Finoo.id – √ Harga Borongan Urugan Tanah Per Meter Kubik Terbaru Paling Tepat. Pengerukan tanah adalah tindakan mengalihkan tanah ke suatu lokasi untuk membentuk atau mencapai tingkat ketinggian tanah yang dibutuhkan. Kegiatan ini sering diterapkan dalam berbagai proyek, mulai dari konstruksi bangunan hingga pertanian.
Sebagai catatan, pengerukan tanah bukanlah tugas yang dapat dilaksanakan dengan cepat atau singkat. Proses pengerukan tanah memerlukan perencanaan yang matang sejak awal, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Di Indonesia, ada beragam kontraktor dan pemborong yang menyediakan layanan pengerukan tanah. Mereka memiliki berbagai ketentuan terkait harga atau tarif jasa pengerukan dalam proyek pengerukan tanah.
Oleh karena itu, jika kalian berencana menggunakan jasa pemborong dalam proyek pengerukan tanah, penting untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan. Dalam kesempatan ini, kami akan memberikan informasi lengkap mengenai daftar harga pengerukan tanah per meter kubik untuk berbagai jenis tanah.
Apa Itu Urugan Tanah?
Ketika dalam proses konstruksi, pengurugan tanah memiliki peran yang sangat penting. Wikipedia menjelaskan bahwa pengurugan tanah adalah jenis pekerjaan yang bertujuan untuk mengalihkan tanah dari sumbernya ke lokasi lain sesuai kebutuhan.
Dengan kata sederhana, pengurugan melibatkan penimbunan tanah dari satu tempat ke lokasi lain yang memerlukan penurugan. Melalui proses ini, tujuannya adalah mencapai bentuk dan ketinggian tanah serta kelevelan yang diperlukan, yang juga dikenal sebagai “land leveling.”
Pengurugan tanah digunakan dalam berbagai sektor, termasuk konstruksi infrastruktur (seperti untuk pondasi bangunan), pertanian (seperti sawah, ladang, dan perkebunan), serta dalam kerajinan yang memerlukan perhitungan ritase atau meter kubik (m3).
Fungsi dan Kegunaan Tanah Urug
Dalam dunia konstruksi pembangunan, tanah merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk proses urugan. Proses ini umumnya diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari pembuatan taman hingga kebun atau peninggian lahan sesuai kebutuhan proyek. Prinsip dasar dari urugan adalah mengalihkan tanah dari satu lokasi ke lokasi lain untuk mencapai bentuk dan ketinggian yang sesuai dengan rencana konstruksi.
Kriteria Tanah Urugan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang harga borongan untuk pengerukan tanah, penting untuk memahami beberapa syarat atau kriteria yang perlu dipenuhi oleh tanah urugan. Hal ini karena tidak semua jenis tanah cocok untuk digunakan dalam proses pengurugan. Berikut adalah beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan:
- Tekstur yang Cenderung Remah: Tanah urugan ideal memiliki tekstur yang cenderung remah. Ini membuat tanah lebih mudah untuk ditimbun dan dipadatkan, serta membentuk struktur yang stabil.
- Struktur Tanah yang Berbentuk Butiran-Butiran: Tanah urugan sebaiknya memiliki struktur yang terdiri dari butiran-butiran. Struktur butiran ini memungkinkan tanah untuk mengikuti kontur tanah dengan baik, menciptakan permukaan yang rata dan stabil.
- Bebas dari Kandungan Humus: Tanah urugan sebaiknya tidak mengandung humus dalam jumlah berlebihan. Kandungan humus yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan volume tanah setelah proses pengurugan, yang tidak diinginkan dalam konstruksi.
- Tidak Mengandung Lumpur: Tanah urugan harus bebas dari kandungan lumpur yang signifikan. Lumpur dapat membuat tanah menjadi lembek dan kurang stabil.
- Bersih dari Sampah: Tanah urugan harus bebas dari bahan-bahan sampah seperti plastik, kayu, atau benda asing lainnya. Sampah dalam tanah urugan dapat merusak struktur dan kestabilan urugan.
- Tidak Mengandung Batu dengan Diameter Lebih dari 10 cm: Tanah urugan idealnya tidak mengandung batu dengan diameter lebih dari 10 cm. Batu-batu besar ini dapat mengganggu proses pengurugan dan membuat hasilnya tidak merata.
Memahami dan memenuhi kriteria-kriteria ini sangat penting untuk memastikan bahwa tanah urugan yang digunakan dalam konstruksi memenuhi stkalianr kualitas yang dibutuhkan dan memberikan hasil yang kuat, stabil, dan sesuai dengan rencana proyek.
Jenis Tanah Urugan
Harap diingat, saat ini sudah terdapat beberapa jenis tanah yang telah terbukti memiliki kualitas yang sangat baik untuk pengurugan. Dengan kata lain, tanah urugan ini memiliki kemampuan untuk mendukung konstruksi bangunan dan memiliki sifat yang stabil. Berikut adalah beberapa jenis tanah yang sangat ideal untuk digunakan dalam proses pengurugan suatu area.
1. Tanah Merah
Tanah merah adalah jenis tanah yang memiliki warna cokelat kemerah-merahan, dan biasanya terbentuk di lingkungan yang cenderung dingin, lembab, dan sering tergenang air. Tanah merah memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya cocok untuk pengurugan. Pertama, tanah ini memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap air, yang berarti dapat mengatasi permasalahan drainase dalam berbagai proyek. Selain itu, tanah merah memiliki profil tanah yang dalam, yang merupakan keuntungan tambahan dalam konstruksi. Kandungan bahan organiknya sedang, dan pH-nya biasanya netral hingga asam. Selain itu, tanah merah sering mengandung aluminium dan zat besi, yang dapat memberikan kekuatan tambahan untuk struktur konstruksi.
2. Tanah Padas
Tanah padas adalah jenis tanah urugan lainnya yang memiliki karakteristik berbeda. Tanah ini memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi karena strukturnya terdiri dari lapukan batuan induk dengan kandungan organik tanah yang rendah, bahkan hampir tidak ada. Meskipun memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, tanah padas memiliki kelemahan dalam hal kemampuan penyerapan air. Oleh karena itu, tanah ini jarang dimanfaatkan dalam sektor pertanian karena air sulit meresap, tetapi dalam konstruksi, kepadatan tanah padas dapat menjadi keuntungan dalam mendukung struktur bangunan yang stabil.
3. Tanah Semi Padas
Jenis tanah urugan terakhir adalah tanah semi padas atau sering disebut sebagai tanah liat. Tanah semi padas terbentuk dari perpaduan antara batuan kapur dan pasir. Dapat dikatakan bahwa tanah semi padas adalah perpaduan sifat dan karakteristik antara tanah merah dan tanah padas. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik dalam konstruksi karena memiliki beberapa keunggulan dari kedua jenis tanah tersebut. Tanah semi padas dapat memberikan stabilitas dan kemampuan drainase yang cukup baik, menjadikannya pilihan yang serbaguna untuk berbagai jenis proyek konstruksi.
Kebutuhan Pekerjaan Urugan Tanah
Ketika kalian hendak menghitung harga borongan untuk pengurugan tanah per meter kubik, penting untuk memahami apa saja kebutuhan bahan dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pekerjaan pengurugan tanah. Secara umum, kebutuhan komponen dalam pekerjaan pengurugan tanah akan bervariasi sesuai dengan skala volume proyek. Jika proyeknya berskala besar, berikut adalah beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan:
Bahan Kerja:
- Pekerja: Tenaga kerja manusia diperlukan untuk melakukan penggalian, pemindahan, dan penimbunan tanah. Jumlah pekerja akan disesuaikan dengan ukuran proyek.
- Mandor Alat: Mandor alat bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan pekerjaan pengurugan, termasuk koordinasi antara mesin dan pekerja.
Tenaga Kerja dan Alat Berat:
- Excavator: Alat berat ini digunakan untuk menggali tanah, memindahkan tanah dari satu tempat ke tempat lain, dan membantu dalam proses pengurugan.
- Bulldozer: Bulldozer digunakan untuk pemadatan tanah, meratakan permukaan, dan membantu dalam proses pembentukan ketinggian yang diinginkan.
- Vibrator Roller: Alat ini digunakan untuk pemadatan tanah yang lebih presisi, sehingga mencapai kerataan dan kekompakan yang diperlukan.
- Water Tank Truck: Water tank truck digunakan untuk penyiraman dan pengaturan kadar kelembapan tanah yang sedang diurug.
Penting untuk mencatat bahwa kebutuhan bahan dan tenaga kerja akan berbeda untuk setiap proyek, tergantung pada ruang lingkup dan spesifikasi proyek tersebut. Oleh karena itu, dalam menghitung harga borongan, perlu mempertimbangkan jumlah dan jenis bahan serta tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan proyek pengurugan tanah yang kalian jalankan.
Harga Borongan Urugan Tanah
Setelah memahami kriteria dan berbagai jenis tanah urugan, langkah berikutnya adalah memahami besaran harga borongan yang berlaku. Secara umum, harga borongan untuk pekerjaan pengurugan tanah dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis.
Perbedaan dalam harga atau tarif jasa ini biasanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kondisi lapangan kerja dan tingkat kesulitan dalam proses pengurugan. Namun, sebagai pedoman umum, para pekerja yang menawarkan jasa borongan untuk pengurugan tanah biasanya menetapkan harga mulai dari Rp 120.000 hingga Rp 140.000 per meter kubik.
Sama seperti dalam pekerjaan konstruksi bangunan lainnya, harga borongan tersebut mencakup biaya untuk pembelian material tanah urugan dan penyewaan alat-alat berat yang diperlukan. Dengan kata lain, harga yang disebutkan di atas termasuk dalam kategori “HARGA BORONGAN PLUS MATERIAL,” sehingga kalian tidak perlu repot-repot mencari sendiri material tanah urugan yang diperlukan.
Perhitungan Biaya Urugan Tanah
Diperlukan pemahaman bahwa, jika kita membandingkan HARGA BORONGAN GALI TANAH SEPTIC TANK dengan tarif borongan pekerjaan pengurugan tanah, biasanya tarif untuk pekerjaan urugan tanah sedikit lebih tinggi. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat dalam pekerjaan ini seringkali diperlukan penggunaan alat berat seperti excavator dan bulldozer, yang dapat meningkatkan biaya.
Kami telah menjelaskan secara rinci tentang tarif tenaga kerja untuk pengurugan tanah per meter kubik di atas. Selanjutnya, di bawah ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan pengurugan tanah.
Volume Pekerjaan
Langkah awal adalah menghitung luas atau volume bidang pekerjaan pengurugan tanah. Sebagai contoh, kita akan melakukan pengurugan di sebuah area dengan panjang 10 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 2 meter. Berikut adalah cara perhitungannya:
Diberikan:
- Panjang: 10 meter.
- Lebar: 5 meter.
- Kedalaman: 2 meter.
Perhitungan:
- Volume pekerjaan = Panjang x Lebar x Kedalaman.
- Volume pekerjaan = 10 meter x 5 meter x 2 meter = 100 meter kubik.
Jadi, total volume atau luas bidang pekerjaan yang akan digarap dalam pengurugan adalah sekitar 100 meter kubik.
RAB Urugan Tanah
Langkah selanjutnya adalah menghitung total anggaran yang dibutuhkan untuk pengerjaan pengurugan tanah dengan menggunakan jasa pemborong atau kontraktor. Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan volume pekerjaan pengurugan tanah dengan harga borongan per meter kubik.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pengurugan tanah dapat dihitung sebagai berikut:
- RAB pengurugan tanah = Volume pekerjaan x harga borongan.
- RAB pengurugan tanah = 100 meter kubik x Rp 130.000 = Rp 13.000.000.
Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengerjaan pengurugan tanah dengan volume 100 meter kubik akan memerlukan anggaran biaya sekitar Rp 13.000.000. Biaya tersebut mencakup pembelian bahan material serta upah para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan borongan tersebut.
Baca Juga :
- Harga Borongan Galian Pondasi Per Meter Kubik Terbaru Paling Tepat
- √ Alat Pemadatan Tanah: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
- √ Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak Beserta Rumus dan RABnya
- Pengertian Tanah Lempung: Fungsi, Jenis dan Manfaatnya
Penutup
Dengan demikian, dalam artikel finoo.id ini kita telah menjelaskan secara komprehensif mengenai “Harga Borongan Urugan Tanah Per Meter Kubik.”
Mulai dari pemahaman kriteria dan jenis tanah urugan yang ideal hingga tata cara perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan pengurugan tanah.
Dengan pemahaman yang baik tentang ini, kalian dapat menghitung dengan lebih akurat berapa anggaran yang diperlukan untuk proyek pengurugan tanah kalian, serta memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga borongan dalam berbagai wilayah.
Harga borongan urugan tanah per meter kubik merupakan informasi penting yang akan membantu kalian merencanakan proyek konstruksi atau pengurugan tanah dengan lebih tepat dan efisien.