Apa itu Handrail

√ Apa itu Handrail? Jenis dan Material Yang Digunakan

Posted on

Finoo.id – √ Apa itu Handrail? Jenis dan Material Yang Digunakan. Handrail adalah salah satu elemen penting dalam desain bangunan yang berfungsi sebagai pegangan atau penyangga untuk memudahkan orang saat naik atau turun tangga, maupun saat berjalan di lorong atau area yang tinggi. Jenis-jenis handrail bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan gaya desain yang diinginkan, antara lain handrail lurus, melengkung, atau bahkan berbentuk spiral.

Material yang umum digunakan untuk membuat handrail termasuk kayu, baja, aluminium, dan kaca. Kayu memberikan kesan hangat dan alami, sementara baja dan aluminium menawarkan kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Sementara itu, handrail dari kaca dapat memberikan kesan modern dan elegan pada ruangan.

Pemilihan material handrail sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekuatan, daya tahan, dan estetika yang diinginkan dalam desain bangunan. Dengan demikian, handrail tidak hanya berfungsi sebagai elemen fungsional, tetapi juga berperan dalam menciptakan atmosfer dan estetika ruang.

Apa itu Handrail?

Saat membangun atau merancang konstruksi tangga, salah satu unsur arsitektur yang penting namun sering terabaikan adalah handrail atau pegangan tangan. Keberadaan handrail ini sangat vital karena dapat meningkatkan mobilitas pengguna tangga dalam naik atau turun.

Handrail adalah rel yang dipasang di sepanjang tembok atau baluster untuk memberikan stabilitas kepada pengguna saat menggunakan tangga. Selain itu, fungsi utama dari elemen arsitektur ini adalah sebagai pengaman agar pengguna tidak terjatuh dari tangga ke lantai bawah, terutama jika dipasang di atas baluster.

Pemasangan pegangan tangan harus memperhatikan ketinggian yang sesuai dengan tubuh manusia agar pengguna dapat meraihnya dengan nyaman. Oleh karena itu, ketinggian handrail sebaiknya tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Stkalianr ketinggian yang umum digunakan berkisar antara 80 hingga 100 centimeter dari permukaan lantai tangga.

Jenis-jenis Handrail

Handrail dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan lokasi pemasangannya. Pertama, terdapat handrail tembok, dan kedua, handrail baluster. Perbedaan antara keduanya akan diuraikan dalam penjelasan berikut ini.

1. Tembok

Handrail tembok merupakan jenis pegangan tangan yang ditempatkan langsung pada tembok. Biasanya, pegangan tangan ini akan didukung oleh bracket yang terpasang dengan kokoh pada tembok. Terdapat dua jenis bracket yang digunakan untuk handrail tipe ini. Pertama, terdapat bracket built in, yang mana menjadi bagian yang menyatu dengan pegangan tangan itu sendiri. Sedangkan jenis kedua adalah bracket terpisah, di mana pegangan tangan dan relnya merupakan bagian yang terpisah, yang satu terpasang pada tembok dan yang lainnya terpasang pada pegangan tangan itu sendiri.

Baca Juga :   √ Apa Itu Gording? Berikut Penjelasanya Secara Lengkap

2. Baluster

Handrail baluster adalah jenis pegangan tangan yang dipasang di sisi tangga, biasanya di sepanjang baluster. Dalam hal ini, beban dari pegangan tangan akan ditopang atau ditahan oleh baluster tersebut. Pengguna sering menemukan handrail baluster sebagai elemen dekoratif tambahan pada tangga, karena selain berfungsi sebagai pegangan, baluster juga memberikan sentuhan estetika yang menarik pada desain tangga. Dengan demikian, handrail baluster tidak hanya memberikan keamanan dan stabilitas saat menggunakan tangga, tetapi juga memperindah tampilan keseluruhan ruangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan

Berdasarkan informasi dari inspectapedia.com, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasang handrail pada tangga. Hal-hal ini akan diuraikan dalam penjelasan berikut.

1. Kemudahan pegangan

Saat memasang handrail, penting untuk memastikan bahwa handrail tersebut mudah dijangkau oleh pengguna. Hal ini melibatkan pertimbangan terhadap ketinggian pemasangan dan juga bentuk dari pegangan tangan itu sendiri. Semakin ergonomis bentuk handrail, semakin baik karena dapat mengurangi risiko kehilangan keseimbangan dan potensi terjatuh bagi pengguna tangga. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari membuat pegangan dengan bentuk yang sulit untuk digenggam oleh tangan, sehingga pengguna dapat dengan mudah dan nyaman menahan atau menopang berat tubuh mereka saat menggunakan tangga.

2. Kekuatan Pegangan

Kekuatan handrail adalah faktor penting yang menentukan kekalianlannya dalam menahan beban. Idealnya, handrail harus mampu menopang beban hingga 120 kilogram atau lebih. Ini memastikan bahwa handrail dapat digunakan dengan aman oleh berbagai jenis pengguna tanpa risiko patah atau rusak. Selain itu, baik bracket maupun baluster yang mendukung handrail harus terpasang dengan kuat dan kokoh pada struktur utama bangunan. Hal ini memastikan bahwa handrail dapat menopang pengguna dengan stabil saat naik dan turun tangga tanpa adanya pergerakan yang berlebihan atau bahaya potensial. Dengan memperhatikan kekuatan handrail, kita dapat memberikan perlindungan yang optimal kepada pengguna tangga dan menjaga keamanan mereka selama penggunaan tangga.

3. Tinggi Handrail

Pemilihan tinggi handrail sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan pengguna tangga. Stkalianrnya, handrail biasanya dipasang pada ketinggian antara 80 hingga 100 centimeter dari permukaan tangga. Hal ini telah ditetapkan agar handrail dapat dengan mudah dijangkau oleh pengguna tanpa harus merasa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Memasang handrail dengan tinggi yang sesuai juga memastikan bahwa pengguna dapat meraihnya dengan nyaman saat naik atau turun tangga, sehingga meningkatkan kestabilan dan keamanan selama penggunaan. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti stkalianr tinggi handrail ini agar handrail dapat memberikan fungsi yang optimal dan memberikan perlindungan yang memadai kepada pengguna tangga.

Perbedaan antara handrail dan guardrail

Railing pada struktur bangunan terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu handrail dan guardrail. Meskipun sering kali kita masih bingung tentang perbedaan antara keduanya. Oleh karena itu, di bagian ini, Pinhome akan memberikan penjelasan tentang kedua elemen arsitektur tersebut.

Baca Juga :   √ Mengenal Atap Trimdek dan Perbedaanya dengan Spandek

1. Handrail

Handrail memiliki fungsi utama sebagai penunjang bagi pengguna tangga saat naik atau turun. Selain ditempatkan di tangga, handrail juga sering dipasang pada eskalator.

Handrail umumnya dipasang pada tangga yang memiliki lebih dari tiga undakan. Penting untuk memperhatikan bentuk dan material handrail agar mudah digenggam oleh pengguna tangga. Faktor ini akan mempermudah pengguna tangga dalam menggunakan handrail secara efektif saat naik atau turun, sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

2. Guardrail

Sementara itu, guardrail biasanya dipasang sebagai pengaman untuk mencegah jatuhnya seseorang ke lantai dasar. Biasanya, rel ini terpasang pada balkon atau teras.

Di pasar, terdapat beberapa produk rel yang dapat berfungsi sebagai guardrail sekaligus handrail. Namun, ada pula produk lain yang hanya memiliki satu fungsi saja.

Guardrail umumnya lebih kuat dan mampu menahan beban yang lebih berat daripada handrail. Bahkan, kekuatannya dapat menahan beban tubuh seseorang yang terdorong ke arah rel ini. Oleh karena itu, ketika melakukan kontrol kualitas, pengujian pertama yang dilakukan biasanya adalah menguji ketahanan guardrail ini untuk menahan beban yang berat.

Material-material yang dipakai untuk produk handrail di pasaran

Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat produk handrail antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kayu-kayuan

Kayu-kayuan adalah salah satu material tertua yang digunakan sebagai pegangan tangan tangga. Di pasaran, terdapat berbagai produk handrail kayu dengan beragam bentuk dan desain.

Penggunaan handrail kayu dapat memberikan kesan antik dan klasik pada bangunan. Namun, perlu diperhatikan bahwa handrail kayu umumnya cocok digunakan hanya untuk interior saja. Jika ingin mengaplikasikannya di luar ruangan, perlu dilakukan perlakuan khusus seperti memberikan lapisan cat pelindung dan memilih jenis kayu yang lebih tahan terhadap cuaca eksternal seperti hujan dan panas matahari.

2. Besi

Material besi menawarkan beragam variasi bentuk rel yang dapat ditemukan di pasaran. Handrail besi juga memiliki fleksibilitas untuk diubah tampilannya dengan melakukan pengecatan sesuai dengan preferensi estetika.

Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah karat. Untuk mengatasi masalah ini, pengguna dapat menerapkan cat atau cairan anti karat yang mampu melindungi handrail besi dari korosi dan memperpanjang umurnya.

3. Aluminium

Handrail aluminium seringkali menjadi pilihan karena harganya yang terjangkau dan daya tahan yang baik. Selain itu, kelebihan lainnya adalah kemudahan dalam mengubah warnanya dengan melakukan pengecatan sesuai dengan selera dan kebutuhan desain.

Meskipun dapat dicat ulang sesuai keinginan, banyak yang memilih mempertahankan warna natural dari logam aluminium karena memiliki tampilan yang elegan dan bersih secara alami.

4. Besi Stainless

Handrail dari bahan besi stainless sering dianggap ekonomis karena harganya yang terjangkau. Selain itu, keunggulan utamanya terletak pada durabilitasnya yang baik, bahkan ketika dipasang di luar ruangan.

Baca Juga :   √ Cara Menghitung Biaya Cor Jalan Per M3 Termasuk Material dan Tenaga

Besi stainless memiliki sifat tahan karat yang baik, sehingga handrail dari bahan ini dapat bertahan lama tanpa perlu khawatir akan korosi atau kerusakan akibat cuaca eksternal seperti hujan atau sinar matahari. Oleh karena itu, handrail besi stainless menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi dalam dan luar ruangan.

5. Tembaga

Handrail yang terbuat dari tembaga memberikan sentuhan kemewahan, keanggunan, dan daya tarik tersendiri pada interior hunian. Material ini sangat cocok untuk dipadukan dengan rumah atau bangunan yang mengusung konsep klasik atau antik.

Namun, penting untuk diingat bahwa handrail dari tembaga memiliki harga yang cukup mahal di pasaran. Selain itu, handrail ini juga membutuhkan perawatan khusus secara berkala untuk mempertahankan kilau dan keindahannya. Meskipun demikian, investasi pada handrail tembaga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan pada estetika dan kesan mewah dari suatu ruangan atau bangunan.

6. Batu-batuan

Handrail yang terbuat dari batu cocok digunakan di rumah dengan gaya klasik. Selain itu, handrail batu juga sering diterapkan di bagian eksterior bangunan. Karakteristiknya yang kuat membuatnya tahan terhadap berbagai perubahan cuaca.

Handrail batu memberikan kesan yang kokoh dan alami, sesuai dengan estetika rumah bergaya klasik. Penggunaannya di bagian eksterior juga menambah nilai estetika bangunan dan memberikan sentuhan yang elegan pada tampilan keseluruhan. Keunggulan lainnya adalah ketahanannya terhadap cuaca eksternal seperti panas, hujan, atau cuaca buruk lainnya, sehingga handrail batu dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa perlu perawatan khusus yang berlebihan.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, kini kita memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu handrail. Handrail bukan hanya sekadar elemen arsitektur tambahan, tetapi juga memegang peran penting dalam meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan estetika bangunan.

Dengan beragam jenis dan material yang tersedia, handrail dapat disesuaikan dengan gaya desain dan kebutuhan fungsional bangunan.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan baik pemilihan dan pemasangan handrail dalam setiap proyek konstruksi atau renovasi, demi menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan indah bagi penghuninya.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa itu Handrail? Jenis dan Material Yang Digunakan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *