Finoo.id – Alat Ukur Besaran Pokok Beserta Contoh dan Penjelasanya. Segala yang ada di sekitar kita dapat dianggap sebagai pengetahuan, termasuk benda-benda di rumah seperti lampu, jam, penggaris, dan termometer.
Tahukah Mama bahwa benda-benda tersebut sebenarnya adalah alat pengukur berbagai besaran? Contohnya, untuk mengukur suhu tubuh saat anak demam, Mama menggunakan termometer.
Untuk mengukur panjang rak buku, anak menggunakan meteran. Dan untuk mengetahui waktu berangkat sekolah, anak melihat jam tangan.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan besaran? Besaran adalah segala sesuatu yang bisa diukur, dihitung, dan memiliki nilai tertentu.
Besaran biasanya diungkapkan dalam bentuk angka dan memiliki satuan ukur (skala). Contoh besaran termasuk panjang, volume, waktu, luas, dan lain sebagainya. Satuan ukur adalah skala yang digunakan sebagai acuan perbandingan.
Definisi Besaran Pokok
Pemahaman terhadap penggunaan alat ukur besaran pokok akan lebih lancar jika kita mengenal definisi dari besaran pokok itu sendiri terlebih dahulu.
Besaran pokok merujuk pada besaran yang memiliki satuan yang telah diakui secara internasional, dan besaran tersebut tidak dapat diuraikan lagi menjadi besaran-besaran lain.
Umumnya, besaran pokok digunakan dalam aktivitas pengukuran di bidang-bidang yang berkaitan dengan ilmu pasti dan sains.
Alat-alat ukur besaran pokok sangat penting untuk menentukan nilai dari setiap besaran pokok tersebut.
Dengan memahami besaran pokok terlebih dahulu, kita dapat lebih mudah memahami besaran-besaran turunan. Hal ini disebabkan nilai dan satuan dari besaran-besaran turunan sangat tergantung pada besaran pokok.
Contoh dari besaran turunan yang diakui secara internasional beserta alat ukurnya adalah kecepatan (v) yang dapat diukur dengan alat bernama velocimeter.
Contoh Alat Ukur Besaran Pokok
Ada tujuh jenis besaran pokok yang telah ditetapkan oleh Satuan Internasional.
Satuan untuk besaran pokok ini beragam, misalnya massa dilambangkan dengan kilogram (kg), panjang dengan satuan meter (m), waktu dengan satuan detik/sekon (s), dan suhu dengan satuan kelvin (K).
Sementara itu, tiga besaran pokok lainnya adalah kuat arus dengan satuan ampere (A), intensitas cahaya dengan satuan Candela (Cd), dan jumlah zat yang diukur dalam mole (mol).
Nilai dari besaran pokok ini dapat diperoleh melalui proses pengukuran yang tepat.
1. Alat Ukur Massa (Kg)
Massa adalah besaran pokok yang mengindikasikan jumlah materi atau zat yang terdapat dalam suatu objek.
Hal ini berarti bahwa tipe dan jumlah zat yang ada dalam suatu objek akan secara signifikan memengaruhi massa total objek tersebut.
Satuan massa yang diakui oleh Satuan Internasional (SI) adalah kilogram.
Untuk mengukur massa objek, dibutuhkan alat khusus yang dikenal dengan sebutan neraca.
Neraca memiliki beragam jenis, termasuk neraca kimia, neraca lengan, dan neraca digital.
Meskipun semua jenis neraca digunakan untuk mengukur massa objek, masing-masing memiliki fungsi pengukuran yang lebih spesifik.
2. Alat Ukur Panjang (m)
Panjang merujuk pada jarak antara dua titik dalam suatu ruang. Satuan panjang yang diakui oleh Satuan Internasional (SI) dan digunakan secara luas adalah meter (m).
Besaran panjang mencakup berbagai jenis, dan semuanya mengacu pada satuan meter. Selain jarak, ketinggian, diameter, keliling, dan kedalaman juga termasuk dalam besaran panjang.
Oleh karena itu, hasil pengukuran untuk besaran-besaran ini juga dinyatakan dalam meter.
Kemangkusan besaran panjang yang dapat diukur menghasilkan berbagai jenis alat pengukur besaran pokok untuk panjang.
Beberapa alat pengukur yang digunakan untuk menentukan besaran panjang termasuk mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
3. Alat Ukur Waktu (s)
Waktu adalah besaran pokok yang memiliki satuan yang telah ditetapkan dalam Satuan Internasional (SI).
Waktu digunakan untuk mengukur durasi atau lamanya sebuah peristiwa berlangsung. Satuan pokok yang diakui secara internasional untuk waktu adalah detik (s).
Dalam pengukuran waktu, detik adalah satuan terkecil yang telah diadopsi secara universal, meskipun kita juga mengenal satuan lain seperti milidetik, menit, dan jam.
Untuk mengukur besaran waktu, diperlukan alat khusus yang dikenal dengan sebutan stopwatch.
4. Alat Ukur Suhu (K)
Salah satu besaran pokok lain yang diakui oleh Satuan Internasional adalah suhu.
Suhu digunakan untuk mengukur tingkat panas atau dingin suatu benda. Orang sering kali mencoba merasakan suhu benda dengan menggunakan tangan, tetapi hal ini tidak akan memberikan hasil yang akurat karena suhu tubuh manusia bervariasi.
Oleh karena itu, diperlukan alat khusus yang dirancang untuk mengukur nilai suhu dengan lebih tepat.
Alat khusus yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Satuan pokok yang digunakan dalam pengukuran suhu, seperti yang telah ditetapkan oleh Satuan Internasional, adalah Kelvin (K).
5. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (A)
Besaran pokok berikutnya yang termasuk dalam Satuan Internasional adalah kuat arus listrik.
Kuat arus listrik mengukur jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar dalam satu unit waktu.
Alat pengukur besaran pokok ini yang diakui secara universal adalah amperemeter.
Satuan yang digunakan dalam Satuan Internasional untuk menyatakan kuat arus listrik adalah ampere (A).
6. Alat Ukur Intensitas Cahaya (Cd)
Intensitas cahaya adalah salah satu besaran yang diakui secara Internasional untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya dalam arah dan sudut tertentu.
Meskipun dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan berbagai alat untuk mengukur intensitas cahaya, alat pengukur yang telah ditetapkan secara Internasional untuk tujuan ini adalah lightmeter. Satuan Internasional yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya adalah candela (Cd).
7. Alat Ukur Jumlah Zat (Mol)
Jumlah zat adalah besaran pokok terakhir yang telah ditetapkan oleh Satuan Internasional.
Besaran ini digunakan untuk mengindikasikan jumlah entitas dasar dalam suatu benda, yang dapat meliputi elektron, atom, molekul, ion, dan partikel lainnya.
Satuan Internasional yang digunakan untuk jumlah zat adalah molekul (mol).
Namun, tidak ada alat pengukur khusus yang digunakan untuk mengukur langsung besaran ini. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil pengukuran, Anda perlu mengukur besaran massa zat terlebih dahulu.
Memahami alat pengukur besaran pokok dan satuan-satuan mereka adalah sangat penting, terutama jika Anda terlibat dalam pekerjaan yang melibatkan pengukuran. Dengan demikian, Anda dapat memberikan hasil pengukuran yang dapat diakui secara internasional.
Baca Juga :
- Pengertian Alat Ukur Tidak Baku: Fungsi, Contoh & Penjelasanya
- Jenis Alat Ukur Daya Listrik: Pengertian & Cara Kerjanya Lengkap
- Alat Ukur Massa Jenis Untuk Zat Cair, Padat dan Gas
- √ Apa itu Manometer? Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerjanya
Penutup
Sebagai penutup, pentingnya alat ukur besaran pokok dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa diabaikan. Alat-alat ini tidak hanya fundamental dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga membantu kita dalam aktivitas sehari-hari, dari memasak hingga navigasi.
Ketersediaan dan akurasi alat ukur besaran pokok menjadi dasar dalam pembangunan, riset, dan inovasi. Oleh karena itu, memahami karakteristik serta cara kerja dari alat-alat ini adalah langkah penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik untuk kita semua.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Alat Ukur Besaran Pokok Beserta Contoh dan Penjelasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan semoga artikel kami dapat bermanfaat.