Apa Itu Pasir Silika

Apa Itu Pasir Silika? Pengertian dan Fungsinya Lengkap

Posted on

Finoo.id – Apa Itu Pasir Silika? Pengertian dan Fungsinya Lengkap. Penggunaan pasir silika semakin penting pada saat ini, terutama di sektor industri dan konstruksi. Pasir ini memiliki berbagai kegunaan yang kompleks bagi siapa pun yang menggunakannya. Salah satu manfaat utama pasir silika adalah dalam industri konstruksi.

Secara umum, pengguna pasir silika menggunakannya untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan lumpur, tanah, dan sedimen dalam air tanah. Selain itu, pasir ini juga dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan semen.

Pengertian Pasir Silika

Silika adalah sebutan untuk sekelompok mineral yang terdiri dari silikon dan oksigen, dua unsur yang sangat melimpah di kerak bumi. Silika umumnya ditemukan dalam bentuk kristal dan jarang dalam keadaan amorf. Ini disebabkan oleh strukturnya yang terdiri dari satu atom silikon dan dua atom oksigen, dengan rumus kimia SiO2.

Pasir terdiri dari butiran kecil mineral dan fragmen batuan. Meskipun butirannya dapat berasal dari berbagai jenis mineral, mineral utama yang biasanya ada dalam pasir adalah kuarsa, yang terbuat dari silika (silikon dioksida). Ada juga komponen lain yang mungkin ada dalam pasir, seperti aluminium, feldspar, dan mineral-mineral besi.

Pasir yang memiliki kandungan silika yang tinggi disebut sebagai pasir silika (atau pasir kuarsa), dan sering digunakan dalam industri. Di Indonesia, pasir silika yang terkenal antara lain adalah pasir silika Bangka dan pasir silika Tuban.

Asal dan Keterdapatan Pasir Silika

Pasir silika (atau pasir kuarsa) adalah istilah yang digunakan dalam industri untuk merujuk pada pasir atau batu pasir yang memiliki kandungan butiran kuarsa (silika) yang sangat tinggi. Kuarsa adalah kristal silika yang paling umum dan mineral kedua yang paling umum ditemukan di permukaan bumi. Kuarsa dapat ditemukan dalam hampir semua jenis batuan, baik itu batuan metamorf, beku, atau sedimen.

Deposit kuarsa melimpah dan ada dalam berbagai bentuk di hampir semua operasi pertambangan. Namun, deposit pasir silika paling sering ditemukan di permukaan tambang pada operasi tambang terbuka.

Pasir silika sebagian besar dihasilkan dari pasir lepas dan batu pasir yang telah mengalami pelapukan mekanik dan kimia dari batuan beku yang mengandung banyak kuarsa, serta batuan metamorf seperti batu gneiss dan kuarsit (mineral yang mengandung kuarsa).

Erosi dan pelapukan kimia akan memecah mineral yang kurang stabil seperti feldspar dan melepaskan mineral yang lebih stabil seperti kuarsa dan zirkon. Fragmen mineral yang stabil akan terbawa dan ditempatkan kembali dalam air. Selanjutnya, gelombang dan aliran air akan mengubah deposit ini dengan menyortir dan mencuci, sehingga membentuk deposit yang relatif murni sebagai pasir silika.

Baca Juga :   √ Merk Besi Beton Terbaik Standar SNI Baik Polos Maupun Ulir

Silika hadir dalam sembilan bentuk kristal yang berbeda (polimorf), dengan tiga bentuk utama yang merupakan kuarsa. Bentuk yang paling umum adalah “tridymite” dan “kristobalit,” sementara ada juga yang berbentuk “cryptocrystalline.” Bentuk berserat dikenal sebagai “chalcedony,” yang sering digunakan dalam pembuatan batu akik dan onyx. Ada juga varietas granular seperti jasper dan flint.

Ciri-ciri pasir silika / kuarsa

Jenis pasir ini memiliki sifat-sifat fisik yang menarik. Dalam skala kekerasan Mohs, pasir ini mencapai tingkat 7.0, yang menunjukkan bahwa ia sangat tahan terhadap goresan dan abrasi. Berat jenisnya berkisar antara 2,60 hingga 2,66, yang mengindikasikan bahwa pasir ini cukup padat.

