utama dari pengukuran adalah untuk mendapatkan informasi kuantitatif yang akurat mengenai benda yang sedang diamati.

Pengertian Pengukuran Menurut Para Ahli

Pengukuran sering diartikan sebagai aktivitas untuk membandingkan dengan menggunakan satuan ukuran. Para ahli berpendapat bahwa pengukuran adalah:

Proses menggambarkan performa siswa berdasarkan sistem angka (skala kuantitatif) sehingga performa siswa yang pada dasarnya bersifat kualitatif dapat diungkapkan dalam bentuk angka, menurut Alwasilah et al. (1996).

Kegiatan yang membandingkan suatu objek dengan menggunakan satuan ukuran tertentu sehingga objek tersebut menjadi lebih terukur secara kuantitatif, seperti yang diungkapkan oleh Arikunto dan Jabar (2004).

Proses pengumpulan data secara empiris guna mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti disampaikan oleh Cangelosi, James S. (1995).

Suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan alat ukur stkalianr untuk mendapatkan nilai kuantitatif dari suatu objek tertentu, sesuai dengan pkalianngan Sridadi (2007).

Fungsi Pengukuran

Pengukuran memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari karena mampu menjadi sarana komunikasi yang meluas. Sebagai contoh, hal ini terjadi dalam interaksi antara penjual dan pembeli.

Dalam konteks industri manufaktur, pengukuran memegang peranan yang luar biasa penting. Setiap jenis produk yang dihasilkan tak terhindar dari nilai-nilai angka yang hanya bisa diperoleh melalui proses pengukuran. Oleh karena itu, penting bagi prosedur pengukuran untuk dilakukan dengan tepat guna memastikan bahwa hasil pengukuran dapat memberikan manfaat yang nyata.

Baca Juga :   Pengertian Multitester: Fungsi, Bagian & Cara Menggunakanya

Pengukuran juga berfungsi untuk menggambarkan sifat-sifat suatu objek melalui karakteristik yang terukur. Dalam dunia industri, pengukuran berperan sebagai alat komunikasi yang mencakup berbagai tahapan, mulai dari proses riset, tugas operator, pengujian, hingga jaminan kualitas produk yang dihasilkan.

Selain itu, pengukuran dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi peristiwa yang akan datang. Selain itu, pengukuran juga berfungsi sebagai alat pengendalian dan jaminan mutu atau kualitas produk.

Klasifikasi Pengukuran

Bentuk geometris dari objek yang diukur memiliki variasi yang sangat beragam, sehingga berbagai metode pengukuran yang berbeda diperlukan untuk memastikan akurasi hasil. Agar hasil pengukuran akurat, penting untuk menggunakan metode pengukuran yang tepat.

Dalam melakukan pengukuran, pengklasifikasian objek geometris dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti berikut:

1. Pengukuran Langsung

Dalam metode pengukuran ini, hasilnya dapat langsung dibaca melalui alat ukur yang digunakan. Sebagai contoh, pengukuran diameter poros dapat dilakukan menggunakan jangka sorong atau mikrometer.

2. Pengukuran tidak Langsung

Sebaliknya, dalam pengukuran tidak langsung, hasil pengukuran tidak dapat langsung dibaca, dan berbagai alat ukur mungkin digunakan. Dalam kasus ini, untuk mengukur objek mungkin memerlukan dua atau tiga alat ukur stkalianr, alat pembanding, serta alat pembantu.

Sebagai contoh, pengukuran ketirusan poros dapat menggunakan sine center atau senter sinus, serta memerlukan alat ukur lain seperti jam ukur atau dial indikator serta blok ukur.

3. Pengukuran dengan Kaliber Batas

Dalam beberapa kasus, pengukuran mungkin tidak perlu menentukan dimensi tepat objek yang diukur, melainkan hanya perlu memeriksa apakah objek masih berada dalam batas ukuran atau toleransi tertentu.

Misalnya, saat mengukur diameter lubang. Dengan menggunakan pengukuran kaliber batas, dapat diketahui apakah objek termasuk dalam kategori “diterima” (Go) atau “ditolak” (Non Go).

Dalam hal ini, alat yang digunakan untuk pengukuran adalah kaliber batas “Go” (diterima) dan “Non Go” (ditolak). Keputusan yang diambil tetap berada dalam batas toleransi. Jika dimensi berada di luar batas toleransi, maka objek tersebut tidak akan digunakan karena dianggap tidak memenuhi stkalianr.

Baca Juga :   √ Apa itu Sumur Artesis? Jenis Serta Kelebiahn dan Kekuranganya

Metode pengukuran dengan kaliber batas ini sangat cocok digunakan untuk mengukur objek dalam jumlah banyak dengan cepat.

4. Pengukuran dengan Perbandingan terhadap Bentuk Stkalianr

Dalam metode pengukuran ini, hanya dilakukan perbandingan antara objek yang diukur dengan bentuk stkalianr yang berfungsi sebagai pembanding.

Sebagai contoh, ketika memeriksa roda gigi, sudut ulir, radius, atau sudut tirus dari poros kronis. Dalam hal ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat proyeksi, sehingga tidak ada pembacaan dimensi yang dilakukan, melainkan hanya pembandingan bentuknya saja.

Sebagai contoh, untuk memeriksa sudut ulir, dapat menggunakan mal ulir atau alat pemeriksa ulir lainnya.

Macam-Macam Alat Ukur

Setelah memahami bahwa pengukuran adalah tindakan membandingkan objek dengan menggunakan instrumen pengukur tertentu, maka penting juga untuk mengetahui komponen apa saja yang termasuk dalam alat ukur tersebut.

1. Penggaris/Mistar

Penggaris merupakan salah satu alat ukur yang umum dan sering digunakan untuk mengukur objek dengan ukuran sedang hingga besar, dengan tingkat akurasi mencapai 1 mm.

2. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter, dimensi dalam, maupun dimensi luar suatu objek, dengan akurasi hingga 0,1 mm.

Jangka sorong terdiri dari dua komponen yang memiliki peran yang berbeda. Pertama, rahang tetap berfungsi sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat dipindahkan. Kedua, rahang sorong berfungsi sebagai tempat skala nonius yang dapat digerakkan untuk mengukur dan menyesuaikan posisi objek.

3. Mikrometer Skrup

Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur panjang benda kecil, ketebalan benda tipis, serta dimensi luar benda kecil, dengan akurasi hingga 0,01 mm.

Mikrometer ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu selubung utama, selubung luar, dan selubung ulir. Peran masing-masing komponen adalah sebagai berikut:

  • Selubung utama adalah tempat skala utama yang menunjukkan hasil pengukuran dengan posisi yang tetap dan tidak dapat digeser.
  • Selubung luar berfungsi sebagai skala nonius yang bisa diatur dengan memutar, untuk menggeser selubung ulir sesuai dengan objek yang diukur.
  • Selubung ulir merupakan bagian yang dapat digerakkan dengan memutar selubung luar, sehingga bisa disesuaikan dengan bentuk objek yang diukur.
Baca Juga :   √ Apa Itu Cleaning Equipment? Jenis dan Klasifikasinya Lengkap

Syarat-Syarat Pengukuran

Agar diperoleh hasil pengukuran yang akurat, diperlukan pengukuran yang dilakukan dengan tepat dan mengikuti stkalianr. Syarat-syarat dari pengukuran meliputi:

  1. Konsistensi Satuan: Satuan yang digunakan harus tetap dan tidak mengalami perubahan.
  2. Nilai yang Jelas: Hasil pengukuran harus memiliki nilai yang jelas dan menggunakan satuan yang sesuai dengan stkalianr internasional.
  3. Sifat Internasional: Stkalianr pengukuran harus bersifat internasional, sehingga dapat diterapkan di seluruh negara.
  4. Kemudahan Penggunaan: Metode pengukuran harus mudah digunakan dan dikenali.

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pengukuran memiliki peran penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam industri manufaktur. Karena itu, keakuratan dan validitas pengukuran sangatlah penting.

Baca Juga :

Penutup

Dalam merangkum pembahasan, penting untuk kembali menegaskan bahwa pengertian pengukuran adalah proses menentukan kuantitas, kualitas, atau properti suatu objek dengan menggunakan alat atau metode tertentu.

Proses ini memungkinkan kita untuk memahami, membandingkan, dan menganalisis fenomena di sekitar kita dengan lebih akurat.

Dengan pemahaman yang benar mengenai pengukuran, kita dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam berbagai aspek kehidupan.

Sehingga, pengukuran bukan sekadar angka atau satuan, melainkan representasi nyata dari realitas yang membantu kita memahami dunia dengan lebih mendalam.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Pengukuran: Fungsi, Klasifikasi dan Syarat Pengukuranya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *