Finoo.id – Pengertian Kapasitor Keramik: Fungsi dan Cara Ukurnya. Kapasitor keramik adalah jenis kapasitor yang menggunakan elektroda berbahan keramik. Fungsinya adalah menyerap energi listrik dan menyimpannya dalam medan listrik.
Kapasitor keramik banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik yang umum ditemui, terutama dalam peralatan yang terkait dengan sistem pengolahan frekuensi radio.
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kapasitor keramik. Mulai dari pengertian, fungsi, gambar simbol, karakteristik, cara kerja, cara mengukur, hingga membaca nilai pada kapasitor keramik tersebut.
Pengertian Kapasitor Keramik
Kapasitor, yang juga dikenal sebagai kondensator, merupakan sebuah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam medan listrik selama periode waktu tertentu.
Terdapat berbagai macam jenis kapasitor, salah satunya adalah kapasitor keramik. Sesuai dengan namanya, kapasitor keramik menggunakan bahan isolator berupa keramik.
Dalam kapasitor keramik, terdapat dua pelat logam yang bertindak sebagai elektroda. Kedua pelat tersebut dipisahkan oleh bahan dielektrik berbahan keramik.
Fungsi Kapasitor Keramik
Fungsi kapasitor keramik hampir sama dengan kapasitor pada umumnya, yaitu menyimpan energi dalam medan listrik. Selain itu, terdapat beberapa fungsi lain yang perlu diketahui mengenai penggunaan kapasitor keramik.
Berikut adalah beberapa fungsi kapasitor keramik:
- Menyimpan energi listrik dalam periode waktu tertentu.
- Menggunakan kapasitor keramik sebagai isolator untuk menghambat arus searah (DC).
- Berperan sebagai penghubung atau pemutus dalam rangkaian amplifier.
- Berfungsi sebagai konduktor.
- Digunakan sebagai filter pada rangkaian power supply.
- Menjadi penghubung arus bolak-balik (AC).
- Membantu membangkitkan frekuensi dan fungsi-fungsi lainnya.
Cara Kerja Kapasitor Keramik
Pada kapasitor keramik, terdapat dua pelat logam yang berfungsi sebagai elektroda. Kedua elektroda ini umumnya terpasang secara paralel dan dipisahkan oleh lapisan dielektrik berbahan keramik.
Berikut adalah cara kerja kapasitor keramik:
- Ketika arus listrik mengalir melalui kapasitor, arus tersebut akan melewati pelat logam. Namun, karena adanya lapisan isolator yang memisahkan kedua elektroda, arus listrik tidak dapat mengalir dengan bebas. Sebaliknya, arus listrik hanya akan disimpan dan terakumulasi di antara kedua elektroda.
- Nilai kapasitansi atau kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah luas penampang pelat dan jarak antara kedua elektroda.
- Semakin luas penampang pelat logam yang digunakan, semakin besar muatan listrik yang dapat disimpan.
- Demikian pula, semakin kecil jarak antara kedua elektroda, semakin besar energi listrik potensial yang dapat ditampung oleh kapasitor tersebut.
Gambar Simbol Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik termasuk dalam kategori kapasitor non polar. Istilah ini digunakan karena kedua kaki elektroda pada kapasitor ini tidak memiliki polaritas yang spesifik.
Kelebihan kapasitor non polar adalah dapat digunakan dalam rangkaian berfrekuensi tinggi dan aman dipasang secara bolak-balik. Dengan demikian, kita tidak perlu khawatir tentang kemungkinan merusak rangkaian tersebut.
Karakteristik Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya dari jenis kapasitor lainnya.
Berikut adalah beberapa karakteristik kapasitor keramik:
- Menggunakan bahan dielektrik yang terbuat dari keramik.
- Rentang kapasitansi berkisar antara 10pF hingga 3.3pF.
- Merupakan jenis kapasitor non polar, artinya tidak memiliki polaritas pada kedua kakinya.
- Dapat digunakan dalam rentang tegangan kerja maksimum mulai dari 16 volt hingga 450 volt.
- Mampu bekerja pada suhu maksimum 105°C.
- Kapasitor keramik biasanya memiliki kode berupa 2 atau 3 digit yang tercetak pada permukaannya.
Rangkaian Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik merupakan jenis kapasitor non polar. Ketika digunakan dalam rangkaian elektronik, kapasitor ini dapat dihubungkan secara seri atau paralel.
Metode pemasangan ini bertujuan untuk mencapai nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, apa perbedaan antara keduanya? Mari kita lihat penjelasannya secara lebih detail.
1. Kapasitor Rangkaian Seri
Rangkaian kapasitor seri merupakan metode yang digunakan untuk menghubungkan kapasitor secara berurutan. Dalam rangkaian ini, beberapa kapasitor dihubungkan secara sejajar, dengan satu ujung saling terhubung.
Pada rangkaian seri, nilai kapasitansi total akan meningkat sesuai dengan jumlah kapasitor yang digunakan. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai kapasitansi total pada rangkaian seri kapasitor keramik adalah sebagai berikut:
Ctotal = C1 + C2 + … + Cn
Misalnya, jika kita menggunakan dua kapasitor dengan tegangan kerja masing-masing sebesar 450 volt. Ketika kedua kapasitor tersebut dihubungkan secara seri, maka akan menghasilkan tegangan total sebesar 900 volt. Ini adalah contoh perhitungan untuk menentukan nilai resistansi pada kapasitor keramik.
Dengan menggunakan metode rangkaian seri, kita dapat mengatur nilai resistansi sesuai dengan kebutuhan dalam penggunaan kapasitor keramik.
2. Kapasitor Rangkaian Paralel
Selain itu, kapasitor keramik juga dapat dihubungkan secara paralel. Pada rangkaian paralel, kapasitor-kapasitor tersebut saling terhubung dan membentuk percabangan. Tujuan dari rangkaian paralel adalah untuk mendapatkan nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada rangkaian paralel, tegangan kerja cenderung konstan. Nilai kapasitansi dari setiap kapasitor akan ditambahkan untuk mendapatkan nilai kapasitansi total.
Sebagai contoh, jika kita memiliki dua kapasitor dengan nilai kapasitansi masing-masing 170 pF dan 120 pF. Maka nilai kapasitansi total yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus kapasitor keramik sebagai berikut:
Ctotal = C1 + C2 = 170 pF + 120 pF = 290 pF.
Dengan menggunakan metode rangkaian paralel, kita dapat memperoleh nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhan dalam penggunaan kapasitor keramik.
Cara Mengukur Kapasitor Keramik
Ya, sampai saat ini kalian semakin memahami tentang perhitungan nilai kapasitor keramik.
Untuk mengukur kapasitor keramik dan membaca nilainya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat memudahkan kalian dalam mengukur kapasitor keramik:
- Satuan yang digunakan untuk nilai kapasitansi adalah piko farad (pF).
- Jika nilai kapasitor berada di bawah 100 pF, biasanya nilainya dituliskan tanpa menggunakan kode.
Misalnya, jika kalian melihat angka 22 pada permukaan kapasitor, itu menunjukkan nilai kapasitansi sebesar 22 pF. - Pada kapasitor dengan kode 3 digit, angka pertama dan kedua mewakili nilai numerik, sedangkan angka terakhir menunjukkan jumlah nol yang harus ditambahkan. Contohnya, jika kalian melihat kode 103 pada kapasitor, itu berarti nilai kapasitansi adalah 10.000 pF atau 10 nF.
Dengan memperhatikan panduan ini, kalian dapat membaca dan menginterpretasikan nilai kapasitansi pada kapasitor keramik dengan lebih mudah.
Pada gambar di atas, terdapat kode dengan tiga digit yaitu 104. Cara membaca nilai kapasitor keramik tersebut adalah angka 1 dan 0 menunjukkan nilai numerik, sedangkan angka 4 menunjukkan jumlah angka nol yang harus ditambahkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai kapasitansi dari kapasitor dengan kode 104 adalah 100.000 pF.
Jenis – Jenis Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik adalah salah satu komponen yang umum digunakan dalam industri elektronik. Mereka dapat ditemukan dalam berbagai perangkat, seperti komputer, televisi, telepon, dan rangkaian robotika dengan berbagai sistem kerja.
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang beberapa jenis kapasitor keramik:
1. Kapasitor Keramik Bertegangan Tinggi
Jenis pertama dari kapasitor keramik adalah kapasitor keramik bertegangan tinggi. Berikut adalah beberapa karakteristik dan cara kerja yang perlu diketahui tentang jenis kapasitor ini:
- Menggunakan bahan keramik seperti Strontium titanate dan Barium titanate, yang memiliki koefisien dielektrik tinggi.
- Mampu menangani tegangan tinggi.
- Memiliki performa yang baik dalam penggunaan arus bolak-balik (AC).
- Untuk mengubah nilai kapasitansi, kapasitor ini perlu mengalami kenaikan suhu.
- Kapasitor keramik bertegangan tinggi dirancang khusus untuk kebutuhan yang membutuhkan toleransi tegangan tinggi dan performa yang baik dalam aplikasi dengan arus bolak-balik.
2. Kapasitor Keramik Multilayer
Kapasitor keramik multilayer, juga dikenal sebagai kapasitor chip monolitik, memiliki karakteristik berikut:
- Ukuran yang lebih kecil: Kapasitor ini dirancang dalam bentuk yang kompak, sehingga dapat ditempatkan dengan mudah pada permukaan sirkuit cetak.
- Tingkat akurasi yang tinggi: Kapasitor keramik multilayer memiliki toleransi yang baik dalam menjaga nilai kapasitansi yang diinginkan, sehingga memberikan akurasi yang tinggi dalam aplikasi elektronik.
- Menggunakan isolator dengan material lapisan keramik: Kapasitor ini menggunakan lapisan-lapisan isolator berbahan keramik untuk memisahkan elektroda. Material isolator keramik yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi kapasitor tersebut.
3. Kapasitor Keramik Semikonduktor
Jenis selanjutnya adalah kapasitor keramik semikonduktor. Berikut adalah karakteristik yang paling mencolok dari kapasitor keramik semikonduktor:
- Ukuran yang kecil dengan kapasitas yang besar: Kapasitor keramik semikonduktor memiliki ukuran fisik yang lebih kecil dibandingkan dengan kapasitor lainnya, namun memiliki kapasitas yang besar. Hal ini membuatnya sangat efisien dalam penggunaan ruang pada rangkaian elektronik.
- Kadar konstanta dielektrik yang tinggi: Kapasitor ini memiliki konstanta dielektrik yang tinggi, sehingga mampu menyimpan muatan listrik dengan baik. Konstanta dielektrik yang tinggi juga memungkinkan kapasitor keramik semikonduktor memiliki kapasitansi yang tinggi untuk ukurannya yang kecil.
- Lapisan dielektrik yang tipis: Kapasitor ini memiliki lapisan dielektrik yang sangat tipis. Hal ini membantu dalam mencapai ukuran yang lebih kecil dan meningkatkan kinerja kapasitor dalam merespons perubahan muatan listrik dengan cepat.
- Kapasitor keramik semikonduktor memiliki keunggulan dalam hal ukuran yang kecil, kapasitas yang besar, konstanta dielektrik yang tinggi, dan lapisan dielektrik yang tipis. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik dalam aplikasi elektronik yang membutuhkan kapasitor yang efisien dalam penggunaan ruang dan kinerja yang responsif.
Baca Juga :
- Fungsi Kapasitor Kipas Angin & Penjelasanya Secara Lengkap
- Skema Kipas Angin Tanpa Kapasitor & Cara Memperbaikinya
- Rekomendasi Merk Kapasitor AC Terbaik dan Layak Digunakan
- Ciri Ciri Kapasitor Pompa Air Rusak Yang Paling Tepat
Penutup
Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa kapasitor keramik adalah komponen penting dalam dunia elektronika dan memiliki berbagai kegunaan yang sangat bervariasi. Kapasitor keramik memiliki peranan yang vital dalam memastikan stabilitas dan kinerja rangkaian listrik. Menyimpan dan melepas muatan listrik, menstabilkan tegangan, serta memfilter kebisingan adalah beberapa fungsi utama dari kapasitor ini.
Perkembangan teknologi kapasitor keramik terus berlanjut, dengan peningkatan dalam hal kapasitansi dan penurunan ukuran fisik. Dengan mengetahui pengertian dan fungsi dari kapasitor keramik, diharapkan kita semakin menghargai peran kecil namun sangat penting dari komponen ini dalam berbagai perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari.
Memahami kapasitor keramik tidak hanya membuka wawasan kita tentang bagaimana perangkat elektronik bekerja, tetapi juga membantu kita dalam melakukan perbaikan dan perancangan rangkaian elektronik. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menggunakan kapasitor keramik secara lebih efektif dan efisien.
Akhirnya, kapasitor keramik merupakan bukti bahwa sesuatu yang kecil bisa memiliki dampak yang besar. Jadi, mari kita terus belajar dan berinovasi dalam dunia elektronika.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Kapasitor Keramik: Fungsi dan Cara Ukurnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.