Cara Menghitung Jangka Sorong

√ Cara Menghitung Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Posted on

Finoo.id – √ Cara Menghitung Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup. Mengukur dengan presisi tinggi adalah hal yang sangat penting dalam dunia teknik dan industri, di mana ketelitian adalah kunci keberhasilan. Dua alat ukur yang paling sering digunakan untuk keperluan ini adalah jangka sorong dan mikrometer sekrup. Jangka sorong mampu memberikan pengukuran yang akurat hingga 0,1 mm, sementara mikrometer sekrup bisa mencapai ketelitian hingga 0,01 mm.

Kedua alat ini sangat berguna untuk mengukur panjang, diameter, dan ketebalan objek dengan hasil yang sangat tepat, sehingga memastikan setiap komponen yang dibuat atau diperiksa memenuhi stkalianr yang diinginkan. Namun, meskipun terlihat sederhana, penggunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup memerlukan pemahaman mendalam agar hasil pengukuran dapat diinterpretasikan dengan benar.

Artikel ini akan memandu kalian dalam memahami cara menghitung hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah diikuti. Dengan mempelajari cara membaca skala utama dan skala vernier pada jangka sorong serta skala utama dan skala nonius pada mikrometer sekrup, kalian akan lebih yakin dalam melakukan pengukuran yang presisi. Selain itu, artikel ini juga akan membahas beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat melakukan pengukuran dan bagaimana cara menghindarinya, sehingga kalian bisa memastikan hasil pengukuran yang optimal dan akurat setiap saat.

Perbedaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah dua alat ukur yang sering digunakan di berbagai bidang. Meskipun keduanya berfungsi untuk mengukur, ada perbedaan signifikan dalam cara kerja, tingkat presisi, dan kegunaannya masing-masing.

1. Cara Kerja

Jangka sorong bekerja dengan prinsip geseran pada skala utama dan skala nonius, di mana pengguna dapat menggeser rahang geser untuk menyesuaikan dengan dimensi objek yang diukur. Rahang pada jangka sorong terbagi menjadi dua bagian, yaitu rahang luar untuk mengukur dimensi luar (seperti diameter luar suatu benda) dan rahang dalam untuk mengukur dimensi dalam (seperti diameter dalam suatu lubang). Selain itu, jangka sorong juga dilengkapi dengan batang pengukur kedalaman yang memungkinkan pengukuran kedalaman suatu objek atau lubang. Ketika rahang digerakkan, skala nonius pada jangka sorong memberikan pembacaan tambahan yang memungkinkan pengukuran lebih detail hingga pecahan milimeter.

Mikrometer sekrup, di sisi lain, beroperasi berdasarkan prinsip ulir sekrup yang sangat presisi. Mekanisme pengukuran dilakukan dengan menempatkan objek di antara spindle dan anvil, kemudian memutar thimble (bagian penggerak ulir) hingga objek dijepit dengan pas. Pergerakan ulir yang halus pada mikrometer sekrup memastikan pengukuran dilakukan dengan akurasi yang sangat tinggi. Skala utama dan skala nonius pada mikrometer memberikan pembacaan yang sangat detail, memungkinkan pengukuran hingga pecahan mikrometer. Cara kerjanya yang lebih presisi membuat mikrometer sekrup ideal untuk mengukur dimensi kecil dan halus yang tidak dapat diukur dengan jangka sorong.

Baca Juga :   Macam-Macam Alat Ukur Elektrik Beserta Pengertian & Fungsinya

2. Presisi Pengukuran

Presisi pengukuran jangka sorong berada pada kisaran 0,1 mm, cukup baik untuk aplikasi yang tidak membutuhkan akurasi ekstrem, seperti pengukuran benda kerja sehari-hari, diameter pipa, atau dimensi komponen mekanis. Namun, presisi ini masih kurang dibandingkan dengan mikrometer sekrup, yang memiliki kemampuan mengukur hingga 0,01 mm atau bahkan lebih kecil, tergantung tipe mikrometernya. Mikrometer sekrup biasanya digunakan dalam bidang yang memerlukan ketelitian sangat tinggi, seperti pembuatan komponen mesin, pengecekan ketebalan material, atau dalam laboratorium penelitian. Dengan tingkat presisi yang lebih tinggi, mikrometer sekrup dapat memberikan hasil pengukuran yang lebih konsisten dan dapat dikalianlkan, terutama untuk komponen yang memerlukan toleransi ketat.

3. Kegunaan

Jangka sorong adalah alat ukur serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pengukuran, seperti mengukur dimensi luar (misalnya diameter batang), dimensi dalam (misalnya diameter lubang), dan kedalaman (misalnya kedalaman celah atau alur). Berkat desainnya yang fleksibel, jangka sorong sering digunakan dalam bidang konstruksi untuk mengukur material bangunan, dalam industri otomotif untuk memeriksa komponen mesin, dan dalam perbaikan atau pembuatan peralatan yang memerlukan pengukuran cepat dan akurat. Kemampuannya untuk melakukan berbagai jenis pengukuran dengan satu alat membuat jangka sorong menjadi pilihan praktis untuk keperluan sehari-hari.

Sebaliknya, mikrometer sekrup dirancang khusus untuk pengukuran dengan tingkat presisi yang sangat tinggi, menjadikannya alat pilihan untuk aplikasi yang lebih khusus. Mikrometer sekrup banyak digunakan dalam industri manufaktur untuk mengukur ketebalan material, diameter poros kecil, atau komponen mesin dengan toleransi yang sangat ketat. Di bidang permesinan, mikrometer sekrup membantu memastikan bahwa setiap komponen dibuat dengan ukuran yang tepat sesuai spesifikasi. Selain itu, alat ini juga digunakan dalam metrologi untuk keperluan pengujian dan kalibrasi, memastikan stkalianr kualitas dan akurasi dalam berbagai produk.

4. Aplikasi

Aplikasi jangka sorong sangat luas dan mencakup berbagai kebutuhan pengukuran yang tidak memerlukan tingkat presisi yang ekstrem. Dalam proyek konstruksi, jangka sorong sering digunakan untuk memeriksa ukuran balok, pipa, dan material lainnya untuk memastikan sesuai dengan spesifikasi desain. Di sektor otomotif, jangka sorong berguna untuk mengukur komponen seperti bantalan, mur, baut, dan bagian lain dari kendaraan yang memerlukan pengukuran cepat dan tepat. Kepraktisannya juga membuat jangka sorong sering digunakan oleh teknisi dan mekanik dalam tugas perawatan dan perbaikan.

Mikrometer sekrup, dengan presisi yang lebih tinggi, memiliki aplikasi yang lebih spesifik di lingkungan industri yang menuntut akurasi tinggi. Dalam pabrik manufaktur, mikrometer digunakan untuk mengukur komponen dengan toleransi yang sangat ketat, seperti bagian mesin, alat-alat presisi, atau material dengan dimensi yang sangat kecil. Di laboratorium metrologi, mikrometer sekrup berperan penting dalam pengujian produk untuk memastikan kepatuhan terhadap stkalianr kualitas. Dalam proses permesinan, mikrometer membantu operator memastikan bahwa dimensi komponen yang diproduksi sesuai dengan desain, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Baca Juga :   √ Apa itu Tachometer? Fungsi, Jenis dan Jenisnya

Cara Menghitung Jangka Sorong

Penggunaan jangka sorong untuk mengukur memerlukan beberapa langkah yang sederhana namun memerlukan pemahaman yang tepat mengenai cara kerja alat ini. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung menggunakan jangka sorong:

1. Baca Skala Utama

Langkah pertama dalam menggunakan jangka sorong adalah membaca skala utama, yang terletak di sepanjang batang jangka sorong. Skala utama ini menunjukkan nilai pengukuran dalam satuan milimeter untuk versi metrik atau dalam inci untuk versi imperial. Skala utama biasanya dimulai dari nol di ujung rahang tetap dan bergerak ke kanan saat rahang geser dipindahkan. Ketika mengukur, kalian perlu mencatat angka yang sejajar dengan garis nol pada skala nonius. Angka ini menunjukkan ukuran dasar atau ukuran kasar objek yang diukur sebelum ditambahkan dengan pembacaan dari skala nonius. Penting untuk memperhatikan pembacaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data awal ini.

2. Baca Skala Nonius

Setelah membaca skala utama, langkah berikutnya adalah membaca skala nonius yang berada di klem atau bagian geser jangka sorong. Skala nonius terdiri dari serangkaian garis yang biasanya berukuran lebih kecil dan terletak di bawah atau di atas skala utama. Fungsi skala nonius adalah untuk memberikan pengukuran tambahan yang lebih detail dan presisi, melengkapi pembacaan dari skala utama. Caranya adalah dengan mencari garis pada skala nonius yang sejajar atau paling mendekati sejajar dengan garis pada skala utama. Nilai pada skala nonius ini menunjukkan fraksi dari satuan terkecil pada skala utama, yang kemudian ditambahkan ke pembacaan skala utama untuk memperoleh pengukuran akhir yang lebih akurat.

3. Hitung Hasil Akhir

Langkah terakhir adalah menghitung hasil akhir dari pengukuran dengan menjumlahkan angka yang terbaca dari skala utama dan skala nonius. Misalnya, jika skala utama menunjukkan 12 mm dan skala nonius menunjukkan 0,3 mm, maka hasil akhir pengukuran adalah 12,3 mm. Kombinasi kedua skala ini memberikan hasil yang lebih rinci dan akurat dibandingkan pengukuran menggunakan skala utama saja. Pastikan untuk menjumlahkan dengan benar untuk menghindari kesalahan pengukuran. Memahami dan menerapkan langkah-langkah ini dengan baik akan memastikan bahwa kalian mendapatkan pengukuran yang tepat dan akurat saat menggunakan jangka sorong.

Cara Menghitung Mikrometer Sekrup

Dengan memahami cara menghitung menggunakan mikrometer sekrup, kalian dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan terpercaya.

1. Pembacaan Skala Utama dan Skala Tambahan

Langkah pertama dalam menghitung menggunakan mikrometer sekrup adalah membaca skala utama yang terletak pada tabung luar mikrometer. Skala ini biasanya memberikan pembacaan dalam satuan milimeter atau inci, tergantung pada tipe mikrometer yang digunakan. Skala utama menunjukkan nilai pengukuran dasar, yang merupakan nilai awal dari hasil pengukuran. Selanjutnya, perhatikan skala tambahan yang berada pada bagian dalam tabung mikrometer. Skala tambahan ini menunjukkan pembacaan tambahan berupa satuan yang lebih kecil dan berfungsi untuk memperjelas pengukuran hingga ke tingkat fraksi lebih kecil dari skala utama, sering kali berupa pecahan dari satu putaran penuh.

Baca Juga :   √ Apa itu Wood Moisture Meter? Jenis & Cara Kerjanya

Pembacaan skala tambahan memberikan nilai ekstra yang ditambahkan ke pembacaan skala utama, sehingga menghasilkan angka yang lebih rinci. Skala tambahan ini berperan penting dalam memberikan nilai pengukuran yang lebih presisi, khususnya saat diperlukan akurasi lebih tinggi pada pengukuran benda yang sangat kecil.

2. Pembacaan Skala Nonius

Setelah membaca skala utama dan skala tambahan, langkah berikutnya adalah membaca skala nonius yang terletak pada spindle mikrometer. Skala nonius ini memberikan subdivisi yang lebih halus dari satuan terkecil pada skala utama, biasanya berupa garis-garis kecil yang menunjukkan nilai fraksi lebih detail. Skala nonius membantu mengoreksi pembacaan sebelumnya dan memastikan bahwa hasil akhir dari pengukuran memiliki tingkat akurasi yang optimal.

Dengan membaca skala nonius, kalian dapat menambahkan nilai pembacaan nonius ke pembacaan skala utama dan skala tambahan. Hal ini memungkinkan mikrometer sekrup untuk memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada benda dengan dimensi yang sangat kecil yang memerlukan tingkat presisi yang tinggi.

3. Hitung Hasil Akhir

Langkah terakhir adalah menghitung hasil akhir dari pengukuran dengan menjumlahkan angka yang terbaca pada skala utama, skala tambahan, dan skala nonius. Sebagai contoh, jika skala utama menunjukkan 5 mm, skala tambahan menunjukkan 0,25 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,01 mm, maka hasil akhir pengukuran adalah 5,26 mm. Penghitungan ini memberikan ukuran akhir objek dengan akurasi tinggi, yang sangat bergantung pada tingkat resolusi mikrometer sekrup yang digunakan.

Dengan memahami cara menghitung menggunakan mikrometer sekrup, kalian dapat memperoleh pengukuran yang sangat akurat. Meski metode ini berbeda dari jangka sorong, keduanya tetap merupakan alat penting dalam berbagai aplikasi industri dan teknis. Pilihan alat yang tepat bergantung pada kebutuhan akurasi dan jenis pengukuran yang diperlukan dalam pekerjaan kalian.

BACA JUGA :

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, memahami cara menghitung dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup sangat penting untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan.

Meskipun kedua alat ini memiliki cara kerja dan tingkat presisi yang berbeda, keduanya tetap menjadi pilihan utama dalam berbagai bidang seperti teknik, manufaktur, dan perbaikan.

Dengan menguasai teknik pembacaan skala utama, skala tambahan, dan skala nonius, kalian dapat memaksimalkan fungsi alat-alat ini dalam setiap pengukuran.

Semoga artikel finoo.id ini dapat membantu kalian dalam memahami cara penggunaan kedua alat tersebut dengan lebih baik dan menjadi panduan yang bermanfaat dalam aplikasi sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *