Proyek IoT untuk Industri

√ Proyek IoT untuk Industri: Manfaat dan Resikonya

Posted on

Finoo.id – √ Proyek IoT untuk Industri: Manfaat dan Resikonya. Proyek Internet of Things (IoT) untuk industri semakin berkembang pesat, memanfaatkan konektivitas perangkat pintar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data. Teknologi ini memungkinkan perangkat dan sistem di pabrik, gudang, dan fasilitas industri lainnya untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi secara real-time. Dengan aplikasi IoT, proses produksi menjadi lebih otomatis, prediktif, dan transparan, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat waktu respons terhadap permintaan pasar.

Namun, meskipun manfaatnya sangat besar, penerapan proyek IoT dalam industri juga membawa berbagai resiko yang perlu diperhatikan. Keamanan data menjadi salah satu tantangan utama, mengingat banyaknya perangkat yang saling terhubung dan potensi celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, biaya awal yang cukup tinggi dan kompleksitas integrasi sistem juga menjadi hambatan bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi ini. Oleh karena itu, penting bagi setiap industri untuk mengevaluasi dengan cermat keuntungan dan kerugian dari proyek IoT ini sebelum memutuskan untuk implementasinya.

Apa Pentingnya IIoT dalam Industri?

Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional dalam sektor industri manufaktur dan rantai pasokan, transformasi digital kini menjadi hal yang tak terhindarkan. Internet of Things (IoT) memainkan peran vital dalam menciptakan efisiensi di berbagai aspek industri.

IoT di industri merupakan sistem yang menghubungkan perangkat-perangkat fisik melalui jaringan internet untuk saling berbagi data. Dengan IoT, perangkat dapat saling berkomunikasi tanpa terbatas oleh jarak atau lokasi. Sementara itu, Industrial Internet of Things (IIoT) berfokus pada transformasi digital di sektor manufaktur, dengan memanfaatkan sensor untuk mengumpulkan data produksi yang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak cloud untuk menghasilkan wawasan terkait efisiensi operasional.

Berbagai survei menunjukkan bahwa penerapan IIoT telah terbukti efektif. Sebagai contoh, studi CGI melaporkan bahwa 62% perusahaan manufaktur yang disurvei sudah melaksanakan program transformasi digital, sementara survei Bsquare menemukan bahwa 86% produsen telah mengadopsi IIoT, dan 84% di antaranya menganggap teknologi ini sangat efektif. Peralihan dari data manual ke format digital, seperti yang disimpan dalam spreadsheet, memungkinkan informasi yang terkumpul dapat dibagikan dengan mudah di seluruh perusahaan.

Data yang terkumpul dari perangkat IoT memberikan wawasan tentang kondisi operasional yang dapat dianalisis lebih lanjut. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memprediksi dan mencegah potensi masalah. Misalnya, di industri 4.0, perangkat monitoring dapat memantau kondisi mesin produksi. Transparansi data memungkinkan deteksi dini terhadap kerusakan mesin melalui peringatan digital (seperti email atau SMS) jika ada gejala abnormal, seperti temperatur tinggi, getaran berlebih, atau konsumsi energi yang tidak wajar.

Baca Juga :   √ Apa itu Destilasi? Proses, Alat, Jenis, dan Contohnya

Apa Saja Manfaat Internet of Things (IoT) dalam Manufaktur?

Menurut McKinsey, pada 2025, peningkatan operasi yang didorong oleh aplikasi IoT diperkirakan akan bernilai lebih dari $470 miliar per tahun. Sistem IoT dalam manufaktur berfokus pada kegiatan operasional, seperti pemantauan dan pengoptimalan kinerja peralatan, kontrol kualitas produksi, serta interaksi manusia dengan mesin. Penerapan IoT dalam operasi manufaktur memberikan kemudahan dan variasi penggunaan yang signifikan, yang dapat meningkatkan efisiensi industri, di antaranya:

  1. Mengurangi Biaya
    Manajemen aset dan inventaris yang lebih efisien—termasuk biaya penyimpanan yang lebih rendah dan waktu pencarian yang lebih singkat—serta pengurangan waktu henti mesin, operasi yang lebih gesit, dan penggunaan energi yang lebih efisien, memungkinkan perusahaan untuk memangkas biaya operasional. Hal ini juga menciptakan peluang pendapatan baru.
  2. Mempercepat Proses
    IoT mempercepat waktu produksi dan rantai pasokan, memungkinkan produk lebih cepat sampai ke pasar. Sebagai contoh, Harley-Davidson menggunakan IoT untuk mengonfigurasi ulang fasilitas manufaktur, mengurangi waktu produksi sepeda motor dari 21 hari menjadi hanya 6 jam.
  3. Mendukung Produksi Kustomisasi Massal
    Produksi kustomisasi massal memerlukan peningkatan variasi SKU, yang berpotensi meningkatkan kompleksitas inventaris. Dengan sistem IoT, proses ini dapat difasilitasi melalui data real-time yang mendukung peramalan dan penjadwalan produksi yang lebih tepat.

Apa Saja Risiko IIoT dalam Manufaktur?

Selain berbagai manfaat yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa risiko yang perlu diketahui dan diantisipasi saat mengimplementasikan IIoT dalam industri manufaktur. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Risiko Cacat Produksi

Meskipun penerapan IIoT dapat mengurangi angka cacat produksi, sistem ini tidak sepenuhnya menghilangkan potensi terjadinya kesalahan dalam proses produksi. Sistem IIoT dirancang untuk memantau dan mengoptimalkan kinerja mesin, namun, kesalahan dalam pengaturan atau kalibrasi sistem tetap bisa terjadi. Cacat produksi yang tidak terdeteksi atau tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan produk yang tidak memenuhi stkalianr kualitas. Ini bisa berimbas pada ketidakpuasan pelanggan, merusak reputasi bisnis, dan bahkan menambah biaya untuk perbaikan atau penggantian produk yang cacat.

2. Risiko Kesalahan Software

Salah satu tantangan utama dalam implementasi IIoT adalah kesalahan dalam instalasi atau konfigurasi sistem. Jika perangkat lunak atau algoritma yang digunakan untuk mengontrol produksi tidak berfungsi dengan baik, ini bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin, pemborosan bahan baku, atau bahkan cacat produk. Selain itu, kegagalan dalam mendeteksi anomali operasional, seperti suhu berlebihan atau getaran yang tidak wajar, bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada peralatan dan sistem, memperburuk efisiensi produksi dan meningkatkan biaya perawatan.

3. Risiko Kecelakaan Karyawan di Lingkungan Kerja

Sistem otomatisasi yang didukung oleh IIoT dapat meminimalkan intervensi manusia dalam proses produksi, namun hal ini juga memerlukan pengawasan yang ketat terhadap keselamatan kerja. Tanpa pelatihan yang memadai atau kepatuhan terhadap prosedur operasional stkalianr (SOP), karyawan bisa berisiko terkena kecelakaan atau cedera. Ketidakmampuan dalam mengelola aspek keselamatan dengan baik dapat menyebabkan kecelakaan fatal yang mengganggu operasi dan membahayakan kesejahteraan karyawan. Ini tidak hanya berisiko bagi individu, tetapi juga dapat menyebabkan penghentian produksi yang merugikan perusahaan.

Baca Juga :   Apa Itu Rapido? Pengertian, Fungsi, dan Penjelasan Lengkapnya

4. Meningkatkan Keamanan

IIoT juga dapat meningkatkan keselamatan di tempat kerja dengan memantau kondisi lingkungan dan kesehatan pekerja. Sistem IIoT dapat dipasang pada perangkat kesehatan untuk memantau detak jantung, suhu tubuh, atau faktor risiko lainnya, sehingga dapat segera memberikan peringatan jika ada potensi bahaya yang mengancam. Di industri yang berisiko tinggi seperti minyak dan gas, IIoT dapat mendeteksi kebocoran gas atau kondisi berbahaya lainnya, memberikan peringatan dini yang memungkinkan tindakan pencegahan untuk mencegah kecelakaan besar.

5. Meningkatkan Produktivitas

Sistem IIoT memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap berbagai aspek proses produksi. Dengan menganalisis data yang terkumpul, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan peningkatan efisiensi, mengatur penggunaan sumber daya secara lebih efektif, dan mengurangi pemborosan. Hasilnya, produktivitas kerja meningkat, kualitas produk terjaga, dan proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar.

6. Pemeliharaan Prediktif

Penerapan IIoT memungkinkan pengumpulan data secara berkelanjutan dari mesin dan peralatan. Data ini digunakan untuk memantau kondisi perangkat dan mendeteksi tkalian-tkalian awal kerusakan atau kegagalan yang mungkin terjadi. Dengan pendekatan pemeliharaan prediktif, perusahaan dapat melakukan perawatan atau perbaikan sebelum kerusakan besar terjadi, yang tidak hanya mencegah downtime yang tidak terduga tetapi juga mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan umur peralatan.

7. Fleksibilitas dan Penerimaan Inovasi

IIoT meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam mengadopsi teknologi baru. Dengan sistem yang terintegrasi dan fleksibel, perusahaan dapat dengan mudah mengimplementasikan inovasi terbaru atau meningkatkan proses produksi yang sudah ada tanpa harus mengganti seluruh infrastruktur. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif dan beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus berubah.

8. Dukungan untuk Pengambilan Keputusan

Data yang dihasilkan oleh sistem IIoT memberikan wawasan yang sangat berharga bagi manajemen dan tim operasional. Dengan informasi yang lebih akurat dan real-time, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat, baik itu dalam hal perencanaan produksi, manajemen inventaris, atau pengendalian kualitas. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

Apa Saja Contoh Penerapan Industrial Internet of Things (IIoT) untuk Manajemen Aset Industri?

Dengan meningkatnya efektivitas operasional di sektor manufaktur, Industrial Internet of Things (IIoT) diterapkan untuk memastikan pemanfaatan aset secara optimal, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan kekalianlan. Berikut adalah beberapa penerapan IoT yang mendukung manajemen aset industri:

1. Pelacakan Aset Industri

Menurut Zebra Manufacturing Vision Study, solusi pelacakan aset berbasis RFID dan IoT diperkirakan akan menggantikan metode tradisional berbasis spreadsheet pada tahun 2022. Dengan menyediakan data real-time yang akurat mengenai status, lokasi, dan pergerakan aset perusahaan, IoT dapat mengurangi waktu kerja karyawan hingga 18 jam per bulan dan mengurangi kesalahan input data manual.

Baca Juga :   √ Proyek IoT Predictive Maintenance dalam Industri Manufaktur

Untuk mengaktifkan pelacakan aset di sektor manufaktur, IoT digabungkan dengan RFID, di mana setiap aset yang ingin dipantau diberi tag RFID sebagai tkalian pengenal. Setiap tag memiliki ID unik yang terhubung dengan data aset yang tersimpan di cloud, yang dapat diakses kapan saja selama terhubung ke jaringan internet. Data ini mencakup informasi fisik aset, biaya, nomor seri, model, karyawan yang ditugaskan, area penggunaan, dan lainnya.

2. Manajemen Inventaris Perusahaan

Solusi manajemen inventaris berbasis IoT membantu produsen mengotomatisasi pelacakan dan pelaporan inventaris, memastikan visibilitas yang konsisten terhadap status dan lokasi setiap item, serta mengoptimalkan lead time (waktu antara pesanan dan pengiriman). Peningkatan ini dapat menghemat antara 20% hingga 50% biaya penyimpanan inventaris perusahaan.

3. Pemeliharaan Prediktif (Berdasarkan Pemantauan Kondisi)

Menurut Deloitte, solusi pemeliharaan prediktif berbasis Industrial IoT diperkirakan dapat mengurangi biaya pemeliharaan peralatan pabrik hingga 40% dan menghasilkan nilai ekonomi sebesar $630 miliar per tahun pada tahun 2025. Dengan teknologi IoT, perusahaan dapat mengantisipasi masalah pada mesin dan mengetahui kapan mesin perlu diganti atau diperbaiki. Sekitar 55% bisnis telah mengadopsi solusi ini melalui proyek uji coba pemeliharaan prediktif.

Teknologi IoT ini membawa perubahan signifikan di berbagai industri. Namun, perkembangan tersebut juga menciptakan tantangan baru yang perlu dihadapi oleh sektor industri. Untuk itu, Kawan Lama Solution menawarkan solusi IoT yang dapat membantu bisnis kalian beroperasi lebih efisien dan optimal. Tertarik mengetahui lebih lanjut? Simak artikel Kawan Lama Solution lainnya!

BACA JUGA :

Penutup

Sebagai penutup, penerapan IoT dalam industri memberikan berbagai manfaat signifikan yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keamanan operasional.

Meskipun begitu, implementasi teknologi ini juga datang dengan sejumlah risiko yang perlu diwaspadai dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang potensi manfaat serta risiko yang terlibat sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek IoT dalam industri.

Dengan pendekatan yang tepat dan mitigasi risiko yang baik, IoT dapat menjadi katalisator transformasi digital yang mendukung pertumbuhan dan daya saing bisnis di era industri 4.0.

Sebagai langkah awal, penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi kebutuhan spesifik mereka dan memilih solusi IoT yang paling sesuai dengan tujuan bisnis.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Proyek IoT untuk Industri: Manfaat dan Resikonya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *