Cara Membuat Ground Pada Amplifier

√ Cara Membuat Ground Pada Amplifier Paling Tepat

Posted on

Finoo.id – √ Cara Membuat Ground Pada Amplifier Paling Tepat. Amplifier rakitan sering kali mengalami masalah suara mendengung yang mengganggu. Suara dengung ini bisa terdengar pelan atau bahkan sangat kuat. Banyak orang seringkali menghubungkan masalah dengung pada amplifier rakitan ini dengan grounding yang kurang optimal. Memang benar bahwa grounding yang kurang baik dapat menjadi penyebab utama munculnya suara mendengung pada amplifier, tetapi sebaiknya diingat bahwa ini bukanlah satu-satunya faktor yang berperan.

Grounding yang tidak memadai memang dapat menyebabkan dengungan pada amplifier terutama ketika sumber musik sedang tidak mengeluarkan suara. Masalah ini dapat memengaruhi kualitas dan kinerja amplifier yang Anda rakit. Meskipun begitu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab munculnya suara mendengung pada amplifier. Oleh karena itu, sebelum Anda memfokuskan perhatian pada masalah grounding amplifier, sebaiknya Anda memeriksa faktor-faktor lain yang juga dapat memengaruhi kinerja amplifier, yang akan dibahas secara lebih rinci dalam artikel ini.

Fungsi Grounding Pada Amplifier

Dalam perangkat amplifier, sistem grounding berfungsi sebagai titik nol atau jalur netral yang bertujuan untuk meredam perbedaan potensial antara berbagai blok pada perangkat elektronika.

Perbedaan potensial ini berpotensi menciptakan gangguan berupa noise, yang jika dikuatkan oleh power amplifier, dapat sangat mengganggu kualitas output suara yang diteruskan ke loudspeaker.

Grounding yang tepat akan menahan frekuensi-frekuensi yang tidak diinginkan, mengarahkannya ke jalur ground, dan dengan demikian mencegah munculnya gangguan noise yang mengganggu.

Meskipun pemasangan ground pada amplifier mungkin terlihat sederhana, namun kurangnya pemahaman yang cermat dapat berpotensi menimbulkan masalah yang akhirnya menghambat kesuksesan dalam merakit amplifier yang berkualitas.

Faktor Amplifier Mendengung Serta Cara Yang Pengkabelan Dan Grounding Yang Baik

1. Transformator Atau Trafo

Pastikan trafo tidak mengalami “bocor alus,” yang berarti antara lilitan skunder dan primer harus terisolasi dengan baik. Hal ini sangat penting terkait dengan kualitas dan umur trafo biasanya. Bahkan trafo yang mengalami bocor ini dapat menyebabkan kejutan listrik jika disentuh.

Untuk posisi trafo dalam amplifier, sebaiknya ditempatkan jauh dari komponen yang sensitif seperti op-amp, tone control, equalizer, pre-am-mic, dan sebagainya. Medan magnet yang dihasilkan oleh trafo dapat memengaruhi rangkaian sensitif ini, yang pada akhirnya dapat mengganggu sinyal dan menyebabkan dengung.

Dalam beberapa kasus, untuk menghindari gangguan ini, power amplifier yang besar dalam sistem audio, yang menggunakan trafo besar, seringkali diisolasi secara fisik dari rangkaian aksesori seperti mixer. Alternatif lain, jika amplifier harus digabungkan dengan tone control, adalah dengan memasang papan modul rangkaian/PCB dengan menggunakan dudukan atau spacer sehingga posisinya sejajar dengan bagian tengah trafo. Hal ini membantu mengurangi pengaruh medan magnet trafo pada rangkaian yang lebih sensitif.

Baca Juga :   √ Rangkaian Dan Fungsi Penting Signal Clipping Untuk Power Amplifer

2. Tegangan Kurang Teregulasi Atau Tidak Stabil

Aksesori seperti tone-control, terutama yang menggunakan op-amp IC, memerlukan tegangan yang konsisten, sehingga penting untuk memiliki power supply yang teratur. Untuk menyediakan pasokan daya yang stabil untuk tone-control, sebaiknya gunakan regulator tegangan yang terintegrasikan, seperti seri IC stabilizer 780xx/79xx (di mana xx adalah nilai tegangan stabil yang sesuai). Pastikan untuk menggunakan kapasitor elektrolit dengan kapasitas setidaknya 2200uf per 1 amper daya yang dibutuhkan.

3. Pengkabelan

Faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah amplifier rakitan Anda akan mengalami dengung atau tidak adalah cara pengkabelan yang digunakan. Terutama, kita akan memfokuskan perhatian pada pengkabelan dalam rangkaian op-amp, seperti tone control, parametric, atau preamp mikrofon, karena inilah yang paling memengaruhi munculnya efek berdengung.

Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tone control stereo jika amplifier Anda bersifat stereo. Gunakan modul tone control stereo daripada modul mono, dan jika memungkinkan, gunakan dua modul stereo terpisah.

Selanjutnya, sangat penting untuk menghindari penggunaan kabel eksternal pada setiap potensio tone control, terutama untuk kontrol Bass, Treble, dan Midrange. Sebaiknya potensio tersebut dipasang secara langsung pada PCB agar pengkabelan menjadi lebih pendek dan lebih efisien.

Apabila Anda menggunakan preamp mikrofon, pastikan letaknya dekat atau bahkan menempel langsung pada tone control. Prinsipnya, gunakan kabel sependek mungkin untuk menghubungkan komponen-komponen ini.

Ketika memilih kabel in/out, disarankan untuk menggunakan kabel skerm stereo atau kabel berinti ganda yang terbungkus serabut. Sebagai jalur tegangan, gunakan kabel NYAF atau kabel berinti tunggal dengan ukuran sekitar 1.5mm, dan pastikan jalur tegangan ini tidak melintasi jalur rangkaian. Kabel tersebut biasanya dilewatkan di sudut pojok kotak amplifier dan diplester atau dilem secara aman.

Terakhir, untuk pengambilan ground untuk jalur speaker, hindari mengambilnya langsung dari pusat-titik (CT) trafo. Lebih baik mengambil ground dari elco atau titik-ground yang telah disediakan pada rangkaian, sehingga mengurangi potensi masalah ground loop yang dapat menyebabkan dengung pada amplifier Anda.

4. Membuat Ground(Grounding)

Grounding berperan penting dalam menghilangkan atau mengurangi muatan listrik yang tidak diinginkan, serta meredam frekuensi yang tidak diharapkan, sehingga mencegah interaksi saling antar komponen dalam rangkaian melalui konduksi udara. Ketika grounding tidak optimal, kemampuan untuk meredam frekuensi liar ini menjadi terbatas, yang pada gilirannya dapat menyebabkan munculnya dengung pada amplifier. Sebenarnya, cara pengkabelan yang telah dijelaskan sebelumnya juga merupakan salah satu upaya untuk mencapai grounding yang lebih baik.

Baca Juga :   √ Apa Itu Amplifier? Fungsi Serta Cara Kerjanya Lengkap

Lebih lanjut lagi, sebuah kit biasanya didesain dengan PCB yang memiliki jalur atau route yang lebar mengelilingi rangkaian. Ini bukan tanpa alasan, karena salah satu tujuan dari jalur-jalur ini adalah untuk menciptakan grounding yang optimal. Dengan jalur-jalur yang dirancang secara hati-hati, grounding dapat diperbaiki dan gangguan yang disebabkan oleh muatan listrik yang tidak terkontrol dapat diminimalkan, sehingga kinerja rangkaian menjadi lebih baik.

Cara Membuat Ground

Untuk memastikan grounding yang optimal, disarankan agar body amplifier terbuat dari logam. Dalam hal ini, body amplifier yang terbuat dari logam harus dihubungkan dengan jalur ground yang berasal dari PCB atau dari Elco power supply.

Dengan menggunakan body amplifier yang terbuat dari logam, semua komponen seperti potensiometer volume, bass, treble, dan sebagainya akan secara otomatis terhubung dengan grounding, menghilangkan kemungkinan amplifier mengalami dengung. Namun, karena body amplifier terbuat dari logam, perlu memastikan bahwa semua PCB rangkaian terpasang dengan spacer atau pengunci yang kuat untuk menghindari getaran yang dapat menyebabkan potensi masalah hubung singkat.

Dalam kasus di mana dudukan atau pangkon PCB juga terbuat dari logam, perlu dihindari agar tidak terhubung langsung dengan jalur grounding pada PCB. Solusinya adalah dengan memberikan isolator atau menghilangkan tembaga pada jalur route PCB yang bersentuhan dengan dudukan logam.

Jika body amplifier terbuat dari kayu, pengkabelan harus diatur sedekat mungkin dengan grounding yang ada. Potensiometer pada body harus disolder dan dihubungkan dengan grounding pada PCB rangkaian untuk meminimalkan dengung yang mungkin muncul.

Dalam situasi tertentu, jika dianggap perlu, body amplifier dapat di-ground ke tanah, sehingga grounding akan menjadi optimal dan bahkan dapat membantu meredam efek dengung yang mungkin disebabkan oleh trafo yang bocor.

Gambar Contoh Pengkabelan dan Membuat Ground Amplifier

Inilah langkah-langkah dalam pengkabelan dan grounding amplifier untuk mencapai hasil yang maksimal, bebas dari koslet, dan yang terpenting, bebas dari dengung. Terakhir, untuk mengurangi noise, perhatikan komponen yang Anda gunakan. Sebaiknya pilih IC op-amp yang memiliki tingkat noise minimal untuk tone control, seperti TL 074, TL084, JRC458, atau TL 072. Selain itu, gunakan resistor dengan toleransi sekitar 1% atau lebih baik.

Kriteria Ground Yang Tepat

Beberapa kriteria sangat penting untuk menjadikan sistem grounding sebagai sistem yang baik dan memenuhi syarat, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kualitas audio yang optimal dan bebas dari gangguan noise. Pemenuhan kriteria-kriteria ini akan memberikan kemudahan dalam mencapai audio yang jernih dan bebas dari gangguan noise yang mengganggu pendengaran.

Baca Juga :   √ Mengenal Amplifier OCL 150 Watt dan Kerusakan Yang Umum Terjadi

Berikut adalah beberapa kriteria penting dari sistem grounding yang baik:

  1. Menggunakan Penghantar Berpenampang Besar: Penggunaan kabel dengan penampang yang besar sangat disarankan karena kabel yang lebih besar memiliki hambatan yang lebih rendah. Ini akan memungkinkan aliran arus grounding yang lebih efisien, mengurangi kemungkinan terjadinya noise atau gangguan yang disebabkan oleh resistansi yang tinggi.
  2. Pendekatan Jalur Ground: Salah satu prinsip penting adalah membuat jalur grounding sependek mungkin. Jalur grounding yang pendek mengurangi resistansi dan induktansi, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas sinyal. Dengan jalur grounding yang pendek, aliran arus grounding akan lebih efisien dan bebas dari gangguan.
  3. Sistem Ground Pusat: Penting untuk memiliki satu titik pusat dalam area ground power supply. Hal ini akan membantu dalam menjaga konsistensi grounding dan mencegah perbedaan potensial yang dapat menyebabkan noise. Pusat ground ini dapat berlokasi di dekat power supply untuk memastikan distribusi yang baik.
  4. Satu Jalur Ground: Jalur grounding harus mencakup semua bagian dari amplifier, namun, harus dilakukan melalui satu jalur utama. Misalnya, jalur grounding dapat menghubungkan titik pre-amp, tone control, dan power amplifier. Dengan menggunakan satu jalur utama, kita menghindari perbedaan potensial yang mungkin terjadi jika terdapat jalur grounding terpisah, yang dapat menghasilkan noise atau dengung.

Dengan memenuhi kriteria-kriteria di atas, Anda dapat menciptakan sistem grounding yang baik dan dapat diandalkan. Hal ini akan membantu menjaga kualitas audio yang tinggi dan menghindari gangguan noise yang sering kali mengganggu pengalaman mendengarkan musik.

Baca Juga :

Penutup

Dalam membuat grounding pada amplifier, memahami prinsip-prinsip dasar yang telah dibahas di artikel finoo.id ini adalah langkah awal yang penting.

Dengan menjalankan kriteria-kriteria sistem grounding yang baik, Anda dapat mencapai kualitas audio yang optimal dengan sedikit atau tanpa gangguan noise.

Penggunaan penghantar berpenampang besar, jalur grounding yang pendek, sistem ground pusat, dan satu jalur grounding adalah faktor-faktor penting dalam menciptakan grounding yang efisien.

Dengan demikian, pemahaman yang kuat tentang cara membuat grounding yang baik pada amplifier akan memberikan Anda keunggulan dalam membangun sistem audio yang berkualitas tinggi dan bebas dari gangguan. Sehingga, Anda dapat menikmati pengalaman mendengarkan musik yang jernih dan memuaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *