Apa Itu Kayu Olahan

√ Apa Itu Kayu Olahan ? Serta Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Kayu Olahan ? Serta Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Pemilihan bahan interior untuk rumah bisa jadi membingungkan karena banyaknya opsi yang tersedia. Salah satu pilihan yang menarik adalah menggunakan material kayu, yang memberikan kesan alami dan klasik.

Kayu solid, meskipun terkesan mahal, menawarkan kualitas yang tinggi. Namun, jangan khawatir tentang biaya, karena ada banyak alternatif kayu olahan yang lebih ekonomis.

Kayu olahan adalah jenis kayu yang terbentuk dari campuran bahan berkualitas seperti serbuk kayu. Beberapa jenis kayu olahan meliputi Playwood, MDF, ParticleWood, Blockboard, dan Fiberboard.

Apakah kalian sudah familiar dengan berbagai jenis kayu olahan ini? Untuk itu, mari simak penjelasan berikut.

Apa Itu Kayu Olahan ?

Multipleks atau plywood adalah jenis kayu olahan yang terbuat dari lapisan kulit kayu dan memiliki kekuatan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu olahan lainnya seperti HDF, MDF, blockboard, dan partikel board. Proses pembuatan plywood melibatkan pengumpulan kulit kayu berlapis-lapis yang kemudian dipress. Kualitas plywood atau multipleks lebih unggul daripada jenis kayu olahan lain karena memiliki kekuatan dan daya tahan terhadap air yang lebih tinggi.

Blockboard, di sisi lain, memiliki lapisan terbuat dari potongan-potongan kayu yang disusun secara horisontal. Meskipun mirip dengan multipleks, blockboard memiliki perbedaan dalam penyusunan potongan kayu. Blockboard disusun secara horisontal, sedangkan multipleks disusun secara vertikal.

Baik plywood maupun blockboard umumnya dilapisi dengan kulit kayu jati, sungkai, dan bahan lainnya. Sementara itu, particle board dan MDF biasanya digunakan untuk furnitur yang sudah jadi, dengan pelapis luar menggunakan kertas bertekstur.

Fungsi Kegunaan Kayu Olahan

Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari kayu olahan menjadikannya lebih dari sekadar alternatif untuk kayu solid. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kayu olahan dan uraiannya:

  1. Material Furniture:
    Kayu olahan, seperti tripleks atau multipleks, dapat dikalianlkan sebagai bahan untuk pembuatan mebel atau furniture. Penggunaan ini membantu mengurangi biaya produksi, di mana tripleks atau multipleks dapat digunakan untuk bagian belakang lemari, meja belajar, hingga frame meja rias. Selain itu, kayu olahan seringkali diaplikasikan sebagai elemen dekoratif pada hiasan dinding.
  2. Komponen Bangunan:
    Kayu olahan digunakan secara luas dalam pembuatan komponen bangunan, termasuk pintu, lantai kayu, dan dinding kayu. Keberagaman jenis kayu olahan memberikan fleksibilitas dalam desain dan fungsi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.
  3. Transportasi:
    Komponen kayu olahan juga memiliki peran penting dalam industri transportasi, seperti pembuatan dinding kayu untuk kapal pesiar. Kekuatan dan daya tahan kayu olahan membuatnya menjadi pilihan yang cocok untuk menghadapi kondisi ekstrem di lingkungan maritim.
  4. Kerajinan Tangan:
    Kayu olahan tidak hanya bermanfaat dalam skala besar, tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan berbagai kerajinan tangan. Kreativitas dapat berkembang dengan memanfaatkan keberagaman jenis kayu olahan untuk menciptakan produk kerajinan unik dan personal.

Dengan demikian, kayu olahan tidak hanya berperan sebagai pengganti kayu solid, tetapi juga menjadi solusi multifungsi yang mendukung berbagai kebutuhan konstruksi, dekorasi, dan kreativitas.

Baca Juga :   √ Apa Itu Baju Dryfit? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!

Simak Jenis Kayu Olahan Yang bisa kalian Gunakan

Setiap jenis kayu olahan memiliki karakteristiknya sendiri. Apa saja karakteristik tersebut dan bagaimana pengaruhnya? Berikut merupakan beberapa jenis kayu olahan yang umumnya digunakan dalam pembuatan furniture.

1. Particle Board

Terbuat dari potongan kayu atau veneer dengan ketebalan kurang dari 3 mm yang disatukan dengan adhesif dan ditekan menggunakan mesin press bertekanan tinggi, particle board muncul sebagai solusi pada sekitar tahun 1940 ketika pasokan kayu untuk bahan plywood mengalami kekosongan. Sebagai alternatif yang mudah diakses, particle board menggunakan kombinasi bahan daur ulang, seperti sisa potongan kayu, serpihan, dan serbuk kayu yang dikompres secara bersamaan.

Dikenal sebagai salah satu jenis kayu olahan yang terjangkau, particle board sering dikalianlkan dalam pembuatan furniture dengan harga yang lebih bersahabat. Banyak furniture di sekitar kita mungkin memiliki basis material dari particle board.

Keunggulan particle board terletak pada kepadatan dan keberagaman lapisannya. Meskipun lebih padat, material ini memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan kayu pabrikan lain seperti MDF dan Plywood. Tidak hanya itu, particle board juga cenderung tidak mudah bengkok dan menunjukkan daya tahan sekrup yang baik. Keunggulan-keunggulan ini membuatnya menjadi bahan yang mudah diolah untuk berbagai proyek furniture dan interior.

Namun, perlu diperhatikan bahwa particle board kurang cocok untuk penggunaan di area yang rentan terhadap kelembaban atau kebasahan. Keterbatasan ini membuatnya lebih sesuai untuk produk furniture yang ditempatkan di dalam ruangan, seperti rak TV, lemari pakaian, meja, dan kursi.

2. Medium Density Fibreboard (MDF)

Kumpulan kayu berdiameter kecil menjalani proses perebusan pada suhu tinggi hingga membentuk bubur kertas, yang kemudian dilapisi dengan lem dan wax. Setelah itu, bahan tersebut mengalami tekanan dan pemanasan sehingga membentuk struktur yang lebih padat dengan ketebalan tertentu. Produk akhir dari proses ini dikenal dengan nama MDF (Medium Density Fibreboard).

Kayu olahan MDF menonjolkan ketahanan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya, hal ini disebabkan oleh proses pembuatannya yang melibatkan tekanan tinggi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika produk furniture berbahan MDF memiliki harga yang lebih tinggi.

MDF, sebagaimana halnya particle board, sering diaplikasikan sebagai bahan utama dalam pembuatan furniture seperti lemari, pintu, meja, dan kursi. PT Wahana Lentera Raya, misalnya, turut menggunakan MDF sebagai bahan pembuatan produk-produk furniture mereka.

Meskipun mirip dengan particle board, MDF memiliki kepadatan yang lebih tinggi. Proses pembuatannya dengan menggunakan lem dan tekanan tinggi menjadikan MDF memiliki ketahanan yang lebih kuat, terutama pada dimensi yang lebih besar. Selain itu, teksturnya lebih halus dan merata dibandingkan dengan plywood, memberikan sentuhan yang nyaman dan tidak memerlukan proses amplas tambahan. Kemudahan dalam proses pengecatan juga menjadi salah satu keunggulan MDF karena seluruh permukaannya dapat tertutup dengan baik. Faktor-faktor ini menjelaskan mengapa produk berbahan MDF memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan particle board.

Namun, sebagaimana jenis kayu olahan lainnya, MDF juga memiliki kelemahan. Kemampuannya menyerap air membuatnya rentan terhadap serangan jamur dan kelembaban, sehingga dianjurkan untuk ditempatkan di ruangan kering. Meskipun MDF menunjukkan daya tahan yang kuat, bahan ini kurang efektif dalam menahan sekrup dan paku sekuat kayu solid. Selain itu, permukaannya yang terlalu halus dapat mengurangi tampilan motif alami kayu, sehingga lebih cocok untuk ruangan dengan gaya modern dan minimalis daripada ruangan tradisional.

Baca Juga :   Mengenal Kayu Ulin: Jenis, Karakteristik, Manfaat & Harganya

3. Plywood

Juga dikenal sebagai triplex atau multipleks, plywood merupakan materi kayu olahan yang berbentuk papan. Lembaran tipis kayu disusun dan disatukan dengan lem, membentuk susunan yang disebut sebagai plywood.

Kayu yang digunakan untuk membuat plywood melibatkan jenis kayu seperti sengon, pinus, dan kayu sungkai. Kualitas dari setiap plywood bervariasi tergantung pada proses perekatan dan jumlah lapisan yang digunakan.

Plywood sering kali disebut sebagai kayu lapis karena memiliki struktur berupa lapisan dari lembaran tipis kayu. Istilah triplex atau multiplek juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Plywood, atau dikenal sebagai Kayu Lapis, telah ada sejak zaman Mesir Kuno, tetapi penggunaannya mengalami revitalisasi pada pertengahan abad ke-19. Sejak saat itu, material ini mulai diterapkan secara luas di industri furniture dan otomotif. Keunggulan utama plywood adalah daya tahan yang tinggi terhadap cuaca dan kelembaban, serta ketahanan terhadap air, sehingga sering digunakan dalam konstruksi kapal.

Plywood struktural sering digunakan untuk lantai, balok, bekisting, dan panel. Secara eksternal, plywood dapat digunakan untuk melapisi permukaan pintu dan dinding. Selain itu, kelebihan lainnya termasuk kestabilan bentuk, ketahanan terhadap retak, dan ketahanan terhadap kerusakan usia. Bahkan, jenis triplex premium kadang dilapisi dengan bahan anti rayap, membuatnya ideal sebagai material interior bangunan.

Namun, seperti jenis kayu olahan lainnya, plywood juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian finishing yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi agar lapisan kayu dapat dipasang dengan akurat. Ketebalan yang kurang presisi ketika sudah bergelombang membuatnya tidak sekuat dan rentan terhadap beban berat.

Di Indonesia, ukuran stkalianr tripleks adalah 2400 x 1120 mm dengan ketebalan bervariasi mulai dari 3 hingga 3.2 mm, sesuai dengan kebutuhan produk. Namun, di negara lain, stkalianr ukurannya dapat berbeda, seperti di Amerika, dengan ukuran sekitar 4′ x 8′ atau 5′ x 5′ dan ketebalan mulai dari 1/16”.

4. Honeycomb Board

Dikenal dengan sebutan honeycomb, jenis kayu olahan ini mengusung struktur berongga kecil yang menyerupai sarang lebah. Papan ini didesain dengan pola heksagonal untuk meningkatkan kekuatan permukaannya.

Honeycomb menjadi salah satu bahan favorit dalam pembuatan furniture. Beragam produk furniture, seperti nakas, sofa, meja, lemari pakaian, dan lainnya, dapat terbuat dari bahan honeycomb. PT Wahana Lentera Raya, produsen furniture yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, turut menggunakan honeycomb dalam pembuatan beberapa produk furniture mereka. Dengan mesin canggih dari Jerman yang berteknologi tinggi, mereka mampu menciptakan produk furniture berkualitas terbaik.

Honeycomb board sering dikalianlkan sebagai bahan utama dalam pembuatan furniture. Keunggulan ringan namun tetap kokoh dan kuat menjadikan honeycomb board sangat diminati. PT Wahana Lentera Raya juga menyediakan layanan finishing furniture dengan bahan honeycomb board.

Produk yang menggunakan honeycomb board memiliki keunggulan ringan namun tetap kuat. Konsepnya mirip dengan struktur sandwich pada makanan. Lapisan honeycomb tersebut menjadi bagian inti seperti isi sandwich, diapit oleh dua lembaran kayu datar di bagian atas dan bawah. Inilah yang membuat papan honeycomb dianggap kuat namun tetap ringan.

Baca Juga :   √ Apa itu Slab Beton? Fungsi, Jenis dan Kelebihanya

Bagian yang menyerupai sarang lebah pada honeycomb board umumnya terbuat dari kertas daur ulang, memberikan kesan ramah lingkungan pada jenis kayu olahan ini. Sementara itu, dua lapisan di bagian atas dan bawah sering kali menggunakan bahan MDF.

5. Blockboard

Serupa, namun memiliki perbedaan yang signifikan, begitulah dapat dijelaskan tentang Blockboard dan Plywood. Meskipun pada pkalianngan awal keduanya mungkin terlihat mirip, namun sebenarnya memiliki komposisi bahan yang berbeda. Plywood terdiri dari lapisan kayu solid, sementara blockboard terbentuk dari susunan balok-balok kayu lunak. Struktur tersebut memberikan blockboard keunggulan berupa bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan multipleks atau plywood, memudahkan dalam proses pemindahan dan pemasangan yang terasa lebih praktis.

Blockboard juga menjadi pilihan favorit di kalangan masyarakat. Ketika ingin menciptakan tampilan ruangan yang elegan dan modern, blockboard seringkali menjadi pilihan utama.
Menonjolkan kesan halus dan mengkilap, blockboard memiliki keunggulan tersendiri. Permukaan bagian atas dan bawah blockboard dilapisi dengan veneer kayu, menciptakan tampilan yang halus dan berkilau. Karakteristik ini membuat blockboard sangat cocok untuk menciptakan kesan elegan dan modern dalam ruangan.

Seperti jenis kayu olahan lainnya, blockboard juga banyak diaplikasikan dalam pembuatan furniture interior, seperti meja, rak buku, lemari, dan kitchen set. Namun, tingkat ketahanan blockboard cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tripleks. Oleh karena itu, perlu perhatian ekstra dalam perawatan. Misalnya, membersihkan blockboard dengan kain pembersih yang kering. Selain itu, sebaiknya menjauhkan furniture yang terbuat dari blockboard dari paparan air untuk menjaga kualitasnya.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam mengakhiri pembahasan ini, penting bagi kita untuk merangkum esensi dari topik yang telah dibahas, yaitu “Apa Itu Kayu Olahan?” Kayu olahan tidak sekadar menjadi pengganti kayu solid, melainkan sebuah evolusi dalam industri material konstruksi dan furnitur.

Dari plywood yang terkenal hingga inovasi seperti honeycomb dan blockboard, kayu olahan menawarkan beragam pilihan dengan karakteristik uniknya masing-masing.

Melalui pemahaman mendalam tentang karakteristik, keunggulan, dan kelemahan kayu olahan, kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih material yang sesuai dengan kebutuhan proyek kita.

Dengan demikian, “Apa Itu Kayu Olahan?” bukan hanya sekadar pertanyaan, melainkan kunci untuk memahami dunia material kayu yang terus berkembang.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Kayu Olahan ? Serta Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *