Finoo.id – √ Apa Itu Atap Pelana? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya. Atap merupakan bagian paling atas dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup atau pelindung dari pengaruh cuaca, seperti hujan, panas matahari, angin, atau salju.
Biasanya, atap terbuat dari berbagai jenis material seperti genteng, seng, asbes, keramik, beton, atau kayu yang disusun secara sistematis dan rapi untuk membentuk pelindung yang kuat dan tahan lama.
Bentuk dan desain atap pada sebuah bangunan atau rumah dapat bervariasi tergantung pada gaya arsitektur, iklim, dan budaya di daerah setempat.
Namun, menarik untuk dicatat bahwa salah satu jenis atap atau model atap sederhana yang banyak disukai oleh banyak orang adalah atap pelana.
Apa Itu Atap Pelana?
Atap merupakan elemen penting pada sebuah bangunan, berperan sebagai pelindung dari berbagai perubahan cuaca, mulai dari panas hingga hujan, dan dari angin hingga debu.
Ada banyak model atap yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan. Salah satu model atap yang umum digunakan, khususnya untuk rumah, adalah atap pelana.
Atap pelana memiliki dua sisi miring yang membentuk bubungan, menyerupai bentuk pelana kuda. Struktur khas dari atap pelana melibatkan dinding dengan ujung atas yang meruncing seperti segitiga sebagai pendukung di bagian bawah atap.
Selain diperkuat oleh dinding segitiga tersebut, rangka atap menjadi komponen penting untuk menopang kekokohan atap sebagai penutup bangunan. Rangka atap umumnya terbuat dari bahan seperti baja ringan, kayu, atau beton.
Bagian luar atap dilapisi dengan berbagai material, seperti genting atau bitumen, sebagai penutup bagian atas bangunan. Atap pelana sangat cocok untuk iklim tropis di Indonesia karena bentuknya yang tinggi dapat menciptakan rasa sejuk di dalam bangunan.
Keuniversalan model atap pelana membuatnya dapat diterapkan dalam berbagai gaya atau konsep bangunan, baik yang bersifat tradisional maupun modern. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika atap pelana sering digunakan pada beragam jenis bangunan, mencakup yang bersifat tradisional hingga modern seperti saat ini.
Jenis-jenis Atap Pelana yang Harus kalian Ketahui
Ada beragam jenis atap pelana yang perlu kalian kenali. Berikut adalah daftarnya:
1. Atap Pelana Depan
Desain atap pelana depan biasanya terletak di bagian depan rumah dan menampilkan dua sisi atap pelana dengan ukuran berbeda-beda, dimana bagian utama memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bagian depan.
Model atap pelana depan sangat populer pada perumahan kolonial pada awal tahun 1900-an. Meskipun demikian, popularitasnya masih bertahan hingga saat ini karena tampilannya yang unik dan klasik.
2. Atap Pelana Kotak
Desain atap pelana kotak digunakan pada rumah dengan lebar depan yang pendek, namun memiliki ukuran yang memanjang lebih jauh ke belakang. Atapnya memiliki bentuk segitiga, dengan perpanjangan yang menghubungkan satu rumah dengan rumah lainnya.
Model atap pelana kotak sering ditemui pada rumah-rumah bergaya Eropa. Desain ini umum digunakan dan menjadi tipe atap yang stkalianr, dengan variasi desain yang melibatkan tambahan frame atap untuk menambahkan sentuhan keindahan dan keunikannya.
3. Atap Pelana Silang
Atap pelana silang adalah jenis atap yang memiliki dua atau lebih garis atap berbentuk pelana yang saling berpotongan. Garis-garis tersebut seringkali terdiri dari dua bubungan yang dipasang tegak lurus. Rumah dengan atap pelana silang cenderung memiliki tata ruang yang lebih kompleks karena bentuk atapnya yang unik. Membangun tempat tinggal atau bangunan dengan atap ini memerlukan desain dan perencanaan yang matang agar dapat menghindari masalah kebocoran dan permasalahan struktural.
4. Atap Pelana Belkalian (Dutch Gable)
Jenis atap pelana terakhir adalah atap pelana Belkalian, juga dikenal sebagai atap pelana bertingkat. Gaya atap ini memiliki bentuk yang unik yang tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi. Bagian samping atap membentuk atap pelana tambahan yang berbeda dengan atap pelana utama.
Atap pelana Belkalian sering ditemui pada rumah-rumah di Indonesia dan sangat cocok untuk hunian dengan jendela samping. Struktur atap yang lebih kecil dapat memberikan perlindungan tambahan untuk jendela dari air hujan.
Desain ini juga meningkatkan daya tarik estetika bangunan dengan memungkinkan penggunaan warna dan desain yang berbeda untuk bagian atap yang lebih kecil. Dengan begitu, atap pelana Belkalian memberikan nuansa artistik dan fungsionalitas yang seimbang pada suatu bangunan.
Kelebihan dan Kekurangan Atap Pelana
Atap pelana merupakan jenis atap yang terbentuk dari dua bidang miring yang saling berpotongan membentuk sudut. Gaya atap ini meraih popularitas yang luas di seluruh dunia dan sering digunakan pada berbagai jenis bangunan, termasuk rumah tinggal, komersial, dan industri.
Atap pelana memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, dan tersedia dalam berbagai pilihan material yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing.
Apa Saja Kelebihan Atap Pelana?
Atap pelana telah menjadi salah satu model atap yang sangat populer di Indonesia. Dengan desainnya yang sederhana, atap pelana mudah dikenali.
Dirancang menggunakan bahan kayu atau besi sebagai penopang struktur, atap pelana menyajikan berbagai kelebihan untuk memperkaya hunian rumah kalian, antara lain:
1. Pemasangan Atap Pelana Tergolong Mudah
Proses pemasangan atap pelana menjadi lebih sederhana berkat desainnya yang straightforward. Tingkat kemiringannya dapat diatur sesuai dengan model rumah yang diinginkan, mulai dari kemiringan lkaliani hingga menjulang tinggi. Kemudahan ini memungkinkan proses pemasangan yang cepat dan efisien, sehingga kalian dapat segera menikmati keuntungan dari atap pelana tanpa memakan waktu yang lama.
2. Biaya Pemasangan Atap Pelana Cenderung Terjangkau
Keuntungan finansial juga dapat dinikmati dengan pemasangan atap pelana. Proses pemasangannya yang lebih sederhana dan cepat berkontribusi pada hematnya biaya pemasangan. Hal ini membantu kalian menghemat anggaran untuk biaya tenaga kerja, karena proses pemasangan yang efisien membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Tidak hanya itu, penggunaan bahan yang minimal juga turut menyumbang pada penghematan biaya. Desain konstruksinya yang sederhana menjadikan atap pelana pilihan yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas atau keindahan estetika bangunan kalian. Dengan demikian, pemasangan atap pelana tidak hanya memudahkan tetapi juga ramah bagi anggaran.
3. Atap Pelana Membantu Rumah Jadi Lebih Sejuk
Bentuk miring pada atap pelana tidak hanya memberikan estetika yang menarik tetapi juga memberikan keuntungan dalam menjaga suhu interior rumah tetap sejuk. Desain ini memungkinkan penyerapan panas secara optimal, membantu mengurangi suhu dalam rumah kalian.
Dengan pemasangan plafon di bagian bawah atap pelana, kalian dapat lebih meningkatkan efisiensi dalam menjaga kelembaban dan suhu ruangan. Plafon ini berfungsi sebagai penghalang tambahan untuk memerangkap udara panas yang mungkin masuk dari luar, menjadikan interior rumah kalian tetap sejuk dan nyaman.
4. Risiko Kebocoran Atap Pelana Sangat Rendah
Atap pelana memiliki tingkat risiko kebocoran yang rendah dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Struktur sederhana atap pelana, tanpa adanya perpotongan arah air, memungkinkan air hujan mengalir dengan lancar tanpa hambatan. Hal ini secara signifikan mengurangi kemungkinan terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan kebocoran pada atap.
5. Pemanfaatan Ruang Ekstra di Plafon
Desain atap pelana tidak hanya memberikan manfaat dalam hal kepraktisan dan keamanan, tetapi juga menciptakan ruang ekstra yang dapat dimanfaatkan secara kreatif. Bagian bawah atap pelana dapat diubah menjadi ruang tambahan seperti loteng, ruang santai, kamar tidur ekstra, atau bahkan gudang atau tempat penyimpanan. Ini memberikan fleksibilitas yang luar biasa dalam penggunaan ruang di rumah kalian, menambah nilai fungsional dan estetika.
Berbagai Kekurangan Atap Pelana
Atap pelana juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih gaya atap ini. Kekurangannya meliputi:
1. Atap Pelana Rentan Mengalami Keruntuhan
Kelemahan pertama atap pelana terletak pada kerentanannya terhadap keruntuhan, terutama di daerah yang sering terkena angin kencang. Jika pemasangan dan keseimbangan atap pelana tidak dilakukan dengan tepat, terdapat risiko atap pelana tertiup angin dan dapat berpotensi roboh. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini selama proses pemasangan untuk menjamin kekokohan atap pelana.
2. Atap Pelana Rentan untuk Retak
Permukaan atap pelana yang memiliki bentuk segitiga cenderung lebih rentan terhadap retak, terutama akibat paparan sinar matahari dan hujan. Meskipun demikian, penggunaan cat eksterior khusus dapat membantu mengurangi risiko terjadinya masalah ini. Perawatan dan pemeliharaan secara rutin juga dapat menjadi langkah preventif untuk menjaga keintegritasannya.
3. Beban Air Hujan Berisiko untuk Atap Pelana
Atap pelana, dengan hanya dua sisi miring, dapat mengalami aliran air hujan yang lebih deras saat cuaca buruk. Sudut kemiringan yang berlebihan dapat menambah beban pada struktur atap, meningkatkan risiko keruntuhan. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang cermat untuk menghindari kemungkinan beban air yang berlebihan pada atap pelana dan menjaga kestabilan strukturnya.
4. Pemasangan Atap Pelana Harus Cermat
Pemasangan atap pelana membutuhkan perhitungan yang sangat cermat selama proses konstruksi. Penentuan kemiringan yang tepat menjadi kunci penting, dan disarankan agar berada di rentang antara 30 hingga 40 derajat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penumpukan air dan memastikan pelepasan ubin atau material atap lainnya berjalan dengan baik. Keberhasilan pemasangan yang cermat akan berdampak positif pada kestabilan dan ketahanan atap pelana dalam jangka waktu yang panjang.
5. Kurang Efisien Dalam Penanganan Air Hujan
Atap pelana memiliki tantangan dalam efisiensi penanganan air hujan jika dibandingkan dengan atap yang berbentuk datar. Karena bentuknya yang miring, air cenderung terkumpul di salah satu sisi atap, yang berpotensi menyebabkan genangan air. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan sistem pengaliran air yang efektif dan perawatan rutin untuk mencegah masalah kebocoran yang mungkin timbul jika air tidak dikelola dengan baik.
6. Atap Pelana Kurang Tahan Angin Kencang
Kelemahan atap pelana lainnya terletak pada ketahanannya terhadap angin kencang. Bagian atap yang lebih lebar pada atap pelana membuatnya kurang mampu menangani tekanan angin yang tinggi, sehingga dapat lebih mudah terdorong atau terangkat oleh angin kencang. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan faktor ini dalam perencanaan dan konstruksi atap pelana untuk memastikan keamanan dan ketahanannya dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem.
Pilihan material yang tepat untuk atap pelana
Pemilihan material yang sesuai untuk atap pelana dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Berikut adalah beberapa opsi material yang umumnya digunakan untuk atap pelana:
1. Genteng Keramik atau Beton
Genteng keramik atau beton menjadi pilihan material yang sangat umum digunakan untuk atap pelana. Keduanya menawarkan daya tahan yang luar biasa serta kekuatan struktural yang dapat dikalianlkan. Tidak hanya itu, genteng ini juga memiliki variasi warna dan bentuk yang beragam, memungkinkan adanya penyesuaian dengan gaya arsitektur bangunan. Kemampuan genteng keramik atau beton untuk bertahan lama menjadikannya pilihan yang ideal untuk melindungi atap pelana dari pengaruh cuaca, sementara penampilan estetisnya memberikan nilai tambah pada keseluruhan desain bangunan.
2. Metal
Pilihan atap pelana dari bahan logam seperti baja atau aluminium menambahkan sentuhan modern dan futuristik pada tampilan bangunan. Kelebihan dari atap pelana metal melibatkan daya tahan yang luar biasa terhadap elemen cuaca, ketahanan terhadap korosi, dan bobot yang ringan, memudahkan proses pemasangan. Tidak hanya memberikan keamanan struktural, tetapi atap pelana metal juga menciptakan estetika yang kontemporer, menghadirkan daya tarik visual yang menarik bagi bangunan modern.
3. Kaca atau Polikarbonat
Atap pelana dari bahan kaca atau polikarbonat menawarkan kelebihan unik dengan memungkinkan cahaya alami lebih banyak masuk ke dalam ruangan. Kehadiran cahaya alami ini tidak hanya menciptakan suasana yang lebih terang, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan. Material ini memberikan tampilan yang elegan dan modern pada atap pelana, memberikan sentuhan estetika yang mewah pada desain bangunan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan kaca atau polikarbonat dapat menimbulkan biaya yang lebih tinggi, dan perlu perawatan khusus agar terhindar dari retak atau pecah.
4. Shingle
Shingle merupakan material atap yang terbuat dari serat kayu atau komposit yang diletakkan secara bergelombang pada atap pelana. Material ini tidak hanya memberikan tampilan yang estetis, tetapi juga cocok untuk bangunan dengan gaya arsitektur tradisional atau klasik. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa material shingle memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang lebih intensif untuk mencegah kerusakan seperti retak. Keunggulan estetika dan daya tahan material shingle menjadikannya pilihan yang sering dipilih untuk mencapai gaya klasik pada atap pelana.
BACA JUGA :
- Pilihan Jenis dan Bahan Atap Rumah Yang Paling Tepat
- √ Biaya Atap Baja Ringan Rumah Type 45 Material dan Pekerjanya
- √ Biaya Atap Baja Ringan Rumah Type 36: Volume & Material
- √ Model Atap Rumah Minimalis 3 Trap Paling Lengkap
Penutup
Atap pelana, sebuah konsep yang mungkin telah sering kita dengar namun jarang kita eksplorasi secara mendalam.
Gaya atap ini, dengan desain yang khas dan fleksibilitasnya, telah menjadi salah satu pilihan utama dalam dunia arsitektur bangunan.
Dari genteng keramik hingga atap metal modern, atap pelana memberikan kesempatan untuk mengekspresikan keunikan dan karakteristik setiap struktur.
Jadi, jika kalian sedang merencanakan atau membangun rumah impian, pertimbangkanlah keunikan atap pelana sebagai opsi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga menciptakan penampilan yang memikat.
Atap pelana, sebuah karya seni di atas kepala, memberikan dimensi baru pada konsep keindahan dan keberlanjutan dalam dunia arsitektur modern.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Atap Pelana? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.