Perbedaan Listrik Fasa Netral dan Ground

Perbedaan Listrik Fasa, Netral dan Ground Yang Paling Tepat

Posted on

Finoo.id – Perbedaan Listrik Fasa, Netral dan Ground Yang Paling Tepat. Pengetahuan dasar tentang mengenal aliran listrik fasa, netral, dan ground pada instalasi di rumah dapat membantu mencegah terjadinya kesalahan pemakaian listrik yang berpotensi fatal, seperti korsleting listrik, tersengat listrik, atau kerusakan perangkat elektronik.

Aliran fasa juga dapat menyebabkan tersengat listrik, terutama jika terjadi kontak di tempat lembab dan tanpa alas kaki. Bagi yang belum pernah merasakan tersengat listrik, pengalaman ini sangat mengejutkan, seolah-olah bagian tubuh yang tersengat listrik ingin terus melekat pada sumber listrik.

Dengan pemahaman yang tepat tentang aliran listrik ini, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan dan bahaya yang mungkin terjadi akibat ketidaktahuan dalam menggunakan listrik di rumah. Penting untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam penggunaan listrik sehari-hari.

Apa itu fasa netral dan Ground ?

Fasa, netral, dan Ground/arde adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi fungsi kabel dalam instalasi listrik rumah. Ketiga jenis kabel ini biasanya berjalan sejajar dalam instalasi, kecuali Ground yang hanya terhubung pada instalasi stop kontak.

Karena ketiganya berjalan bersamaan dan menuju komponen yang sama, sangat penting bagi kita sebagai pemasang kabel untuk dapat membedakan Fasa, netral, dan Ground karena masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Jika terjadi kesalahan dalam memasang kabel Fasa, netral, dan Ground pada instalasi, kemungkinan instalasi tidak akan berfungsi dengan baik, bahkan yang lebih buruk, bisa menyebabkan korsleting.

Baca Juga :   √ Apa itu Base Station Controller? Fungsi dan Cara Kerjanya

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengenali perbedaan antara Fasa, netral, dan Ground sebagai berikut:

1. Listrik Fasa/ Phase

Kabel Fasa atau yang juga dikenal sebagai fase adalah bagian dari instalasi listrik yang membawa tegangan dan biasanya ditkaliani dengan simbol sinusoida “~” serta sering menggunakan warna kuning, merah, atau hitam.

Jika kita menguji stop kontak atau kabel yang merupakan kabel fasa ini menggunakan testpen, indikator lampu testpen akan menyala. Banyak instalasi listrik juga menkaliani kabel ini dengan label “L” yang berarti Line.

Dalam dunia kelistrikan, kabel fase ini umumnya berwarna hitam, sedangkan dalam bidang elektronika atau listrik arus lemah, warna hitam digunakan untuk kabel negatif.

2. Kabel Listrik Netral

Kabel Netral sering kali menggunakan warna biru dalam instalasi listrik. Meskipun kabel netral tersentuh, kita tidak akan mengalami sengatan listrik karena kabel ini sesuai dengan namanya, yaitu netral atau tidak membawa tegangan. Jika kita menguji kabel netral menggunakan test pen, lampu test pen tidak akan menyala.

Kabel netral merupakan kabel acuan atau kabel dengan tegangan 0 dalam instalasi listrik. Pada pembangkit listrik, kabel netral ini biasanya dihubungkan ke tanah (harap perhatikan perbedaannya dengan instalasi rumah tangga). Dalam instalasi listrik, kabel netral sering ditkaliani dengan label “N” yang berarti Netral.

3. Kabel Ground

Kabel ground umumnya menggunakan kabel berwarna hijau-kuning dan seringkali diabaikan dalam sebagian instalasi listrik rumahan, padahal memiliki fungsi yang sangat penting.

Terutama di daerah yang rawan petir, penggunaan kabel ground menjadi semakin vital. Kita sering melihat pada steker listrik yang biasa digunakan memiliki logam di sisi atas dan bawah dengan simbol seperti berikut:

Dalam buku instalasi listrik, kalian tidak akan menemukan kabel dengan warna hitam, biru, dan hijau-kuning seperti yang sering digunakan dalam penjelasan simbol. Sebaliknya, yang ada adalah simbol potongan garis sesuai dengan gambar yang ditunjukkan di atas.

Baca Juga :   Penyebab MCB Sering Turun dan Cara Mengatasinya Yang Tepat

Penerapan fasa, Netral & Grounding pada Instalasi listrik

Contoh ketika kita salah memasang kabel fasa dan netral pada Fitting lampu:

Pada kondisi seharusnya, kabel Fasa seharusnya dihubungkan ke sambungan tengah Fitting lampu dan diambil dari keluaran saklar. Namun, dalam kasus kesalahan, kita mengambil kabel Fasa langsung dari inti listrik, sementara yang terhubung pada saklar adalah kabel Netral. Hasilnya, ketika dilakukan perbaikan, meskipun saklar telah dimatikan, arus listrik tetap mengalir ke fitting lampu.

Kondisi ini sangat berbahaya karena jika kita menyentuh Fitting lampu tersebut tanpa pengaman, ada kemungkinan kita terkena sengatan listrik. Oleh karena itu, sebagai calon teknisi hkalianl atau instalator, kita tidak boleh membiarkan hal tersebut terjadi.

Berikut adalah contoh gambar yang menunjukkan pengaturan yang benar saat menghubungkan kabel pada komponen fitting lampu:

Pemasangan pada stop kontak:

Jika kita keliru dalam menerapkan kabel yang tepat untuk stop kontak, maka stop kontak tersebut mungkin tidak akan berfungsi dengan baik seperti yang seharusnya.

Contohnya, jika kita menghubungkan kabel fasa pada area yang seharusnya dihubungkan ke kontak grounding, sudah jelas stop kontak tersebut tidak akan berfungsi dengan benar.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pemasangan kabel fasa, netral, dan grounding ini sesuai dengan stkalianr yang berlaku. Dengan melakukan pemasangan sesuai standar, kita dapat memastikan stop kontak berfungsi dengan baik dan aman dalam penggunaannya.

Contoh pemasangan kabel yang benar pada stop kontak:

Dalam melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah, sangat penting untuk tidak sembarangan menentukan warna kabel yang digunakan, seperti menggunakan kabel biru untuk fasa dan kuning untuk netral.

Meskipun kita sebagai pemasang mungkin tahu dan bisa membedakan kabel yang mana netral dan mana yang fasa, namun hal ini dapat menimbulkan masalah di masa depan ketika terjadi gangguan dan perlu dilakukan perbaikan.

Baca Juga :   Pengertian Time Delay Relay (TDR) Beserta Fungsi & Prinsip Kerjanya

Jika orang lain yang tidak tahu bahwa kita telah memasang kabel secara sembarangan kemudian melakukan perbaikan, dia tidak akan mengetahui kabel mana yang seharusnya fasa atau netral. Sebagai akibatnya, orang tersebut mungkin tidak mengikuti stkalianr PUIL (Pedoman Umum Instalasi Listrik) dan dapat mengalami risiko kecelakaan kerja, misalnya karena menganggap kabel biru tidak memiliki arus listrik padahal sebenarnya ada.

Kita tidak ingin terjadi hal seperti itu, bukan?

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengikuti aturan dan stkalianr yang berlaku dalam pemasangan instalasi listrik agar keselamatan penggunaan dan pemasangan benar-benar terjamin. Dengan melakukan pemasangan yang benar, kita dapat menghindari risiko bahaya dan memastikan instalasi listrik berjalan dengan aman dan efisien.

Baca Juga :

Penutup

Dalam dunia listrik, terdapat tiga konsep penting yang perlu dipahami, yaitu listrik fasa, netral, dan ground. Ketiganya memiliki peran yang berbeda dalam menyediakan dan menjaga aliran listrik yang aman dan efisien.

Dengan memahami perbedaan antara listrik fasa, netral, dan ground, diharapkan kita dapat lebih bijaksana dalam mengoperasikan sistem listrik dan memastikan keamanan serta kekalianlan aliran listrik di lingkungan sekitar kita.

Semoga artikel finoo.id ini bermanfaat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan listrik yang aman dan efisien. Tetap selalu berhati-hati dan berpegang pada stkalianr keselamatan dalam berurusan dengan kelistrikan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *