Apa Itu Pulser

√ Apa Itu Pulser? Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Pulser? Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Dalam dunia teknik mesin dan otomotif, istilah “pulser” mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Pulser adalah komponen elektronik yang berperan penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor. Alat ini berfungsi sebagai pengirim sinyal listrik yang menentukan waktu pengapian mesin, sehingga proses pembakaran bahan bakar dapat terjadi dengan optimal. Keberadaan pulser sangat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap efisien dan efektif, terutama pada kendaraan modern yang mengkalianlkan sistem pengapian elektronik.

Pulser tidak hanya terbatas pada satu jenis atau model, tetapi terdapat berbagai macam pulser yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tipe kendaraan. Jenis-jenis pulser ini memiliki cara kerja yang berbeda-beda tergantung pada teknologi yang digunakan. Beberapa jenis pulser yang umum ditemui antara lain adalah pulser tipe induktif dan tipe Hall Effect. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai fungsi, berbagai jenis pulser, serta bagaimana cara kerja masing-masing jenis tersebut secara lengkap dan terperinci.

Apa Itu Pulser?

Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin memerlukan busi untuk menciptakan pengapian, sehingga mesin dapat menyala dan tidak mogok. Busi menghasilkan pengapian dengan bantuan sistem kelistrikan saat kendaraan dinyalakan.

Fungsi pulser adalah menentukan waktu yang tepat untuk mematikan CDI (Capacitor Discharge Ignition) dan TCI (Transistor Control Ignition). Komponen ini terbuat dari besi yang mengandung magnet dan dililit dengan kawat tembaga khusus. Jenis kawat tembaga yang digunakan sangat halus sehingga mampu mengalirkan listrik saat ujung pulser ditempelkan ke logam.

Besar kecilnya aliran listrik yang dihasilkan dapat diukur menggunakan avometer. Aliran listrik ini akan membuat jarum penunjuk avometer bergerak, dan satuan yang digunakan adalah skala X10 atau X100 ohm meter. Angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk avometer menggambarkan nilai lilitan kawat tembaga pada pulser.

Fungsi Pulser

Fungsi pulser adalah menentukan waktu yang tepat bagi CDI (Capacitor Discharge Ignition) dan TCI (Transistor Control Ignition) untuk mematikan aliran listrik yang nantinya akan diteruskan ke proses pengapian busi motor. Pulser memainkan peran krusial dalam sistem pengapian karena waktu pengapian yang tepat sangat penting untuk kinerja mesin yang optimal. Tanpa pulser, mesin tidak akan dapat mengatur timing pengapian dengan akurat, yang bisa mengakibatkan mesin tidak berfungsi dengan baik atau bahkan mogok.

Baca Juga :   √ Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin Yang Perlu Diketahui

Pulser bekerja dengan mendeteksi posisi piston berdasarkan pick up di magnet. Ketika magnet berputar, pulser mendeteksi pergerakan tersebut dan mengirimkan sinyal ke TCI dan CDI. Sinyal ini berisi informasi tentang posisi piston, yang kemudian digunakan untuk menentukan timing pengapian yang tepat. Timing pengapian yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder terbakar pada waktu yang optimal, menghasilkan tenaga yang maksimal dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Dengan demikian, pulser tidak hanya membantu dalam menyalakan mesin, tetapi juga berkontribusi pada kinerja mesin yang lebih efisien dan ekonomis.

Jenis Pulser

Pulser terbagi menjadi dua jenis, yaitu pulser positif dan pulser negatif. Masing-masing jenis memiliki peranannya sendiri dalam menentukan waktu pengiriman listrik yang tepat.

1. Pulser Motor Positif

Pada pulser positif, ketika ujung paling depan dari tonjolan magnet melewati pulser, maka ia akan menghasilkan sinyal pulser positif. Sebaliknya, jika ujung paling belakang tonjolan magnet melewati pulser, ia akan menghasilkan sinyal pulser negatif. Pulser positif yang dihasilkan digunakan sebagai advance timing ketika RPM berada pada kisaran menengah ke atas, memastikan bahwa pengapian terjadi lebih awal untuk memberikan waktu yang cukup bagi pembakaran bahan bakar, yang penting untuk kinerja optimal pada putaran mesin yang tinggi. Di sisi lain, sinyal pulser negatif digunakan ketika RPM berada pada kisaran menengah ke bawah, yang mengatur pengapian agar lebih tepat waktu pada putaran mesin yang lebih rendah.

2. Pulser Motor Negatif

Pulser negatif bekerja dengan prinsip yang berlawanan dari pulser positif. Ketika ujung tonjolan magnet paling depan melewati pulser, ia akan menghasilkan sinyal pulser negatif. Sedangkan, jika ujung paling belakang tonjolan magnet melewati pulser, ia akan menghasilkan sinyal pulser positif. Fungsi ini digunakan pada beberapa jenis motor, di mana timing pengapian disesuaikan untuk optimalisasi kinerja pada berbagai tingkat RPM. Beberapa motor yang menggunakan pulser negatif dengan dua kabel termasuk Yamaha Byson dan Suzuki Satria FU Old. Pulser ini memainkan peran penting dalam memastikan bahwa mesin beroperasi dengan efisiensi maksimum pada berbagai kondisi beban dan kecepatan.

Cara Kerja Pulser

Cara kerja pulser sebenarnya cukup sederhana dan bergantung pada bentuk lilitan kawat tembaga yang terdapat di dalamnya. Ketika kawat tembaga ini berinteraksi dengan besi magnet, gesekan yang terjadi menghasilkan arus listrik. Proses ini dimulai ketika besi magnet didekatkan atau ditarik berulang-ulang ke ujung pulser, sehingga menghasilkan aliran listrik yang diperlukan untuk sistem pengapian.

Baca Juga :   √ Apa Itu Gasket? Fungsi Serta Jenisnya Lengkap

Pulser kemudian menentukan timing yang tepat untuk arus listrik ini, yang kemudian mengaktifkan CDI (Capacitor Discharge Ignition). Saat timing sudah tepat, CDI akan mengirimkan arus listrik ke busi, menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk pembakaran bahan bakar di dalam mesin. Proses ini sangat penting karena timing yang akurat memastikan efisiensi pembakaran dan kinerja mesin yang optimal.

Keberhasilan sistem pengapian ini bisa dilihat melalui jarum penunjuk pada avometer yang bergetar saat mengukur aliran listrik dari pulser. Getaran ini menunjukkan bahwa arus listrik telah terdeteksi dan bahwa sistem pengapian bekerja dengan baik. Ketika sistem pengapian berfungsi dengan benar, motor akan berjalan dengan normal, dan seluruh sistem kelistrikannya akan bekerja secara efisien. Pulser, dengan demikian, memastikan bahwa mesin motor beroperasi dengan lancar dan optimal dalam berbagai kondisi operasi.

Ciri Pulser Melemah

Ketika pengecekan menggunakan avometer menunjukkan jarum penunjuk tidak bergetar, hal ini menkaliankan bahwa pulser bermasalah. Ciri lain dari pulser motor yang melemah adalah motor tidak dapat bergerak atau sering mogok.

Gejala pulser yang lemah juga bisa diketahui dari efek gesekan pulser yang membuat mesin berjalan tidak normal. Hal ini disebabkan oleh putaran bawah atau putaran atas pulser yang tidak normal sehingga aliran listrik tidak berjalan dengan baik.

Ketidakadaan arus listrik mengakibatkan busi tidak mampu memercikan api. Motor mungkin masih bisa bergerak, namun akan sering mati mendadak.

Ciri lainnya adalah motor sering tersendat saat melaju, seperti kehabisan bahan bakar, meskipun bensin masih penuh. Untuk merawat komponen ini, sebaiknya lakukan servis dan pengecekan pulser secara berkala.

Ciri Apabila Terjadi Kerusakan pada Pulser Motor

Ketika motor mengalami mogok atau sulit dinyalakan, penting untuk menentukan apakah kerusakan disebabkan oleh pulser. Ada beberapa ciri yang bisa diamati jika pulser mengalami kerusakan.

Pertama, motor tidak bisa dihidupkan karena tidak ada arus listrik yang mengalir ke busi, sehingga busi tidak memercikan api. Kedua, motor mungkin masih bisa bergerak, tetapi akan sering mati mendadak dan tidak berjalan dengan normal.

Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada putaran atas dan bawah pulser. Efek geser pulser yang lemah sering kali menyebabkan motor tidak bisa berfungsi dengan normal.

Cara Memasang Pulser Dengan Benar

Motor bisa melaju normal apabila pemasangan pulser dilakukan dengan tepat. Pemasangan pulser yang sembarangan dapat menyebabkan motor tidak menyala meskipun berkali-kali distarter.

Untuk memasang komponen otomotif ini, kalian memerlukan beberapa alat seperti kunci T8, L5, atau obeng plus. Langkah pemasangannya terbagi atas empat tahapan, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga :   √ Mengenal Fungsi Kunci L dan Cara Menggunakannya

  1. Tap Oli Mesin: Pertama-tama, tap oli mesin motor. Lepaskan tuas persneling agar pemasangan lebih mudah. Pastikan blok magnet di sebelah kiri dalam keadaan terbuka terlebih dahulu.
  2. Lepaskan Spul Magnet: Gunakan kunci yang sesuai dengan jenis motor, seperti kunci L5, T8, L4, atau obeng plus, untuk melepaskan spul magnet.
  3. Lepaskan Spul Motor: Lepaskan bagian spul motor dengan hati-hati, terutama saat melepaskan baut, untuk menghindari kerusakan. Simpan baut dengan baik karena akan digunakan lagi untuk mengunci pulser setelah pemasangan selesai.
  4. Bersihkan dan Pasang Pulser: Bersihkan rangkaian komponen tersebut dan pasang spul pulser dengan benar pada blok magnet. Untuk menghindari kesalahan pemasangan, sebaiknya foto dulu rangkaiannya sebelum dibuka.

Pemasangan pulser ini hanya bisa dilakukan untuk motor bebek. Sementara itu, bagi motor matic, perlu melepas bagian radiator motor terlebih dahulu. Jika kalian mengalami kesulitan dalam memasang pulser, sebaiknya bawa ke bengkel resmi agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Pulser merupakan komponen otomotif yang sangat penting bagi sistem kelistrikan. Selain menentukan waktu yang tepat bagi CDI atau TCI untuk mematikan listrik, pulser juga berperan dalam penyaluran aliran listrik. Pemasangan yang tepat memastikan motor berjalan dengan optimal dan menghindari masalah kelistrikan.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan memahami secara mendalam tentang apa itu pulser, termasuk fungsi, jenis, dan cara kerjanya yang lengkap, kita menjadi lebih terampil dalam merawat dan memahami mesin kendaraan bermotor.

Pulser bukan hanya sekadar komponen, tetapi merupakan jantung dari sistem pengapian, memastikan mesin berjalan dengan efisiensi maksimal.

Dengan pengetahuan yang diperoleh, kita dapat mengenali masalah potensial, melakukan perawatan yang tepat waktu, dan menjaga performa mesin tetap prima.

Sebagai pemilik kendaraan, pemahaman ini menjadi lkaliansan yang kuat untuk memastikan kendaraan kita selalu berjalan dengan lancar dan efisien dalam setiap perjalanan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Pulser? Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *