Finoo.id – Pengertian Preventive Maintenance: Fungsi dan Manfaatnya Yang Tepat. Saat memiliki bisnis, terutama jika skala bisnis sudah cukup besar, tidak boleh mengabaikan hal ini. Terutama dalam hal perawatan alat dan mesin yang mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu (depresiasi). Pendekatan perawatan pencegahan menjadi salah satu strategi yang krusial untuk menjaga dan merawat semua peralatan agar tetap dalam kondisi optimal, terutama jika peralatan tersebut digunakan secara terus-menerus setiap harinya.
Ternyata, peningkatan produktivitas suatu bisnis sangat bergantung pada perawatan pencegahan. Pendekatan ini memungkinkan bisnis untuk terus tumbuh guna memenuhi permintaan dari pasar. Jika mesin-mesin dan peralatan mengalami kerusakan, proses produksi dapat terhenti. Untuk memahaminya lebih baik, mari kita bahas mengenai pemeliharaan pencegahan (PM) beserta alasan mengapa hal ini sangat penting:
Pengertian Preventive Maintenance
Pemeliharaan pencegahan merupakan tindakan yang esensial dan sangat penting dalam mendukung kelancaran operasional bisnis. PM melibatkan serangkaian langkah pencegahan dan perawatan terhadap mesin guna mencegah timbulnya kerusakan. Dikarenakan penggunaan yang berkelanjutan, penurunan kinerja mesin (depresiasi) pasti akan terjadi. Oleh karena itu, langkah-langkah perawatan ini sangat penting untuk menghindari kerusakan yang tak terduga.
Aktivitas perawatan ini akan menjamin kelangsungan semua aktivitas. Dengan merawat mesin, kondisinya akan selalu siap untuk digunakan dalam operasional. Beberapa tugas yang dilakukan dalam pemeliharaan pencegahan termasuk inspeksi. Jika ada kerusakan yang ditemukan, perbaikan dan penggantian dilakukan dengan segera. Aktivitas pembersihan dan pelumasan secara rutin juga menjadi bagian integral dari PM.
Mengapa Preventive Maintenance Begitu Penting?
Keberhasilan pemeliharaan preventif terlihat ketika mampu memperpanjang masa pakai mesin dan peralatan produksi. Dengan adanya kegiatan inspeksi, segala jenis kerusakan dapat lebih mudah diprediksi dan terdeteksi. Hal ini berbeda dengan pabrik yang tidak menjalankan pemeliharaan preventif secara optimal. Akibatnya, kekalianlan peralatan pasti menurun dan berdampak negatif pada kualitas produk yang dihasilkan.
Secara umum, pendekatan pemeliharaan preventif dibagi menjadi dua kategori. Pertama, terdapat perawatan rutin seperti membersihkan seluruh fasilitas, memeriksa tingkat oli dan bahan bakar. Selain itu, terdapat juga pemeliharaan periodik yang dijadwalkan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
Manfaat Preventive Maintenance
Penerapan pemeliharaan secara preventif menjadi aspek yang tak dapat dipisahkan dari operasional bisnis, terutama bagi pabrik-pabrik berskala besar. Inilah sebabnya mengapa seringkali dilibatkan teknisi khusus yang bertanggung jawab atas perawatan dan pencegahan segala bentuk kerusakan. Beberapa keuntungan dari penerapan preventive maintenance yang efektif meliputi:
1. Menambah Umur Alat dan Mesin
Peralatan produksi tentu memiliki nilai yang signifikan. Saat dibeli, diharapkan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Agar masa pakai alat dan mesin dapat diperpanjang, perawatan rutin dilakukan. Melalui pemeliharaan preventif, kualitas seluruh alat dan mesin dapat ditingkatkan karena terjaga dengan baik. Dampaknya, performa yang baik dari alat akan berpengaruh positif pada kualitas produk yang dihasilkan.
2. Menjamin Keamanan
Keuntungan berikutnya dari preventive maintenance adalah memastikan keselamatan semua pekerja di area produksi. Peralatan yang mengalami kerusakan berpotensi menyebabkan cedera fisik. Sebagai contoh, selang yang aus dan gagal memompa bahan berbahaya. Namun, dengan penerapan PM, kerusakan bahkan yang kecil dapat terdeteksi segera. Ini berarti penggunaan peralatan menjadi lebih optimal dan aman.
3. Mengurangi Downtime
Downtime merupakan salah satu kegiatan yang berpotensi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang signifikan. Tanpa perencanaan sebelumnya, operasional terhenti akibat kerusakan pada bagian mesin. Namun, dengan menerapkan PM secara efektif, titik masalah dapat teridentifikasi dengan cepat. Hal ini menghindarkan pemborosan waktu yang besar untuk perbaikan dan penggantian komponen.
4. Mencegah Biaya Perbaikan yang Besar
Pemeliharaan Preventif adalah langkah strategis untuk mengurangi biaya perbaikan. Jika direncanakan dengan cermat, ini bisa mencegah perusahaan dari perbaikan besar yang menghabiskan biaya yang signifikan. Hal ini terutama penting ketika menghadapi kerusakan yang tak terduga yang memerlukan alokasi dana tertentu, terutama untuk membayar teknisi yang bekerja lembur untuk memperbaiki masalah tersebut.
5. Meningkatkan Efisiensi
Penerapan pemeliharaan secara preventif pada mesin memang dapat meningkatkan efisiensinya. Aktivitas seperti inspeksi dan penggantian pelumas serta suku cadang memiliki peran utama dalam menjaga kinerja peralatan. Pendekatan preventive maintenance terbukti efektif dalam mencegah berbagai jenis kerusakan, bahkan yang berskala kecil. Jika semua berjalan lancar, hasilnya dapat berdampak pada penghematan energi dan bahan bakar.
6. Meningkatkan Kekalianlan Perusahaan
Perusahaan yang dapat dikalianlkan adalah yang mampu memenuhi seluruh permintaan konsumen dengan tepat waktu. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menjaga kondisi mesin tetap optimal melalui pemeliharaan preventif. Dengan peralatan yang dapat terus beroperasi, para pekerja dapat melanjutkan kegiatan produksi. Kemampuan untuk menyelesaikan pesanan sesuai jadwal yang ditetapkan akan mendukung reputasi perusahaan.
7. Meningkatkan Produktivitas
Keuntungan berikutnya dari preventive maintenance adalah peningkatan produktivitas. Alasannya terletak pada ketersediaan peralatan selama proses produksi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan pemeliharaan mampu mengurangi waktu henti operasional. Dengan demikian, waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk memproses pesanan konsumen. Selain itu, PM juga diyakini mampu mengurangi biaya produksi hingga mencapai tingkat yang minimal.
8. Mengurangi Pemakaian Energi
Pemeliharaan preventif memang memiliki manfaat yang sangat penting untuk kelangsungan operasional bisnis, terutama bagi mereka yang bertujuan untuk meminimalkan pengeluaran. Peralatan dan mesin yang dirawat dengan baik memerlukan konsumsi bahan bakar dan listrik yang lebih rendah selama beroperasi. Yang tak kalah penting, tindakan ini mencegah kebutuhan akan perbaikan besar (overhaul) pada mesin.
9. Menghilangkan Pemeliharaan Tidak Perlu
Pada akhirnya, preventive maintenance memberikan manfaat dalam mengatasi setiap bentuk ketidakjelasan. Rutinitas dan jadwal periodiknya akan mengurangi kemungkinan perbaikan yang sebenarnya tidak diperlukan. Risiko-risiko semacam itu dapat diminimalkan melalui penerapan PM. Dengan demikian, setiap alat dapat digunakan untuk tugas yang sesuai dan sesuai dengan fungsinya secara tepat.
Baca Juga :
- Pengertian Maintenance: Jenis, Manfaat dan Penejelasanya Lengkap
- Alat Ukur Intensitas Cahaya: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
- Pengertian Kompresor: Fungsi, Jenis Dan Cara Kerjanya Lengkap
- Pengertian Alat Pemadam Api Berat – APAB Yang Paling Tepat
Penutup
Dalam rangkuman, Pengertian Preventive Maintenance merujuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan secara rutin untuk menjaga peralatan agar tetap berfungsi dengan baik dan mencegah kerusakan mendadak.
Pemeliharaan pencegahan tidak hanya menghemat biaya perbaikan, tetapi juga memastikan efisiensi dan umur panjang dari mesin atau alat yang bersangkutan.
Sebagai pilar utama dalam pengelolaan peralatan dan aset, setiap organisasi yang berkeinginan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi hambatan operasional harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dari preventive maintenance.
Sebagai penutup, marilah kita terus berinvestasi dalam pemahaman dan praktik preventive maintenance untuk masa depan yang lebih cerah dan efisien.
Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Preventive Maintenance: Fungsi dan Manfaatnya Yang Tepat. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan teriamaksih telah membaca artikel kami.