Apa Itu Retak Dinding

√ Apa Itu Retak Dinding: Jenis, Penyebab, Cara Cegah, dan Mengatasi

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Retak Dinding: Jenis, Penyebab, Cara Cegah, dan Mengatasi. Tidak jarang kita menemui rumah yang mengalami masalah retak pada temboknya. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab permasalahan ini, baik yang dapat diatasi maupun yang tidak. Jika tidak segera ditangani, retakan pada tembok dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan.

Pembahasan kali ini akan secara komprehensif membahas masalah tembok retak, meliputi jenis retakan, penyebabnya, cara pencegahan, dan langkah-langkah mengatasinya. Jangan khawatir, seluruh informasi lengkap dapat ditemukan di bawah ini.

Selain mengetahui berbagai jenis retakan, penyebab, cara pencegahan, dan penanganannya, penting juga untuk mengetahui rekomendasi produk yang dapat menjadi solusi untuk masalah tembok retak. Berikut adalah dua produk dari AM yang dapat mencegah dan memperbaiki retakan pada tembok. Percayakanlah AM sebagai solusi untuk mengatasi tembok retak di rumah kalian.

Jenis Retakan Dinding pada Hunian

Retak pada tembok rumah memang sering terjadi. Keretakan tersebut dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni retak vertikal, horizontal, dan diagonal. Di bawah ini, akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai ketiga jenis keretakan tersebut yang perlu kalian ketahui.

1. Retak Tekan

Pembahasan mengenai jenis retak pada dinding dimulai dengan retak tekan. Retak tekan terjadi akibat beban berat yang diterima baik dari atas maupun bawah.

Biasanya, retak tekan sering terjadi pada bangunan bertingkat atau yang memiliki lebih dari satu lantai. Ciri khas retakan ini adalah berbentuk lurus atau vertikal. Penyebabnya mungkin disebabkan oleh kolom ringbalk yang tidak mampu menyalurkan beban dengan baik.

Penting untuk memperbaiki retak tekan agar masalah yang tidak diinginkan tidak terjadi. Disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli guna memastikan agar integritas bangunan tetap terjaga.

2. Retak Susut (Shrinkage)

Retak susut merupakan jenis keretakan yang tidak berdampak signifikan pada struktur bangunan atau memiliki tingkat kerusakan yang kecil. Retak susut terbagi menjadi dua kategori, yaitu retak susut plastis dan retak susut kering.

Retak susut plastis terjadi akibat kontak antara dua material yang berbeda. Sementara itu, retak susut kering merujuk pada jenis retakan susut yang disebabkan oleh ketebalan plesteran semen yang berlebih.

Baca Juga :   √ Apa Itu Flat House? Pengertian, Kelebihan, Dan Kekurangannya

3. Retak Tarik

Jenis keretakan pada dinding yang dikategorikan sebagai “tarik” pada suatu bangunan disebabkan oleh penyusutan atau penurunan permukaan tanah. Penyusutan ini akan menarik bangunan di atasnya, yang dapat mengakibatkan timbulnya retakan atau pergeseran konstruksi pada struktur tersebut.

Retakan tarik dapat terjadi pada bangunan mana pun, baik yang berdiri di atas tanah yang bergerak maupun yang tetap.

“Pertanyaannya, bagaimana dampak dari retakan tarik pada bangunan?”

Dampak dari retakan tarik dapat bervariasi. Jika penurunan tanah terjadi secara serentak, dampaknya mungkin ringan. Namun, jika penurunan terjadi tidak serentak atau hanya pada titik tertentu, hal ini berpotensi merusak struktur dinding yang dapat memiliki dampak yang serius.

Ciri khas dari retakan ini adalah ukuran retakan yang besar di bagian atas dan kemudian menyempit ke arah bawah.

4. Retak Rambut

Retak rambut, yang juga dikenal sebagai retak non-struktural, merupakan jenis keretakan pada dinding yang memiliki ukuran sekecil sehelai rambut. Meskipun retakan ini tidak mempengaruhi struktur dinding, namun dapat mengganggu dari segi estetika, terutama jika kalian memperhatikan hal tersebut.

Penyebab Keretakan pada Dinding

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab retak pada dinding hunian, baik berasal dari faktor eksternal maupun internal. Berikut adalah beberapa penyebab umum retakan pada tembok rumah.

