Finoo.id – √ Apa Itu Arsitektur Dekonstruksi? Berikut Penjelasanya. Arsitektur dekonstruksi merupakan salah satu aliran dalam arsitektur yang menantang konvensi dan norma-norma tradisional. Aliran ini muncul pada tahun 1980-an dan dikenal karena penggunaan yang ekstrem terhadap geometri yang kompleks, permainan dengan struktur, serta penghormatan pada kekacauan dan ketidaksempurnaan.
Arsitektur dekonstruksi menolak konsep kesatuan, harmoni, dan keteraturan, lebih memilih untuk mengungkapkan keberagaman, ketegangan, dan ambiguitas dalam desain. Dengan mengutamakan konsep dekonstruksi, arsitektur ini sering kali mengeksplorasi batas antara yang stabil dan yang labil, antara yang terencana dan yang acak, menciptakan pengalaman visual dan ruang yang unik bagi pengguna. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang esensi, ciri khas, dan dampak dari arsitektur dekonstruksi dalam dunia arsitektur kontemporer.
Apa Itu Arsitektur Dekonstruksi?
Secara harfiah, arsitektur dekonstruksi mengacu pada konsep dekonstruktivisme yang bermakna penghancuran atau pembongkaran struktur yang sudah ada. Konsep dekonstruksi juga merujuk pada cara pkalianng yang baru dan tidak konvensional terhadap suatu hal.
Istilah “dekonstruksi” pertama kali muncul pada era pasca-postmodernisme pada tahun 1980-an. Di ranah arsitektur, arsitektur dekonstruksi muncul sebagai bentuk penolakan terhadap norma dan stkalianr arsitektur modern yang berlaku pada masa itu.
Essensi dari arsitektur dekonstruksi adalah gaya arsitektur yang menampilkan ketidakaturan, bentuk-bentuk yang sulit dijelaskan, dan eksperimen geometris yang beragam pada berbagai elemen konstruksinya.
Kadang-kadang, arsitek yang mengadopsi gaya arsitektur dekonstruksi secara sengaja menciptakan ketidaknyamanan dan kebingungan baik di dalam maupun di luar bangunan. Dampaknya, gerakan desain ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan arsitektur kontemporer.
Secara sederhana, arsitektur dekonstruksi merupakan pendekatan desain yang berusaha melihat arsitektur dari perspektif yang berbeda, menciptakan bentuk-bentuk yang tidak selaras dengan prinsip-prinsip arsitektur konvensional.
Beberapa tokoh arsitek terkenal yang terkait dengan arsitektur dekonstruksi antara lain Zaha Hadid, Coop Himmelb(l)au, Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Daniel Libeskind, dan Bernard Tschumi.
Asal Mula dan Sejarah Arsitektur Dekonstruksi
Sejarah konsep dekonstruksi pada umumnya dimulai dari Jacques Derrida, seorang filsuf kontemporer Prancis yang dianggap sebagai pelopor pemikiran dekonstruksi dalam filsafat pascamodern.
Dalam pkalianngan Derrida, pendekatan dekonstruksi melibatkan pembacaan teks untuk menemukan aspek-aspek yang bertentangan dengan makna yang dimaksudkan atau struktur kesatuan dari suatu teks.
Dalam konteks arsitektur, dekonstruktivisme mulai dikenal secara luas melalui entri desain untuk kompetisi arsitektur Parc de la Villette pada tahun 1982. Entri ini diajukan oleh Jacques Derrida, Peter Eisenman, dan Bernard Tschumi.
Pada tahun 1988, sebuah Museum Seni Modern di New York menyelenggarakan pameran yang berjudul “Deconstructivist Architecture”, yang dikuratori oleh Philip Johnson dan Mark Wigley. Pameran ini memperlihatkan desain-desain dari arsitek terkenal seperti Frank Gehry, Daniel Libeskind, Peter Eisenman, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi, dan Coop Himmelblau.
Sejarah arsitektur dekonstruksi juga mencatat pembukaan Pusat Seni Wexner di Columbus. Pusat seni ini menjadi gedung publik besar pertama yang dirancang dengan gaya dekonstruksi oleh Peter Eisenman.
Kehadiran desain dekonstruksi menjadi alternatif bagi para arsitek untuk menanggapi kejenuhan terhadap arsitektur modern.
Hingga saat ini, gaya arsitektur dekonstruksi sudah banyak diterapkan tidak hanya pada bangunan publik, tetapi juga pada rumah tinggal. Rumah dengan gaya dekonstruktif sering kali memiliki bentuk yang unik dan menarik perhatian.
Ciri-ciri Arsitektur Dekonstruksi
Lantas seperti apa ciri dan karakteristik arsitektur dekonstruksi? Yuk, simak informasinya berikut ini.
1. Bentuk Tidak Harmonis
Mayoritas bangunan dengan gaya dekonstruktivisme menolak prinsip-prinsip desain tradisional yang mengedepankan keharmonisan dan stabilitas.
Dalam segi karakteristik, arsitektur dekonstruksi ditkaliani oleh manipulasi visual bangunan yang tidak menampilkan keharmonisan, keseimbangan, atau simetri. Hal ini menciptakan bentuk yang mencengangkan dan menakjubkan.
2. Terdapat Cladding yang Tidak Beraturan
Salah satu cara paling mudah untuk mengidentifikasi bangunan yang mengadopsi gaya arsitektur dekonstruksi adalah dengan kehadiran cladding, yaitu pemasangan material tertentu yang ditempel pada bagian dinding eksterior. Cladding tersebut sering kali memiliki bentuk yang tidak teratur dan terkesan terdistorsi.
Umumnya, material cladding yang digunakan dalam gaya arsitektur ini adalah GRC karena memungkinkan untuk dibentuk sesuai dengan keinginan desainer.
3. Menyatukan Berbagai Elemen yang Saling Bertentangan
Pernahkah kalian melihat bangunan dengan atap atau jendela yang terlihat tidak biasa atau terdistorsi? Nah, itulah arsitektur dekonstruktif.
Gaya ini sengaja menggabungkan elemen-elemen yang bertentangan. Jangan heran jika tiba-tiba kalian melihat atap yang meliuk, pintu berbentuk lingkaran atau melengkung, atau fasad rumah yang tidak biasa karena bangunan ini tidak mengikuti pola yang logis.
4. Geometri 3D Lebih Ditonjolkan
Salah satu ciri arsitektur dekonstruksi adalah penonjolan geometri tiga dimensi pada berbagai elemen bangunannya, menciptakan kesan miring dan berantakan yang dapat dilihat dari berbagai sudut. Hampir tidak ada proyeksi dua dimensi yang linier.
Prinsip-prinsipnya yang melanggar norma-norma arsitektur konvensional, terutama dalam struktur dan penampilan bangunan, justru menampilkan keunikan dan kesan yang berlawanan dengan arus utama pada bangunan.
5. Warna Sebagai Aksen
Dalam arsitektur dekonstruktif, peran warna pada bangunan berperan sebagai aksen, sementara penggunaan tekstur cenderung kurang diperhatikan. Hal ini karena prinsip utamanya adalah bahwa semua elemen memiliki kesempatan yang sama untuk berekspresi.
Gaya ini menegaskan bahwa dalam arsitektur, tidak ada yang mutlak dan tidak ada aliran yang dianggap sebagai yang terbaik.
Contoh Arsitektur Dekonstruksi pada Bangunan di Dunia
Untuk lebih memahami arti dari arsitektur dekonstruktif, Pins bisa melihat beberapa contoh bangunan terkenal di dunia yang mengadopsi gaya ini.
1. Denver Art Museum oleh Daniel Libeskind (Colorado)
Bangunan Denver Art Museum oleh Daniel Libeskind di Colorado selesai dibangun pada tahun 2006. Perluasan museum yang dinamis ini merupakan karya dari salah satu arsitek paling revolusioner di dunia. Inspirasi desainnya berasal dari keindahan Pegunungan Rocky di sekitarnya dan perkembangan kota Denver itu sendiri. Dengan bentuknya yang penuh dengan sudut-sudut tajam, karya Libeskind ini telah berhasil menarik perhatian lebih banyak pengunjung sejak awal pembangunannya.
2. Phaeno Science Centre oleh Zaha Hadid (Wolfsburg, Jerman)
Pusat Sains Phaeno oleh Zaha Hadid, yang terletak di Wolfsburg, Jerman, merupakan salah satu contoh karya ikonik dari arsitek terkenal yang selalu menciptakan bangunan yang berbeda dari yang lain. Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2005 dan menjadi pusat sains interaktif yang menarik.
Dibangun menggunakan beton dan kaca, Pusat Sains Phaeno memiliki bentuk yang sangat unik, menyerupai ikan paus yang elegan. Desain yang mencolok ini telah mengubah tata kota Wolfsburg secara signifikan dan mendapat penghargaan RIBA European Award atas kontribusinya terhadap lingkungan bangunan.
3. Beijing Olympic Stadium “the Bird’s Nest” oleh Herzog & de Meuron & Ai Weiwei
Beijing Olympic Stadium, yang juga dikenal sebagai “the Bird’s Nest”, dibangun pada tahun 2007 sebagai tuan rumah untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2008. Arena ini merombak konsep tradisional tentang sebuah tempat olahraga.
Dirancang oleh Herzog & de Meuron bersama dengan Ai Weiwei, struktur baja yang menyerupai sarang burung ini tidak hanya berfungsi sebagai penopang bangunan, tetapi juga menciptakan nuansa organik yang mirip dengan karya alam. Desainnya yang inovatif telah mengubah pkalianngan terhadap arsitektur stadion dan memberikan kontribusi besar terhadap pemkalianngan kota Beijing.
4. Museum Groninger oleh Alessandro Mendini (Groningen, Belkalian)
Museum Groninger di Groningen, Belkalian, memperlihatkan pendekatan yang berbeda dari museum seni lain di dunia, terutama karena desainnya yang tidak biasa. Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2011 oleh arsitek Italia Alessandro Mendini, dengan tambahan renovasi yang dilakukan oleh Philippe Starck dan Coop Himmelb(l)au.
Beberapa waktu yang lalu, gedung museum ini menjadi sorotan setelah sebuah lukisan dari koleksi Vincent Van Gogh dicuri saat sedang dipinjamkan ke Singer Laren Museum di Amsterdam. Kejadian tersebut menambah ketenaran Museum Groninger, meskipun dalam konteks yang tidak diinginkan.
5. Walt Disney Concert Hall oleh Frank Gehry (Los Angeles, California)
Salah satu contoh arsitektur dekonstruksi yang menakjubkan adalah Walt Disney Concert Hall. Terletak di Los Angeles, California, bangunan ini berdiri megah di seberang jalan dari Broad Museum yang menakjubkan oleh DS+R yang berbasis di New York.
Walt Disney Concert Hall merupakan karya monumental dari Frank Gehry. Terletak di pusat kota Los Angeles dan selesai dibangun pada tahun 2003, bangunan ini menampilkan desain yang unik dan inovatif. Salah satu ciri khasnya adalah kemampuannya untuk memantulkan cahaya dengan cara yang menarik, menciptakan efek visual yang menyerupai not-not musik dari soundtrack Disney yang legendaris. Keberadaannya telah menjadi landmark yang ikonik di kota Los Angeles dan menjadi salah satu tempat terkenal bagi penggemar seni dan musik di seluruh dunia.
BACA JUGA :
- √ Apa itu Arsitektur Hacienda? Sejarah dan Ciri-Cirinya
- Pengertian Arsitektur: Fungsi, Tujuan dan Unsurnya Lengkap
- √ Apa Itu Arsitektur Kontemporer? Ciri & Contoh Bangunan
- √ Apa Itu Corten Steel? Jenis, Kelebihan dan Kekuranganya
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, arsitektur dekonstruksi telah menjadi sebuah gerakan yang mengubah paradigma dalam dunia arsitektur kontemporer.
Dengan menantang konvensi dan norma-norma tradisional, arsitektur ini memperkenalkan pendekatan yang berani dan inovatif dalam merancang bangunan. Dengan memanfaatkan geometri kompleks, permainan struktur, dan penolakan terhadap kesatuan dan keteraturan, arsitektur dekonstruksi menciptakan bangunan-bangunan yang mencengangkan dan memukau.
Meskipun kontroversial, gaya arsitektur ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keragaman dan kemajuan dalam dunia arsitektur.
Dengan pertanyaan “Apa Itu Arsitektur Dekonstruksi?” kita tidak hanya membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang aliran ini, tetapi juga menginspirasi refleksi tentang keberanian untuk berpikir di luar batas dan menciptakan yang baru.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Arsitektur Dekonstruksi? Berikut Penjelasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.