Apa Itu MRO

√ Apa Itu MRO? Fungsi, Jenis & Tahapan Prosesnya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu MRO? Fungsi, Jenis & Tahapan Prosesnya. Untuk masyarakat umum, istilah MRO (maintenance, repair, operation) mungkin kurang dikenal. Namun, bagi pelaku industri, MRO menjadi inti dari kelancaran operasional perusahaan. Aktivitas MRO, yang mencakup perawatan, perbaikan, dan operasi, merupakan elemen kunci yang mendukung berjalannya perusahaan. Jika kalian adalah seorang pengusaha yang ingin memulai dan menjadi distributor bahan bangunan, bergabunglah dengan Bukabangunan untuk mendapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik.

Hampir semua industri, terutama yang berskala besar, memiliki sistem MRO. Ini melibatkan berbagai sektor seperti pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, manufaktur, serta industri digital dan perbankan. Tanpa perencanaan yang baik, operasional perusahaan dapat terganggu, mengakibatkan kegagalan produksi dan kerugian finansial.

Sistem MRO biasanya terkait erat dengan aspek teknis dalam proses produksi industri. Oleh karena itu, urusan MRO melibatkan penggunaan produk khusus yang berfungsi untuk perawatan, perbaikan, dan operasi. Apa saja alat dan tahapan proses MRO? Berikut penjelasannya.

Apa Itu MRO?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, MRO merupakan produk perusahaan yang memerlukan perawatan, perbaikan, dan pemeliharaan agar dapat beroperasi di lingkungan perusahaan tersebut.

Dalam proses pengadaan, terdapat dua jenis investasi, yaitu aset yang memiliki Return on Investment (ROI) tinggi. Sementara itu, MRO cenderung lebih terkait dengan aset atau barang yang memiliki nilai rendah. Oleh karena itu, barang-barang ini lebih bersifat konsumsi yang melibatkan banyak pihak.

Karena melibatkan konsumsi oleh berbagai pihak, proses pengadaannya dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Setiap divisi berhak untuk ikut serta dalam pengadaan dengan persetujuan dari supervisor masing-masing. Hal ini dilakukan karena supervisor perlu mengetahui kebutuhan dan harga yang diajukan oleh setiap divisi.

Fungsi MRO

Setelah memahami pengertiannya, perusahaan perlu memiliki pemahaman terhadap berbagai fungsi yang dimilikinya, yaitu:

1. Mampu Mengidentifikasi Produk

Setiap perusahaan umumnya memiliki spesifikasi produk yang beragam. Oleh karena itu, pentingnya fungsi maintenance, repair, dan operation untuk mengamati serta mengidentifikasi produk tersebut.

Tidak hanya itu, perlu juga mempertimbangkan pemasok yang menyuplai barang ke perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa kualitas produk yang diterima dari pemasok sesuai dengan stkalianr perusahaan. Selain itu, hal ini juga membantu memastikan bahwa tidak ada biaya yang dianggap sia-sia.

Baca Juga :   √ Apa itu NJOP? Fungsi serta Cara Menghitungnya Lengkap

2. Memilih Supplier atau Vendor

Fungsi kedua yang tak kalah penting adalah bagaimana mencari penyedia layanan yang tepat untuk perusahaan. Setiap penyedia layanan tentunya memiliki kapasitas dan kualitas yang berbeda.

Oleh karena itu, pemilihan penyedia layanan harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar dapat sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih penyedia layanan meliputi:

  • Keberadaan penyedia layanan atau vendor yang resmi.
  • Biaya penawaran yang diajukan masih sesuai dengan anggaran perusahaan.
  • Kemudahan dalam proses pembayaran.

Apa Saja Produk MRO?

Dikarenakan setiap industri pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda, maka kebutuhan akan produk MRO pada setiap industri juga akan bervariasi. Meskipun demikian, beberapa industri mungkin memiliki kebutuhan MRO yang serupa dengan industri lainnya.

Hal ini disebabkan karena beberapa produk MRO kadang-kadang disebut sebagai bahan baku tidak langsung, karena fungsinya mendukung operasional perusahaan. Hal ini berbeda dengan bahan baku langsung yang digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi suatu perusahaan. Berikut adalah klasifikasi produk-produk MRO secara sederhana.

1. Alat ukur

Produk MRO pertama yang dapat diklasifikasikan berkaitan dengan pengukuran. Produk ini bervariasi mulai dari yang sederhana seperti meteran hingga yang lebih canggih dan kompleks seperti alat pengukur tekanan atau tachometer yang mengukur putaran.

Beberapa industri tertentu, seperti industri perkebunan kelapa sawit, bahkan membutuhkan alat pengukur khusus untuk menguji kemurnian zat yang digunakan, misalnya untuk mengukur kemurnian minyak kelapa sawit mentah yang diproses di pabrik.

2. Perkakas

Perkakas, mulai dari perkakas tangan yang ringan hingga perkakas berukuran besar, tentu diperlukan dalam sistem MRO, terutama dalam aspek perawatan dan perbaikan. Perkakas tangan ringan seperti kunci shock, palu, obeng, dan masking tape memiliki peran penting dalam menjaga atau memperbaiki mesin.

Perkakas berukuran besar, seperti gerinda berdiri dan bor listrik bertenaga tinggi, juga memegang peran krusial dalam sistem MRO.

3. Bahan dan Alat Konstruksi

Bahan konstruksi seperti pasir, semen, dan cat plafon ternyata tidak hanya diperlukan oleh industri konstruksi itu sendiri. Meskipun tidak langsung terlibat dalam alat produksi, bahan konstruksi dapat termasuk dalam kategori produk MRO. Hal ini karena proses produksi seringkali terjadi di dalam suatu ruang.

Dalam situasi kebocoran ruang atau ekspansi ruang produksi, kebutuhan akan semen, berbagai jenis pasir, cat tahan air, keramik, hingga plafon menjadi sangat penting. Oleh karena itu, alat-alat konstruksi seperti pacul, sekop, dan sendok semen juga dapat diklasifikasikan sebagai produk-produk yang diperlukan dalam sistem MRO.

Baca Juga :   Pengertian Aki Motor: Fungsi, Jenis & Cara Kerjanya

4. Kelistrikan

Produk-produk kelistrikan yang termasuk yang paling sederhana, seperti fitting lampu, kabel, saklar, sekring, dan steker, tentu saja dapat dikategorikan sebagai produk MRO. Ini karena selain berperan sebagai penunjang operasional, seperti pada kompresor dan mesin las, beberapa peralatan kelistrikan seperti dinamo, genset, bahkan menjadi tulang punggung dalam proses produksi.

5. Komponen Mesin

Bagi mereka yang tertarik terlibat dalam industri manufaktur komponen mesin yang memiliki sifat fast moving, seperti roda, as, piston, dan gerigi rantai, tentu perlu dimasukkan dalam daftar produk MRO. Hal ini karena ketika kalian menyuplai barang-barang tersebut, kalian dapat langsung melakukan penggantian jika terjadi masalah pada mesin, tanpa harus menunggu teknisi datang.

Perbaikan yang cepat dalam fasilitas produksi tentu akan memberikan manfaat signifikan bagi kelancaran operasional. Dengan demikian, waktu henti akibat masalah pada mesin dapat diminimalkan dan kerugian produksi dapat ditekan.

6. Komponen Mekanikal Kecil dan Fastener

Selain komponen mesin, penting juga untuk memastikan ketersediaan komponen mekanikal kecil seperti baut, mur, sekrup, hingga paku dalam pabrik. Tentu saja, kalian tidak ingin situasi di mana satu baut lepas dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan menghambat produksi dalam jangka waktu yang lama.

7. Pipa dan Selang

Pipa dan selang dapat termasuk ke dalam kategori produk MRO, terutama dalam industri-industri besar yang tidak hanya berhubungan dengan substansi cair. Hal ini karena produksi pabrik umumnya menghasilkan limbah, dan penanganan limbah yang efektif memerlukan sistem perpipaan dan penyaluran yang baik.

8. Kendaraan dan Produk Pendukungnya

Baik untuk kebutuhan operasional maupun produksi kendaraan, perlu diikutsertakan dalam klasifikasi sistem MRO. Ini mencakup kendaraan produksi seperti ekskavator, traktor, hingga motor. Oleh karena itu, perlu memastikan sistem perawatan pada kendaraan, seperti kebutuhan oli, pasokan bahan bakar, dan komponen-komponen fast moving, termasuk dalam sistem MRO perusahaan.

9. Produk MRO Non Teknis

Karena kegiatan operasional tidak hanya terbatas pada mesin atau di pabrik, tetapi juga dilakukan oleh manusia di kantor, beberapa industri telah memasukkan kebutuhan alat tulis kantor, seperti kertas, pulpen, pencetak, hingga komputer, ke dalam sistem MRO perusahaan.

10. Alat Keamanan

Produk MRO non-teknis lainnya yang saat ini mulai dimasukkan dalam sistem adalah alat-alat keamanan, seperti helm, rompi, dan sepatu keamanan. Hal ini disebabkan sejumlah industri kini menerapkan stkalianr keamanan, kesehatan, dan lingkungan yang ketat yang perlu diikuti.

Tidak hanya itu, keberadaan alat keamanan dalam aktivitas operasional dan produksi juga sangat penting untuk melindungi para pekerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Baca Juga :   Pengertian Kumparan: Fungsi, Jenis dan Contoh Penggunaan

Tahapan Proses MRO

Setelah mengetahui produk-produk umum yang digunakan dalam proses MRO, kini penting untuk memahami tahapan proses MRO yang umumnya dilakukan di perusahaan. Secara umum, kegiatan MRO diawasi oleh divisi pengadaan barang dari perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut, berikut penjelasan selengkapnya!

1. Identifikasi Kebutuhan

Meskipun dipimpin oleh divisi pengadaan, tahap awal dalam proses MRO dimulai dari masing-masing divisi yang bertugas mengidentifikasi seluruh kebutuhan yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar dan efisien. Proses identifikasi kebutuhan ini kemudian dihimpun oleh divisi pengadaan, yang berperan sebagai penyelenggara keseluruhan. Untuk bisnis dengan skala yang lebih kecil, mungkin memungkinkan untuk melakukan identifikasi kebutuhan barang MRO secara independen.

2. Proses Pengadaan Barang

Setelah masing-masing divisi menyerahkan daftar kebutuhannya, tim pengadaan akan memulai proses pengadaan barang. Langkah ini umumnya melibatkan penyelenggaraan tender dengan pemasok atau penunjukan langsung, tergantung pada jenis kerja sama yang telah dibangun. Misalnya, jika sudah ada kerja sama jangka panjang untuk pengadaan barang MRO, penunjukan langsung dapat menjadi opsi yang efisien.

3. Penggunaan Barang

Setelah barang-barang dari proses pengadaan tiba di perusahaan, divisi pengadaan akan mendistribusikannya ke masing-masing divisi sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Penting dicatat bahwa penggunaan barang MRO biasanya memerlukan izin dari divisi pengadaan dan kepala divisi terkait. Namun, dalam situasi di mana barang MRO bersifat mendesak, penggunaan dapat dilakukan tanpa izin terlebih dahulu untuk memastikan kelancaran operasional.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa MRO, atau Maintenance, Repair, Operation, merupakan suatu konsep penting yang merangkum berbagai kegiatan perawatan, perbaikan, dan operasional yang mendukung kelancaran berbagai industri.

Dengan penerapan yang baik, sistem MRO dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga operasional perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan kinerja berbagai fasilitas dan peralatan.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai apa itu MRO dan penerapannya secara efektif dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan dan keberlanjutan sebuah perusahaan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu MRO? Fungsi, Jenis & Tahapan Prosesnya.. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *