Skema Rangkaian Power Supply

√ Skema Rangkaian Power Supply 9V 1A Trafo CT Sederhana

Posted on

Finoo.id – √ Skema Rangkaian Power Supply 9V 1A Trafo CT Sederhana. Pada artikel ini, kita akan membahas skema rangkaian power supply 9V 1A dengan menggunakan trafo CT (center tap) sederhana. Power supply merupakan komponen penting dalam berbagai aplikasi elektronika, karena berfungsi untuk menyediakan tegangan dan arus yang stabil bagi komponen elektronik lainnya. Dalam banyak proyek DIY atau perbaikan alat elektronik, power supply yang hkalianl dan mudah dibuat sangat dibutuhkan, dan rangkaian power supply dengan trafo CT adalah salah satu pilihan yang efisien.

Skema rangkaian power supply 9V 1A dengan trafo CT sederhana ini akan mengacu pada penggunaan komponen-komponen dasar yang mudah ditemukan, seperti trafo, dioda, kapasitor, dan regulator. Dengan pemilihan komponen yang tepat, kalian bisa mendapatkan output yang stabil dan aman, bahkan dengan beban 1A. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah pembangunan dan komponen-komponen yang terlibat dalam skema ini, sehingga kalian dapat memahaminya dan mengimplementasikannya dengan mudah.

Definisi Power Supply

Power supply, atau sumber daya listrik, adalah komponen krusial dalam berbagai sistem elektronik, terutama dalam perangkat yang memiliki banyak komponen yang membutuhkan suplai daya terkontrol. Fungsi utama power supply adalah untuk mengubah energi listrik yang ada dari sumber luar (biasanya berupa arus listrik AC yang berasal dari outlet listrik rumah) menjadi energi listrik yang sesuai dengan kebutuhan sistem elektronik, yang sering kali memerlukan arus searah (DC) dengan tegangan yang lebih rendah. Proses ini tidak hanya melibatkan konversi tegangan, tetapi juga pengaturan arus listrik yang dapat digunakan oleh komponen sistem tersebut dengan aman dan efisien.

Dalam konteks komputer, power supply memiliki peranan yang sangat penting. Ia tidak hanya mengubah arus AC menjadi DC yang lebih rendah, tetapi juga menyediakan berbagai output tegangan yang diperlukan untuk menjalankan beragam komponen internal komputer. Komponen seperti motherboard, prosesor, memori, hard drive, dan kartu grafis memerlukan tingkat tegangan yang berbeda-beda untuk beroperasi dengan optimal.

Power supply juga berfungsi untuk melindungi komponen-komponen ini dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh lonjakan atau penurunan tegangan yang tiba-tiba, dengan cara menyediakan pasokan daya yang stabil dan terkontrol. Selain itu, power supply modern sering dilengkapi dengan fitur pengaman seperti proteksi terhadap kelebihan beban (overload), tegangan berlebih (overvoltage), dan suhu yang terlalu tinggi, yang semuanya membantu menjaga kestabilan dan kekalianlan sistem elektronik secara keseluruhan.

Baca Juga :   Harga Borongan Pasang Water Heater Per Unit Terbaru

Fungsi Power Supply

Power supply, yang merupakan komponen vital dalam berbagai perangkat elektronik, terutama komputer, memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Konversi Daya
    Fungsi utama power supply adalah mengubah arus listrik AC (Alternating Current) yang berasal dari outlet listrik menjadi arus DC (Direct Current) yang dibutuhkan oleh komponen-komponen dalam komputer. Tegangan AC yang lebih tinggi dan bervariasi dikonversi menjadi tegangan DC yang lebih rendah dan stabil, sesuai dengan kebutuhan perangkat.
  2. Pemberian Tegangan yang Sesuai
    Power supply menyuplai berbagai tingkat tegangan sesuai dengan kebutuhan setiap komponen dalam sistem. Komponen-komponen seperti motherboard, CPU, dan hard drive memerlukan tegangan yang berbeda, dan power supply memastikan bahwa masing-masing mendapatkan pasokan yang tepat.
  3. Pengaturan dan Stabilitas Daya
    Power supply bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan dan konsistensi aliran daya yang diterima oleh komponen. Ini sangat penting untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh lonjakan atau penurunan daya yang mendadak.
  4. Perlindungan dari Gangguan Listrik
    Selain menyediakan daya, power supply juga melindungi sistem dari gangguan listrik seperti lonjakan tegangan atau hubung singkat. Banyak power supply dilengkapi dengan fitur perlindungan seperti fuse atau circuit breaker yang secara otomatis memutuskan arus saat terjadi masalah.
  5. Pengelolaan Panas
    Selama beroperasi, power supply menghasilkan panas, dan untuk menghindari kerusakan akibat overheat, ia biasanya dilengkapi dengan kipas atau sistem pendinginan untuk menjaga suhu tetap stabil dan aman.
  6. Efisiensi Energi
    Beberapa power supply dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi konsumsi listrik, dan menghasilkan panas yang lebih sedikit. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga mendukung keberlanjutan dengan mengurangi dampak lingkungan.

Secara keseluruhan, power supply adalah komponen yang sangat penting yang tidak hanya menyediakan daya untuk menjalankan komputer, tetapi juga menjamin bahwa sistem beroperasi dengan aman, stabil, dan efisien.

Jenis-jenis Power Supply

Pada dasarnya, terdapat dua jenis power supply yang umum digunakan, yaitu power supply konvensional dan power supply switching (SMPS), masing-masing dengan prinsip kerja dan kelebihan tersendiri:

1. Power Supply Konvensional

Power supply konvensional, juga dikenal sebagai power supply linear, bekerja dengan prinsip menurunkan tegangan melalui transformator untuk mendapatkan tegangan yang lebih rendah sesuai kebutuhan. Setelah itu, tegangan tersebut disearahkan menggunakan dioda dan kemudian disaring oleh rangkaian filter kapasitor untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil. Proses ini memungkinkan power supply konvensional untuk menyediakan daya dengan fluktuasi tegangan yang minimal, meskipun proses konversinya cenderung menghasilkan pemborosan energi dalam bentuk panas. Power supply konvensional paling sering ditemukan pada aplikasi yang membutuhkan tegangan stabil dengan daya yang tidak terlalu besar, seperti pada rangkaian penguat suara atau perangkat audio lainnya. Keuntungan utama dari jenis power supply ini adalah kemudahan dalam desain dan kestabilan tegangan yang dihasilkan, namun kelemahannya adalah ukuran yang besar dan efisiensi yang lebih rendah dibandingkan jenis power supply lainnya.

Baca Juga :   √ Rangkaian Power Supply Regulator 12V 5A CT dan Simetrisnya

2. Power Supply Switching (SMPS)

Power supply switching atau Switched-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis power supply yang lebih efisien dan lebih canggih. Pada SMPS, prinsip kerjanya adalah membangkitkan tegangan induksi pada transformator melalui proses switching, yaitu dengan memutus dan menyambung arus secara cepat menggunakan transistor. Proses ini memungkinkan konversi daya yang lebih efisien dan menghasilkan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan power supply konvensional. SMPS memiliki kemampuan untuk mengubah tegangan AC ke DC dengan kecepatan tinggi dan efisiensi yang lebih tinggi, karena sebagian besar energi yang diterima dapat digunakan tanpa banyak pemborosan. Oleh karena itu, power supply jenis ini sering digunakan pada perangkat yang membutuhkan efisiensi energi tinggi, seperti charger laptop, ponsel, dan berbagai perangkat elektronik portabel lainnya. Meskipun desainnya lebih kompleks dan membutuhkan komponen tambahan seperti kontrol feedback dan rangkaian pengatur, SMPS memberikan kelebihan dalam hal ukuran yang kompak, efisiensi tinggi, dan kemampuan untuk mendukung berbagai macam tegangan input dan output.

Skema Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply adalah sirkuit elektronik yang berfungsi untuk menyuplai daya listrik ke perangkat elektronik. Daya yang disuplai biasanya berasal dari konversi tegangan PLN 220V menjadi tegangan DC dengan rentang antara 5V hingga 12V. Namun, ada juga beberapa tipe power supply yang mampu menghasilkan tegangan DC yang lebih tinggi, bahkan mencapai puluhan volt.

Dalam bahasa Indonesia, power supply sering disebut sebagai catu daya. Istilah lainnya adalah adaptor, meskipun pada dasarnya keduanya memiliki prinsip yang sama, yaitu menyuplai arus listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik dengan mengonversi tegangan 220V dari sumber listrik. Salah satu jenis power supply konvensional adalah Regulated Power Supply atau catu daya teregulasi. Fungsi utama dari regulator adalah untuk menstabilkan tegangan output meskipun tegangan input yang diterima bisa berubah-ubah dan tidak stabil. Power supply konvensional yang menggunakan komponen seperti trafo, dioda, dan kapasitor memiliki kekurangan pada stabilitas tegangan output, karena prinsip kerjanya hanya bergantung pada perbandingan lilitan trafo.

Dengan adanya power supply regulator, tegangan output yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan lebih minim gangguan noise. Hal ini sangat penting untuk aplikasi pada rangkaian yang sensitif terhadap lonjakan tegangan, seperti pada rangkaian LED, driver motor yang menggunakan MOSFET, atau rangkaian amplifier daya rendah. Komponen yang sering digunakan sebagai regulator dalam power supply adalah IC 78XX. Salah satu contoh IC 78XX adalah 7809, yang mampu memberikan tegangan stabil sebesar 9 Volt DC.

Karakteristik IC ini antara lain:

  • Menstabilkan tegangan output pada level 9V DC.
  • Mampu mengalirkan arus maksimal hingga 1A.
  • Suhu yang dihasilkan tetap aman selama beban tidak melebihi 1A.
  • Output tetap stabil apabila tegangan input berada di kisaran 7V hingga 20V.
  • Kemampuan regulasi tegangan lebih baik dibandingkan dengan diode zener.
Baca Juga :   Pengertian Amperemeter: Fungsi, Bagian dan Cara Kerjanya

Skema Rangkaian

Berikut ini adalah tiga jenis skema rangkaian power supply regulator stabil dengan output 9V dan arus maksimal 1A yang sederhana:

1. Rangkaian Power Supply Trafo Biasa (Engkel)

2. Rangkaian Power Supply Trafo CT

3. Rangkaian Power Supply Simetris

 

Cara kerja rangkaian

Tegangan AC 220V akan diturunkan oleh transformator menjadi sekitar 12V AC. Output yang dihasilkan masih berupa gelombang AC sinusoidal.

Tegangan 12V AC sinusoidal kemudian disearahkan menggunakan dioda dengan prinsip penyearah jembatan. Hasilnya adalah gelombang DC dengan riak (ripple) yang cukup besar.

Gelombang ripple ini kemudian akan dihaluskan oleh kapasitor Elco 3300uF dan 100nF, sehingga menghasilkan output tegangan DC yang lebih stabil, meskipun belum sepenuhnya murni.

Tegangan DC ini selanjutnya distabilkan oleh IC 7809, yang diparalel dengan kapasitor 100uF untuk menghindari lonjakan tegangan yang mungkin timbul pada output.

Dioda yang terpasang pada kaki 2 IC berfungsi untuk menaikkan tegangan output sebesar 0,6V. Dioda ini bersifat opsional, sehingga dapat dipasang atau dilepas sesuai kebutuhan.

BACA JUGA :

Penutup

Sebagai penutup, skema rangkaian power supply 9V 1A dengan trafo CT sederhana ini merupakan solusi yang efisien untuk berbagai aplikasi elektronika yang membutuhkan tegangan stabil dan dapat dikalianlkan.

Dengan memanfaatkan komponen-komponen dasar seperti trafo, dioda, kapasitor, dan IC regulator, kalian dapat membangun rangkaian power supply yang tidak hanya mudah dibuat tetapi juga memiliki performa yang cukup baik dalam menjaga kestabilan tegangan output.

Penting untuk selalu memastikan pemilihan komponen yang sesuai agar rangkaian dapat bekerja dengan optimal, terutama dalam menjaga kestabilan tegangan dan menghindari gangguan noise.

Selain itu, pemahaman yang baik mengenai cara kerja setiap komponen akan membantu kalian dalam merancang dan memperbaiki power supply dengan lebih efisien.

Dengan penerapan yang tepat, skema power supply ini dapat diaplikasikan pada berbagai perangkat elektronik seperti rangkaian audio, driver motor, dan aplikasi lainnya yang memerlukan daya stabil dan aman.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Skema Rangkaian Power Supply 9V 1A Trafo CT Sederhana. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *