Finoo.id – Pengertian Breakdown Maintenance: Jenis, Kelebihan dan Kekuranganya. Penting bagi kita untuk memahami bahwa baik aset maupun mesin di dalam pabrik memiliki masa dan umur pakainya masing-masing. Hal yang paling krusial adalah bagaimana manajemen perawatan di pabrik dijalankan agar peralatan tetap dapat beroperasi dengan optimal.
Dari empat jenis pemeliharaan yang ada, pemeliharaan saat terjadi kerusakan (breakdown maintenance) memiliki kemiripan dengan pemeliharaan korektif. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, kenyataannya keduanya adalah dua konsep yang berbeda.
Lebih lanjut, kita akan mengulas pengertian pemeliharaan saat terjadi kerusakan, berbagai jenisnya, kelebihan dan kelemahannya, serta komponen-komponen mana yang memerlukan pemeliharaan saat terjadi kerusakan. Simak ringkasannya di bawah ini.
Pengertian Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance merupakan aktivitas yang diperlukan untuk memeriksa kondisi mesin. Proses ini bertujuan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) peralatan kerja ke kondisi optimalnya.
Dengan melaksanakan kegiatan ini, peralatan kerja dapat beroperasi dalam kondisi puncak saat digunakan dalam proses produksi. Apabila peralatan kerja berfungsi optimal, ini akan berdampak pada kelancaran proses produksi secara keseluruhan.
Perusahaan perlu memberikan prioritas pada perawatan, pemeliharaan, dan peningkatan peralatan kerja yang digunakan. Ini bukan hanya demi produktivitas industri yang maksimal, tetapi juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan selama proses produksi berlangsung. Proses breakdown maintenance sendiri memiliki beragam variasi, yang didasarkan pada jenis mesin atau peralatan kerja yang akan mendapatkan pemeliharaan.
Tujuan Breakdown Maintenance
Tujuan primer dari proses breakdown maintenance adalah untuk mengoptimalkan produksi dalam suatu industri. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada kondisi dan kesehatan mesin produksi yang digunakan.
Selain itu, proses breakdown maintenance juga berperan sebagai jaminan bagi para pekerja. Hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, karena mesin selalu dijaga dalam kondisi yang baik oleh perusahaan.
Jenis Breakdown Maintenance
Secara garis besar, breakdown maintenance adalah proses yang bisa dibedakan menjadi dua jenis. Kedua jenis ini adalah planned breakdown maintenance dan unplanned breakdown maintenance. Kedua bentuk perawatan breakdown maintenance ini merupakan yang paling umum. Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya:
1. Planned Breakdown Maintenance atau Perawatan yang Direncanakan
Sesuai dengan namanya, jenis breakdown maintenance ini telah direncanakan sebelumnya. Umumnya, proses ini memiliki jadwal yang teratur dalam periode tertentu. Oleh karena itu, perawatan jenis ini lebih efisien dan hemat dalam hal pemeriksaan.
2. Unplanned Breakdown Maintenance atau Perawatan yang Tidak Direncanakan
Berbeda dari jenis pertama, tidak ada perencanaan atau jadwal yang ditetapkan dalam pelaksanaan jenis perawatan ini. Perawatan yang tidak direncanakan ini umumnya dilakukan secara tiba-tiba, terutama ketika mesin dan peralatan produksi menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Inilah yang menyebabkan jenis perawatan breakdown yang tidak direncanakan cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi. Prosesnya kurang efisien karena dilakukan secara mendadak.
Pentingnya Melakukan Breakdown Maintenance
Sudah dapat dipahami bahwa breakdown maintenance memiliki peranan krusial di dalam sektor industri. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan keberadaannya. Setiap perusahaan wajib merancang dan menjadwalkan planned breakdown maintenance.
Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu bersiap dan bertanggung jawab dalam menghadapi situasi unplanned breakdown maintenance yang mungkin timbul. Ini meliputi aspek kesiapan sumber daya manusia, alokasi biaya untuk perbaikan, dan bahkan proses pembaruan mesin jika diperlukan.
Kelebihan Breakdown Maintenance
Proses breakdown maintenance adalah suatu proses yang datang dengan sejumlah kelebihan dan kekurangan. Berikut ini akan diuraikan berbagai keunggulan yang dapat diraih oleh perusahaan ketika menerapkan breakdown maintenance, terutama dalam perawatan peralatan produksi di industri mereka.
- Peralatan Produksi Lebih Terawat dan Tahan Lama: Dengan menerapkan breakdown maintenance, perusahaan mampu memastikan bahwa peralatan produksi mereka tetap dalam kondisi yang optimal. Perawatan yang terencana dan tepat waktu membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan penurunan kualitas peralatan. Ini menghasilkan peralatan yang lebih tahan lama dan lebih sedikit risiko gangguan dalam operasi produksi.
- Pengurangan Risiko Kecelakaan Kerja Akibat Kerusakan Peralatan: Melalui pemeliharaan breakdown, risiko terjadinya kecelakaan kerja akibat kerusakan peralatan dapat dikurangi secara signifikan. Peralatan yang dalam kondisi baik cenderung lebih aman untuk digunakan, mengurangi kemungkinan cedera pada pekerja yang bekerja dengan peralatan tersebut.
- Pembangunan Strategi Pemeliharaan yang Lebih Baik: Breakdown maintenance memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi pemeliharaan yang lebih cermat dan efektif. Dengan memantau dan menganalisis data kerusakan yang terjadi, perusahaan dapat merencanakan perawatan yang lebih terencana dan efisien. Hal ini mengarah pada penggunaan sumber daya yang lebih efektif dan penghematan biaya.
- Peningkatan Efisiensi dan Penghematan Biaya: Dengan memanfaatkan breakdown maintenance, perusahaan dapat meminimalkan waktu henti produksi yang tidak terencana akibat kerusakan. Peralatan yang diawasi secara teratur lebih sedikit mengalami gangguan yang tidak terduga, sehingga produktivitas tetap terjaga. Ini berdampak pada penghematan biaya yang mungkin timbul akibat downtime tidak terduga.
- Deteksi Dini dan Penanganan Kerusakan: Salah satu manfaat utama breakdown maintenance adalah kemampuannya dalam mendeteksi kerusakan pada tahap awal. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan segera sebelum kerusakan berkembang menjadi lebih serius. Dengan mengetahui permasalahan yang muncul lebih awal, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif terhadap operasional produksi.
Kekurangan Breakdown Maintenance
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, proses breakdown maintenance memiliki sejumlah keunggulan dan juga beberapa kekurangan. Setelah membahas secara mendalam mengenai berbagai kelebihannya, sekarang akan kita eksplorasi tentang berbagai kekurangan yang terkait dengan proses breakdown maintenance.
- Potensi Pencemaran Lingkungan: Salah satu kekurangan yang mungkin timbul dari proses breakdown maintenance adalah potensi terjadinya limbah lingkungan. Proses perbaikan atau penggantian komponen tertentu pada mesin dapat menghasilkan limbah seperti oli bekas, suku cadang yang tidak terpakai, atau bahan kimia tertentu. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan sekitar.
- Risiko Keamanan dalam Proses Produksi: Ketika suatu mesin mengalami kerusakan yang memerlukan perbaikan mendadak, ini dapat berdampak pada keamanan dalam proses produksi. Peralatan yang mengalami masalah dapat menjadi sumber potensi kecelakaan yang dapat membahayakan pekerja atau fasilitas lain di sekitarnya. Oleh karena itu, adanya kerusakan tiba-tiba dapat mengganggu keselamatan operasional.
- Biaya yang Tidak Terduga: Salah satu tantangan dari proses breakdown maintenance adalah potensi biaya yang tidak terduga. Kebutuhan perbaikan mendadak dapat menelan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perawatan terencana. Selain biaya perbaikan, ada kemungkinan biaya tambahan seperti biaya produksi yang hilang akibat downtime yang tidak direncanakan.
- Dampak pada Efisiensi Operasional: Proses breakdown maintenance dapat berdampak negatif pada efisiensi operasional secara keseluruhan. Downtime yang tak terduga dapat mengganggu jadwal produksi dan mengakibatkan penurunan produktivitas. Pekerjaan yang terganggu akibat perbaikan mendadak dapat menghambat alur produksi yang lancar.
- Keterbatasan Perencanaan: Kekurangan lainnya adalah keterbatasan dalam perencanaan. Dalam perawatan breakdown, perusahaan tidak memiliki kendali penuh atas kapan dan di mana kerusakan akan terjadi. Hal ini membuat perencanaan sumber daya manusia, suku cadang, dan waktu menjadi lebih sulit.
Komponen yang Perlu Melalui Breakdown Maintenance
Sebenarnya, tidak semua peralatan kerja memerlukan proses breakdown maintenance. Proses ini memang ditujukan hanya untuk sejumlah peralatan produksi tertentu. Breakdown maintenance diterapkan pada peralatan yang memenuhi kriteria-kriteria berikut:
- Aset Jangka Panjang Perusahaan: Biasanya, breakdown maintenance diterapkan pada peralatan yang dianggap sebagai aset jangka panjang bagi perusahaan. Ini mencakup peralatan yang digunakan secara berulang dalam operasional dan memiliki kontribusi penting dalam produksi jangka panjang.
- Komponen yang Rumit dan Kompleks: Peralatan yang memiliki komponen-komponen yang rumit dan kompleks cenderung memerlukan perawatan yang lebih mendalam. Breakdown maintenance cocok untuk jenis peralatan ini karena memungkinkan inspeksi dan perbaikan yang lebih terperinci.
- Keberadaan yang Vital dalam Operasional: Peralatan yang memiliki peran krusial dalam menjalankan operasional sehari-hari cenderung mendapatkan perhatian khusus dalam hal perawatan. Breakdown maintenance diterapkan pada peralatan ini untuk memastikan bahwa kelancaran operasi tetap terjaga.
- Memerlukan Perawatan dan Reparasi Rutin: Jika suatu peralatan memerlukan perawatan dan reparasi secara rutin agar tetap dalam kondisi kerja yang baik, breakdown maintenance dapat menjadi pendekatan yang tepat. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah perawatan lebih awal.
Bahaya Melewatkan Breakdown Maintenance
Perusahaan yang mengabaikan kebutuhan akan breakdown maintenance sebenarnya juga mengabaikan keselamatan proses produksi mereka. Meskipun breakdown maintenance terkadang dapat memakan waktu dan biaya yang signifikan, sebenarnya proses ini jauh lebih hemat daripada membiarkan mesin terus beroperasi hingga mengalami kerusakan yang parah.
Tidak hanya itu, kerusakan yang parah bisa berujung pada kecelakaan kerja yang dapat menghambat proses produksi industri. Oleh karena itu, sangat berisiko bagi perusahaan untuk mengabaikan protokol dan ketentuan breakdown maintenance. Produksi dapat terganggu dan tidak berjalan dengan efisiensi maksimal. Di samping itu, keselamatan para pekerja juga akan terancam.
Baca Juga :
- Pengertian Predictive Maintenance: Fungsi dan Cara Kerjanya
- Pengertian Preventive Maintenance: Fungsi dan Manfaatnya Yang Tepat
- Pengertian Maintenance: Jenis, Manfaat dan Penejelasanya Lengkap
Penutup
Dalam akhirnya, pemahaman akan pengertian Breakdown Maintenance memberikan wawasan penting bagi dunia industri. Kehandalan peralatan merupakan fondasi utama dalam mencapai kelancaran proses produksi.
Dengan memahami kelebihan dan keterbatasan strategi ini, para pemangku kepentingan dapat memilih pendekatan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga menghasilkan operasional yang efisien dan berkelanjutan.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Breakdown Maintenance: Jenis, Kelebihan dan Kekuranganya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.