1. Lokasi Hunian

Lokasi tempat tinggal kalian dapat menjadi penyebab utama retakan pada tembok. Faktor lokasi berkaitan dengan kondisi tanah sebelum konstruksi tempat tinggal kalian dibangun. Sebagai contoh, jika tempat tinggal kalian sebelumnya berada di lahan sawah atau rawa, kemungkinan besar tanahnya akan cenderung basah.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika muncul retakan pada tembok hunian tersebut. Sebaliknya, pada tempat tinggal yang berlokasi di tanah kering, masalah retakan pada tembok jarang terjadi.

2. Dinding Hunian Berkualitas Rendah

Berikutnya, kualitas dinding hunian yang kurang baik dapat menjadi penyebab timbulnya keretakan pada tembok. Kualitas dinding ini dipengaruhi oleh pemilihan material saat pembangunan rumah.

Secara umum, rumah yang menggunakan material bata merah memiliki kualitas dinding yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan hebel atau bata ringan. Bata merah memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi daripada bata ringan.

3. Acian dan Plester Prosesnya Tidak Tepat

Ketika kalian sedang membangun dinding, penting untuk memastikan bahwa proses pengacian dilakukan dengan teliti dan tepat. Meskipun proses acian terlihat sederhana, namun jika tidak diterapkan dengan benar, dinding dapat dengan mudah mengalami retak.

Disarankan untuk melakukan plester ulang pada dinding yang telah berdiri dengan sempurna. Setelah plesteran merata dan kering, barulah dilakukan proses pengacian. Namun, seringkali tahap ini terlewatkan oleh tukang yang tergesa-gesa, yang dapat menyebabkan dinding mengalami retakan dalam waktu singkat.

4. Perhitungan Campuran Bahan Bangunan Tidak Tepat

Proses pembangunan rumah melibatkan penggunaan berbagai macam bahan untuk menciptakan struktur yang berkualitas. Jika pencampuran dan penggunaan bahan bangunan dilakukan tanpa perencanaan yang matang, dan tidak memperhitungkan dengan baik, maka dinding dapat dengan mudah mengalami retakan.

Baca Juga :   √ Ukuran Ring Balok Rumah 1 Lantai Paling Ideal dan Tepat

Cara Menghindari Tembok Retak

Menjaga ketahanan tembok rumah merupakan langkah penting dalam merawat dinding tempat tinggal kalian. Retakan pada tembok bukan hanya berdampak pada aspek estetika, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah struktural yang serius. Bagaimana cara menghindari terjadinya retakan pada tembok? Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu kalian menjaga agar tembok rumah tetap kokoh dan tahan lama.

1. Konstruksi yang Tepat

Pertimbangkan untuk menggunakan bahan konstruksi berkualitas tinggi dan mempercayakan pekerjaan kepada kontraktor yang terpercaya. Penggunaan bahan bangunan yang kuat dan penerapan metode konstruksi yang benar adalah langkah awal yang krusial untuk mencegah terjadinya retakan pada tembok.

2. Perencanaan Drainase yang Baik

Drainase yang tidak baik dapat menyebabkan tanah menjadi lembab, yang dapat berdampak pada kerusakan fondasi rumah. Pastikan sistem drainase di sekitar rumah kalian beroperasi dengan baik untuk mencegah terjadinya kelebihan air yang bisa merendam tanah di sekitar pondasi.

3. Pemeliharaan Tanah yang Tepat

Jika rumah kalian berlokasi di daerah dengan tanah yang sering mengalami pergerakan, pertimbangkan untuk melakukan pemeliharaan tanah. Hal ini dapat mencakup penerapan teknik khusus atau penanaman tanaman penutup tanah guna menjaga stabilitas tanah di sekitar rumah kalian.

4. Pemasangan Pekerjaan Struktural yang Profesional

Pekerjaan struktural, seperti pemasangan jendela, pintu, atau tata letak dinding, sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman. Kesalahan dalam pemasangan dapat menghasilkan tekanan tambahan pada tembok, yang dapat menyebabkan retakan.

5. Pemantauan dan Perbaikan Tepat Waktu

Lakukan pemantauan rutin pada dinding dan fondasi rumah kalian. Apabila kalian menemukan tkalian-tkalian retak atau kerusakan, segera lakukan perbaikan. Membiarkan retakan berkembang hanya akan membuat masalah menjadi lebih sulit diatasi di masa mendatang.

6. Pemilihan Bahan Bangunan yang Fleksibel

Pertimbangkan untuk menggunakan bahan bangunan yang memiliki elastisitas tinggi, terutama jika kalian tinggal di daerah yang sering mengalami fluktuasi suhu ekstrem. Bahan-bahan ini mampu menanggulangi pergerakan struktural tanah tanpa merusak tembok.

7. Pelapis dan Penahan Air yang Tepat

Melindungi tembok dari dampak air hujan sangatlah penting. Gunakan pelapis tembok yang tahan air dan pastikan sistem saluran air hujan di rumah kalian berfungsi dengan baik. Mengurangi kontak langsung dengan air merupakan langkah kunci untuk mencegah retakan pada tembok, karena air dapat merusak integritas struktural tembok.

8. Perawatan Berkala

Lakukan perawatan rutin pada tembok eksterior rumah kalian, termasuk pengecatan dan perbaikan jika diperlukan. Menambahkan lapisan pelindung tambahan dapat membantu menjaga integritas tembok seiring berjalannya waktu.

Cara Mengatasi Tembok Retak

Jika kalian menghadapi tembok yang retak, berbagai metode di bawah ini dapat kalian terapkan untuk memperbaikinya. Berikut adalah pembahasannya.

Baca Juga :   Cat Tembok Tanpa Plamir, Apakah Bisa? Berikut Ulasanya

1. Gunakan Kuas dan Roll Cat

Untuk hasil yang lebih maksimal, kalian dapat menggunakan kuas dan roll cat. Kuas dapat digunakan untuk mengecat bagian-bagian yang sulit dijangkau, sementara roll cat dapat digunakan untuk mengecat area yang lebih luas dengan lebih cepat.

2. Lapisan Pelindung

Setelah proses pengecatan selesai, pertimbangkan untuk menambahkan lapisan pelindung. Lapisan ini dapat membantu melindungi cat dari paparan cuaca ekstrem dan memperpanjang masa tahan cat pada tembok.

3. Perawatan Berkala

Agar tembok tetap terjaga, lakukan perawatan berkala. Periksa kondisi tembok secara rutin, dan jika terdapat retakan kecil, segera perbaiki dengan tindakan yang diperlukan sebelum masalah semakin memburuk. Perawatan berkala dapat memastikan tembok tetap kokoh dan estetis.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dengan teliti, kalian dapat berhasil memperbaiki tembok yang retak dan menjaga keindahan rumah kalian.

4. Terapkan Cat Plamir

Langkah berikutnya dalam mengatasi tembok yang mengalami retak adalah dengan menggunakan cat plamir sebagai dasar. Cat ini memiliki fungsi khusus, tidak hanya sebagai pewarna, tetapi juga untuk meratakan permukaan tembok sebelum diaplikasikan cat warna. Proses ini sangat penting karena lapisan cat plamir dapat membantu menghindari terbentuknya retakan pada tembok.

5. Pemantapan Akhir

Tahapan terakhir ini memegang peran kunci dalam menangani keretakan pada tembok. kalian perlu melakukan proses amplas ulang pada tembok untuk mendapatkan hasil yang halus dan merata. Setelah itu, kalian dapat melanjutkan dengan proses pengecatan kembali agar tembok tampak sempurna.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara hati-hati, kalian dapat berhasil mengatasi masalah retakan pada tembok dan mengembalikan penampilan tembok menjadi lebih baik.

BACA JUGA :

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, pertanyaan “Apa Itu Retak Dinding?” mengarah pada pemahaman tentang berbagai masalah dan perawatan yang berkaitan dengan retakan pada tembok rumah.

Retakan dinding dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan suhu, pergerakan tanah, atau kesalahan konstruksi. Penting untuk mengidentifikasi jenis retakan dan menyadari tkalian-tkalian masalah struktural yang lebih serius.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi retakan dinding, kalian dapat menjaga kekokohan dan keindahan rumah kalian.

Lakukan perawatan secara teratur dan konsisten untuk mencegah masalah lebih lanjut dan memastikan bahwa tembok rumah tetap kokoh dan tahan lama.

Semoga artikel finoo.id ini memberikan wawasan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan keberlangsungan hunian kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *