Apa itu Arsitektur Mediterania

√ Apa itu Arsitektur Mediterania? Berikut Penjelasanya

Posted on

Finoo.id – √ Apa itu Arsitektur Mediterania? Berikut Penjelasanya. Pada masa kini, mayoritas bangunan rumah di Indonesia telah mengadopsi tema minimalis, gaya yang sedang tren dan diminati oleh banyak orang. Namun, tahukah kalian bahwa sebelum gaya minimalis ini populer, kebanyakan rumah di Indonesia mengikuti gaya Mediterania. Meskipun demikian, gaya arsitektur Mediterania masih dapat ditemukan pada banyak bangunan seperti gedung-gedung kebudayaan.

Meski cukup digemari di Indonesia yang memiliki iklim tropis, konsep rumah Mediterania sebenarnya berasal dari bangunan-bangunan yang ada di kawasan Mediterania pada masa lalu. Daerah tersebut dikenal memiliki angin yang cukup kencang. Kondisi geografis inilah yang menyebabkan rumah-rumah Mediterania cenderung memiliki struktur yang kokoh, tinggi, dan menonjol.

Apa itu Arsitektur Mediterania?

Arsitektur Mediterania adalah gaya bangunan yang berasal dari kawasan sekitar Laut Tengah, termasuk Spanyol, Italia, dan bagian selatan Perancis. Gaya ini awalnya muncul sebagai bentuk vernakular, yang artinya bangunan-bangunan tersebut dibangun sesuai dengan kebutuhan dan tradisi lokal. Namun, seiring waktu, arsitektur Mediterania telah menjadi inspirasi bagi banyak konstruksi modern, termasuk villa, resor, hotel, bangunan umum, dan rumah tinggal.

Gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh berbagai budaya yang berkembang di wilayah Mediterania, karena daerah tersebut menjadi titik pertemuan berbagai komunitas. Budaya Yunani, Romawi, dan Arab Muslim memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan gaya arsitektur di kawasan ini. Kontribusi dari budaya-budaya tersebut menciptakan ciri khas yang kaya dan beragam dalam arsitektur Mediterania.

Sejarah Rumah Mediterania

Awalnya, rumah-rumah bergaya Mediterania mengambil inspirasi dari arsitektur negara-negara di sekitar Laut Mediterania, seperti Italia, Spanyol, dan Portugal. Namun, seiring berjalannya waktu, pengaruh dari negara lain seperti Maroko, Yunani, dan Turki turut memperkaya gaya ini, yang kemudian mungkin disebut sebagai Neo-Mediterania. Desainnya ditujukan untuk menciptakan suasana mewah seperti menginap di hotel mewah di Capri, Italia, atau kota resor sejenis, lengkap dengan berbagai fitur seperti teras luas, balkon di kamar tidur, dan jendela besar untuk menikmati pemkalianngan laut yang memukau.

Popularitas rumah-rumah ini meningkat mulai tahun 1918 hingga 1940, menjamur di jalan-jalan di negara-negara bagian dengan iklim hangat seperti California dan Florida, yang cuacanya mirip dengan negara-negara Mediterania seperti Italia dan Spanyol. Ini tidaklah kebetulan, karena bahan bangunan rumah Mediterania membantu menjaga suhu di dalam rumah, menahan panas siang hari dan mempertahankan kehangatan di malam hari.

Pada tahun 1920-an, orang Amerika merindukan kemewahan perkebunan dan hotel mewah di tepi pantai Eropa, dan rumah bergaya Mediterania menjadi salah satu cara untuk merasakan sensasi tersebut. Arsitek ternama yang membuat rumah-rumah Mediterania ini menjadi terkenal antara lain Addison Mizner, Bertram Goodhue, Sumner Spaulding, dan Paul Williams.

Jenis-jenis arsitektur Mediterania

Dalam bagian ini, akan diuraikan beberapa jenis arsitektur Mediterania yang ditemukan di seluruh dunia. Gaya tradisional Mediterania diwakili oleh bangunan-bangunan Mediterania di Italia dan Spanyol. Sementara itu, gaya Mediterania modern akan mencakup adaptasi dan penggunaan kembali konstruksi tradisional Mediterania dalam era yang lebih mutakhir.

1. Italia

Bangunan Mediterania di Italia memiliki ciri khas yang unik, yaitu penggunaan hiasan-hiasan dan sudut-sudut bangunan yang berbentuk melengkung serta pilar-pilar yang menonjol. Asal usul elemen-elemen ini dapat ditelusuri kembali ke bangunan-bangunan Renaissance Italia yang banyak dibangun pada abad ke-16. Jenis bangunan ini sering disebut sebagai gaya Mediterania tradisional yang kaya akan ornamen-ornamen artistik. Di Italia, kita sering melihat bangunan-bangunan yang menggabungkan elemen-elemen ini dengan lanskap alam yang indah, menciptakan kesan harmonis antara arsitektur dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, bangunan Mediterania di Italia juga sering memiliki atap berbentuk kubah yang ikonik, memberikan sentuhan klasik yang mempesona pada keseluruhan desain.

Baca Juga :   √ Apa itu Arsitektur Metafora? Prinsip Serta Contohnya

2. Spanyol

Bangunan Mediterania di Spanyol sering kali terinspirasi oleh konstruksi bangunan yang dibangun oleh orang Spanyol di Benua Amerika pada abad ke-16. Biasanya, bangunan-bangunan ini memiliki satu lantai saja. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan yang minim akan ornamen-ornamen, dengan genteng tanah liat yang diletakkan cukup rendah dari permukaan lantai. Gaya arsitektur ini menekankan pada kesederhanaan dan fungsionalitas, dengan fokus pada kenyamanan penghuninya. Dalam bangunan-bangunan Mediterania di Spanyol, seringkali kita dapat melihat penggunaan teras luas yang menghadap ke halaman dalam, menciptakan ruang terbuka yang nyaman untuk bersantai dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Desain yang sederhana namun elegan ini menjadi ciri khas yang mencerminkan keindahan alami dan kehangatan budaya Spanyol.

3. Modern

Gaya Mediterania modern sering digunakan dalam pembangunan bangunan-bangunan mewah. Di dalamnya, Pins akan menemukan banyak konstruksi Mediterania modern yang menggabungkan elemen-elemen arsitektur dari berbagai budaya lain. Karakteristik dari jenis bangunan ini termasuk adanya ruang tamu indoor dan outdoor yang luas, serta dapur yang cukup besar.

Pada sekitar tahun 1920-an, orang Amerika mulai mengembangkan bangunan Mediterania modern untuk resor di wilayah Florida dan California. Hal ini dikarenakan pkalianngan mereka tentang kesesuaian iklim dan atmosfer kawasan tersebut dengan gaya arsitektur Mediterania. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemudahan akses, gaya Mediterania modern kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat kelas menengah, dan banyak diaplikasikan pada rumah-rumah tinggal.

Karakter khas bangunan Mediterania

Meskipun konstruksi Mediterania modern telah mencampurkan banyak elemen arsitektur dari budaya lain, beberapa aspek dari bangunan Mediterania tradisional tetap dipertahankan. Bagian-bagian dan struktur-struktur ini seringkali menjadi ciri khas yang menentukan apakah sebuah bangunan dapat dikategorikan sebagai bergaya Mediterania atau tidak.

1. Fasad yang simetris dan lebar

Salah satu ciri khas dari semua bangunan bergaya Mediterania adalah fasad atau tampilan muka eksteriornya yang simetris dan melebar. Biasanya, pintu masuk utama ditempatkan di tengah-tengah fasad dan dikelilingi oleh jendela-jendela berukuran besar. Melalui struktur yang demikian, konstruksi Mediterania dapat dengan mudah mengalirkan atmosfer dan keindahan hijauan halaman ke dalam rumah, menciptakan kesan ruang terbuka yang nyaman dan menyatu dengan alam sekitarnya. Hal ini juga memberikan kesan kemegahan dan keseimbangan pada tampilan eksterior bangunan Mediterania, menambah daya tarik visual dan estetika yang khas.

2. Genting tanah liat merah

Salah satu ciri yang sangat khas dari rumah-rumah bergaya Mediterania adalah penggunaan genting tanah liat merah sebagai bahan atap. Secara khusus, genting yang paling umum digunakan memiliki bentuk setengah silinder. Bentuk ini tidak hanya memberikan ciri khas visual yang kuat, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam menangani aliran air hujan dan meningkatkan sirkulasi udara di dalam rumah.

Genting tanah liat merah memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menahan panas dan dingin, sehingga membantu menjaga suhu dalam rumah tetap nyaman sepanjang tahun. Selain itu, bentuk setengah silinder dari genting ini memungkinkan aliran udara yang optimal di bawah atap, membantu mengurangi panas yang terperangkap di dalam rumah pada hari-hari panas dan memberikan sirkulasi udara yang sehat. Dengan kombinasi keindahan visual dan manfaat fungsionalnya, genting tanah liat merah menjadi salah satu elemen yang sangat ikonik dalam arsitektur Mediterania.

Baca Juga :   √ Apa Itu Decking? Keuntungan dan Jenis-Jenisnya

3. Dinding plester

Dalam arsitektur Mediterania, penggunaan dinding plester tidak hanya terbatas pada bagian eksterior bangunan, tetapi juga digunakan secara luas di bagian interior. Biasanya, dinding plester ini memiliki lapisan yang cukup tebal. Salah satu keunggulan utama dari dinding plester ini adalah kemampuannya untuk menjaga suhu interior rumah tetap stabil saat cuaca panas. Selain itu, saat malam tiba, panas yang terserap oleh dinding plester ini dapat dilepas kembali ke dalam ruangan, membantu menghangatkan ruangan secara alami tanpa perlu menggunakan sumber panas tambahan. Dengan demikian, dinding plester menjadi salah satu elemen yang penting dalam menciptakan kenyamanan termal di dalam bangunan Mediterania, serta memberikan sentuhan estetika yang khas dan elegan pada desain interior rumah.

4. Dekorasi berbentuk melengkung

Dekorasi berbentuk melengkung menjadi elemen penting dalam memperindah tampilan bangunan Mediterania. Biasanya, dekorasi ini ditempatkan di sekitar jendela atau pintu untuk memberikan sentuhan artistik yang elegan. Bentuk melengkung ini tidak hanya diterapkan pada elemen-elemen arsitektural, tetapi juga seringkali diaplikasikan dalam bentuk ubin atau kaca yang dipasang sebagai hiasan tambahan. Penggunaan dekorasi berbentuk melengkung ini memberikan kesan yang anggun dan menyatu dengan gaya arsitektur Mediterania yang klasik dan indah. Dengan demikian, dekorasi ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga sebagai bagian yang penting dalam menciptakan keselarasan dan keindahan visual dalam desain bangunan Mediterania.

5. Besi tempa untuk balkon, jendela dan dekorasi

Penggunaan besi tempa adalah salah satu ciri khas yang sering ditemui dalam bangunan Mediterania, terutama pada bagian-bagian seperti balkon, jendela, taman, dan teras. Material ini sering dipilih karena memberikan sentuhan artistik dan elegan pada desain eksterior bangunan. Diaplikasikannya besi tempa pada berbagai elemen tersebut dapat membuat bangunan Mediterania menjadi lebih indah dan memikat secara visual. Selain memberikan fungsi struktural yang kuat, kehadiran besi tempa juga menambahkan nuansa tradisional yang khas pada desain bangunan, menciptakan harmoni antara keindahan arsitektur dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, besi tempa menjadi salah satu elemen yang sangat berperan dalam menciptakan karakteristik unik dan pesona yang timeless pada bangunan bergaya Mediterania.

6. Ruang tamu outdoor

Salah satu keunggulan yang mencolok dari bangunan-bangunan bergaya Mediterania adalah kemampuannya dalam memanfaatkan lahan outdoor dengan efektif. Rumah-rumah yang mengadopsi gaya arsitektur ini seringkali memiliki dua ruang tamu, satu di dalam rumah dan satu di luar. Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada keinginan untuk memaksimalkan penggunaan lahan, tetapi juga terkait erat dengan budaya Mediterania yang sangat menghargai sinar matahari yang hangat.

Ruang tamu outdoor ini menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati udara segar serta pemkalianngan alam yang indah. Biasanya, ruang tamu outdoor ini dilengkapi dengan furnitur yang nyaman seperti kursi dan sofa, serta meja untuk menyajikan makanan dan minuman. Terkadang, ruang tamu outdoor juga dilengkapi dengan perlengkapan seperti payung atau tenda untuk melindungi penghuninya dari sinar matahari langsung atau hujan ringan. Dengan memiliki ruang tamu outdoor, bangunan bergaya Mediterania tidak hanya menawarkan keindahan visual dari segi arsitektur, tetapi juga memberikan pengalaman tinggal yang menyenangkan dan menghadirkan suasana santai yang mengasyikkan bagi penghuninya.

Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Mediterania

Seperti halnya gaya rumah lainnya, arsitektur Mediterania mungkin cocok bagi beberapa orang tetapi mungkin tidak menarik bagi yang lain. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kalian pertimbangkan sebelum memilih jenis rumah ini.

Kelebihan

Banyaknya kelebihan arsitektur Mediterania menjadi alasan mengapa gaya ini tetap populer di berbagai belahan dunia.

Baca Juga :   √ Apa Itu Kaca Patri? Sejarah, Kelebihan dan Kekuranganya

  1. Koneksi dengan alam: Arsitektur Mediterania menekankan ruang tamu di luar ruangan dan hubungan yang erat dengan alam, baik melalui jendela dan pintu besar yang memungkinkan cahaya alami masuk, maupun melalui teras yang luas. Bagi mereka yang menghargai udara segar dan keindahan alam, rumah bergaya ini dapat menjadi pilihan yang menarik.
  2. Lebih berkelanjutan: Bahan bangunan yang umum digunakan dalam gaya ini, seperti atap tanah liat, lantai tanah liat atau keramik, dan pelapis dinding plesteran, cenderung lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Hal ini membuat rumah Mediterania menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
  3. Sangat insulatif: Material seperti plesteran dan tanah liat memiliki sifat isolasi yang baik, sehingga rumah Mediterania dapat menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman tanpa perlu terlalu banyak mengkalianlkan pendingin udara atau pemanas. Ini sangat menguntungkan terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan iklim panas.
  4. Menarik: Gaya arsitektur Mediterania memiliki keindahan yang tak terbantahkan, baik itu dalam sederhana elegan dari desain Kebangkitan Spanyol maupun dalam kemewahan estetika Renaisans Italia. Hal ini membuat rumah bergaya Mediterania sangat menarik bagi banyak orang, baik dari segi visual maupun historisnya.

Kekurangan

Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum kalian memutuskan untuk menggunakan arsitektur Mediterania untuk rumah kalian.

  1. Tidak ideal untuk iklim dingin: Gaya arsitektur Mediterania dirancang khusus untuk menjaga kesejukan di daerah dengan iklim yang lebih hangat. Langit-langit yang tinggi dan denah lantai yang terbuka lebar dapat membuat rumah sulit untuk dihangatkan dan dapat meningkatkan biaya pemanasan di daerah dengan iklim dingin.
  2. Terkunci pada gaya tertentu: Arsitektur rumah Mediterania merupakan bagian integral dari keseluruhan gaya rumah. Hal ini berarti bahwa jika kalian memilih gaya ini, kalian mungkin akan sulit untuk beralih ke gaya arsitektur yang berbeda di masa mendatang. kalian akan terbatas pada gaya rumah yang serupa, seperti rumah bergaya Italia atau arsitektur Palm Springs, yang memiliki kesamaan dengan gaya Mediterania.
  3. Perawatan yang mahal: Meskipun atap tanah liat dan dinding plesteran pada rumah Mediterania cenderung memiliki umur yang panjang, kalian masih perlu memperbaiki kerusakan kecil dan retakan secara teratur. Biaya perawatan ini bisa menjadi mahal, terutama jika kalian harus menyewa tukang untuk melakukan perbaikan secara berkala. Oleh karena itu, kalian perlu mempertimbangkan biaya perawatan yang mungkin akan timbul dalam jangka panjang sebelum memutuskan untuk menggunakan arsitektur Mediterania untuk rumah kalian.

BACA JUGA :

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, kita telah menjelajahi esensi dari Arsitektur Mediterania, sebuah gaya yang menarik perhatian dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Dengan fondasi yang kuat dalam hubungan harmonis dengan alam, keindahan yang anggun, dan kepraktisan dalam penggunaan material yang berkelanjutan, arsitektur ini menawarkan lebih dari sekadar bentuk fisik bangunan.

Ia mencerminkan gaya hidup yang santai, nilai-nilai keberlanjutan, dan keindahan yang abadi. Jadi, Apa itu Arsitektur Mediterania? Lebih dari sekadar gaya bangunan, ia adalah ungkapan dari harmoni antara manusia, alam, dan sejarah yang kaya.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa itu Arsitektur Mediterania? Berikut Penjelasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *