Apa Itu Bekisting Balok

√ Apa Itu Bekisting Balok? Untuk Struktur Bangunan Yang Tepat

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Bekisting Balok? Untuk Struktur Bangunan Yang Tepat. Penggunaan bekisting (formwork) telah menjadi suatu keharusan saat kalian sedang membangun sebuah struktur. Meskipun bersifat sementara, bekisting yang baik akan signifikan memengaruhi kualitas bangunan yang akan berdiri. Salah satu jenis bekisting yang perlu kalian ketahui adalah bekisting balok. Bagaimana kontribusi proses ini terhadap struktur bangunan? Berikut adalah penjelasannya.

Beton yang berkualitas sangat penting untuk menciptakan struktur bangunan yang kokoh. Dalam pembuatan struktur bangunan, teknologi bekisting memainkan peran kunci. Meskipun bekisting hanya bersifat sementara, namun hal ini krusial untuk menahan beban kerja.

Kemajuan teknologi dalam industri konstruksi telah membawa perubahan besar dalam teknik pembangunan, memberikan kemudahan dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi.

Dalam berbagai situasi, kalian pasti akan menemui penggunaan bekisting, salah satunya adalah bekisting balok.

Apa Itu Bekisting Balok?

Bekisting balok merupakan kategori bekisting yang dirancang dengan menggunakan balok. Penggunaan jenis bekisting ini sudah umum di banyak proyek, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.

Sebelumnya, kami telah membahas konsep umum mengenai bekisting. Artikel ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya, yaitu pemaparan lebih mendalam mengenai jenis bekisting yang dikenal sebagai bekisting tipe balok.

Jika kalian masih belum memahami definisi sebenarnya dari bekisting secara umum, penjelasan lengkapnya dapat ditemukan dalam artikel kami yang berjudul “Mengenal Bekisting: Pengertian Sampai Jenisnya”.

Kombinasi dengan bekisting kolom

Setiap proyek konstruksi memanfaatkan bekisting guna mencapai daya tahan konstruksi yang optimal. Dalam upaya mempercepat proses pembangunan, diperlukan penggunaan bekisting khusus, salah satunya adalah bekisting kolom.

Penggunaan bekisting balok dan kolom secara bersamaan bertujuan untuk membangun struktur bangunan yang lebih terstruktur dan kokoh. Keduanya memiliki peran yang sangat penting, sehingga tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik karena keduanya bekerja sebagai satu kesatuan.

Lalu, apa saja material yang digunakan dalam pembuatan bekisting ini? Untuk proyek pembangunan seperti gedung, bahan yang umumnya digunakan adalah jenis kayu kelapa atau glugu.

Baca Juga :   Pengertian Plat Lantai: Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Terdiri dari apa saja?

Eksekusi bekisting balok melibatkan beberapa penunjang yang mendukung prosesnya. Berikut adalah komponen-komponen yang terlibat dalam struktur bekisting balok:

  1. Penyangga Balok disertai Scaffolding Frame:
    Penyangga balok berperan sebagai pendukung struktural untuk menjaga agar balok tetap dalam posisi yang tepat selama proses pembentukan dan pengerasan. Scaffolding frame juga digunakan sebagai kerangka penyangga tambahan yang memberikan stabilitas pada bekisting balok.
  2. Tembereng:
    Tembereng merupakan elemen yang digunakan sebagai penahan pada bagian sisi bekisting balok. Fungsinya adalah mencegah pergeseran bekisting saat beton sedang dikonkritkan dan mengeras. Tembereng membantu memastikan bahwa bentuk balok tetap sesuai dengan desain yang diinginkan.
  3. Suri-suri:
    Suri-suri adalah material kayu yang ditempatkan sebagai alas atau penopang di bawah bekisting balok. Kayu jenis ini biasanya digunakan dalam dua profil yang digabungkan untuk menciptakan kekuatan yang optimal. Suri-suri berperan penting dalam memberikan dukungan dan stabilitas terhadap bekisting balok selama proses konstruksi.

Setiap komponen ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan struktur bekisting balok yang kuat dan stabil, memastikan bahwa proses pembentukan beton berjalan dengan baik dan menghasilkan konstruksi yang berkualitas tinggi.

Jenis-Jenis Bekisting Balok

Bekisting balok dan pelat merupakan suatu rangkaian pembatas yang terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk tiang-tiang vertikal, elemen horisontal, dan unsur diagonal. Fungsinya sangat krusial, yaitu memberikan dukungan yang diperlukan agar beton tidak mengalami kejatuhan atau deformasi selama proses pengeringan dan pengerasan.

Dalam kategori bekisting balok, terdapat dua jenis utama, yaitu:

  1. Bekisting Balok Tunggal (Single Formwork):
    Jenis ini hanya memiliki satu lapisan pembatas yang membentuk struktur pembatas untuk membentuk balok. Bekisting balok tunggal umumnya lebih sederhana dalam desainnya, tetapi tetap efektif dalam menyokong proses pembentukan beton.
  2. Bekisting Balok Gkalian (Double Formwork):
    Bekisting balok gkalian memiliki dua lapisan pembatas yang saling bersentuhan. Hal ini menciptakan struktur pembatas yang lebih kompleks dan memberikan kestabilan ekstra pada pembentukan balok. Meskipun lebih canggih dalam desain, bekisting balok gkalian cenderung sedikit lebih mahal dibandingkan dengan bekisting balok tunggal.

Baik bekisting balok tunggal maupun bekisting balok gkalian, keduanya memegang peran penting dalam menyokong beton selama proses pembentukan. Pemilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik proyek konstruksi, dengan pertimbangan biaya yang mungkin menjadi faktor yang perlu diperhitungkan. Dengan penggunaan yang tepat, bekisting balok ini menjadi pondasi yang solid untuk mendapatkan hasil konstruksi yang kuat dan terstruktur dengan baik.

Baca Juga :   √ Biaya Pasang Plafon Kamar 3x3 Terbaru : Material & Tenaga

Cara pasang bekisting balok

Proses pemasangan bekisting kali menggunakan teknik konvensional dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tentukan Tkalian Elevasi Pinjaman pada Kolom Struktur:
    Langkah pertama adalah menentukan tkalian elevasi pinjaman pada kolom struktur. Tkalian ini berfungsi sebagai acuan untuk menentukan elevasi balok. Pengukuran dan penkalianan yang akurat pada tahap awal ini penting untuk hasil yang tepat.
  2. Atur Scaffolding di Antara Dua Bekisting Kolom:
    Scaffolding diatur di antara dua bekisting kolom. Fungsi utama scaffolding adalah sebagai penyangga untuk bekisting balok yang akan dipasang nantinya. Stabilitas scaffolding menjadi kunci dalam mendukung proses selanjutnya.
  3. Pasang Gelagar Balok:
    Gelagar balok dipasang dengan presisi di antara dua bekisting kolom. Gelagar ini akan menjadi elemen utama yang mendukung bekisting balok pada bagian atasnya.
  4. Pasang Kayu Suri-suri:
    Kayu suri-suri dipasang dengan cara menumpu di atas teras kayu gelagar. Pemasangan dilakukan dengan cara dipaku kuat untuk memastikan kestabilan dan dukungan yang cukup pada bekisting balok.
  5. Pasang Bodeman pada Bagian Bawah:
    Bodeman dipasang pada bagian bawah sebagai elemen penopang tambahan untuk memastikan kestabilan bekisting selama proses pengecoran.
  6. Atur Kembali Elevasi Bodeman Jika Diperlukan:
    Jika diperlukan, elevasi bodeman diatur kembali untuk memastikan kesesuaian dengan rencana elevasi. Scaffolding dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
  7. Mulai Rangkai Besi Tulangan Balok di Bagian Atas Bodeman:
    Rangkaian besi tulangan balok mulai dirangkai di bagian atas bodeman. Proses ini melibatkan penempatan dan pengikatan besi tulangan sesuai dengan desain struktural yang direncanakan.
  8. Pasang Tembereng pada Sisi Kiri dan Kanan:
    Tembereng dipasang pada sisi kiri dan kanan bekisting. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa bekisting tidak bergeser selama proses pengecoran beton.

Langkah-langkah ini menggambarkan secara umum proses konvensional pemasangan bekisting kali, di mana kepresisian, kestabilan, dan perhatian terhadap detail menjadi kunci utama untuk memastikan hasil yang baik pada struktur konstruksi balok.

Baca Juga :   √ Harga Borongan Pasang Atap Asbes Per Meter Terbaru

Kelebihan dan Kekurangan Bekisting Balok

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari bekisting balok yang perlu diketahui, antara lain :

Kelebihan Bekisting Balok:

  1. Pemasangan Mudah dan Cepat:
    Pemasangan bekisting balok relatif mudah dan cepat. Teknik ini memungkinkan para pekerja konstruksi untuk memasangnya dengan efisien, menghemat waktu dalam proses konstruksi.
  2. Ukuran Disesuaikan:
    Ukuran bekisting dapat disesuaikan dengan ukuran balok yang akan dibuat. Fleksibilitas ini memungkinkan penyesuaian yang presisi sesuai dengan desain struktural yang diinginkan.
  3. Efisien untuk Gedung Tinggi:
    Penggunaan bekisting balok sering ditemui dalam pembangunan gedung-gedung tinggi karena teknik ini terbukti efisien dalam pengerjaannya. Penerapan yang efisien dapat menghasilkan konstruksi yang stabil dan terstruktur dengan baik.

Kekurangan Bekisting Balok:

  1. Tidak Cocok untuk Bentuk Kompleks:
    Teknik ini tidak cocok untuk digunakan pada struktur bangunan dengan bentuk yang kompleks, seperti tangki atau silinder. Bekisting balok lebih tepat digunakan pada bangunan dengan struktur relatif sederhana.
  2. Membutuhkan Banyak Tenaga Kerja dan Waktu:
    Untuk membuat bekisting balok yang besar, seringkali diperlukan banyak tenaga kerja dan waktu yang relatif lama. Ini dapat menjadi tantangan, terutama pada proyek-proyek yang memiliki skala besar dan membutuhkan banyak balok.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan tersebut, penggunaan bekisting balok dapat dioptimalkan pada proyek-proyek konstruksi yang memerlukan kecepatan pemasangan dan efisiensi kerja, terutama pada bangunan dengan struktur yang relatif sederhana.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan memahami apa itu bekisting balok, kita dapat mengapresiasi peran pentingnya dalam proses konstruksi. Dengan menggunakan teknologi bekisting balok yang tepat, konstruksi bangunan dapat dilakukan dengan efisien dan menghasilkan struktur yang kuat dan terstruktur dengan baik.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Bekisting Balok? Untuk Struktur Bangunan Yang Tepat. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimkasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *