Finoo.id – √ Persamaan Transistor BD136 PNP dan Datasheetnya. Transistor BD136 merupakan salah satu transistor jenis PNP yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik, terutama sebagai penguat daya dan pengendali saklar. Dengan karakteristik tegangan dan arus yang cukup tinggi, transistor ini sering ditemukan dalam aplikasi audio, regulator daya, serta rangkaian switching. Namun, dalam beberapa situasi, pengguna mungkin perlu mencari alternatif atau persamaan transistor BD136 yang memiliki spesifikasi serupa agar tetap dapat digunakan dalam rangkaian tanpa mengubah desain secara signifikan.
Artikel ini akan membahas beberapa transistor yang dapat dijadikan persamaan BD136 berdasarkan karakteristik utama seperti tegangan kolektor-emitor, arus kolektor, dan gain (hFE). Selain itu, kami juga akan menyajikan datasheet BD136 untuk memberikan gambaran lebih rinci mengenai parameter teknisnya. Dengan memahami spesifikasi ini, diharapkan pengguna dapat memilih transistor pengganti yang paling sesuai untuk kebutuhan rangkaian elektronik mereka.
Deskripsi Singkat tentang Transistor BD136
BD136 adalah transistor PNP, yang berarti kolektor dan emitor dalam keadaan tertutup saat pin basis terhubung ke tanah dan akan terbuka ketika diberikan sinyal. Hal ini berbeda dari transistor NPN, di mana arus harus mengalir ke basis agar transistor aktif. Jika kalian mencari transistor NPN yang setara dengan BD136, BD135 bisa menjadi pilihan yang tepat.
Transistor BD136 memiliki nilai gain (hFE) antara 40 hingga 250, yang menentukan kemampuannya dalam memperkuat sinyal. Arus maksimum yang dapat melewati kolektornya adalah 1,5A, sehingga tidak dapat digunakan untuk beban yang melebihi nilai ini. Untuk membiaskan transistor, arus yang diberikan ke pin basis (IB) harus dibatasi hingga 5mA, dengan tegangan antara basis dan emitor (VBE) sebesar 5V. Saat transistor berada dalam kondisi saturasi, ia memungkinkan aliran arus maksimum sebesar 1,5A melalui kolektor dan emitor, dengan tegangan maksimum yang diizinkan pada kolektor-emitor (VCE) dan basis-emitor (VBE) masing-masing 45V. Sebaliknya, ketika arus basis dihilangkan, transistor memasuki kondisi cut-off dan menjadi nonaktif, dengan tegangan basis-emitor sekitar 500mV.
Pin Out dan Datasheet Transistor BD 136
Pinout Kaki Transistor BD136
- Emitor
- Collektor
- Basis
Spesifikasi dan Fitur Transistor BD136
- Jenis Transistor: PNP
- Penguatan Arus DC (hFE): 80 (pada IC = 10mA)
- Arus Kolektor Maksimum (IC): 1,5A
- Tegangan Kolektor-Emitor (VCE): 45V
- Tegangan Kolektor-Basis (VCB): 45V
- Tegangan Breakdown Basis-Emitor (VBE): 5V
- Rentang Penguatan Arus DC (hFE): 40 hingga 250
- Kemasan: TO-225
- Material: Plastik
Transistor yang Setara dengan BD136
Jika kalian mencari pengganti yang sesuai untuk transistor BD136, ada beberapa pilihan yang memiliki spesifikasi serupa. Salah satu alternatif terbaik adalah BD135, yang memiliki karakteristik listrik yang hampir sama. Namun, perlu diperhatikan bahwa BD135 adalah transistor NPN, sedangkan BD136 adalah PNP, sehingga dalam beberapa aplikasi, pengguna perlu menyesuaikan desain rangkaian agar kompatibel.
Selain BD135, beberapa transistor lain yang bisa digunakan sebagai pengganti BD136 adalah BD138 dan BD140. Keduanya merupakan transistor PNP dengan parameter tegangan, arus, dan penguatan (hFE) yang hampir identik. BD138 memiliki tegangan kolektor-emitor hingga 45V dan arus kolektor maksimum 1,5A, sama seperti BD136. Sementara itu, BD140 juga memiliki spesifikasi serupa dengan sedikit perbedaan dalam penguatan arusnya. Oleh karena itu, pemilihan transistor pengganti harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari rangkaian yang digunakan.
Transistor pengganti jenis PNP
kalian dapat menggunakan transistor berikut sebagai pengganti BD136:
- BC157
- BC556
- 2N3906
- 2SA1943
- BD140
- S8550
- TIP127
- TIP42
Penggunaan Transistor BD136
Transistor BD136 adalah transistor PNP yang sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik, terutama sebagai penguat daya dan saklar elektronik. Dengan kapasitas arus kolektor hingga 1,5A, transistor ini mampu menangani beban yang relatif berat dibandingkan dengan transistor sinyal kecil. Oleh karena itu, BD136 sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan daya menengah, seperti rangkaian penguat audio, regulator daya, dan driver motor kecil.
Keunggulan lain dari BD136 adalah kemasannya yang berbahan plastik (TO-225), berbeda dari kebanyakan transistor daya menengah yang biasanya menggunakan kemasan logam. Keuntungan dari kemasan plastik ini adalah ketahanannya terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan kebisingan listrik di dalam rangkaian. Karena fitur-fitur tersebut, BD136 banyak digunakan dalam rangkaian amplifier audio, penguat daya sinyal, dan sistem kontrol switching. Jadi, jika kalian mencari transistor PNP dengan daya sedang dan performa yang stabil, BD136 bisa menjadi pilihan yang tepat.
Tips Penggunaan Transistor Agar Awet
Agar transistor tetap berfungsi dengan baik dan memiliki umur pakai yang panjang, sangat penting untuk memerhatikan beberapa langkah dan praktik yang tepat dalam penggunaannya. Berikut adalah tips-tips yang bisa membantu menjaga keawetan dan performa transistor dalam rangkaian elektronik:
1. Gunakan Sesuai Spesifikasi
Setiap transistor memiliki batas tegangan, arus, dan daya maksimum yang dapat diterimanya. Penting untuk selalu menggunakan transistor sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam datasheet. Melebihi batas-batas tersebut dapat menyebabkan transistor overheating (terlalu panas) dan pada akhirnya merusak komponen. Sebagai contoh, arus kolektor yang melebihi kapasitas dapat menyebabkan pemanasan berlebih dan kerusakan permanen pada transistor. Sebaiknya periksa dengan cermat spesifikasi dan pilih transistor dengan rating yang sesuai untuk beban yang akan diterima.
2. Pasang Pendingin Jika Diperlukan
Pada transistor daya menengah hingga tinggi, suhu berlebih adalah salah satu penyebab utama kerusakan. Oleh karena itu, penggunaan heatsink atau pendingin tambahan sangat disarankan untuk mengurangi suhu transistor. Heatsink akan membantu mendispersikan panas yang dihasilkan selama operasional transistor, menjaga transistor agar tetap dalam kisaran suhu yang aman. Jika transistor digunakan dalam aplikasi yang menghasilkan beban tinggi atau beroperasi dalam waktu lama, sistem pendinginan yang baik akan sangat memperpanjang umur transistor.
3. Hindari Arus dan Tegangan Lonjakan
Lonjakan tegangan atau arus dalam sirkuit dapat merusak transistor secara permanen. Untuk itu, penggunaan dioda proteksi atau kapasitor penyaring sangat penting, terutama dalam rangkaian yang melibatkan beban induktif, seperti motor driver atau sirkuit switching. Dioda proteksi membantu mencegah tegangan balik yang berbahaya dari beban induktif yang dapat merusak transistor. Kapasitor penyaring juga dapat membantu menstabilkan tegangan di rangkaian dan mengurangi kemungkinan lonjakan yang tidak terduga.
4. Gunakan Resistor Pembatas pada Basis
Pada transistor, terutama jenis bipolar junction transistor (BJT), arus yang mengalir ke pin basis sangat memengaruhi kinerja dan umur transistor. Untuk itu, selalu pasang resistor pembatas arus pada pin basis agar arus yang masuk tetap terkendali. Arus basis yang terlalu besar dapat merusak persimpangan PN di dalam transistor dan mengurangi kemampuannya untuk bekerja secara efektif. Penggunaan resistor pada basis juga membantu mengatur penguatan (hFE) transistor sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
5. Pastikan Sirkuit Ventilasi yang Baik
Transistor yang bekerja dalam kondisi beban berat atau dengan daya tinggi akan menghasilkan panas. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sirkuit atau casing perangkat memiliki sirkulasi udara yang baik. Tempatkan transistor di lokasi yang memiliki aliran udara yang cukup atau gunakan pendingin tambahan seperti kipas atau heatsink untuk memastikan panas dapat terdisipasi dengan baik. Dalam desain sirkuit, pastikan juga ada cukup ruang untuk sirkulasi udara agar transistor tidak mudah overheat.
6. Hindari Korsleting dan Kesalahan Pemasangan
Kesalahan dalam pemasangan transistor, seperti korsleting, dapat menyebabkan kerusakan langsung pada transistor. Pastikan pinout transistor (Emitter, Collector, Base) sudah dipasang dengan benar. Selain itu, periksa kembali rangkaian sebelum menghidupkan sistem untuk memastikan tidak ada hubungan pendek yang dapat menyebabkan transistor atau komponen lainnya gagal berfungsi. Hal ini juga melibatkan penggunaan layout PCB yang baik dan memastikan bahwa jalur-jalur arus tidak saling bersentuhan di area yang salah.
7. Gunakan Transistor yang Berkualitas Baik
Penggunaan transistor dengan kualitas rendah atau tidak asli bisa memperpendek umur pakai transistor itu sendiri. Untuk menjaga keawetan dan performa transistor, pastikan kalian memilih transistor dari merk terpercaya yang sudah dikenal memiliki kualitas tinggi. Memilih produk asli dengan sertifikasi yang valid akan mengurangi risiko transistor gagal berfungsi lebih cepat dan memastikan rangkaian elektronik bekerja dengan stabil.
Dengan memperhatikan dan mengikuti tips-tips ini, kalian dapat memastikan transistor dalam rangkaian elektronik kalian tetap berfungsi dengan optimal, memiliki umur yang panjang, dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan. Sebagai hasilnya, transistor dapat bekerja lebih efisien dalam berbagai aplikasi, dari penguat audio hingga sirkuit pengontrol daya, dan membantu memastikan keberlanjutan perangkat elektronik kalian.
BACA JUGA :
- √ Persamaan Transistor SS9014 NPN dan Datasheetnya
- √ Persamaan Transistor BD139 yang Paling lengkap
- √ Persamaan Transistor BD140 PNP yang Perlu Diketahui
- √ Persamaan Transistor Final TIP 3055 dan TIP 2955
Penutup
Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai transistor BD136 PNP, termasuk spesifikasi teknisnya serta beberapa transistor yang dapat digunakan sebagai penggantinya.
BD136 dengan arus kolektor maksimum 1,5A dan penguatan arus (hFE) antara 40 hingga 250, merupakan pilihan yang solid untuk aplikasi daya menengah, seperti penguat audio dan kontrol switching.
Selain itu, kami juga telah menjelaskan tentang datasheet BD136, yang mencakup berbagai parameter penting untuk memastikan transistor bekerja optimal dalam rangkaian.
Bagi para engineer atau hobiis yang mencari transistor pengganti, transistor seperti BD135, BD138, atau BD140 dapat menjadi alternatif yang tepat dengan spesifikasi yang serupa.
Memahami persamaan transistor ini memungkinkan pengguna untuk memilih transistor dengan lebih tepat, tanpa mengubah desain rangkaian secara signifikan.
Semoga artikel finoo.id ini dapat bermanfaat dalam memperluas pemahaman kalian tentang transistor BD136 dan memberikan solusi saat kalian membutuhkan pengganti yang sesuai.