Finoo.id – √ Apa Itu Kontraktor? Fungsi, Bagian dan Prinsip Kerjanya. Salah satu elemen elektronika yang memegang peranan penting adalah kontaktor. kalian perlu memahami dengan baik fungsi utama alat ini sebagai penyambung dan pemutus arus listrik agar penggunaannya tidak keliru. Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai definisi, struktur komponen, mekanisme kerja, dan peran kontaktor dalam rangkaian elektronika.
Apa Itu Kontraktor?
Kontaktor merupakan perangkat elektronika yang digunakan untuk menyederhanakan sistem pemasangan listrik atau peralatan terkait. Prinsip kerja kontaktor didasarkan pada induksi elektromagnetik, di mana kumparan dialiri arus listrik untuk membuka Kontak bantu Normally Open (NO) dan menutup Kontak Normally Close (NC).
Ada dua jenis kontaktor, yaitu kontaktor utama untuk rangkaian daya dan kontaktor bantu untuk rangkaian kontrol. Penting untuk memasang dan menggunakan kontaktor dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan.
Kontaktor pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dan digunakan oleh perusahaan dalam pengembangan produk elektrikal. Tujuannya adalah menciptakan peralatan yang ramah lingkungan dan terjangkau.
Awalnya, kontaktor hanya tersedia di Amerika Utara, tetapi kini telah digunakan di seluruh dunia dan memiliki stkalianr struktur NEMA.
Seiring dengan perkembangannya, kontaktor menjadi tersedia di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Kontraktor magnetik adalah perangkat listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor, terdapat lilitan atau kumparan yang menghasilkan medan magnet melalui arus listrik. Dengan lilitan tersebut, magnet dapat mengendalikan kontak lainnya.
Fungsi Kontraktor
Seperti yang diketahui, kontaktor adalah perangkat yang berguna untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik tipe AC. Dengan demikian, pengendalian arus dalam rangkaian elektronik menjadi lebih mudah.
Selain itu, sebenarnya kontaktor juga memiliki lebih dari satu kegunaan lain, yaitu:
1. Kontrol Lighting
Kontaktor berguna sebagai kontrol pencahayaan yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol daya listrik yang mengalir ke lampu. Dengan menggunakan saklar Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC) pada kontaktor, pengguna dapat mengoptimalkan pengaturan pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Kontrol pencahayaan dengan kontaktor memungkinkan pengaturan yang lebih fleksibel dan efisien dalam mengelola sumber daya listrik untuk pencahayaan ruangan.
2. Kontrol Motor Listrik
Kontaktor tidak hanya berguna dalam pengaturan pencahayaan, tetapi juga sangat penting dalam industri global sebagai komponen kontrol untuk mengendalikan motor listrik yang memiliki kekuatan besar. Dalam aplikasi ini, kontaktor bertugas menghubungkan dan memutuskan aliran listrik ke motor, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengatur operasi motor sesuai dengan kebutuhan produksi atau aplikasi tertentu. Dengan menggunakan kontaktor, pengguna dapat mengontrol mulai, berhenti, dan arah putaran motor dengan aman dan efisien, sehingga meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam lingkungan industri.
3. Transfer Switch
Kontaktor juga digunakan dalam sistem saklar transfer yang merupakan bagian dari platform Automatic Transfer Switch (ATS). Selain itu, kontaktor seringkali berperan sebagai saklar transfer dan interlock di dalamnya. Hal ini disebabkan karena sistem saklar transfer membutuhkan kemampuan kontrol yang kuat serta kecepatan transfer yang efisien. Semua fitur yang diperlukan oleh sistem saklar transfer dapat ditemukan dalam karakteristik kontaktor. Dengan demikian, kontaktor menjadi komponen kunci dalam menjaga kelancaran operasi sistem saklar transfer, yang mana penting dalam mengelola aliran listrik antara sumber daya listrik utama dan cadangan dengan cepat dan efisien.
4. Kontrol Sebuah Komponen Secara Otomatis
Kontrol ini memang menjadi manfaat utama dari penggunaan kontaktor. Hal ini disebabkan karena kontaktor dilengkapi dengan saklar Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC), yang dapat membuka dan menutup aliran listrik secara otomatis dalam rangkaian elektronik.
Dengan adanya kontaktor, arus listrik dalam rangkaian elektronik dapat dikendalikan secara optimal. Selain itu, jika tidak ada aliran listrik yang mengalir, kontaktor akan kembali ke keadaan semula.
Bagian Bagian Kontaktor
Sebuah kontaktor tentu terdiri dari rangkaian komponen di dalamnya. Di antara bagian-bagian yang ada pada kontaktor adalah sebagai berikut:
1.Kontak Utama
Kontak utama, atau sering disebut juga sebagai RST, terdiri dari komponen-komponen dengan simbol angka seperti L1, L2, L3, dan seterusnya. Kontak utama pada kontaktor ini berfungsi sebagai saklar penghubung listrik untuk 3 fasa (R, S, dan T). Fungsinya sama persis dengan MCB 3 fase.
2.Kontak Output Utama atau UVW.
Bagian ini terdiri dari komponen-komponen dengan simbol angka seperti T1, T2, T3, dan seterusnya. Kontak output utama pada kontaktor bertanggung jawab untuk mengalirkan arus listrik ke perangkat atau sistem yang terhubung. Komponen ini memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan aliran listrik dan memastikan bahwa energi listrik dapat disalurkan secara efektif dan aman ke tujuan yang dimaksud. Dengan demikian, kontrol dan fungsi sistem dapat dijalankan dengan lancar sesuai dengan kebutuhan penggunaan dan aplikasi yang diinginkan.
3.Kumparan Magnet (Coil)
Kumparan magnet pada kontaktor berperan sebagai media yang akan dialiri oleh sumber tegangan listrik. Kumparan ini direpresentasikan dengan simbol A1 – A2 dan sebagainya. Saat tegangan diterapkan pada kumparan ini, medan magnet yang dihasilkan akan menggerakkan bagian-bagian internal dari kontaktor, seperti kontak utama dan kontak bantu, untuk membuka atau menutup aliran arus listrik. Dengan demikian, kumparan magnet merupakan komponen kunci dalam pengoperasian kontaktor yang memastikan pengendalian yang tepat terhadap aliran listrik dalam rangkaian.
4.Kontak Bantu NO (Normally Open)
Kontak bantu Normally Open adalah bagian dari kontaktor yang hanya aktif saat kumparan magnet dalam keadaan aktif dan tidak aktif saat kumparan magnet dalam keadaan tidak aktif. Pada bagian ini, terdapat komponen dengan simbol angka seperti 13, 14, 15, dan sebagainya. Kontak bantu NO berfungsi sebagai saklar yang terbuka secara default dan hanya tertutup ketika kumparan magnet aktif. Fungsi ini memungkinkan aliran arus listrik melewati kontak bantu ketika kontaktor dalam kondisi aktif, sehingga memberikan kontrol yang tepat terhadap perangkat atau sistem yang terhubung.
5.Kontak Bantu NC (Normally Close)
Kontak bantu Normally Closed memiliki prinsip kerja yang berlawanan dengan kontak bantu Normally Open. Kontak NC akan aktif hanya ketika kumparan magnet pada kontaktor dalam keadaan tidak aktif atau off.
Meskipun prinsip kerjanya berbeda, kontak bantu NC memiliki fungsi yang hampir sama dengan kontak bantu Normally Open. Simbolisasi untuk Normally Closed sendiri dilambangkan dengan angka-angka seperti 21, 22, dan sebagainya.
Jenis Kontaktor Listrik
Di pasar, kontaktor umumnya mengadopsi prinsip dan cara kerja yang serupa. Perbedaannya terletak pada spesifikasi yang dimilikinya, seperti:
- Kutub Kontaktor: Jenis ini menggunakan dua kutub, yaitu tiga kutub dan empat kutub. Kutub kontaktor juga dikenal sebagai pole contactor. Produk ini tersedia secara luas di pasar.
- Kapasitas Ampere Kontaktor: Jenis ini memiliki fase yang lebih besar dibandingkan yang pertama. Kapasitas ampere terendah dimulai dari 6 dan yang tertinggi mencapai 200 ampere.
- Tegangan Coil Kontaktor: Jenis ini menggunakan tegangan dalam satuan VAC. Rentang tegangan ini dimulai dari 24 VAC yang terendah hingga 24 VDC yang tertinggi.
Untuk informasi mengenai harga kontaktor, disarankan untuk menghubungi langsung penjualnya. Harga dapat bervariasi sesuai dengan jenis dan kapasitasnya. Umumnya, semakin kecil kapasitasnya, semakin terjangkau pula harganya. kalian dapat membeli kontaktor baik secara online maupun offline.
Prinsip Kerja Kontraktor
Pada dasarnya, cara kerja kontaktor mirip dengan relay. Di dalamnya terdapat komponen saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Selain itu, pada kontaktor juga ada komponen saklar Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC), serta kumparan tembaga. Ketika kumparan tembaga (Coil) dialiri arus listrik bolak-balik, saklar di dalamnya akan membuka atau menutup kondisinya secara otomatis.
Misalnya, perubahan kondisinya seperti saklar yang awalnya OFF menjadi ON, dan sebaliknya. Proses ini biasanya memerlukan waktu sekitar 4-9 ms untuk menyalakan (ON) dan 12-22 ms untuk mematikan (OFF). Namun, ketika arus yang mengalir ke dalam kontaktor terhenti, medan magnetnya akan hilang dan mengembalikannya ke keadaan semula.
Keuntungan Menggunakan Kontaktor
Kontaktor modular menawarkan operasi tanpa suara yang mengganggu. Sebagian besar kontaktor modular tidak menghasilkan dengungan, sehingga memberikan kinerja yang tenang. Hal ini sangat penting di lingkungan industri di mana ketenangan diperlukan.
- Mudah dipasang. Kontaktor modular umumnya mudah dipasang dan dapat dipasang dengan cepat.
- Berbagai mode operasi. Kontaktor modular memiliki berbagai mode operasi yang berbeda, termasuk mode ON sementara, mode mati, dan opsi otonom.
- Pasokan AC atau DC. Banyak kontaktor modular canggih dapat dioperasikan dengan baik menggunakan pasokan listrik AC maupun DC.
- Struktur kompak. Kontaktor modular memiliki struktur yang kompak sehingga tidak memakan banyak ruang dan mudah dipindahkan.
- Hemat energi. Hampir semua kontaktor modular modern dirancang untuk menghemat energi, mengurangi pemborosan energi dan panas yang dihasilkan.
- Berbagai aplikasi. Keuntungan besar dari kontaktor modular adalah kemampuannya untuk digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri. Beberapa contoh aplikasi yang umum mencakup sistem pendingin udara, motor DC, saklar daya siaga, dan pompa.
Tips memilih Kontaktor
Untuk memilih kontaktor agar dapat berfungsi secara optimal, penting untuk memperhatikan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan kita, seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Tegangan pada Coil: Pastikan tegangan yang digunakan pada coil sesuai dengan kebutuhan, apakah 380VAC, 220VAC, atau 24VDC.
- Ampere pada Motor: Periksa ampere yang tercantum pada nameplate motor, dan tambahkan sedikit ampere lebih pada kapasitas kontaktor yang akan dipilih.
- Penggunaan: Tentukan apakah kontaktor akan digunakan untuk penggerak motor atau untuk instalasi pencahayaan.
Selain informasi di atas, pemilihan kontaktor juga harus memperhatikan kualitas dan pengalaman produsennya dalam bidang elektrikal.
BACA JUGA :
- √ Mengenal MCB dan Arti Kodenya Yang Paling Tepat
- Pengertian Thermal Overload Relay: Fungsi dan Cara Settingnya
- √ Apa itu Panel Listrik? Fungsi, Bentuk dan Komponennya
- √ Apa itu Panel ATS (Automatic Transfer Switch) Berikut Penjelasanya
Penutup
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kontraktor merupakan sebuah komponen elektronika yang memiliki peran penting dalam mengontrol aliran listrik dalam berbagai aplikasi, mulai dari penggerak motor hingga sistem pencahayaan.
Dengan pemahaman yang baik mengenai prinsip kerja, jenis, dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan, kita dapat memilih kontraktor yang tepat untuk memastikan kinerja sistem elektronika yang optimal.
Jadi, apa itu kontraktor? Kontraktor adalah komponen kunci yang memberikan kontrol yang efisien dan hkalianl terhadap aliran listrik dalam berbagai aplikasi industri dan komersial.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Kontraktor? Fungsi, Bagian dan Prinsip Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.