Finoo.id – √ Apa Itu Angkur? Fungsi, Jenis dan Cara Memasangnya. Angkur merupakan salah satu elemen yang vital dalam pembangunan suatu struktur. Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin masih asing. Angkur sebenarnya digunakan sebagai alat untuk mengalihkan beban dari bagian struktur bangunan atau non-struktur beton. Untuk memahami lebih lanjut tentang angkur dan betapa penting peranannya dalam konstruksi bangunan, mari kita simak pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Angkur?
Salah satu peralatan atau material yang sering dipakai dalam pembuatan konstruksi adalah angkur. Meskipun cukup umum digunakan dalam industri konstruksi, material ini seringkali kurang dikenal oleh masyarakat umum.
Angkur, juga dikenal sebagai baut penyangga, adalah baut terbuat dari baja yang berfungsi sebagai perantara untuk memindahkan beban dari bagian struktur bangunan atau non-struktur ke beton. Saat digunakan, angkur akan ditanamkan ke dalam beton yang menjadi dasar konstruksi. Kemudian, bagian struktur bangunan atau non-struktur akan terhubung dengan erat pada angkur ini. Setelah terpasang dengan baik, beban akan dialihkan ke beton.
Baut ini dirancang secara khusus untuk menahan beban yang berat. Oleh karena itu, ukurannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dan cenderung lebih besar.
Teknik pemasangan angkur telah mengalami perkembangan seiring waktu. Awalnya, angkur dipasang menggunakan metode cast in place (ditanam saat beton masih basah). Namun, sekarang ini, angkur dipasang menggunakan metode post installed (dipasang setelah beton mengeras), yang membuat proses pengerjaan bangunan menjadi lebih mudah.
Kehadiran angkur dapat dikatakan sangat penting dalam konstruksi. Jika material yang digunakan tidak sesuai atau perhitungannya tidak tepat, beton bisa mengalami keretakan (breakout concrete) karena tidak mampu menahan struktur bangunan. Akibatnya, bagian beton bisa terangkat ke permukaan.
Fungsi Angkur Baja
Angkur baja memiliki berbagai fungsi penting dalam proses konstruksi atau pembangunan. Salah satu fungsi utamanya adalah memberikan stabilitas pada struktur konstruksi dengan mengaitkan material-material konstruksi seperti tiang, kolom, dinding, balok ke dalam beton, atau material lainnya. Dengan demikian, angkur baja membantu mencegah gesekan yang tidak diinginkan yang dapat mengancam keamanan struktur bangunan.
Selain itu, angkur baja juga bertugas untuk mendistribusikan beban secara merata guna mengurangi tekanan pada titik-titik tertentu. Ini dapat mencegah kegagalan struktural seperti retakan atau runtuhnya bagian bangunan. Dengan adanya angkur baja, elemen-elemen konstruksi dapat terhubung dengan baik dan bekerja sebagai satu kesatuan yang kuat.
Tidak hanya digunakan dalam konstruksi bangunan, angkur baja juga memainkan peran penting dalam dekorasi rumah. Angkur baja bisa dipakai untuk memasang aksesori atau hiasan rumah seperti lampu gantung, rak dinding, atau ornamen lainnya. Tentunya, ini sangat membantu dalam menciptakan tampilan estetik yang baik di dalam maupun di luar rumah.
Cara Kerja Angkur
Lalu, bagaimana cara kerja dari masing-masing jenis angkur tersebut? Terdapat 3 cara kerja angkur yang umum digunakan, yaitu:
- Angkur dengan cara kerja friction akan menciptakan gaya gesek antara media aplikasi dengan angkur yang dipasang. Ketika angkur dikencangkan, material akan mengembang sehingga angkur menekan ke media aplikasi, menciptakan gaya gesek. kalian dapat membayangkan seperti ketika kalian menggenggam balon. Sebelum balon mengembang, akan mudah dilepaskan dari genggaman kalian. Namun, ketika balon mulai mengembang dan menekan tangan, akan sulit dilepaskan.
- Angkur undercut bekerja dengan cara “locking”. Angkur jenis ini biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu baut dan selongsong. Angkur undercut memiliki ciri-ciri seperti adanya kepala pada ujung baut yang lebih besar, berfungsi sebagai penekan selongsong. Hal ini membuat selongsong mengembang dan mengunci, mencegah angkur keluar dari media aplikasi.
- Angkur bounding bekerja dengan cara mengikat bolt dengan media aplikasi. Simplifikasi dari angkur ini adalah seperti lem pada umumnya, namun dengan daya lekat yang sangat kuat sehingga sering digunakan pada konstruksi beton maupun baja.
Jenis-Jenis Angkur
Dalam proses konstruksi bangunan, angkur memegang peran penting dalam meningkatkan kekuatan struktur dan menyatukan komponen lain dengan beton. Dalam penggunaannya, terdapat dua jenis angkur yang sering digunakan, yakni cast in place dan post installed. Kedua jenis angkur ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada spesifikasi dan kebutuhan proyek konstruksi yang sedang dilakukan. Di bawah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kedua jenis angkur tersebut.
1. Cast in Place
Angkur tipe ini dipasang saat beton masih basah dan belum mengeras. Cara pemasangannya adalah dengan menempatkan angkur di dalam cetakan beton sebelum proses pengecoran dilakukan. Setelah beton mengeras, angkur akan terkunci pada beton dan siap digunakan.
Keunggulan dari angkur tipe ini terletak pada kekuatannya yang lebih baik, karena terhubung secara langsung dengan beton. Terdapat empat jenis angkur cast in place yang umum ditemui di pasaran, yaitu baut berkepala heksagonal, baut L, baut J, dan stud berkepala (headed stud) yang dilas pada plat dasar.
Biasanya, konstruksi besar lebih sering menggunakan baut berkepala heksagonal karena mampu menangani beban yang lebih besar daripada baut L dan baut J. Meskipun penggunaan angkur umumnya terbatas pada bangunan baru, namun dapat digunakan dalam berbagai jenis konstruksi dari skala kecil hingga besar, baik sebagai penopang pada plat dasar maupun sebagai pengait.
2. Post Installed
Angkur tipe ini dipasang setelah beton mengeras dan siap digunakan. Cara pemasangannya adalah dengan mengebor lubang di beton dan memasukkan angkur ke dalamnya. Selanjutnya, angkur akan diikat menggunakan bahan kimia atau mekanik untuk memastikan kekuatan maksimal.
Jenis angkur ini mudah dipasang dan dapat digunakan pada beton yang sudah ada, sehingga prosesnya bisa dilakukan dengan lebih optimal. Terdapat lima jenis angkur post installed yang umumnya digunakan dalam konstruksi, di antaranya:
- Angkur perekat (Adhesive anchor)
- Angkur undercut (Undercut anchor)
- Angkur ekspansi (Expansion anchor)
- Angkur terkontrol puntir (Stud-type torque-controlled anchor)
- Angkur self-drilling (Self-drilling anchor)
Angkur post installed dibagi menjadi dua jenis berdasarkan prinsip pemasangannya, yaitu angkur mekanis dan angkur terikat (bonded anchor). Angkur mekanis bekerja menggunakan prinsip mekanis dan terdiri dari dua jenis baut jangkar, yaitu ekspansi dan undercut, yang memanfaatkan gaya gesekan antara baut dan beton.
Sementara itu, angkur terikat merupakan jenis baut yang dilengkapi dengan perekat tambahan agar dapat menempel kuat pada beton. Terdapat dua jenis angkur terikat, yaitu angkur perekat dan angkur yang diisi dengan pasta semen. Angkur perekat memerlukan bahan kimia perekat untuk pemasangannya agar dapat melekat dengan kuat pada beton, sedangkan angkur yang diisi dengan pasta semen dilengkapi dengan pasta yang berfungsi sebagai perekat dan pengikat baut pada beton.
Cara Memasang Angkur Baja (Dynabolt)
Angkur baja atau dynabolt merupakan salah satu jenis angkur yang sering dipakai dalam konstruksi. Angkur ini berguna untuk meningkatkan hubungan antara berbagai jenis material seperti besi, kayu, atau struktur lain dengan beton. Untuk memasang angkur baja dengan baik dan benar, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah cara memasang angkur baja.
1. Tentukan Lokasi dan Ukuran Angkur
Pastikan lokasi pemasangan telah diukur dengan tepat dan sesuai dengan gambar rencana konstruksi. Tentukan ukuran angkur yang akan dipasang, termasuk panjang dan diameter angkur. Pastikan juga ukuran angkur yang dipilih sesuai dengan beban dan kondisi lingkungan sekitar. Hal ini sangat penting untuk memastikan angkur dapat berfungsi optimal dan memiliki daya tahan yang baik.
2. Gunakan Bor Beton untuk Membuat Lubang
Selanjutnya, pastikan bahwa ukuran bor yang digunakan sesuai dengan ukuran angkur yang akan dipasang. Penggunaan bor beton harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada beton sekitarnya.
Jika terbentuk debu selama proses pengeboran, pastikan untuk membersihkannya agar angkur dapat terpasang dengan baik. Setelah lubang selesai dibuat, pastikan untuk membersihkan sisa-sisa debu dan partikel beton agar angkur dapat terpasang dengan kuat dan sesuai pada posisinya.
3. Bersihkan Debu dan Kotoran di Dalam Lubang
Setelah melakukan pengeboran dengan bor beton, langkah berikutnya adalah membersihkan debu dan kotoran yang terdapat di dalam lubang. Ini sangat penting dilakukan agar angkur dapat terpasang dengan kuat dan untuk mencegah kerusakan pada konstruksi.
Gunakan sikat kawat untuk membersihkan bagian dalam lubang dengan hati-hati hingga tidak ada debu atau kotoran yang tersisa. Pastikan juga bahwa permukaan dalam lubang sudah benar-benar kering sebelum memasang angkur.
4. Masukkan Angkur ke Dalam Lubang Beton
Setelah lubang beton bersih, masukkan angkur ke dalamnya. Pastikan angkur masuk sepenuhnya dengan kedalaman yang sesuai dengan ukurannya. Sebelum dimasukkan, pastikan angkur telah dibersihkan dari kotoran dan debu yang menempel pada permukaannya. kalian bisa menggunakan kuas atau kain lap bersih untuk membersihkannya.
Pastikan angkur terletak dengan tepat dan lurus di dalam lubang. Jika perlu, gunakan palu untuk menyesuaikan posisinya. Langkah ini sangat penting agar angkur dapat berfungsi secara optimal dan kuat saat terkena beban.
5. Pasang Baut atau Mur pada Angkur
Untuk melaksanakan langkah ini, pastikan bahwa baut atau mur yang dipilih memiliki ukuran dan jenis yang sesuai dengan angkur yang digunakan. kalian dapat menggunakan kunci pas untuk memasang baut atau mur dengan kuat dan rapat.
Pastikan bahwa baut atau mur terpasang dengan benar, tidak terlalu kencang atau terlalu longgar, agar angkur dapat berfungsi dengan baik. Setelah semua baut atau mur terpasang, periksa kembali apakah angkur sudah terpasang dengan kuat sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
BACA JUGA :
- Pengertian Dynabolt: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
- √ Apa Itu Fastener? Fungsi, Jenis, dan Cara Memilihnya
- √ Apakah Perbedaan Baut dan Sekrup? Berikut Pembahasanya
- √ Jenis-jenis Baut dan Kegunaannya Yang Perlu Diketahui
Penutup
Dalam dunia konstruksi, salah satu elemen vital yang seringkali terabaikan namun memegang peranan penting adalah angkur. Tetapi, Apa itu angkur? Singkatnya, angkur adalah perangkat berbentuk baut atau sekrup yang digunakan untuk menghubungkan struktur bangunan dengan beton atau material lainnya.
Fungsi utamanya adalah untuk memperkuat hubungan antara komponen-komponen konstruksi dan memberikan stabilitas pada bangunan.
Dengan keberadaannya yang sering kali tak terlihat, angkur memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kekokohan dan keamanan sebuah bangunan. Tanpanya, banyak bangunan mungkin tidak akan dapat bertahan dengan kokoh dan aman seperti yang diharapkan.
Jadi, Apa itu angkur? Dengan semua fungsinya yang vital dalam konstruksi bangunan, angkur adalah salah satu elemen yang tidak boleh diabaikan oleh para profesional konstruksi dan merupakan kunci keberhasilan sebuah proyek pembangunan yang kokoh dan aman.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Angkur? Fungsi, Jenis dan Cara Memasangnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.