Warna pasir silika ini bervariasi, biasanya berupa putih atau transparan, tetapi juga bisa memiliki warna lain tergantung pada senyawa pengotornya. Ketika pasir ini memiliki warna kuning, itu menunjukkan adanya oksida besi (Fe) dalam komposisinya, sementara warna merah menkaliankan adanya oksida tembaga (Cu).

Salah satu ciri yang menarik dari pasir ini adalah garis-garis yang terbentuk ketika ia digores atau dicoret pada permukaan keras. Garis-garis ini memiliki warna putih yang kontras dengan warna pasirnya, memberikan tampilan yang khas. Selain itu, pasir silika memiliki kilap vitrious yang menyerupai kaca, sehingga memberikan tampilan yang mengkilap dan menggemerlapan.

Titik lebur pasir silika juga sangat tinggi, mencapai suhu sekitar 1715 °C. Hal ini membuatnya sangat tahan terhadap panas dan menjadikannya materi yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi industri yang melibatkan suhu tinggi, seperti pembuatan kaca, logam, dan keramik.

Fungsi dan kegunaan pasir silika

Penggunaan silika atau pasir kuarsa dalam berbagai industri telah mengalami perkembangan pesat, baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai produk sampingan. Berikut adalah beberapa aplikasi utama pasir silika dalam industri:

  1. Industri Kaca/Kaca: Pasir silika digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi kaca. Kandungan silika dalam pasir ini memainkan peran kunci dalam pembentukan struktur kaca yang kuat dan transparan.
  2. Industri Semen: Dalam produksi semen, pasir silika digunakan sebagai pelengkap untuk mencapai kandungan silika yang diperlukan. Ini membantu meningkatkan kualitas semen dan mengoptimalkan komposisi bahan baku.
  3. Industri Keramik: Pasir kuarsa digunakan dalam industri keramik untuk membentuk badan keramik bersama dengan bahan baku lain seperti kaolin, tanah liat, dan feldspar. Pasir kuarsa juga memberikan sifat glazing pada permukaan keramik.
  4. Industri Amplas dan Sandblasting: Pasir silika digunakan sebagai bahan abrasif dalam pembuatan amplas dan dalam proses sandblasting untuk membersihkan atau merapikan permukaan logam, kayu, atau beton.
  5. Industri Karet/Ban/Cat: Pasir kuarsa digunakan sebagai pengeras dalam pengolahan karet, bahan pengisi dalam industri cat, dan sebagai bahan pengampelas dalam industri penggilingan.
  6. Industri Logam: Pasir silika digunakan sebagai bahan penghilang karat dalam industri logam dan juga sebagai media penyaring dalam proses pemurnian air.
  7. Industri Elektronik: Pasir silika digunakan dalam industri pembuatan microchip dan semikonduktor sebagai bahan dalam proses produksi yang sangat sensitif.
  8. Filter Air: Pasir silika digunakan dalam pengolahan air minum dan pengolahan air tanah untuk menghilangkan kandungan lumpur, tanah, dan sedimen.
  9. Pembuatan Lapangan Sepak Bola Dalam Ruangan: Pasir silika digunakan dalam pembuatan lapangan futsal dalam ruangan untuk memberikan permukaan yang sesuai dan aman untuk olahraga.
  10. Aquascape dan Akuarium: Pasir silika digunakan dalam hobi aquascape dan dalam akuarium sebagai substrat untuk tanaman air dan dekorasi dasar akuarium.
Baca Juga :   √ Apa Itu Paving Block? Fungsi Serta Jenisnya Lengkap

Dengan sifat-sifat fisiknya yang unik, seperti tingkat kekerasan yang tinggi dan daya tahan terhadap suhu tinggi, pasir silika memainkan peran penting dalam berbagai sektor industri yang mencakup material konstruksi, manufaktur, dan banyak lagi.

Proses Penambangan Pasir Silika di Indonesia

Biasanya, pengambilan pasir kuarsa dilakukan melalui metode tambang terbuka, baik dengan pendekatan kering maupun basah yang menggunakan peralatan seperti monitor (tambang hidrolik). Pemilihan metode ini sangat bergantung pada proses pengolahan dan lokasi sebaran endapan pasir.

Proses penambangan pasir kuarsa melibatkan beberapa tahap, yang dimulai dengan membersihkan area penambangan, kemudian dilanjutkan dengan penggalian, pengisian material, dan transportasi pasir kuarsa ke lokasi yang dituju.

1. Pengupasan/Land Clearing

Tujuan dari penghapusan overload adalah untuk mengurangi material berlebihan selama proses ekstraksi.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup pembersihan semak dengan menggunakan alat-alat manual seperti cangkul, sekop, belincong, dan sejenisnya, atau menggunakan alat mekanik seperti buldoser, pengikis, sekop bergerak, dan sebagainya. Pemilihan alat yang digunakan akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tingkat produksi penambangan yang diperlukan.

2. Pengambilan Pasir Kuarsa

Karena mineral ini termasuk bahan curah, maka sistem ekstraksi yang digunakan bisa bersifat kering atau basah. Pendekatan kering dilaksanakan dengan menggunakan buldoser atau alat seperti sekop listrik untuk mengambil pasir kuarsa, lalu pasir tersebut diisi dan diangkut menggunakan dump truck.

Sementara itu, dalam metode basah, pasir kuarsa diambil dengan cara disemprotkan air menggunakan monitor atau dimasukkan ke dalam tabung. Campuran air dan pasir kuarsa (disebut slurry) kemudian dipompa ke dalam reservoir sebelum akhirnya diangkut ke pabrik pengolahan atau dijual langsung ke pasar.

3. Pemuatan dan Pengangkutan

Pengangkutan material tambang dari lokasi penambangan ke unit pengolahan atau penyimpanan dapat dilakukan menggunakan berbagai alat, seperti cangkul belakang, sekop mekanis, atau wheel loader. Proses transportasi ini umumnya menggunakan dump truck atau alternatifnya adalah dengan memompa slurry melalui pipa langsung ke kapal.

Baca Juga :   Pengertian Stainless Steel: Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan

Pengolahan Silika / Pasir Kuarsa

1. Pencucian

Proses pertama dalam pengolahan pasir kuarsa adalah pencucian. Ini dapat dilakukan dengan menggali lubang pencucian menggunakan ekskavator dengan ukuran area yang sesuai atau menggunakan mesin cuci pasir khusus. Tujuan utama pencucian adalah untuk menghilangkan kotoran seperti sludge, kaolin, debu, dan zat organik seperti akar yang mungkin terdapat dalam pasir. Dengan melakukan pencucian ini, kita dapat meningkatkan kadar SiO2 dalam pasir.

2. Pengeringan

Setelah proses pencucian selesai, pasir yang telah dibersihkan diangkat dan ditempatkan di area penyimpanan, biasanya disebut Stock Pail. Tujuan dari pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air dalam pasir. Walaupun tidak mungkin menghilangkan seluruh kadar air, namun kita dapat menguranginya sekitar 5 hingga 7%. Proses pengeringan ini memakan waktu yang relatif singkat, sekitar 2 hingga 3 hari.

Selama proses pengeringan, sampel pasir diambil secara berkala dan dianalisis untuk memeriksa tingkat kandungan yang diinginkan. Teknologi pengeringan pasir silika juga dapat digunakan untuk mempercepat proses ini.

3. Pemisahan

Tahap pemisahan dilakukan untuk menghilangkan mineral magnetik yang mungkin terdapat dalam pasir kuarsa. Mineral magnetik ini bisa termasuk hematit, limonit, biotit, dan mineral magnetik lemah lainnya. Pemisahan ini penting karena mineral-mineral magnetik dapat mempengaruhi kualitas pasir kuarsa dan digunakan untuk memastikan bahwa pasir kuarsa yang dihasilkan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pasir silika bukanlah sekadar pasir biasa yang kita temui di pantai atau sungai. Ia memiliki peran khusus dalam berbagai aplikasi industri hingga keperluan rumah tangga.

Dari pembuatan kaca, pengolahan air, hingga bahan dalam kosmetik, pasir silika menunjukkan betapa pentingnya ia dalam mendukung perkembangan teknologi dan kesejahteraan hidup kita.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih memahami dan menghargai apa itu pasir silika dan berbagai manfaatnya bagi kehidupan kita sehari-hari.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Apa Itu Pasir Silika? Pengertian dan Fungsinya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *